Skripceritaartisebuahpersahabatan 121030191305 Phpapp02 PDF
Skripceritaartisebuahpersahabatan 121030191305 Phpapp02 PDF
Narasi
Pada suatu hari dirumah yang tampak mungil sederhana nan elok.
Hiduplah seorang ibu dan anak yang sangat bahagia, si anak bernama Fauzi,
Fauzi hanya mempunyai seorang yang sayang sekali terhadapnya, fauzi seorang
anak yatim, ayahnya telah meninggalkannya 1 tahun yang lalu dikarenakan sakit
keras, karena keterbatasan biaya pengobatan sang ayah tidak bisa dirawat di
Rumah Sakit. Untuk menghidupinya sang ibu bekerja keras, paginya ia
berjualan keliling komplek lalu malam harinya sang ibu menjadi tukang sertika
dirumahnya dengan mengambil baju dari para tetangga yang membutuhkan
jasanya.
Meskipun keadaan fauzi seperti itu, fauzi tidak pernah malu untuk
terteman dengan teman-temannya sisekolah karena dia termasuk anak yang
sholeh, cerdas dan periang. Disekolah Fauzi selalu mendapatkan prestasi
beasiswa semua teman-teman sangat sayang padanya. Namun, fauzi mempunyai
teman yang sangat dekat bernama Syamil. Sampai-sampai ibu guru disekolah
senang berkata dimana ada fauzi pasti ada syamil.
Disekolah mereka duduk satu baris, mereka berdua sangat senang belajar
bersama saling tukar pikiran, jika ada pekerjaan rumah dari ibu guru. Tidak
hanya itu syamil pun sangat senang bermain bersama, cerita bersama, sering
sekali kegiatan mereka lakukan bersama-sama.
Fauzi : tidak usah terima kasih, tidak banyak lagi pula sekalian
arah pulang..
Ibu : wass… Ozi Ibu ada didapur lagi goreng kacang untuk
jualan besok..
Fauzi : ibu cucian baju sudah ozi simpan dikeranjang cucian ya..
Oh iya ibu ozi mau minta izin untuk belajar bersama nanti
sore dirumah syamil boleh tidak bu..
Setelah fauzi makan dan merapikannya dia shalat isya dan langsung
tertidur pulas mungkin dia kelelahan setelah melakukan aktifitasnya. Terdengar
sayup-sayup senandung asmaul husna dari surau terdekat
Keesokkan harinya fauzi terbangun melihat sang ibu yang menggigil
menyebut-nyebut namanya.
Ibu : zi… fauzi… kamu sudah bangun nak..
Fauzi : Astagfirullah ibu kenapa.. badan ibu panas…
Sebentar ya bu… ozi ambilkan air, ozi akan kompres ibu, soalnya badan
ibu panas sekali
Memang fauzi menjadi anak yang berbakti kepada orang tuanya dia yang
merawat ibunya dikala sang ibu sedang sakit, setelah dia pergi mandi dan shalat
subuh, fauzi bersiap-siap untuk menjajakan jualanya keliling komplek, setelah
semuanya sudah siap fauzi berpamitan kepada sang ibu untuk berjualan dan
langsung pergi sekolah.
Fauzi : Ibu, ozi berangkat dulu ya…
Ibu kalau mau minum dan makan sudah fauzi siapkan
dimeja dekat ibu ya..
Assalamu’alaikum…
Ibu : Nak… dagangnya tidak usah dibawa kamu langsung pergi
kesekolah saja nanti kalau kamu berjualan dulu bisa-bisa
terlambat deh datang kesekolahnya..
Fauzi : Insyaallah tidak apa-apa bu... Kan lagi pula masih pagi jadi
ozi masih bisa muter komplek dulu kalau dagangannya
masih ada nanti ozi titip kekantin sekolah ya bu…
Ozi berangkat dulu assalamu’alaikum…(sambil salaman)
Ibu : wass… hati-hati dijalan ya nak…
Lagu dan tari by sherina (lihatlah lebih dekat) disini adegannya Syamil
merangkul Fauzi untuk menenangkannya agar selalu bersabar.
Disekolah
Ibu guru : (Sedang mengabsen) Zaskia…
Kiki : present..
Ibu guru : Nadia…
Nadia : Present…
Ibu guru : Syamil…
Syamil : present…
Ibu guru : Fauzi….
Anak-anak : Absent bu…
Ibu guru : Kemana Fauzi sudah tiga hari dia tidak datang kesekolah..
Apakah syamil tahu kemana fauzi?
Syamil : Maaf bu… saya juga tidak tahu kemana fauzi…
Ibu guru : Kalau begitu nanti siang syamil dan beberapa anak
perwakilan kelas untuk ikut dengan saya kerumah fauzi.
Anak-anak : Baik bu…
Sepulang sekolah mereka berkunjung kerumah fauzi, menemuai fauzi untuk
melhat keadaannya.
Anak-anak : Assalamu’alaikum…
Fauzi : Waalaikumsalam…
Ibu guru : fauzi apa kabar? Kenapa kamu tidak datang kesekolah..
Fauzi : Maaf bu… saya tidak memberi kabar dikarenakan ibu saya
sedang sakit bu..
