Anda di halaman 1dari 13

Nama: Asqi Hilmi Sauqi

Kelas: 2A SPI
NIM: 1205010032
Mata Kuliah: Bibliografi SPI

RESENSI KITAB FUTUH AL BULDHAN

1. Identitas Bibliografi Buku


Kitab ini dikarang oleh seorang sejarawan yang bernama Ahmad bin yahya bin jabir bin daud
al-biladzuri. Al-biladzuri itu adalah nama tempat sipengarang. Kitab ini murupkan ripiu atau
mukhtasor dari kitab yang lebih besar namanya yaitu Al-buldan Kabir diringkas menjadi
fathiul buldan. Kitab ini menjelaskan tentang terbukannya negara-negara islam sejak jaman
Nabi Muhammad ketika nabi Muhammad hijrah melewati beberapa wilayah dan kitab ini
permulaanya dicetak pada tahun 1970 dan di cetak pula pada 1901 yaitu di mesir
menggunakan bahasa arab. Kitab ini merupakan karya paling terkenal oleh
Sejarawan Persia abad ke-9 Ahmad Ibn Yahya al-Baladhuri dari Baghdad era Abbasiyah .
Ditulis dalam bahasa Arab , Kitāb Futūḥ al-Buldān adalah intisari dari karya yang lebih besar
dari sejarah geografis kekaisaran Khilafah, sejarah politik dan peristiwa yang mengarah pada
dimasukkannya lokasi di dalamnya, termasuk catatan tentang penaklukan awal Nabi
Muhammad dan para khalifah awal. Al-Baladhuri melakukan perjalanan secara luas di
wilayah Suriah utara dan Mesopotamia, mengumpulkan tradisi untuk dimasukkan ke dalam
bukunya.

2. Riwayat Hidup Singkat Penulis


Imam Ahmad bin Yahya al-Baladzury merupakan sejarawan, nasabah, petualang,seorang ahli
hadist, memiliki adab,penyair, yakni beliau disebut namanya yaitu Abu Hasan Ahmad Bin
Yahya Bin Jabir Bin Daud yang dikenal dengan al-baladzuri, sebagian pendapat mengatakan
Abu Bakar bukan Abu Hasan. Kelahiran pengarang ini di negara Biladzur pada tahun abad ke
2 hijriyah bahwa musonif itu merupakan dibaghdad dan sejak kehidupannya beliau
menghabiskan hidupnya untuk mencari ilmu dan pengetahuan kemudian beliau melakukan
penjelajahan atau perjalanan ke negara-negara untuk belajar dan membahas ilmu.

Pada waktu itu baghdad merupakan negara pusatnya ilmu dan memiliki para ulama ,penyair,
orang beradab, ulama fiqih. Ulama-ulama yang terkenal itu dituliskan didalam kitabnya yaitu
Yakud Fi mu’jam yang dinukil oleh dari Ibnu absatkir dalam kitab tarikh damaski atau
sejarah damaskus.
Nama gurunya kyai musonif adalah di damaskus itu beliau diantaranya syekh hisan bin amar,
abu hasan bin amar bin syaid,kemudian hames muhammad bin musyofa,anthoqiyah
muhammad bin abdurrohman bin sahem,ahmad bin burdi al- anthoqi yang di irak. Guru –
gurunya yaitu affan bin muslim, abdullah bin hamad,ali bin al madani, abdullah bin solih al
a’jali,musoban al Jabiri,abu Abdul Kosim bin Salam Ustman bin Saibah, Abu Hasan Ali bin
Muhammad al-Muda,Muhammad bin Sa’ad dan lain-lain. Murid-murid musonifnya,al
biladzuri itu membuat sebuah tempat madrasah yang mengeluarkan para ulama menjadi
ulama fiqih diantaranya abdullah bin kholifah seorang penyair,penulis dan penerjemah
bahasa persia, muhammad bin ishaq annadim seorang pengarang kitab al-fahrosatuh atau
buku indeks yang membahsas tentang cabang-cabang ilmu, jafar bin kudamah pengarang
kitab al-khoroj, yaitu bin naim, abdullah bin said al waroq dan lain-lain. Perjalanan musonif
masa mudanya itu menhabiskan untuk mencari ilmu di baghdad, melakukan perjalanan
ketimur untuk menambah pengetahuannya yakni di ke damaskus, hamas,irak,
antoqiyah,kemudian dia juga melakukan perjalanan ke utara yakni ke syam,kemudian dinegar
negara tersebut beliau mengumpilkan riwayat-riwayat ke ilmuan dan dihafalkan dan
dibandingkan dengan pemahaman –pemahaman di Baghdad.

