Anda di halaman 1dari 12

Fakta Ilmiah Ka’bah sebagai Pusat Bumi Menurut Islam & Sains

Disusun Oleh :

Rifandi Hasifudin 1502017022


Kemal Seno Radhoto 1502017013
Ilham Suryawan 1502017011

Edited By
Rousydiy, Lc, M.Us

PROGRAM STUDI PERPUSTAKAAN DAN SAINS INFORMASI


FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS YARSI
JAKARTA
2020
PEMBAHASAN

Ka’bah merupakan bangunan yang sangat di muliakan oleh umat Islam yang terletak
di tengah-tengah Masjidil Haram (Makah). Al-Quran menyebut ka’bah dengan beberapa
nama, antara lain: Ka’bah, Bakkah, AlBait, Al-Atiq dan Qiblah. Dalam sebuah atsar
disebutkan, Ka’bah disebut juga Al-Bait Al-Atiq karena ia terbebaskan dari kesewenang-
wenangan. Para ahli bahasa menemukan lebih dari 40 makna lain dari Ka’bah. Dalam
Nazham, Al-Qadhi Abu Al-Baqa’ bin Adh-Dhiya, Al-Hanafi merangkum 30 nama bagi
Mekkah. Nazham tersebut dinukil oleh Ibnu Zhahirah dalam Al Jami’ Al-Lathif.
Ada beberapa riwayat kenapa diberi nama Ka’bah. Al-Hafizh Al-Nabawi dalam tafsir
tentang mujahid mengatakan, diberi nama Ka’bah karena bentuknya yang persegi, Bangsa
Arab menyebut setiap rumah yang berbentuk persegi dengan sebutan Ka’bah. Ka’bah
bangunan yang didirikan oleh Nabi Ibrahim a.s dan Nabi Ismail a.s dimuliakan umat muslim
berdasarkan firmanNya, (QS, Ali Imran : 96).

َ‫ار ًكا َوهُدًى لِّ ْل ٰ َعلَ ِمين‬


َ َ‫اس لَلَّ ِذى بِبَ َّكةَ ُمب‬
ِ َّ‫ض َع لِلن‬ ٍ ‫إِ َّن أَ َّو َل بَ ْي‬
ِ ‫ت ُو‬
Artinya :Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadat) manusia,
ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua
manusia. (Ali Imran: 96)

Tafsir :Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin
Abdullah bin Humaid (Imam Masjidil Haram). Sesungguhnya rumah pertama yang dibangun
untuk beribadah kepada Allah SWT dimuka bumi ialah Baitullah Al-Haram yang berada di
Makkah. Rumah ini penuh berkah, dimana kebaikan dilipat gandakan di dalamnya dan
limpahan rahmat turun disana, dan dalam menghadap kepadanya ketika shalat dan
mendatanginya untuk pelaksanaan haji dan umrah terdapat kebaikan dan hidayah bagi
manusia seseluruhnya.

ُ‫ط َره‬ ْ ‫ْث َما ُك ْنتُ ْم فَ َولُّوا ُوجُوهَ ُك ْم َش‬


ُ ‫ْج ِد ْال َح َر ِام ۚ َو َحي‬ ْ ‫َش‬
ِ ‫ط َر ْال َمس‬ َ‫خَرجْ تَ فَ َولِّ َوجْ هَك‬ َ ‫ْث‬ ُ ‫َو ِم ْن َحي‬
‫اخ َشوْ نِي َوأِل ُتِ َّم نِ ْع َمتِي َعلَ ْي ُك ْم‬
ْ ‫الَّ ِذينَ ظَلَ ُموا ِم ْنهُ ْم فَاَل ت َْخ َشوْ هُ ْم َو‬ ‫اس َعلَ ْي ُك ْم ُح َّجةٌ إِاَّل‬
ِ َّ‫لِئَاَّل يَ ُكونَ لِلن‬
َ‫َولَ َعلَّ ُك ْم تَ ْهتَ ُدون‬
Artinya: Dan dari mana saja kamu (keluar), maka palingkanlah wajahmu ke arah Masjidil
Haram. Dan dimana saja kamu (sekalian) berada, maka palingkanlah wajahmu ke arahnya,
agar tidak ada hujjah bagi manusia atas kamu, kecuali orang-orang yang zalim diantara
mereka. Maka janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku (saja). Dan agar
Ku-sempurnakan nikmat-Ku atasmu, dan supaya kamu mendapat petunjuk.

