Anda di halaman 1dari 11

TUGAS FISIKA INTI

NAMA : -Rizki Hidayat (1710121110013)


-M. Reza Pahlawan (1610121310004)

Latihan 1
16
1. 8O2−¿ ¿
A = 16
Z=8
Jumlah Proton (p) = Z = 8
Jumlah neutron (n) = A – Z = 16 – 8 = 8
Jumlah elektron (e) = p + 2 = 8 + 2 = 10

19
2. 9F−¿ ¿
A = 19
Z=9
Jumlah Proton (p) = Z = 9
Jumlah neutron (n) = A – Z = 19 – 9 = 10
Jumlah elektron (e) = p + 1 = 9 + 1 = 10

23
3. 11Na+¿ ¿
A = 23
Z = 11
Jumlah Proton (p) = Z = 11
Jumlah neutron (n) = A – Z = 23 – 11 = 12
Jumlah elektron (e) = p - 1 = 11 - 1 = 10

24
4. 12Mg 2+¿ ¿
A = 24
Z = 12
Jumlah Proton (p) = Z = 12
Jumlah neutron (n) = A – Z = 24 – 12 = 12
Jumlah elektron (e) = p - 2 = 12 - 2 = 10
Latihan 2
1. Perbedaan hadron, meson dan baryon sebagai berikut :
 Hadron : Partikel yang terbuat dari beberapa quark yang terikat oleh gaya kuat.
 Meson : Partikel subatom terdiri dari satu quark dan anti quark yang terikat oleh gaya kuat.
 Baryon : Subatom komposit yang terdiri dari tiga quark.
2. Nukleon adalah suatu nama kolektif yang digunakan untuk merujuk pada neutron dan
proton. Kedua partikel ini merupakan partikel penyusun inti atom.
3.

4. Neutron = James Chadwick

Meson = Hideki Yukawa

Quark = Murray Gell-man & George Zwei

Elektron = Joseph John Thomson

Proton = Ernest Rutherford


Latihan 3
24
1. 12 Mg
Q = 12 x (1,602) x 10-19 C
= 1,9224 x 10-18 C
2
1H
Q = 1 x (1,602) x 10-19 C
= 1,602 x 10-19 C
20
8O
Q = 8 x (1,602) x 10-19 C
= 1,2816 x 10-18 C
Jadi, muatan inti dari yang terbesar ke yang terkecil adalah 24 20 2
12 Mg, 8O, 1 H

24
2. 12 Mg
R = R0 x A1 /3
= 1,2 fm x 24 1/ 3
= 3,46 fm
2
1H
R = R0 x A1 /3
= 1,2 fm x 11/ 3
= 1,2 fm x 1
= 1,2 fm
20
8O
R = R0 x A1 /3
= 1,2 fm x 81 /3
= 1,2 fm x 2
= 2,4 fm
Jadi, jari-jari inti dari yang terbesar ke yang terkecil adalah 24 20 2
12 Mg, 8O, 1 H

24
3. Mg
12
N 12
= =1
Z 12
2
H
1
N 2
= =1
Z 1
20
O
8
N 12
= = 1,5
Z 8

Jadi, 24 2 20
12 Mg dan 1 H lebih stabil dibanding 8O

24
4. 12 Mg, 208O, 21 H
5. Massa inti yang dimiliki 146C dan 147 N sama besar

Latihan 4

12
1. 6C
R = R = R0 x A1 /3
= 1,2 fm x 121/ 3
= 1,2 fm x 2,289
= 2,7468 fm
4
V = π R3
3
4
= (3,14) (2,7468 x 1 0−15 m)3
3
= 9,395 x 10−44 m3
m = 12 x 1,66056 x 10-27 kg
= 1,992 x 10-26 kg
m
ρ=
V
1,992 x 1 0−26 kg
=
9,395 x 1 0−44 m3
= 2,12 x 1017 kg/m3