Kitab dan karangan atau karya-karyanya;


1. Futhul buldan al-kabir namun belum sempurna
2. Futhul buldan atau kitab al-buldanusyogir dan kitab ini yang dibahas
3. Ansabut asrof dinamakan juga dengan nama al-akhbar wal ansab merupakan kitab yang
terdiri dari 20 jilid namun belum sempurna
4. Kitab ahdun addasir merupakan terjemah persia
5. Kitab al-akhbar
6. Sebagian para sejarawan berpendapat mengatakan bahwa al biladzuri mengumpulkan
kitab-kitab al-jami yang terdiri dari 40 jilid.

3. Isi Buku
Kitab ini terdiri dari 5 qism, namun kami hanya membahasnya sebanyak 3 qism. Pada qism
pertama dibahas mengenai Masjid Quba’, Harta kekayaan Bani Nadhir, Harta kekayaan Bani
Quraizhah, Khaibar, Fadak, Makkah, Sumur-sumur Makkah, Banjir di Makkah, Ath-Thaif,
Tabalah dan Jarasy, Daumatul Jandal, Perjanjian damai Najran, Yaman, Oman, Bahrain,
Yamamah.
Dalam qism 2 dibahas mengenai berita di Arab tentang Abu Bakar r.a, penaklukan negeri
Syam, penaklukan Bushra, Perang Ajnadain, Perang Fahl di Yordan, Pemimpin Yordan, dll.
Dalam qism 3 dibahas mengenai penaklukan al-Jaziroh, Malta, mengirim Diwan ke Roma,
penaklukan Armenia, penaklukan Mesir dan Maghribi, penaklukan Iskandariyah, penaklukan
Burwah dan Zawilah, penaklukan Tripoli, penaklukan Ifriqiya, penaklukan Thanjah
(Tangier), penaklukan Andalusia, dll.
Qism Awal

Muqodimah..............................................................................................1
Masjid Quba.............................................................................................8
Perang Bani Nadhir.................................................................................27
Perang Bani Quraidhoh...........................................................................32
Perang Khoibar........................................................................................33
Pembuka Tanah Fadk..............................................................................41
Pembuka Kota Makkah Muqaramah.......................................................49
Laki-laki Ekskavasi Kota Makkah..........................................................64
Perintah Banjir di Makkah......................................................................71
Pembuka Tanah Thoif.............................................................................74
Pembuka Tibalah dan Jarsy.....................................................................79
Pemuka Daumah al-Jandal......................................................................83
Perdamaian Suku Najran.........................................................................85
Wufud Ahl Yaman ke Rasulullah saw....................................................92
Perang Aman..........................................................................................103
Perang Bahrain.......................................................................................106
Dakwah Nabi ke Ahli Yamamah............................................................118

A. Hijrahnya Nabi Muhammad dari Mekkah ke Madinah Al-Munawwaroh


Ahmad bin Yahya bin Jabir berkata: segolongan ahli ilmu hadits, sirah (sejarah) dan pemilik
kitab futuh al-buldan kepadaku, bahwa ketika rosulullah saw hijrah ke Madinah dari kota
Makkah, kemudian beliau membangun masjid kuba diatas tanah Kultsum ibn Hadm bin Imri’ al-
Qoys bin Harits bin Zaid bin Ubaid bin Umayyah ibn Zaid bin Malik bin Auf bin Amr bin Auf
bin Malik bin Aus. Pernyataan tersebut di ucapkan oleh Sa’d bin Khoysamah bin Haris bin Malik
salah satu anak dari Salm bin Imri’ alQoys bin Malik bin Aus, berdasarkan hal tersebut maka para
kaum menyangka bahwa rosullah memang benar mendirikan masjid kuba ditanah tersebut.