Dalam Tafsir Ibnu katsir dijelaskan makna ayat ini yaitu perintah Allah SWT, yang
ketiga untuk menghadap ke Masjidil Haram dari seluruh belahan bumi. Para ulama berbeda
pendapat mengenai hikmah pengulangan sampai tiga kali tersebut. Ibnu Abbas dan Ulama
lainnya berpendapat mengenai hal itu dimaksudkan sebagai penekanan, karena ia merupakan
nasakh yang pertamakali terjadi dalam Islam. Sedangkan pendapat yang paling rajih menurut
al-Qurthubi, yang pertama, ditunjukan kepada orang-orang yang berada di Makkah, kedua
untuk orang-orang yang berada di negara lainnya dan yang ketiga untuk orang yang
melakukan perjalanan.

Mekah
Mekkah merupakan sebuah kota utama di Arab Saudi yang menjadi tujuan utama kaum
muslimin untuk menunaikan ibadah haji. Di kota ini terdapat sebuah bangunan utama yang
bernama Masjidil Haram dengan Ka’bah dijadikan patokan arah kiblat untuk ibadah salat
umat Islam di seluruh dunia. Kota ini merupakan kota suci umat Islam dan tempat lahirnya
Nabi Muhammad SAW.
Ka’bah dalam Al-Qur’an disebut Al-Bait (rumah) bangunan yang dipugar pada masa
Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail setelah Nabi Ismail berada di Mekkah atas perintah Allah
SWT. Ka'bah telah ada sewaktu Nabi Ibrahim menempatkan Hajar dan bayi Ismail di lokasi
tersebut, hal ini dijelaskan dalam Al-Qur'an, surah 14:37

ْ‫ل‬ƒƒ‫ع ِع ْن َد بَ ْيتِكَ ْال ُم َحر ۙ َِّم َربَّنَا لِيُقِ ْي ُموا الص َّٰلوةَ فَاجْ َع‬ٍ ْ‫ت ِم ْن ُذ ِّريَّتِ ْي بِ َوا ٍد َغي ِْر ِذيْ زَر‬ ُ ‫َربَّنَٓا اِنِّ ْٓي اَ ْس َك ْن‬
َ‫ت لَ َعلَّهُ ْم يَ ْش ُكرُوْ ن‬ ِ ‫ي اِلَ ْي ِه ْم َوارْ ُز ْقهُ ْم ِّمنَ الثَّ َم ٰر‬ ِ َّ‫ َدةً ِّمنَ الن‬ƒِِٕ‫اَ ْفٕـ‬
ْٓ ‫اس تَه ِْو‬
Artinya: Yaa Tuhan Kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di
lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang
dihormati, YaaTuhan (yang demikian itu) agar mereka melaksanakan salat, maka jadikanlah
hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan berilah mereka rezeki dari buah-buahan,
mudah-mudahan mereka bersyukur (Q.S Ibrahim: 37)

Mekah juga dikenali sebagai Bakkah dan terletak di daerah Hijaz. Ia dipercayai didirikan
dalam pertengahan kurun ke-5 SM. Mula-mulanya, suku Jurhum menguasainya kemudian
suku Khuzaah datang dan menaklukinya dan akhirnya suku Quraisy mengusainya.
Sejarah kota Mekah ini bermula dengan peristiwa Nabi Ibrahim a.s. meninggalkan
isterinya dan puteranya di lembah yang kering-kerontang. Beliau merupakan bangsa
Kaldani (di Iraq) dan bertutur dalam Bahasa Ibrani (Hebrew). Kota Mekah ini juga
dikenali sebagai Jantung Hati Semenanjung Tanah Arab, mengindikasikan bahwa ia
merupakan kota terpenting di Arab (Haikal 1990).
Ada beberapa ciri yang dapat dilekatkan terhadap kota Mekah pra-Islam:
1. Kedudukannya yang Strategis.
Walaupun ia dikelilingi oleh bentangan gunung, namun masih terdapat jalan-jalan keluar
menuju ke kawasan-kawasan utama di Yaman (Selatan), Palestina dan Syam (Utara) dan
Pelabuhan Jeddah (Barat). Kedudukan Mekah berada ditengah-tengah perjalanan ke
wilayah-wilayah ini. Ia seolah-olah menjadi sendi perhubungan di antara kawasan-kawasan
utama ini. Hal ini menyebabkan ia sering dikunjungi oleh pedagang-pedagang Arab baik dari
Utara atau dari Selatan.

