Anda di halaman 1dari 10

SEJARAH PERADABAN ISLAM

UJIAN TENGAH SEMESTER

Dosen pengampu: Ahmad, S.Pd., M.Pd.

Di susun oleh :

Didah Kholidah

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT UMMUL QURO AL-ISLAMI
2021/2022
Pertanyaan:

1. Kenapa Arab dipilih sebagai tempat diutusnya Nabi Muhammad SAW.?

2. Kenapa Bahasa Arab dipilih sebagai bahasa Al-Qur'an ?

3. Kenapa Nabi Muhammad SAW dipilih dari Bani Hasyim suku Quraisy ?
Jawaban :

1. Ada beberapa alasan kenapa Arab di pilih sebagai tempat di utusnya Nabi Muhammad
SAW. Yaitu :

• Keberadaan Baitullah

Sebelum Rasulullah shallallahu ‘alahi wasallam diutus, Allah telah menentukan


bahwa Baitullah (Ka’bah) dibangun di jantung Jaziratul Arab, yaitu Kota Makkah. Allah
ta’ala berfirman,

َ‫ار ًكا َوهُدًى ل ِْلعَالَمِ ين‬


َ َ‫اس لَلَّذِي بِبَ َّكةَ ُمب‬
ِ َّ‫ض َع لِلن‬ ٍ ‫إِ َّن أَ َّو َل بَ ْي‬
ِ ‫ت ُو‬
untuk bangun di mula-Sesungguhnya rumah yang mula
Jadi jauh sebelum Nabi Muhammad SAW. dilahirkan di Makkah (Arab) , kota
tersebut sudah disiapkan untuk menerima kehadirannya. Di Kota Makkah pula Allah
telah mengukuhkan dakwah bapak para nabi, yaitu Ibrahim alahissalam. Dengan segala
bentuk keistimewaan itu, kawasan yang penuh berkah ini memang layak menjadi pondasi
bagi dakwah Islam yang merupakan kelanjutan dari millah Ibrahim, menjadi tempat
kelahiran dan diutusnya Muhammad SAW. sebagai nabi terakhir, di mana beliau juga
masih keturunan langsung dari Nabi lbrahim ‘alaihissalam.
• Faktor Bahasa
Ketika Nabi Muhammad SAW. di utus, Jazirah Arab yang demikian luas hanya
memiliki satu bahasa untuk komunikasi di antara mereka, yaitu Bahasa Arab. Bahasa
Arab yang dipakai oleh para penduduk Jazirah Arab termasuk bahasa yang sangat tua.
Semakin tua sebuah bahasa, akan semakin kaya dengan kosakata dan semakin sempurna
tata bahasanya.
Kalau saja mau meneliti karakter berbagai macam bahasa yang ada di dunia, kita
akan dapatkan bahwa bahasa Arab sedemikian istimewa dibandingkan bahasa-bahasa
yang lain. Oleh karena itu, pantaslah ia dijadikan bahasa utama umat Islam yang tinggal
di seluruh penjuru dunia.
• Ummi-nya Bangsa Arab
Di antara faktor yang menyebabkan di utusnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam di Jazirah Arab, adalah karena kondisi bangsa Arab yang mayoritasnya ummi,
yaitu tidak bisa membaca dan menulis tulisan.
Di dalam Al Qur’an Allah berfirman,
‫ع ِن‬ َ ‫اْل ْن ِجي ِل يَأْ ُم ُرهُ ْم بِ ْال َم ْع ُروفِ َويَ ْن َهاهُ ْم‬
ِ ْ ‫ي الَّذِي يَ ِجدُونَهُ َم ْكتُوبًا ِع ْندَهُ ْم فِي الت َّ ْو َراةِ َو‬ َّ ‫ي ْاْل ُ ِ ِّم‬
َّ ِ‫سو َل النَّب‬ ُ ‫الر‬َّ َ‫الَّذِينَ يَتَّبِعُون‬
‫علَ ْي ِه ْم فَالَّذِينَ آ َمنُوا ِب ِه‬ ْ ‫ص َرهُ ْم َو ْاْل َ ْغ ََل َل الَّتِي كَان‬
َ ‫َت‬ ْ ‫ع ْن ُه ْم ِإ‬
َ ‫ض ُع‬
َ َ‫ِث َوي‬ َ ‫علَ ْي ِه ُم ْال َخبَائ‬
َ ‫ت َويُ َح ِ ِّر ُم‬ َّ ‫ْال ُم ْنك َِر َويُحِ ُّل لَ ُه ُم ال‬
ِ ‫ط ِِّيبَا‬
َ‫ور الَّذِي أ ُ ْن ِز َل َم َعهُ أُولَئِكَ هُ ُم ْال ُم ْف ِل ُحون‬
َ ُّ‫ص ُروهُ َواتَّ َبعُوا الن‬
َ َ‫ع َّز ُروهُ َون‬
َ ‫َو‬
“Orang-orang yang mengikut Rasul (yang merupakan) Nabi yang ummi (tidak bisa
membaca dan menulis tulisan) yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat
dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan hal-hal yang