Para sahabat rosul yang hijrah lebih duln dan para kaum anshor membangun sebuah masjid
dan melakukan solat dimasjid tersebut, adapun solat pada waktu itu menghadap baitul muqoddas,
dan tatkala rosulullah sampai di Madinah, kemudian beliau solat bersama mereka di masjid yang
telah dibangun itu. Para ahli Kuba berkata, bahwa masjid ini sebagaimana yang telah Allah
firmankan:
‫ق أَ ْن تَقُو َم فِي ِه‬ َ ‫الَّ ِذي يقول هَّللا تعالى فيه لَ َم ْس ِج ٌد أُس‬
ُّ ‫ِّس َعلَى التَّ ْقوى ِم ْن أَ َّو ِل يَوْ ٍم أَ َح‬

Dan diriwayatkan bahwa masjid yang didirikan oleh rosulullah ini berlandaskan atas taqwa
kepada Allah SWT. Diriwayatkan dari Affan bin Muslim al-Sofar, Hammad bin Salamah, Hisyam
bin Urwah dari Urwah, berkata: bahwa ayat:

َ ‫ضراراً َو ُك ْفراً َوتَ ْف ِريقا ً بَ ْينَ ْال ُم ْؤ ِمنِينَ َوإِرْ صاداً لِ َم ْن حا َر‬
‫ب هَّللا َ َو َرسُولَهُ من قَ ْب ُل‬ ِ ً‫َوالَّ ِذينَ اتَّخَ ُذوا َم ْس ِجدا‬

Bahwasanya Sa’d bin Khutsaumah membangun masid kuba’, Ahl Syiqoq berkata, apakah
kami membangun sebuah masjid yang didalamnya terdapat sebuah himar/ penghalang? Tentu
tidak, akan tetapi, justru kami membangun masjid yang digunakan untuk tempat solat kaim
sehingga datanglah Abu Amir dan melaksanakan solat bersama kami didalamnya. Abu Amir
adalah seseorang yang lari dari Allah dan rosulnya menuju ahl Makkah hingga sampailah ia ke
Syam, yang kemudian Ahl Syam menolongnya. Kemudian turunlah firman Allah:

‫ب هَّللا َ َو َرسُولَهُ ِم ْن قَبْل‬ َ ‫ضراراً َو ُك ْفراً َوتَ ْف ِريقا ً بَ ْينَ ْال ُم ْؤ ِمنِينَ َوإِرْ صاداً ِل َم ْن‬
َ ‫حار‬ ِ ‫َوالَّ ِذينَ اتَّ َخ ُذوا َمس‬
ِ ً‫ْجدا‬

Adapun yang dimaksud pada ayat tersebut adalah Abu Amir

Diriwayatkan oleh Rouh bin Abd al-Mu’min al-Muqri, Bahz bin Asad, Hammad bin Zaid, Ayyub
dari Sa’id bin Jubair, sesungguhnya Bani Amr bin Auf mereka membangun masjid yang kemudian
Rosulullah saw melaksanakan solat bersama mereka di masjid tersebut. Kemudian saudara mereka
Banu Ghonm bin Aif menghasut mereka, dengan menyatakan bahwa mereka telah membangun
masjid juga. Kemudian kami mengutus kepada Rosulullah untuk melaksanakan solat di masjid
tersebut sebagaimana Rosul solat dimasjid bersama para sahabat. Berharap Abu Amir berjalan
bersama kami ketika sampai ke Syam dan melaksanakan solat disana, kemudian mereka membangun
masjid dan mengutus seseorang menuju ke rosululah dan mengajaknya untuk solat dimasjid mereka,
.namun ketika rosulullah hendak berdiri akan pergi bersama meraka turunlah wahyu

ُ‫ب هللا َو َرسُولَه‬ َ ‫ضراراً َو ُك ْفراً َوتَ ْف ِريقا ً بَ ْينَ ْال ُم ْؤ ِمنِينَ َوإِرْ صاداً لِ َم ْن‬
َ ‫حار‬ ِ ً‫فَنَ َز َل َعلَ ْي ِه فِي ِه ْم َوالَّ ِذينَ اتَّ َخ ُذوا َم ْس ِجدا‬