2. Ekonomi yang kuat.


Mekah merupakan pusat perdagangan di kawasan tengah yang bertaraf antarabangsa.
Sebabnya, ia mempunyai persediaan air dari Telaga Zam-zam yang terkenal. Telaga
tersebut sebelumnya dikuasai oleh suku Khuza’ah yang kemudian dikuasai oleh 58 kabilah
Quraisy. Terdapat satu Majlis Siqayah yang berkuasa penuh atas otoritas zamzam, diketuai
oleh Abdul Mutalib yang bertugas untuk memberikan air kepada pengunjung-
pengunjung Haji. Selain itu, kedudukannya yang strategis juga menjadikannya objek vital
bagi berbagai kafilah perdagangan dari Utara ke Selatan. Selain itu, kehandalan kabilah
Quraisy sendiri dalam bidang perniagaan juga memperkokoh ekonomi di Mekah.

3. Institusi Sosial.
Qusai Bin Kilab telah membentuk Dewan Nadwah yang menjadi tempat bermusyawarah
bagi para pemimpin-pemimpin Mekah mengenai masalah-masalah yang mereka hadapi.
Keberadaannya dapat mempersatukan masyarakat Quraisy yang telah lama terpecah belah
kepada satu kabilah yang besar dan mulia. Semasa pemerintahan Abdul Manaf pula, 15
buah majlis dibentuk di bawah Darun Nadwah ini yang berfungsi untuk menjamin
keamanan kota Mekah dan melindungi jemaah Haji. Di antaranya ialah Majlis Siqayah
(penyediaan air), Majlis Rifadah (penyediaan makanan), Majlis Sidanah (urusan ka’bah),
Majlis Asynaq (mahkamah) dan sebagainya. Hal yang tidak kalah pentingnnya adalah
Mekah tidak dikuasai oleh seorang raja pun sehingga terbebas dari pengaruh asing.

4. Pasukan atau Tentara.


Majlis Unnah (urusan perang) berada di bawah Dewan Darun Nadwah dan bertanggungjawab
penuh mengenai ketenteraan serta menyiapkan senjata perang. Jabatan ini di pegang oleh
Bani Makhzum. Kewujudan majlis ini menjadikan Mekah dapat mempertahankan
kedaulatan sepanjang masa walaupun ketika itu Roma dan Parsia begitu giat melakukan
usaha untuk menguasai Semenanjung Tanah Arab. Di Mekah, semua lelaki dijadikan tentera.

5.Agama
Pada permulaan, agama yang dianuti oleh masyarakat Mekah merupakan agama Allah
(kemudiannya digelar Hanif). Agama ini dibawa oleh Nabi Ibrahim a.s.. Beliau
menyeru masyarakat supaya menganuti-Nya dan mengerjakan Haji. Ka’bah telah
didirikan atas perintah Allah SWT Ketika suku Khuzaah yang berasal dari Yaman
mengambil-alih pemerintahan Mekah, agama penyembahan berhala diperkenalkan.
Buktinya, di sekitar Kaabah saja terdapat 360 berhala. Berhala-berhala ini kekal
sehinggalah dihancurkan oleh umat Islam pada tahun 8 Hijrah. Selain itu, terdapat juga
agama Yahudi, majusi dan sebagianya.