21
2. Ne
10
m = 21 x 1,66056 x 10-27 kg
= 3,487 x 10-26 kg
32
P
15
m = 32 x 1,66056 x 10-27 kg
= 5,314 x 10-26 kg
3. Isotop adalah inti yang memiliki nomor atom sama tetapi nomor massa berbeda
Contoh : 11 H , 21 H , 31 H
Isobar adalah inti yang memiliki nomor massa sama namun berbeda nomor atomnya
Contoh : 146C dan 147 N
Isoton adalah inti yang memiliki jumlah neutron yang sama
Contoh : 136C dan 147 N
4. Berdasarkan tinjauan momen magnet proton dan momen magnet elektron, terlihat bahwa
momenmagnet elektron jauh lebih besar dibandingkan dengan dengan momen magnet
proton, sehingga momen magnet inti harus berorde sama dengan momen magnet elektron
jika berada di inti (~10-20 erg/gauss). Namun momen magnet inti yang teramati hampir
sama dengan momen magnet proton, bukan dengan momen magnet electron, suatu
penyimpangan yang tidak dapat dimengerti jika benar elektron sebagai penyusun inti
atom. Tinjauan ini juga menggugurkan hipotesis proton-elektron sebagai salah satu
partikel penyusun inti atom

Latihan 5

1. Inti atom terdiri atas dua partikel yaitu proton-proton dan neutron-neutron. Karena proton
bermuatan listrik positif, sedangkan neutron netral atau maka gaya tolak elektrostatik (gaya
coulomb) antara proton-proton cenderung memisahkan nukleon-nukleon itu. Nukleon atau
nuklida adalah proton dan neutron. Oleh karena itu, agar stabilitas inti terjadi harus ada gaya
tarik yang kuat antarnukleon yang disebut gaya nuklir atau gaya antarnukleon. Jika jarak
antara nukleon-nukleon sangat dekat gaya inti saling tolak-menolak dan pada jarak yang
agak jauh gaya inti saling tarik-menarik.
2. Beberapa sifat gaya nuklir atau gaya antara nukleon-nukleon antara lain:
 Pada jarak pendek gaya nuklir lebih kuat daripada gaya Coulomb, gaya nuklir dapat
mengatasi gaya tolak Coulomb antara proton-proton dalam inti.
 Pada jarak jauh yang berorde ukuran atom, gaya nuklir sangat lemah, interaksi antara inti
dalam molekul dapat diketahui hanya berdasarkan gaya Coulomb.
 Beberapa partikel bebas dari gaya nuklir, sebagai contoh, dari struktur atom tidak ada
bukti bahwa elektron-elektron mengalami gaya nuklir.
3. Jika jarak antara nukleon-nukleon sangat dekat gaya nuklir saling tolak-menolak dan pada
jarak yang agak jauh gaya nuklir saling tarik-menarik. Misalkan suatu inti hanya terdiri atas
sebuah proton dan sebuah neutron. Neutron itu memancarkan pion dan juga mempunyai
gaya tarik yang kuat terhadap pion. Proton yang berdekatan juga melakukan gaya yang
cukup kuat, mungkin cukup kuat untuk menyerap pion itu. Sementara itu proton ini juga
memancarkan pion yang dapat diserap oleh neutron. Jadi, proton dan neutron tersebut
masing-masing melakukan gaya kuat ketika terjadi pertukaran partikel (pion), sehingga
keduanya tampak melakukan gaya satu sama lain.
Latihan 6

1. Satuan massa dalam fisika inti biasanya dinyatakan dalam satuan massa atomik (atomic
1
mass unit), u, yaitu dari massa atom netral tidak tereksitasi yang terdiri atas inti 126C dan
12
enam elektron. Dalam kilogram, satuan massa atomik adalah
10−3 10−3
=1, 6605566 ×10 Kg, dengan N A adalah bilangan Avogadro.
−27
1 u= = 23
N A 6 , 022045× 10
Energi ekivalen dari satuan massa atomik tersebut dapat dihitung dengan menggunakan
rumus kesetaraan massa-energi, E = mc2 , sehingga :
1 u=1 , 6605566 ×10−27 ×≈ 931 , 5 MeV / c 2
E
m= 2
c
931 ,5 MeV
1 u=
c2

c 2=931, 5 MeV /u

24
2. 12 Mg

B ( AZ X )= Z . m 11 H + N mN −M ( AZ X ) } c 2
{
B ( 24 24 2
{
12 Mg ) = 12. ( 1 , 007825 u ) +12. ( 1 , 008665 u ) −M ( 12 Mg ) } c