Yang dimaksudkan adalah Abu Amir, firman Allah

َ †‫ق أَ ْن تَقُو َم فِي† ِه فِي† ِه ِرج††ا ٌل يُ ِحبُّونَ أَ ْن يَتَطَهَّرُوا َوهللا ي ُِحبُّ ْال ُمطَّه ِِّرينَ أَفَ َم ْن أَ َّس‬
‫س‬ َ ‫ال تَقُ ْم فِي ِه أَبَداً لَ َم ْس ِج ٌد أُس‬
ُّ ‫ِّس َعلَى التَّ ْقوى ِم ْن أَو َِّل يَوْ ٍم أَ َح‬
‫بُ ْنيانَهُ عَلى تَ ْقوى ِمنَ هَّللا ِ َو ِرضْ وا ٍن‬

Adapun yang dimaksud pada ayat ini adalah masjid kuba. Diriwayatkan dari Muhammad bin
Hatim bin Maymun, Yazid bin Harun, dari Hisyam dari Hasan, berkata: tatkala ayat ini turun ‫فِي ِه‬
‫ ِرجا ٌل ي ُِحبُّونَ أَ ْن يَتَطَهَّرُوا‬, Rosulullah saw mengutus ke ahli masjid Kuba’, kemudian berkata: apa yang
dimaksud dengan “att Tuhur” sebagaimana yang telah disebutkan tadi?, mereka berkata, wahai
Rosululllah, sesungguhnya kami membersihkan diri kami dari bekas kotoran buang air besar dan
kecil. Diriwayatkan dari Muhammad bin Hatim, berkata, telah bercerita kepada kami Waki’ dari
Ibn Abi al-Lail dari Amir berkata, bahwa orang-orang ahli quba’ membersihkan najis dengan
menggunakan air, maka turunlah ayat ‫ فِي ِه ِرجا ٌل يُ ِحبُّونَ أَ ْن يَتَطَهَّرُوا‬tentang hal tersebut. Diriwayatkan
dari Amr bin Muhammad al-Naqid dan Ahmad bin Hasyim bin Bihrom, berkata telah bercerita
kepada kami Waki’ bin Jarroh, dari Robi’ah bin Utsman dari Amron bin Abi Anas dari Sahl bin
Sa’d berkata, pada zaman Rosulullah ada du orang yang saling berselisih tentang ayat ‫فِي ْال َم ْس ِج ِد‬
َ ‫الَّ ِذي أُس‬, salah satu dari mereka berkata bahwa yang dimaksud ayat tersebut adalah
َ ‫ِّس َعلَى التَّ ْق‬
‫†وى‬
masjid rosul, dan yang lainnya berkata adalah masjid kuba’, kemudian mereka berdua datang
kepada Nabi dan bertanya mengenai hal tersebut, kemudian Rosulullah menjawab, yang dimaksud
ayat tersebut adalah masjidku yang ini. Diriwayatkan dari Amr bin Muhammad dan Muhammad
bin Hatim bin Maymun, mereka berdua berkata telah bercerita kepada kami Waki’ dari Robi’ah
bin Utsman at-Taymi dari Utsan bin Ubaidillah bin Abi Rofi’ dari Ibn Umar berkata, yang
َ ‫ فِي ْال َم ْس ِج ِد الَّ ِذي أُس‬adalah masjid rosul. Diriwayatkan dari Muhammad bin
dimaksud ayat ‫ِّس َعلَى التَّ ْق َوى‬
Hati,, dari Abu Nu’aimal-Fadhl bin Dukain berkata: telah berkata kepada kami Abdulllah bin
Amir al-Aslami dari Imron bin Abi Yunnus dari Sahl bin Sa’d dari Ubay bin Ka’ab berkata, Nabi
saw pernah ditanya menngenai maksud ayat kemudian, nabi menjawab hal tersebut adalah
masjidku yang ini. Tela berceita kepadaku Hudbah binKholid, dari Abu Hilal al-Rosibi, dari
َ †‫ فِي ْال َم ْس† ِج ِد الَّ ِذي أُ ِّس‬ia berkata itu
Qotadah dari Said bin al-Musayyab mengenai ayat ‫س َعلَى التَّ ْق† َوى‬
adalah masjid nabi yang agung. Telah bercerita kepadaku Ali bin Abdullah al-Madani, dari
Sufyan dari ‘Uyaynah dari Abi Zanaddari Khorijah ibn Zaid bin Tsabit berkata yang dimaksud
َ † ‫ فِي ْال َم ْس†† ِج ِد الَّ ِذي أُ ِّس‬adalah masjid rosulllah. Telah berkata kepadaku Affan,dari
ayat ‫س َعلَى التَّ ْق † َوى‬
Wuhay, dari Daud bin Abi Hind dari Sa’id bin Musayyab berkata ayat adalah masjid Madinah ‫فِي‬
َ ‫ ْال َمس ِْج ِد الَّ ِذي أُس‬yang agung. Telah berkata kepadaku Muhammad bin Hatim bin Maymun
‫ِّس َعلَى التَّ ْق َوى‬
as-Samin dari Waki’ dari Usamah bin Zaid dari Abdurrahman bin Abi Sa’id al-Khudrii dari
ayahnya berkata, yakni masjid rosulullah, mereka berkata bahwa masjid kuba telah diperluas
setalah adanya penambahan, Abdullah bin Umar tatkalah masuk ke dalam masjid tersebut dan
melaksanakan solat ditempat yang pernah menjadi tempat solat rosulullah, mereka berkata bahwa
Rosulullah saw menetap di Kuba pada hari senin, selasa, rabu dan kamis, dan pada hari jumat
beliau berangkat menuju Madinah dan menjama solat di masjid yang berada di daerah Bani Salim
bin Auf ibn Amr bin Auf bin Khozroj, hal tersebut merupakan jumat pertama yang dijama’.
Kemudian Rosulullah melanjutkan perjalanan menuju tempat kaum Anshor, dari rumah ke rumah
semuanya, hingga sampailah rosul di masjidnya yang berada di Madinah dan beliau turun dari
untanya, kemudian datanglah Abu Ayyub, Kholid bin Zaid bin Kalib bin Tsa’labah bin Abd Ibn
Auf bin Ghanm bin Malik bin Nijar bin Tsa’labah bin Amr bin Khozroj memegang kendaraan
rosul dan rosulpun turun didekat Abu Ayyub, kaum Khazraj menginginkan rosul turun didekat
mereka.