6. Prasarana.
Di Mekah, terdapat Pasar Ukadz (Suq-Ukaz) yang terkenal dengan kegiatan pesta-pesta
perdagangan dan kesusasteraannya. Selain itu, terdapat juga Pasar Zul Majaz dan al-
Majinah yang mempunyai fungsi yang sama. Majlis Siqayah dan Majlis Rifadah juga
dibentuk, 59 yang bertugas memberikan air dan makanan secara gratis ke pada para
pengunjung. Selain itu, Ka’bah yang telah dibangun di tengah kota Mekah juga
menjadi tempat tumpuan bangsa Arab. Ada sebuah peraturan tidak tertulis bahwa di
sekitar Kabah merupakan kawasan haram perang. Bangunan ini telah menjadi pusat
ibadat dan pusat kebudayaan bagi mereka.
Pada waktu membangun Ka'bah itu, usia nabi Ibrahim diperkirakan sekitar 100 tahun.
Setelah memperoleh perintah dari Allah, maka Ibrahim datang ke kota Mekkah, di mana
Ibrahim pernah meninggalkan Siti Hajar dan Ismail sewaktu bayi. Mekkah setelah itu
menjadi kota yang cukup ramai, dan menjadi tempat persinggahan para kafilah dan pedagang,
karena di dekatnya ada sumur Zam-zam.
Inilah, menurut Quran, rumah ibadah yang tertua. Hal ini ditegaskan oleh Allah,
karena para ahli kitab pada waktu itu mengatakan bahwa rumah ibadah yang tertua adalah
Baitul Maqdis di Palestina. Namun Allah menolak dengan tegas, sebagaimana difimankan
dalam QS Ali Imran: 96.

َ‫ار ًكا َوهُدًى لِ ْل َعالَ ِمين‬


َ َ‫اس لَلَّ ِذي بِبَ َّكةَ ُمب‬
ِ َّ‫ض َع لِلن‬ ٍ ‫إِ َّن أَ َّو َل بَ ْي‬
ِ ‫ت ُو‬
Artinya : Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadat) manusia,
ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua
manusia.
Tafsir dari QS Ali Imran: 96 Menurut Muhammad Quraish Shihab, adalah di antara
bentuk mengikuti millat Ibrâhîm adalah salat menghadap dan berziarah ke Ka'bah yang
dibangunnya. Hal itu dijelaskan Allah SWT sebagai berikut, "Sesungguhnya rumah pertama
dan paling terhormat yang dijadikan Allah SWT sebagai tempat peribadatan adalah yang
terletak di kota Mekah. Rumah itu penuh dengan segala bentuk kebaikan dan berbagai
macam keberkahan." Allah menitipkan keberkahan-Nya kepada rumah itu yang merupakan
tempat hidayah bagi umat manusia dengan mendatanginya dan menghadap kepadanya saat
melakukan salat(1). (1) Ka'bah yang berada di kota Mekah adalah rumah pertama yang
dibangun di muka bumi sebagai tempat peribadatan kepada Allah Swt.
Dalam Al-Quran dijelaskan bahwa Ka'bah yang mula-mula dibangun itu memiliki
tinggi 9 hasta(1 hasta = 45cm). Panjang dari Hajar Aswad sampai Rukun Syami 32 hasta.
Lebarnya, dari Rukun Syami sampai Rukun Gharbi 22 hasta. Panjang dari Rukun Gharbi
sampai Rukun Yamani 31 hasta. Lebarnya dari Rukun Yamani sampai Hajar Aswad 20 hasta.
Jadi bentuknya tidak simetris. Kekuatan pilarnya ada pada kedua sudut Yamani.
Sedangkan di bagian Hajar Aswad tidak terdapat pilar. Batu hitam tersebut dijadikan satu
dengan dinding dalam bentuk setengah lingkaran sebagaimana bisa dilihat sekarang di sana.
Sedangkan pintunya, waktu itu hanya berupa kerangka saja sejajar tanah, yang kemudian
disempurnakan oleh generasi berikutnya.
Ka'bah dengan ketinggian 9 hasta yang didirikan oleh Ibrahim itu kini telah memiliki
ketinggian 3 kalinya, yaitu sekitar 27 hasta. Pada waktu itu, Ibrahim meletakkan ketinggian
itu pada pondasi setinggi 6 hasta.
Ketika suku bangsa Quraish merenovasi Ka'bah, mereka memindahkan dinding
sebelah utara Ka'bah sejauh 5 hasta ke arah selatan, dan menambahkannya ke Hijr Ismail.
Dan ketika Abdullah bin Al Zubair merenovasinya kembali dia mengembalikan posisi
bangunan itu seperti ketika jaman nabi Ibrahim. Dia juga menambahkan luasan Hijr Ismail ke
Ka'bah. Akhirnya. Al Hajjaj bin Yusuf melakukan renovasi terhadap Hijr Ismail seperti
bentuk yang sekarang kita lihat.