B ( 24 2
12 Mg ) = {12 , 0939 u+12 ,10398 u−23 , 985042 u } c

B ( 24
12 Mg ) =0 , 212838 u .931 , 5 MeV /u

B ( 24
12 Mg ) =198 , 258597 MeV

2
1 H
B ( AZ X )= Z . m 11 H + N m N −M ( AZ X ) } c 2
{
B ( 21 H )= 1. ( 1 ,007825 u ) +1. ( 1 ,008665 u ) −M ( 21 H ) } c 2
{
B ( 21 H )= { 1, 007825 u+1 , 008665u−2 ,014102 u } c 2

B ( 21 H )=0 ,00 2388 u . 931 ,5 MeV /u

B ( 21 H )=2, 224422 MeV

20
8 O

B ( AZ X )= Z . m 11 H + N m N −M ( AZ X ) } c 2
{
B ( 208O )= 8. ( 1 ,007825 u ) +12. ( 1 ,008665 u ) −M ( 208O ) } c2
{
B ( 208O )= { 8 ,0626 u+ 12, 10398 u−20 , 004076 u } c2

B ( 208O )=0 ,162504 u . 931 ,5 MeV /u

B ( 208O )=151 , 372476 MeV

24
3. 12 Mg, 208O, 21 H
B
B
4. Rumus energi ikat inti rata-rata B=
A
B ( 24
12 Mg )
B=
A
198 , 258597
B= =8 , 260774875 MeV
24

B ( 21H )
B=
A
2 ,224422
B= =1 , 112211 MeV
2
B ( 208O )
B=
A
151 ,372476
B= =7 ,5686238 MeV
2O

Latihan 7
20
1. Ne
10
Diketahui :
A = 20 ; Z = 10 ; m N = 1,008665u ; M ( 20 19
10 Ne ) = 19,992436u ; M ( 10 Ne ) = 19,001880u

Sn ( AZ X ) ={ M ( A −1Z X N −1) −M ( AZ X ) + m N } c 2
Sn ( 20 19 20 2
10 Ne ) = { M ( 10 N e 9) −M ( 10 Ne ) + m N } c

Sn ( 20
10 Ne ) = { 19 ,001880 u−19 ,992436 u+ 1 , 008665u } 931, 5 MeV /u

Sn ( 20
10 Ne ) =0 , 018109u . 931 ,5 MeV /u

Sn ( 20
10 Ne ) =16 , 8585 MeV

26
2. Al
13
Diketahui :
A = 26 ; Z = 13 ; (11 H ) = 1,007825u ; M ( 26 25
13 Al ) = 25,986892u ; M ( 12 Mg ) = 24,985837u

S p ( AZ X ) ={ M ( AZ−1 Y ) −M ( AZ X ) +( 11 H ) } c 2
−1

S p ( 26 25 26 1 2
13 Al ) = { M ( 12 Mg ) −M ( 13 Al ) + ( 1 H ) } c

S p ( 26
13 Al ) = { 24 , 985837 u −25 , 986892u+ 1 , 007825u } 931 , 5 MeV /u
S p ( 26
13 Al ) =0 , 00677 u . 931, 5 MeV /u