Qism Dua
Kabar Murtadnya Bangsa Arab Pada Zaman Khalifah Abu Bakar.................131
Kholid bin Walid Menuju Syam.....................................................................149
Pembuka Tanah Busro.....................................................................................155
Hari Ajnadin....................................................................................................156
Hari Permukiman dari Jordan..........................................................................158
Pemerintah Jordan...........................................................................................159
Hari Peringatan Shofar....................................................................................162
Pembuka kota Damaskus dan Tanahnya.........................................................165
Perintah Homs.................................................................................................178
Hari Yarmuk....................................................................................................184
Perintah Palestina............................................................................................188
Perintah Para Prajurit dari Kota-Kota dan Kota Yang Mengklaim Ibu Kota..197
Perintah Qobros...............................................................................................208
Perintah Samuroh............................................................................................215
Perintah penutupan..........................................................................................217
Pembuka Pelabuhan Syam..............................................................................223
Pembuka Jaziroh..............................................................................................236
Perintah Nasoro bin Taghlib binWa’il............................................................249
Penaklukan Kota Syam
Ketika abu bakar selesai dari masalah orang-orang yang murtad untuk kemudian
memandu tentara ke syam,dia menulis kepada orang-orang makkah, thoif, yaman, dan
semua orang arab dari najdan, dan hijaz mengundang mereka untuk berjihad dan mereka
menginginkanya dan dalam nyanyian bangsa romawi bergegas orangorang yang termasuk
menarik dan patuh, mereka datang ke kota dari setiap masing tujuan tiga bigade tiga orang,
kholid bin syaid bin al-a’syi bin amiyah,dan syarhabil bin sukutu yang baik bani jumah dan
syarhabil sementara itu al -waqidi inbu abdillah bin al-muthoi’l qindi dan ibunya baik dan dia
setia kepada ma’mar bin habibi bin wahab bin huzapah bin jumah,dan al-kalibi berkata itu
syurohbil bin robi’ah bin al-muto’i lahir dari sofah dan mereka membnatu ibnu muro bin
udda bin tobikhoh)dan umar dan ibnu al-asi’iwael bin sahmiy.
QISM 3

Pulau Al-Jaziroh .............................................................................259