َ ‫ َو‬، ‫صال ٍة فِي َما ِس َواهُ إِال ْال َم ْس ِج َد ْال َح َرا َم‬
‫صالةٌ فِي‬ ِ ‫ض ُل ِم ْن أَ ْل‬
َ ‫ف‬ َ ‫صالةٌ فِي َم ْس ِج ِدي أَ ْف‬
َ

ٍ ‫ض ُل ِم ْن ِمائَ ِة أَ ْل‬
.‫ف فِي َما ِس َواه‬ َ ‫ْج ِد ْال َح َر ِام أَ ْف‬
ِ ‫ْال َمس‬

Artinya; “Shalat di Masjidku lebih utama 1000 kali shalat dibandingkan shalat di masjid yang
lain, kecuali Masjidil Haram. Dan shalat di Masjidil Haram lebih utama 100.000 kali lipat
dibandingkan shalat di masjid yang lain”. (Ibnu Majah 1406, dan dishahihkan oleh Al-
Albani).

Ka’bah sebagai pusat bumi menurut pandangan sains:


1. bergerak mengitari ka’bah (tawaf) mampu menghasilkan gelombang elektromagnetik
Hal ini dijabarkan bahwa ternyata gerakan melingkar dalam sebuah medan
gaya bisa menghasilkan energi positif serta mampu mengobati berbagai ketidak
seimbangan energi dalam jiwa maupun tubuh manusia.
Dari segi ilmu astronomi, melakukan tawaf dengan berlawanan arah jarum
jam yaitu dari kiri ke kanan menegaskan bahwa perpustaran ini sama dengan gerakan
alam semesta dari hitungan terkecil hingga satuan terbesar. elektron berputar
mengelilingi dirinya, kemudian berputar mengelilingi matahari, dan kumpulan
matahari mengelilingi pusat galaksi. Sementara itu, galaksi berputar mengelilingi
pusat gugusannya, dan pusat gugusan galakasi berputar mengelilingi pusat
gugusannya, dan pusat gugusannya galaksi berputar mengelilingi pusat alam semesta.
Perputaran dari kiri ke kanan disekitar Ka’bah

2. Ka’bah sebagai penentuan waktu dunia


Dalam ilmu geografi, penentuan waktu dunia saat ini bergantung pada kota
Greenwich yang terletak disebelah selatan london, Amerika Serikat. Demikian itu
dicetuskan melalui kongres internasional yang digelar dikota Woston pada 1884 M.
Selain itu, mereka menjadikan garis bujur yang melintasi daerah tersebut sebagai garis
bujur pertama dibumi. Sebagaimana yang kita ketahui, garis bujur greenwich (utara
geografis) berbeda dengan garis utara magnetis sekitar 8,5 derajat. Artinya Greenwich
bukanlah tempat yang tepat untuk dijadikan pedoman penentuan waktu dunia.
Sebagian orang cenderung menjadikan tempat, dimana garis utara magnetis
dan geografisnya sama, sebagai patokan penentuan waktu internasional. Jika itu
persyaratannya, berarti Ka’bah pantas menduduki posisi tersebut. menjelaskan waktu
yang benar benar menurut sudut pandang mereka jika mekah dijadikan referensi
waktu dunia. Pada 2005, tingkat deviasi magnetis di Mekah sekitar 2 derajat ke arah
barat dan seiring bergulirnya waktu, semakin ke barat angka ini akan terus bertambah.
Demi mendukung dan mewujudkan perpindahan waktu dunia dari Greenwich
ke Mekkah, Pemerintah Arab Saudi membangun sebuah jam raksasa Mekkah Royal
Clock Tower di pusat kota, tepatnya di jantung kompleks luas yang didanai
pemerintah di atas di puncak Menara Abraj-Al Bait.
Mekkah Al-Mukarramah dan penentuan waktu yang diusulkan