Ibu guru : Ohh.. ibumu sakit, sekarang bagaimana keadaan nya...
Fauzi : belum ada perubahan bu… ibu masih suka mengeluh sakit
perut dan keadaannya masih lemas
Syamil : Ozi kenapa kamu tidak cerita sih sama aku..
Fauzi : Maaf mil… aku tidak bisa tinggalin ibu ku lama-lama
Ibu guru : ya sudah tidak apa-apa kita doakan saja supaya ibu fauzi
cepat sembuh, kalau ibu fauzi sembuh, fauzi kan bisa
kembali kesekolah… (mereka berdoa bersama)
Syamil :Oh iya.. sebelum berpamitan ini ada sedikit uang dari
teman-teman untuk biaya pengobatan ibu mu..
Semua : kita pamit dulu ya… assalamu’alaikum….
Fauzi : Waalaikum salam…. Terima kasih ya semuanya sudah mau
berkunjung kerumahku.
Sesampainya dirumah syamil, syamil menceritakan keadaan fauzi kepada
kedua orangtuanya,syamil merasa prihatin dan kasihan melihat keadaan
sahabatnya yang harus menaggung semuanya.
Syamil : ayah… hari ini kan aku jenguk fauzi… kasihan deh ibunya
sakit jadi fauzi tidak bisa kesekolah karena harus menjaga
ibunya.
Ayah : Oh…. Gitu… fauzi yang suka main kerumahkan??
Syamil : iya yah…
Ayah : Ibunya Fauzi sudah dibawa kedokter untuk di cek up?
Syamil : belum kali… soalnya fauzikan ga punya uang banyak untuk
berobat..
Ayah : Ya sudah besok kita kerumah fauzi, ayah mau lihat keadaan
ibunya fauzi….
Keesokan harinya syamil dan ayahnya pergi kerumah fauzi dan sesampainya di
rumah fauzi….
Syamil : ini loch ozi… ayahku mau melihat keadaan ibu mu…
Ayah : oh.. kalau begitu bawa saja ibumu kerumah sakit untuk di
cek up…
Akhirnya fauzi dan ibunya pergi kerumah sakit bersama dengan syamil
dan ayah syamil. Sesampainya dirumah sakit sang ibu langsung diperiksa oleh
dokter dan dicek up…
Dokter : hasil labnya sudah jadi pak….
Dokter : Jikalau dilihat dari hasil labnya si ibu ini menderita kanker
hati / liver, Alhamdulillahnya stadiumnya masih ringan,
tetapi tetap harus mendapatkan perawatan yang
intensif agar cepat pemulihannya.
Kebahagiaan akan terasa lebih lengkap apabila kita dikelilingi oleh orang-orang
Berbicara tentang cinta ada beberapa orang tentunya tidak diragukan lagi
ketulusan cintanya dan tidak akan pernah melepaskan cinta mereka untuk kita
yaitu keluarga. Terutama orang tua, keberhasilan dan perjuangan yang kita capai
hari ini tidak terlepas dari cinta, kasih sayang, dukungan serta bimbingan dari
orang tua.
Aku berdiri mengenakan toga ini disebuah jalan setapak yang gelap
Pandanganku tertuju pada 2 orang dikejauhan sana dengan senyuman yang tak
asing dimataku.
2 orang yang sangat aku hargai, 2 orang yang sangat aku hormati, aku
cintai & aku sayangi. Ya.. mereka adalah papa & mamaku.
langkah terlintas dibenakku atas apa yang mereka lakukan terhadap hidupku
selama ini.
memperjuangkan hidup & matinya hingga aku dapat hadir didunia ini, Mama juga
Papa… yang telah mendidikku, Papa yang rela bekerja banting tulang ikhlas
mengeluarkan keringatnya agar aku dapat menikmati hidup detik demi detik, hari
Sering aku tutup kuping ga mau dengerin nasehat mereka, sering banget
aku bohong untuk kepuasanku. Sering aku melawan jika mereka marah karena
kenakalanku, sering juga aku banting pintu dihadapan mereka jika mereka tidak
mengabulkan permintaanku & bahkan sering aku mengeluarkan kata-kata kasar
menyebutkan namaku dalam setiap doa-doa mereka hingga aku seperti sekarang
ini.
Ya Allah betapa durhakanya aku, tak sadarkah aku bahwa mereka orang
inci, badan yang dulu tegap, kekar kini mulai membungkuk, rambut yang dulu
hitam yang kini mulai memutih dan kulit mereka yang dulu kencang kini mulai
berkeriput.
Ku tatap mata mereka yang berbinar-binar dan mulai meneteskan air mata
air mata bahagia, air mata haru, air mata bangga melihatku memakai toga ini.
Ku cium tangan mereka, ku peluk mereka sambil berkata Mama.. papa.. yang aku
berikan hari ini tidak akan cukup untuk membalas semua yang mama papa berikan
Terima kasih
Bunda by: Melly
Pikirkupun melayang
Dahulu penuh kasih
Teringat semua cerita orang
Tentang riwayatku
Reff:
Kata mereka diriku slalu dimanja
Kata mereka diriku slalu dtimang
Back to reff