Malta...............................................................................................261
Mengirim Diwan ke Roma.............................................................271
Penaklukkan Armenia.....................................................................272
Penaklukkan Mesir dan Maghribi...................................................298
Penaklukkan Iskandariyah..............................................................309
Penaklukkan Burwah dan Zawilah.................................................314
Penaklukkan Tripoli........................................................................316
Penaklukkan Ifriqiya.......................................................................317
Penaklukkan Tanjah (Tangier)........................................................322
Penaklukkan Andalusia...................................................................323
Penaklukkan Pulau-pulau di Wilayah Laut.....................................329
Perdamaian An-Naubah..................................................................331
Perkara/Urusan Tentang Qaratis ....................................................335
Penaklukkan As-Sawad..................................................................337
Khalifah Umar bin Khattab r.a........................................................350
Hari Nestor Yang Merupakan Hari Jembatan.................................351
Hari Mehran....................................................................................353
Penaklukkan Madain.......................................................................356
Hari Peristiwa Jalawla’...................................................................368
1. Pulau Al-Jaziroh
Dikatakan bahwa: ketika Utsman bin Affan menjadi seorang khalifah, ia
mengangkat Muawiyyah menjadi seorang wali di negeri Syam, kemudian mengangkat
Umair bin Saad Al-Anshori di Al-Jaziroh.
Ketika Umain bin Saad Al-Anshori turun jabatan, maka diberikanlah Al-
Jaziroh it uke Muawiyyah, jadi Muawiyyah memegang Tsugura huma (Madinah), As-
Syam, dan Al-Jaziroh.
Ketika masa khalifah Utsman bin Affan, beliau memerintahkan kepada
Muawiyyah untuk menaklukkan Syimsyat yang terletak di Armenia. Maka Muawiyyah
mengutus Habib bin Maslamah Al-Fihri dan Sofwan bin Muathal As-Sulami. Kemudian
mereka berdua menaklukkannya setelah beberapa hari terjadi peperangan dan terjadilah
perdamaian Ar-Roha. Sofwan menetap disana sampai ia pun meninggal disana.
Khalifah Muawiyyah berkata bahwa Muawiyyah sendirilah yang
menaklukkannya Bersama Sofwan sampai Sofwan pun meninggal disana.
Dan dikatakan bahwa Raja Konstantinus secara terang-terangan melakukan
kedzoliman kepada rakyatnya, setelah runtuhnya Malta pada tahun 133 M belum
memungkinkan sesuatu pun untuk merobohkan apa-apa yang ada di sekitarnya, kemudian
ia pergi keluar Syimsyat sampai ia mengubahnya menjadi orang-orang yang bertawakal
kepada Allah, dan 10 orang lainnya dari as-Suguro (Madinah).
Dan mereka berkata bahwa Habib bin Maslamah Al-Fihri menyerang
benteng kamkhun setelah menaklukkan Syimsyat yang berhasil dikuasainya, dan atas
penyerangan yang dilakukan oleh Sofwan maka ia bisa menaklukkannya pada tahun 59
M, dan pada tahun itu pula Umair bin Hubab As-Sulami wafat. Dan senantiasa
membekukannya/menghadapinya sendiri sampai berhasil membuka Romawi, dan
berhasil menambah jumlah kaum muslimin, penaklukkan itu terjadi oleh Umair Ibn
Hubab As-Sulami, dan demikian hal tersebut membuatnya bangga dan membanggakan.
Kemudian Maslamah bin Abdul Malik telah mengalahkan dan menaklukkan Romawi.
Maslamah bin Abdul Malik menaklukkan dan mengalahkan Romawi pada tahun 149 M.
Orang-orang yang mendapat pertolongan dari Baghdad sampai turun berita
dari Mosul. Kemudian menyeru Al-Hasan bin Qahthabah dan setelahnya Muhammad bin
Al-Ash’ats. Dan kami jadikan Al-Abbas bin Muhammad dan memerintahkannya untuk
menyerang benteng kamkhun, maka Muhammad bin Al-Ash’ats meninggal disana.
Al-Abbas dan Al-Hassan bergerak ke Malta dan membawa Almeera darinya
kemudian menyerang benteng kamkhun. Dan memerintahkan Abbas untuk menggunakan
ketapel dengan merasa kesusahan. Dan memukul benteng tersebut dengan batu dari
ketapel yang terbuat dari kayu pohon pinus.
Kaum muslimin berhasil membunuh sebagian diantara mereka dengan batu
tersebut, dan seorang pria muslim membawa tank.
Dalam penyerangan yang dilakukan oleh Al-Abbas bin Muhammad bin ‘Ali
terjadilah hujan warraq, kemudian mereka menutup benteng kamkhun Romawi. Maka
pada tahun 177 M Muhammad ibn Abdullah bin Abdurrahman bin Abi ‘Amrah Al-
Anshori menyerangnya.
Abdul Malik ibn Shalah ditugaskan untuk memegang Syimsyat, maka ia
berhasil menaklukkannya dan memasukinya diwaktu seperempat malam yang lalu pada
akhir bulan musim semi pada tahun itu, dan senantiasa terbuka sampai menggerakkan
Muhammad bin Ar-Rasyid meninggalkan keluarganya dan menaklukkan Romawi.
Dan dikatakan bahwa Abdullah bin Al-Aqtha’ membayar kepada mereka
untuk menyelamatkan anaknya yang ditawan oleh mereka.
Kemudian Abdullah bin Thahar menaklukkannya pada masa khalifah Al-
Makmun. Kaum Muslimin bersikap ramah pada kaum Nashrani di Syimsyat Qaliqala dan
Baraqah bin Ashout mereka saling tolong-menolong satu sama lain. Mereka bergerak
mendekati Romawi dengan alasan menuntut kerugian atas hilangnya pekerjaan mereka
ketika di Syimsyat.