ma’ruf dan melarang mereka dari hal-hal yang mungkar, menghalalkan bagi mereka
segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk, dan membuang dari
mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Orang-orang yang
beriman kepadanya, memuliakannya, menolongnya, dan mengikuti cahaya yang terang
yang diturunkan kepadanya (Al-Qur’an) adalah orang-orang yang beruntung.” (Al A’raf:
157).
Kalau saja Rasulullah shallallahu ‘alahi wasallam diturunkan di tengah-tengah bangsa
yang memiliki budaya literasi, maka bisa saja orang menuduh bahwa beliau mengarang
ajaran Islam dari buku-buku yang pernah beliau baca. Al Imam Asy Syaukani
rahimahullah menyebutkan di dalam tafsirnya, yang artinya
“Seandainya engkau (Muhammad) adalah orang yang mampu membaca dan menulis,
tentu orang-orang akan berkata bahwa ajaran beliau hanyalah dari hasil membaca kitab-
kitab Allah yang ada sebelumnya atau hasil dari menelaan kitab-kitab yang disusun
tentang kisah umat-umat terdahulu. Maka ketika engkau (wahai Muhammad) adalah
seorang yang ummi, yang tidak bisa membaca dan menulis tulisan, maka tidak ada lagi
peluang untuk meragukan kebenaran risalah. Sehingga yang pengingkaran dan kekufuran
kepada beliau hanyalah karena sikap keras kepala, sombong atau termakan syubhat."
• Kepolosan Bangsa Arab
Maksudnya kepolosan di sini bahwa bangsa Arab kala itu adalah bangsa yang belum
terkontaminasi oleh peradaban yang ada di sekitarnya. Pikiran mereka belum dicemari
berbagai macam filsafat yang rumit.Seperti ke-ummi-an mereka, kepolosan bangsa Arab
ini adalah untuk menyingkirkan keraguan dari dada semua manusia. Kalau saja nabi yang
diutus Allah subhanahu wa ta’ala itu lahir dari kalangan intelektual yang menguasai
kitab-kitab filsafat, sejarah-sejarah bangsa dan peradaban seperti bangsa Yunani, Romawi
dan Persia, pastilah orang akan menganggap Islam merupakan buah pikir manusia, bukan
wahyu.
• Letak yang Strategis untuk Memulai Dakwah
Jika ditinjau dari letak geografis, Jazirah Arab yang dipilih oleh Allah sebagai tempat
kelahiran dakwah agung ini begitu strategis seperti yang telah kita sebutkan pada
pembahasan kita sebelum ini. Bahkan sebagian ulama menyebutkan bahwa Jazirah Arab
adalah bagian tengah dari peradaban dunia.Al Imam Al Qurthubi di dalam tafsirnya
bahkan menyebutkan bahwa Ka’bah adalah pertengahan bumi.Namun hendaknya Anda
jangan membayangkan dunia seperti di zaman kita sekarang. Tapi bayangkanlah dunia di
masa pengutusan Rasulullah, sebelum adanya penemuan benua baru dan perpindahan
besar-besaran manusia ke sana.Letak yang strategis ini akan semakin terbukti dengan
perjalanan penyebaran Islam di masa-masa Khulafaur Rasyidin dan kerajaan-kerajaan
Islam setelahnya.
• Fanatisme Kesukuan
Dahulu sistem sosial yang berlaku pada kebanyakan bangsa Arab adalah sistem qabily
(kesukuan). Maka hubungan kekerabatan memiliki pengaruh yang sangat besar dalam
sistem sosial kemasyarakatan semacam ini. Ketika Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi
wasallam mulai berdakwah, beliau pun mendapatkan perlindungan dan pertolongan yang
signifikan dari qabilah beliau, Bani Hasyim, terutama dari paman beliau Abu Thalib.