3. Ketinggian Matahari Ketika Mengahadap Kiblat Arah matahari berbanding terbalik


dengan arah bayang bayang. Karena itu, seseorang dapat dengan mudah mengamati
bayang-bayang garis vertikal, dimana arah kiblat berlawanan dengan arah bayangan
itu. Jadi, kita bisa menghitung waktu, baik ketika pusat matahari atau bayang bayang
tegak lurus menghadap kiblat. Namun, demikian itu memerlukan adanya sistem yang
dapat meletakkan sudut tegak untuk menentukan kiblat dengan metode lorong kiblat
bisa lebih detail daripada menentukannya dengan mengintai matahari pada waktu
zuhur untuk mengetahui arah kecondongan matahari pada waktu zuhur untuk
mengetahui arah kecondongan matahari (keutara atau ke selatan). Selanjutnya,
mengukur deviasi kiblat dari arah ini dengan teodolit. Sebab, gerakan matahari pada
waktu zawal diameter sejajar di belahan dunia lain. Titik ini disebut “kutub Mekah”.
Titik ini terletak pada garis lintang 21 derajat dan 25 menit di sebelah selatan garis
khatulistiwa. Selain itu, berada pada garis bujur 140 derajat dan 11 menit disebelah
barat. Ketika matahari tegak lurus dengan arah matahari. Artinya, ke arah bayang
bayang orang yang sedang berdiri. Demikian itu terjadi disekitar tanggal 29
November pukul 21.09 menurut waktu Greenwich dan 14 Januari pukul 21.30
menurut waktu yang sama. Tampak, dalam dua keadaan tegak lurus, baik di mekah
atau kutubnya terjadi kesalahan kecil dalam penentuan waktu lorong kiblat. Sebab dua
syarat tegak lurusnya matahari: memiliki kecondongan yang sama dengan garis
lintang dan keberadaanya di lintasan tertinggi. Adakalanya pada waktu zuhur
keduannya tidak terjadi. Bahkan, bisa jadi di waktu zuhur kecondongan matahari
sedikit lebih besar atau lebih kecil dibandingkan garis lintang Mekah Al-Mukarramah
dalam keadaan pertama,atau garis lintang kutubnya dalam keadaan kedua. Alhasil,
terjadi kesalan keci dalam penentuan waktu lorong kiblat, tetapi bisa diabaikan.

4. Seluruh lempengan bumi yang bergerak seolah menuju ke Jazirah Arab


Prof. Hussain Kamel, menemukan bahwa mekkah memang pusat bumi.
Penemuan terrjadi saat ia meneliti suatu cara untuk menentukan arah kiblat di kota
besar didunia. Untuk tujuan ini, ia menarik garis pada peta, dan sesudah itu ia
mengamati dengan seksama posisi 7 benua terhadap mekkah dan jarak diantara benua
tersebut dengan mekkah.
Ia memulai untuk menggambar garis sejajar hanya untuk memudahkan proyek
garis buur dan lintang. setelah dua tahun melakukan pekerjaan yang sulit dan berat, ia
terbantu oleh program komputer untuk menentukan jarak yang benar dan variasi yang
berbeda, serta banyak hal lainnya. Ia kagum dengan apa yang ditemukan, bhawa
Mekkah merupakan pusat bumi.

Ia menyadari kemungkinan menggambar suatu lingkaran dengan Mekkah


sebagai titik pusatnya, dan garis luar lingkaran itu adalah benuanya. Pada waktu yang
sama bergerak bersamaan dengan keliling luar benua tersebut (Majalah al-Arabiyyah
edisi 237, Agustus 1978).
Gambar satelit yang muncul kemudian pada 90-an, menekankan hasil yang
sama ketika studi lebih lanjut mengarah pada topografi (studi tentang bentuk
permukaan bumi dan objek lain) lapisan bumi geografi waktu daratan diciptakan.
Telah menjadi teori yang mapan secara ilmiah bahwa lempengan bumi terbentuk
selama usia geologi yang panjang bergerak secara teratur di lempengan Arab.
Lempengan ini terus menerus memusat ke arah itu seolah menunjuk ke Mekkah.

Dalam Al Qur’an, Allah SWT berfirman:

ƒ‫ َر‬ƒ‫ ِذ‬ƒƒ‫ ْن‬ƒُ‫ ت‬ƒ‫و‬ƒَ ƒ‫ ا‬ƒ ƒَ‫ ه‬ƒَ‫ ل‬ƒ‫و‬ƒْ ƒ‫ َح‬ƒ‫ن‬ƒْ ƒ‫ َم‬ƒ‫و‬ƒَ ƒ‫ى‬ƒٰ ƒ‫ َر‬ƒ ƒُ‫ ق‬ƒ‫ ْل‬ƒ‫ ا‬ƒ‫ َّم‬ƒُ‫ أ‬ƒ‫ َر‬ƒ‫ ِذ‬ƒƒ‫ ْن‬ƒُ‫ ت‬ƒِ‫ ل‬ƒ‫ ا‬ƒƒًّ‫ ي‬ƒِ‫ ب‬ƒ‫ َر‬ƒ‫ َع‬ƒ‫ ا‬ƒƒً‫ن‬ƒ‫ آ‬ƒ‫ر‬ƒْ ƒُ‫ ق‬ƒ‫ك‬ َ ƒِ‫ ل‬ƒ‫ َذ‬ƒٰ ƒ‫ َك‬ƒ‫و‬ƒَ
َ ƒ‫ ْي‬ƒَ‫ ل‬ƒِ‫ إ‬ƒ‫ ا‬ƒَ‫ ن‬ƒ‫ ْي‬ƒ‫ َح‬ƒ‫و‬ƒْ ƒَ‫ أ‬ƒ‫ك‬
ٌ ƒ‫ ي‬ƒ‫ ِر‬ƒَ‫ ف‬ƒ‫ َو‬ƒ‫ ِة‬ƒَّ‫ ن‬ƒ‫ َج‬ƒ‫ ْل‬ƒ‫ ا‬ƒ‫ ي‬ƒِ‫ ف‬ƒ‫ق‬
ƒِ‫ر‬ƒ‫ ي‬ƒ‫ ِع‬ƒ‫ َّس‬ƒ‫ل‬ƒ‫ ا‬ƒ‫ ي‬ƒِ‫ ف‬ƒ‫ق‬ ٌ ƒ‫ ي‬ƒ‫ ِر‬ƒَ‫ ف‬ƒۚ ƒ‫ ِه‬ƒ‫ ي‬ƒِ‫ ف‬ƒ‫ب‬ƒَ ƒ‫ ْي‬ƒ‫ر‬ƒَ ‫ اَل‬ƒ‫ ِع‬ƒ‫ ْم‬ƒ‫ َج‬ƒ‫ ْل‬ƒ‫ ا‬ƒ‫ َم‬ƒ‫و‬ƒْ ƒَ‫ي‬
“Demikianlah Kami wahyukan kepadamu A-Qur’an dalam bahasa arab supaya kamu
memberi peringatan kepada Ummul Qura (penduduk Mekkah) dan penduduk (negeri-
negeri) sekelilingnya..”(Asy-Syura: 7)

5. Dataran Mekkah yang terbentuk dari letusan bumi


Sebelum bumi menjadi seperti keadaannya yang sekarang, planet tempat
tinggal manusia dan jin ini ditutupi air (samudra). Kemudian gunung berapi didasar
samudera meletus dengan dahsyat, memuntahkan lava dan magma dalam jumlah yang
teramat banyak, yang kemudian membentuk gundukan tanah serupa bukit. Dibukit
inilah Ka’bah berdiri. Studi ilmiah membuktikan, batu basal yang ditemukan di kota
Mekkah merupakan batuan purba. Jadi jelas, setelah kawasan Mekkah terbentuk,
dataran meluas hingga seperti saat ini.
Daftar Pustaka
Buku :
● Ka’bah : Rahasia Kiblat Dunia / Muhammad Abdul Hamid Asy-Syarqawi, Al-
fikri Al-Arabi 2008; penerjemah, Luqman Junaid, Et al.; Cetakan 1.--Jakarta :
Mizan Publika 2009.
● Pusaran Energi Ka’bah / Agus Mustofa ; Cetakan 3.-- Surabaya: Padma Press
2003.
● 13 Misteri di kota Mekkah / Dedi ; Cetakan 1.-- Jakarta : Titik Media
Publisher 2013.
● Catatan Perjalanan Umrah Seorang Anak / Ridho Invader Rama ; Cetakan 1.--
[s.n]: Guepedia [s.a]
● Sains Dalam Al-Qur’an : Mengerti Mukjizat Ilmiah Firman Allah / Nadiah
Tharayyarah, Dar Al-Yamama Abu Dhabi [s.a]; penerjemah, Muhammad
Zainal Arifin, Et al.; Cetakan 1.--Jakarta : Zaman [s.a]

Jurnal :
● Firmansyah, Heri. 2019. “Muhammad SAW Periode Mekah”. 12(1).

Youtube :
● https://www.youtube.com/watch?v=cZTi0XpwwCY
● https://www.youtube.com/watch?v=VoeHWZFSRjQ
● https://www.youtube.com/watch?v=hdOZz1nmrW0

Anda mungkin juga menyukai