2. Malta
Dikatakan bahwa Iyad bin Ghanam dan Habib bin Maslamah Al-Fihri diutus dari
Syimshat ke Malta untuk menaklukkannya, kemudian menutupnya. Maka Muawiyah
mengutus Habib bin Maslamah menjadi seorang wali di Syam dan Al-Jaziroh. Maka ia
pun menaklukan dan menata hubungan/ikatan kaum Muslimin, dan Muawiyah pun
menyediakan pekerjaan untuknya, sehingga ia ingin masuk ke Romawi.
3. Penaklukkan Madain
Dikatakan bahwa: kaum muslim pergi ke Deir Ka’ab setelah ke Qadisiyah, mereka
disambut oleh al-Nakhair Khan dan mengumpulkan sebagian besar orang-orang Madain.
Mereka bertempur/berperang dan Zuhair bin Sulaiman al-Azdi dirangkul oleh al-Nakhair
Khan dan mereka jatuh ke tanah dan mengambil/menaruh belati it uke tengah-tengah
perut Zuhair dan ia membunuhnya, Saad berjalan dan kaum muslim turun ke Sabath dan
berkumpul di kota Bahrasir yang merupakan kota bagian Kuffah dan mereka tinggal
disana selama Sembilan bulan, dan ada yang mengatakan 18 bulan, bahkan mereka
makan dua kali dan orang-orang di kota itu menyerangnya, lalu mereka masuk dan ketika
kaum muslim telah menaklukkan semuanya, Yazdgerd ibn Shahriar raja Persia yang
berkulit putih itu melarikan diri dari Madain dan orang-orang Nabath memanggilnya
Barzebila. Dan pergi ke Hulwan dengan wajah gelisah, membawa bersama rumah dan
hartanya, barang-barangnya, lemari pakaian, wanita, dan ternak. Itu merupakan tahun
dimana ia melarikan diri dari tahun kelaparan dan wabah yang tersebar di masyarakat
Persia. Kemudian kaum muslim pindah dan berhasil menaklukkan kota disebelah timur.
Diriwayatkan dari Affan bin Muslim ia berkata: diberitahukan pada Husai berkata:
diberitahukan pada Abu Wail berkata:ketika orang Persia dikalahkan oleh Qadisiyah,
kami mengikuti mereka dan membawa mereka kembali kemudian kami mengikuti
mereka sampai tiba di sungai Tigris. Kaum muslim berkata “apa yang kalian tunggu?”
dengan semangat yang seperti itu kami akan melaluinya, dan kami akan mengalahkan
mereka.
Diriwayatkan dari Muhammad bin Saad dari al-Waqidi dari Ibnu Abi Sabrah dari
Ibnu Ajlan dari Ablan bin Saleh, berkata ketika Persia ditaklukkan oleh Qadisiyah ia
menyerahkan Madain kepada mereka, maka kaum muslim pergi ke sungai Tigris, ia
membersihkannya dengan air yang belum pernah dilihat sebelumnya, dan Persia telah
mengangkat kapal untuk menyebrang ke semenanjung timur dan membakar jembatan
Pagatama. Saad dan kaum muslimin terkejut karena mereka tidak menemukan cara untuk
mnyebranginya. Seorang laki-laki muslim bertasbih maka bertasbilah kepada Allah, dan
menyebrang, kemudian kaum muslim bertasbih dan memerintahkan para pemilik kapal
untuk menyebranginya dengan bobot yang berat. Maka orang Persia berkata: Demi Allah
apa yang kamu perangi, maka mereka akan dikalahkan.
Diriwayatkan dari Abbas bin Hisyam dari ayahnya dari Awanah ibn al-Hakam dan
berkata Abu Ubaidah Ma’mar bin al-Mutsanna, diriwayatkan dari Abu Amr bin al-‘Ala
berkata: diutuslah Saad bin Abi Waqqas dan Khalid bin ‘Arfatah di barisan terdepan,
sehingga Saad dan Khalid berhasil menaklukkan Sabath, kemudian ia menawarkan
pendapatnya mengenai Romawi untuk kepentingan rakyatnya. Ia senantiasa dimulliakan
oleh orang-orang yang mencintainya, mereka hiduo taat dan sesuai dengan nasehatnya,
dan tidak keluar dari petunjuk kaum muslim dan tidak curang. Dan ia tidak menemukan
jalan keluar, orang-orang Persia menyerangnya/membuangnya dan mereka membebaskan
diri, tetapi tidak seorang pun yang bernama Salil bin Yazid bin Malik as-Sinbasi. Tak ada
yang terluka hari itu.
Diriwayatkan dari Abdullah bin shalah ia berkata: diriwayatkan dari Atsaqobah dari
al-Muhalid bin Said dari as-Sya’bi berkata: hari ketika kaum muslim di Madain mereka
berada di dekat kota Jouri, seseorang datang kepada mereka sebagai tempat beristirahat.
Ibu mereka adalah salah satu dari mereka, berkata: umat islam mengambil di hari orang-
orang kafir, jadi mereka harus berfikir keras. Al-Waqidi berkata bahwa Saad pergi secara
diam-diam ke Madain dan Jalalu’ pada tahun 12 H.