2. Kitab suci Al-Qur'an adalah petunjuk yang sempurna. Ia mengandung tuntunan hidup
bagi umat manusia demi meraih kebaikan di dunia maupun di akhirat. Bukti
kesempurnaan Al-Qur'an di antaranya adalah belum adaZnya bacaan yang sebanding dari
sisi kedalaman makna maupun keindahan tata bahasa yang digunakannya. Al-Quran
terbebas dari keterbatasan ruang dan waktu. Meski turun di zaman Nabi Muhammad Saw
dan menggunakan Bahasa Arab, akan tetapi inspirasi Al-Qur'an akan selalu relevan
sampai kapanpun dan bagi masyarakat di belahan dunia manapun. Akan tetapi, mengapa
Al-Qur'an menggunakan bahasa Arab?
Sebab Bahasa Arab Menjadi Bahasa Al-Qur’an:

1) Al-Qur’an Untuk Semua Manusia

Berbeda dengan kitab suci agama sebelum Islam yang diperuntukkan khusus kepada
kalangan terbatas, Al-Qur’an diperuntukkan untuk seluruh makhluk melata yang bernama
manusia. Maka bahasa yang digunakan AL-Qur’an haruslah bahasa yang punya posisi
strategis bagi semua bangsa manusia. Dan bahasa itu adalah bahasa Arab dengan sekian
banyak alasannya. Di antaranya:

a) Bahasa Arab adalah bahasa tertua di dunia


Ahli sejarah bahasa mengatakan bahwa Nabi Adam dan istrinya Hawwa adalah
manusia yang pertama kali menggunakan bahasa Arab. Sebab mereka diciptakan di
dalam surga, dimana ada dalil yang mengatakan bahwa bahasa penduduk surga
adalah bahasa Arab. Ketika Adam as mmenjejakkan kaki pertama kali di permukaan
planet bumi, maka bahasa yang dilafadzkannya tentu bahasa Arab. Kalau kemudian
anak Adam berkembang biak dan melahirkan jutaan bahasa yang beragam di muka
bumi, semua berasal dari bahasa Arab. Jadi bahasa Arab memang induk dari semua
bahasa yang dikenal umat manusia. Wajar pula bila Al-Qur’an yang diperuntukkan
untuk seluruh umat manusia menggunakan bahasa yang menjadi induk semua bahasa
umat manusia.
b) Bahasa Arab paling banyak memiliki kosa kata
Sebagai indukbdari semua bahasa di dunia dan tetap digunakan umat manusia
hingga hari ini, wajar pula bila bahasa Arab memiliki kosa kata dan perbendaraan
yang sangat luas dan banyak. Bahkan para ahli bahasa Arab menuturkan bahwa
bahasa Arab memiliki sinonim yang palinh menakjubkan. Kata unta yang dalam
bahasa Indonesia hanya ada satu padanan, ternyata punya 800 padanan kata dalam
bahasa Arab, yang semuanya mengacu kepada satu hewan unta. Sedang kata
“anjing” memiliki 100-an padanan kata. Fenomena seperti ini tidak pernah ada di
dalam bahasa lain di dunia ini. Dan hanya ada di dalam bahasa Arab, karena faktor
usia bahasa Arab yang sangat tua, tetapi tetap masih digunakan sebagai bahasa
komunikasi sehari-hari hingga hari ini. Dengan alasan ini maka wajar pula bila Allah
SWT memilih bahasa Arab sebagai bahasa yang dipakai di dalam Al-Qur’an.
2) Al-Qur’an Berlaku Sepanjang Masa
Berbeda dengan kitab suci agama lain yang hanya berlaku untuk masa yang
terbatas, Al-Qur’an sebagai kitab suci diberlakukan untuk masa waktu yang tak
terhingga, bahkan samapi datangnya kiamat. Maka bahasa yang digunakan Al-Qur’an
haruslah bahasa yang tetap digunakan oleh umat manusia sepanjang zaman.
Kenyataannya, sejarah manusia belum pernah mengenal sebuah bahasa pun yang tetap
eksis sepanjang sejarah. Setiap bahasa punya usia, selebihnya hanya tinggal peninggalan
sejarah. Bahkan bahasa Inggris sekalipun masih mengalami kesenjangan sejarah.
Maksudnya, bahasa Inggris yang digunakan pada hari ini jauh berbeda dengan bahasa
yang digunakan oleh orang Inggris pada abad pertengahan. Kalau Ratu Elizabeth II
masuk ke lorong waktu dan bertemu dengan mbah buyutnya, King Athur, yang hidup di
abad pertengahan, mereka tidak bisa berkomunikasi, meski sama-sama penguasa Inggris
di zamannya. Mengapa? Karena meski namanya masih bahasa Inggris, tapi
kenyataannya bahasa keduanya jauh berbeda. Karena setiap bahasa mengalami
perkembangan, baik istilah maupun grammarnya. Setelah beratus tahun ke kemudian,
bahasa itu sudah jauh mengalami deviasiyang serius. Yang demikian itu tidak pernah
terjadi pada bahasa Arab. Bahasa yang diucapkan oleh Nabi Muhammad SAW sebagai
orang Arab yang hidup di abad ke-7 masih utuh dan sama dengan bahasa yang dipakai
oleh Raja Abdullah, penguasa Saudi Arabia di abad 21 ini. Kalau seandainya
keduanyabertemu dengan mesin waktu, mereka bisa “ngobrol ngalor ngidul” hingga
subuh dengan menggunakan bahasa Arab. Dengan ketanyaan seperti ini, wajarlah bila
Allah SWT memilih bahasa Arab sebagai bahasa Al-Qur’an yng abadi. Kalau tidak,
boleh jadi Al-Qur’an sudah musnah seiring dengan musnahnya bahasanya.

3) Al-Qur’an Mengandung informasi yang Padat

Diantara keistimewaan bahasa Arab adalah kemampuannya menampung


informasi yang padat di dalam huruf-huruf yang singkat. Sebuah ungkapan yang hanya
terdiri dari dua atau tiga kata dalam bahasa Arab, mampu memberikan penjelasan yang
sangat luas dan mendalam. Sebuah kemampuan yang tidak pernah ada di dalam bahasa
lain. Makanya, belum pernah ada terjemahan Al-Qur’an yang bisa dibuat dengan lebih
singkat dari bahasa Arab aslinya. Semua bahasa umat manusia akan bertele-tele dan
berpanjang-panjang ketika menguraikan isi kandungan tiap ayat.