S p ( 26
13 Al ) =16 , 306255 MeV

3. Energi ikat semi empiris untuk 32


15 P

A = 32 ɑv = 15,5 MeV ɑsym = 23 MeV


Z = 15 ɑc = 16,8 MeV ɑp = 34 MeV
N = 17 ɑs = 0,72 MeV
2
Z ( Z−1 ) ( A−2 Z )2
E=ɑ v A−ɑ s A 3 −ɑ c 1
−ɑ sym +δ ( A , Z )
A
A3
2
Z ( Z−1 ) ( A−2 Z )2
3
E=ɑ v A−ɑ s A −ɑ c 1
−ɑ sym + ɑ p A−3 / 4
3
A
A
2
3 15 (15−1 )
E=( 15,5 MeV )( 32 ) −( 0,72 MeV )( 32 ) − (16,8 MeV ) 1
−( 23 MeV ) ¿ ¿
3
32
15 ( 14 )
E=496 MeV −( 0,72 MeV ) ( 10,079368 )−( 16,8 MeV ) −( 23 MeV ) ¿ ¿
3,174802
E=496 MeV −7 , 25714496 MeV −1111,250402 MeV −2,875 MeV +2,52705 MeV
E = - 622,855496 MeV

Energi ikat semi empiris untuk 27 13 Al


A = 27 ɑv = 15,5 MeV ɑsym = 23 MeV
Z = 13 ɑc = 16,8 MeV ɑp = 34 MeV
N = 14 ɑs = 0,72 MeV
2
Z ( Z−1 ) ( A−2 Z )2
E=ɑ v A−ɑ s A 3 −ɑ c 1
−ɑ sym +δ ( A , Z )
3
A
A
2
Z ( Z−1 ) ( A−2 Z )2
3
E=ɑ v A−ɑ s A −ɑ c 1
−ɑ sym + ɑ p A−3 / 4
A
A3
2
3 13 ( 13−1 )
E=( 15,5 MeV )( 27 )−( 0,72 MeV ) ( 27 ) −( 16,8 MeV ) 1
−( 23 MeV ) ¿ ¿
3
27
13 ( 12 )
E=418,5 MeV −( 0,72 MeV )( 9 )−( 16,8 MeV ) −( 23 MeV ) ¿ ¿
3
E = 418,5 MeV - 6,48 MeV – 873,6 MeV – 0,851 MeV + 2,870484 MeV
E = - 459,560516 MeV

4. Massa semi empiris untuk 32


15 P

A = 32
Z = 15
N = 17
E
M (Z, A) = Z. m (11 H ) + Nmn -
c2
−622,855496 MeV
M (15,32) = 15 (1,007825 u) + 17 (1,008665 u) -
¿¿
= 15,117375 u + 17,147305 u + 0,000717829963 u2/MeV
= 32,265393
Massa semi empiris untuk 2713 Al
A = 27
Z = 13
N = 14
E
M (Z, A) = Z. m (11 H ) + Nmn - 2
c
−459,560516 MeV
M (15,32) = 13 (1,007825 u) + 17 (1,008665 u) -
¿¿
2
= 15,117375 u + 17,147305 u + 0,00052964 u /MeV
= 32, 26520964

5. Spin dan paritas 199 F

Diketahui:
A = 19 1d xx(6)- 5/2
Z=9 Tidak Penuh
1p xx(2)- 1/2
N= 10 Penuh
1p xxxx(4)- 3/2
Proton ganjil, Neutron genap Penuh
Untuk A ganjil yang memberi spin ialah 1s xx (2)- 1/2
nukleon ganjil. Penuh

Spin = I = nukleon ganjil × 1/2


= 9 × 1/2
Paritas = π=(−1)Σ l=(−1)2 =1=+¿
1d xxxx(6)- 5/2
π
Jadi, I =9 /2 +¿ ¿
Tidak Penuh
1p xx(2)- 1/2
Penuh
1p xxxx(4)- 3/2
Penuh
1s xx (2)- 1/2
Penuh
Spin dan paritas 208O

Diketahui:
A = 20
Z=8
N= 12
Proton genap, Neutron genap
Spin = I = 0
Paritas = π=(−1)Σ l=(−1)0=1=+¿

Jadi, I π =0

Anda mungkin juga menyukai