4. Evaluasi Buku
Kelebihan Buku;
 kitab ini menjelaskan secara lengkap/detail mengenai rekam jejak sejarah kaum muslimin
yang melakukan berbagai penaklukkan diberbagai belahan dunia yang diawali dengan
kisah penaklukkan Makkah (Fathu Makkah), dan penaklukkan selanjutnya berjalan pada
masa kekhilafahan, hingg Islam tersebar sampai ke wilayah Sind.
 Kitab Futuh al-Buldan tidak hanya memperhatikan faktor kronologi, namun juga faktor
geologi negeri yang pernah dimasuki oleh Islam.
 Terdapat uraian yang diselingi oleh observasi yang sangat penting mengenai sejarah
peradaban dan kondisi sosial seperti tentang tugas-tugas pemerintah, dokumen-dokumen,
peperangan dengan Bizantium, masalah-masalah perpajakan, dll.
 Al-baladzuri juga dikenal sebagai orang yang kritis yang tidak pernah puas apabila hanya
mendengar riwayat-riwayat sekalipun dari ulama paling otoritatif di Baghdad. Maka ia
sengaja melakukan berbagai perjalanan untuk meneliti fakta. Selain itu juga ia dikenal
cermat dan kritis dalam mengklasifkasi riwayat-riwayat yang dihimpunya. Sehingga kitab
ini bisa dijadikan hujjah/rujukan yang memiliki validitas yang tinggi.

Kekurangan kitab;
Kitab Futuh al-Buldan sebenarnya adalah hanya berupa ringkasan dari sebuah karya
komprehensif dalam tema serupa. Meskipun pembahasannya fokus pada penaklukkan yang
dilakukan oleh kaum muslimin, namun yang namanya ringkasan tidak akan pernah sempurna
dibandingkan dengan sebuah karya yang secara komprehensif membahas mengenai
penaklukan-penaklukkan yang dilakukan oleh kaum muslimin.

Anda mungkin juga menyukai