Anda di halaman 1dari 14

Asbabunnuzul

Dan Konteksualisasi
Al-Qur’an
By :
@Ni’maChusna_09
@Shafira_Iradayanti
@BungaPratama_ed
@ListiantiWahyu_Wp
@AmaliaKartika_far1A

www.PharmacyDepartment2020/1A.Unida.ac.id
Asbābun Nuzūl (Arab: )‫اسبابا لنزول‬
Sebab-sebab Turunnya Al-Quran

01 Pada umumnya, Asbabun Nuzul


memudahkan para Mufassir untuk
menemukan tafsir dan pemahaman suatu
ayat dari balik kisah diturunkannya
ayat itu

02 Ada juga yang memahami ilmu ini


untuk menetapkan hukum dari
hikmah di balik kisah
diturunkannya suatu ayat
Menurut
Ibnu Taimiyyah
Mengemukakan bahwa :

-“Mengetahui Asbabun Nuzul suatu


ayat dapat membantu Mufassir
memahami makna ayat. Pengetahuan
tentang Asbabun Nuzul suatu ayat
dapat memberikan dasar yang kukuh
untuk menyelami makna suatu ayat
Al-Qur’an”.-
Di antara pembahasan di dalam ilmu-
ilmu Al-Qur’an ‘Ulumul Qur’an adalah ilmu
tentang asbabun nuzul.
Ali as-Shabuny dalam kitab At-Tibyan
fii Ulumil Qur’an mendefinisikan asbabun
nuzul “apabila terjadi suatu kasus
(kejadian), kemudian turun satu atau
beberapa ayat yang berhubungan dengan
kasus tersebut, maka itulah yang disebut
dengan Asbabun Nuzul.”
Dari segi lain, kadang-kadang ada
suatu pertanyaan yang dilontarkan kepada
Nabi SAW tentang suatu hukum syara’
atau penjelasan secara terperinci tentang
urusan agama.
Menjelaskan hikmah 1 2 merupakan kitab
Tentang Pensyariatan yang paling memiliki
hukum kekuatan sepanjang
Kegunaan sejarah manusia.
Asbabun
Nuzul
Mengkhususkan Hukum
yang bersifat Umum 3 4 Sebagai samudera
pengetahuan
Para mufassir membagi peristiwa asbabun nuzul itu
kepada tiga macam, yaitu:
Perdebatan
(jadal)

Harapan dan
Keinginan

Kesalahan
PERDEBATAN (JADAL)
perdebatan antara sesama umat Islam atau
antara umat Islam dengan orang-orang kafir.
Misalnya perdebatan antara sahabat Nabi saw
dengan orang yahudi yang menyebabkan turunnya
surah Ali Imran (3) ayat 96. Mujahid berkata;
suatu ketika umat Islam dan Yahudi saling
membanggakan kiblat mereka.
Orang Yahudi berkata, Baitul Maqdis lebih
utama dari Ka’bah karena ke sanalah tempat
berhijrahnya para nabi dan ia terletak pada tanah
suci. Umat Islam berkata pula, Ka’bahlah yang paling
mulia dan utama. Maka kemudian turun surah Ali
Imran (3) ayat 96 tersebut, yaitu:
َ ‫اس لَلَّ ِذي بِبَ َّكةَ ُمبَا َر ًكا َوهُ ًدى لِ ْل َعالَ ِم‬
‫ين‬ ِ َّ‫ض َع لِلن‬ ٍ ‫إ َِّن َأ َّو َل بَ ْي‬
ِ ‫ت ُو‬
“Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun Portfolio Presentation
untuk tempat (beribadah)  manusia ialah baitullah
yang ada di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan
KESALAHAN
yaitu peristiwa yang merupakan perbuatan
salah yang dilakukan oleh sahabat kemudian turun
ayat guna meluruskan kesalahan tersebut agar
tidak terulang lagi.
Misalnya kejadian yang menyebabkan turunnya
surah An-Nisa (4) ayat 43, yaitu:
‫الصل َا َة َوَأنْتُ ْم ُسك َ َارى‬
َّ ‫آمنُوا ل َا تَ ْق َربُوا‬
َ ‫ين‬
َ ‫ذ‬ِ َ ّ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫ا‬ ‫ه‬ ‫َأ‬
َ ّ ‫يَا‬
ُ ‫ي‬
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu Coffee
dekati shalat padahal kamu sedang mabuk.
seperti turunnya ayat:
HARAPAN َ ‫الس َما ِء َفلَن ُ َو ِل ّيَن ّ ََك ِقبْل َ ًة تَ ْر َض‬
‫اها َف َو ّ ِل َو ْج َه َك َش ْط َر‬ َ ُّ ‫َق ْد ن َ َرى تَ َقل‬
َّ ‫ب َو ْج ِه َك ِفي‬
َ ‫ث َما كُنْتُ ْم َف َولُّوا ُو ُج‬
‫وهك ُْم َش ْط َر ُه‬ ُ ْ‫ال َْم ْس ِج ِد ال َْح َرا ِم َو َحي‬
DAN “Sungguh Kami sering melihat mukamu menengadah
ke langit. Maka sungguh Kami akan memalingkan
KEINGINAN kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah
mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan dimana saja
kamu berada palingkanlah mukamu ke arahnya. “

Al-Barra’ mengatakan setelah sampai di


kota Madinah, Rasul saw shalat menghadap Baitul
Maqdis selama 16 bulan, padahal Ia lebih suke
Ka’bah. Maka setiap kali shalat, Nabi selaluka
berkiblat menengadah ke langit mengharap
turunnya wahyu yang memerintahkan beliau
menghadap ke Ka’bah. Maka justru itu, turunlah
ayat di atas.
KONTEKSUALISASI ALQUR’AN
Terbagi
Menjadi :
Diturunkan di
mekkah

1 2 Madaniyyah
Makiyyah
Diturunkan di
madinah
Terdapat beberapa ayat Alquran yang turun di
Mekah setelah Nabi Muhammad berhijrah, namun
ayat itu tetap digolongkan kepada Madaniyah,
seperti ayat berikut ini:

‫اليوم أكمات لكم دينكم و رضيت لكم إسالم دينا‬


Terjemahnya: Pada hari ini telah Ku-
sempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah
Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-
ridai Islam itu jadi agama bagimu.
Sejarahnya
Pada masa awal turunnya Alquran akan didapati
sebuah fakta sejarah yang begitu berbeda antara
Mekah dan Medinah. Kondisi sosio-religi di Mekah
saat itu masih kental dengan nuansa jahliliah (baca:
kebodohan). Oleh karena itu, Nabi Muhammad
menggunakan
pendekatan persuasif untuk mengembangkan
ajaran Islam melalui proses “nasionalisasi” dan
“arabisasi” Islam dengan mengubah kiblat dari
Yerussalem ke Mekah (Ka’bah) dan menetapkan
ziarah ke Ka’bah sebagai salah satu rukun Islam.
Sementara di Medinah Nabi Muhammad
memunculkan figur Ibrahim sebagai seorang Islam
bukan Yahudi maupun Kristen, seperti umumnya di
Medinah saat itu – yang secara eksklusif
berhubungan dengan kaum Muslimin lainnya. Hal itu
dilakukan karena kaum Yahudi dan Kristen tidak
COFFEE TIME mengakui Muhammad sebagai nabi
Thank You

Anda mungkin juga menyukai