4. Al-Qur’an Mudah di Baca dan di Hafal


Sesuai dengan fungsi Al-Qur’an yang sala satunya sebagai pedoman hidup pada
semua bidang kehidupan, Al-Qur’an harus berisi beragam materi dan informasi sesuai
dengan beragam disiplin ilmu. Dan kita tahu bahasa dan istilah yang digunakan di setiap
disiplin ilmu pasti berbeda-beda. Dan sangat boleh jadi seorang yang ahli di dalam
sebuah disiplin ilmu akan menjadi sangat awam bila mendengar istilah-istilah yang ada
di dalam disiplim ilmu lainnya. Salah satu karakteristik bahasa Arab adalah mudah
untuk dihafalkan, bahkan penduduk gurun pasir yang tidak bisa baca tulis pun mampu
menghafal jutaan bait syair. Dan karena mereka terbiasa menghafal apa saja di luar
kepala, samapi-sampai mereka tidak terlalu butuh lagi dengan alat tulis atau
dokumentasi.

5. Al-Qur’an Indah dan Tidak Membosankan

Salah satu keunikan bahasa Arab adalah keindahan sastranya yang tanpa
kehilangan kekuatan materi kandungannya. Sedangkan bahasa lain hanya mampu salah
satunya. Kalau bahasanya indah, kandungan isinya makin tidak terarah. Sebaliknya,
kalau isinya informatif maka penyajiannya menjadi tidak asyik diucapkan. Tidak ada
satu pun bahasa di dunia ini yang biasa tetap terdengar indah ketika dibacakan, namun
tetap mengandung informatif kandungan yang kaya, kecuali bahasa Arab.

3. Karena Bangsa (kaum) Quraisy memiliki keistimewaan seperti disebutkan dalam surah al-
Quraisy. Keistimewaan ini terkait dengan sejarah panjangnya sejak masa Nabi Ibrahim dan
putranya Nabi Ismail AS yang berhasil membangun rumah Allah SWT (Ka'bah).

Syekh Ahmad Syakir dalam Mukhtashar Tafsir Ibn Katsir, menyebutkan beberapa
keistimewaan bangsa Quraisy, di antaranya negara yang aman untuk tempat tinggal suku
Quraisy, kemuliaan kaum dan penduduk Makkah di antara manusia lain, tempat berdirinya
Ka'bah, dan penghormatan manusia kepada bangsa Quraisy. Kemuliaan Suku Quraisy juga
digambarkan dalam hadis Rasulullah saw, yang mengatakan:
"Sesungguhnya Allah telah memilih Ismail menjadi anak Ibrahim dan Dia telah memilih
keturunan Kinanah menjadi keturunan Ismail dan Dia telah memilih Quraisy dari keturunan
Kinanah dan Dia telah memilih Hasyim dari Quraisy, dan Dia telah memilih aku dari keturunan
Hasyim." (HR at-Turmudzi dari Watsilah bin al-Asqa).

Selain itu, dalam hadits lain disebutkan, "Dari Anas RA, Nabi saw bersabda, "Para imam
(pemimpin) itu dari Quraisy. Jika mereka memerintah, mereka adil. Jika berjanji, mereka
memenuhinya, dan jika mereka diminta belas kasihan, mereka akan berbelas kasih. Siapa saja di
antara mereka yang tidak berbuat demikian, maka dia akan mendapatkan laknat Allah, laknat
para malaikat, dan laknat seluruh manusia. Tidak dapat diterima taubat dari mereka dan tidak
diterima pula tebusan (azab) dari mereka." (HR. BUkhari dalam Al-Anbiya', Abu Daud, dan
Imam Ahmad).

Karena itulah, dengan keistimewaan tersebut, Allah memerintahkan kaum Quraisy untuk
mensyukuri seluruh anugerah-Nya dengan hanya menyembah Allah. Perintah ini terdapat dalam
penggalan ayat terakhir surah al-Quraisy.
Referensi:

https://saudinesia.com/2019/10/18/mengapa-nabi-diturunkan-di-arab/

https://m.oase.id/read/k3rEPw-tafsir-al-mishbah-mengapa-al-qur-an-berbahasa-arab

(Wiwin, 2016)

https://www.republika.co.id/berita/q0f51u320/alasan-suku-quraisy-dipilih-jadi-garis-keturunan-
rasulullah

Anda mungkin juga menyukai