Anda di halaman 1dari 37

BAB IV

ANALISIS HADIS DAN KRITIK SANAD HADIS DALAM KITAB


TANQĪḤ AL-QAUL BAB 16 TENTANG KEUTAMAAN ZAKAT

Kitab Tanqīḥ al-Qaul karya syaikh Nawawi al-Bantani berisikan Hadis-


hadis Nabi Saw., berjumlah 404 Hadis yang diurutkan menurut pembahasan
tententu dalam 40 bab pembahasan. Dalam melakukan proses analisis
terhadap Hadis terdapat dua objek penelitian yaitu penelitian sanad dan
matan Hadis. Adapun langkah dalam melakukan analisa kualitas sanad
Hadis adalah :

1. Dimulai dengan melakukan proses Takhrīj al-Ḥadīṡ untuk


menemukan Hadis yang terntentu yang menjadi objek penelitian.
Ada 5 metode dalam melakukan kegiatan Takhrīj al-Ḥadīṡ
yaitu : Takhrīj menggunakan lafal pertama dalam matan Hadis,
kata dalam matan, perawi pertama, tema Hadis dan berdasarkan
klasifikasi Hadis.
2. Melakukan I’tibar al-sanad untuk melihat jalur seluruh sanad
yang sedang diteliti dengan jelas dengan cara membuat skema
sanad lengkap dengan nama-nama periwayat dan at-Tahamul wa
al-adaˊ al-Ḥadīṡ.
3. Melakukan penelitian terhadap sanad Hadis untuk melihat
metode periwayatan serta pribadi periwayatnya. Penelitian yang
dimaksud meliputi beberapa aspek, seperti : ketersambungan
sanad, pribadi para periwayatnya (kualitas periwayat dan
kapasitas intelektualnya), dan Jarḥ wa ta’dīl.
4. Mengambil kesimpulan dari penelitian. Ini adalah langkah
terakhir dalam proses analisa kualitas sanad Hadis.

Hadis-hadis dalam kitab Tanqīḥ al-Qaul pada bab 16 tentang keutamaan


zakat terdapat 10 Hadis yang seluruhnya tidak memiliki sanad dan tidak
diketahui status Hadis tersebut ataupun klasifikasinya. Maka, Hadis-hadis
tersebut hanya bisa ditakhrīj dengan 3 metode yaitu metode awal matan,
kata dalam matan Hadis dan metode tema Hadis.

A. Hadis Pertama tentang Zakat Sebagai Jembatan Islam


1. Matan dan Terjemahan

‫َط‬ ‫َّل‬
‫ الَّز َك اُة َقْن َر ُة اِإلْس الِم‬: ‫َو َقاَل َص لى ُهللا َع َليِه َو َس م‬
Artinya : Rasulullah Saw., Bersabda : “Zakat itu adalah jembatan muslim”

2. Takhrīj al-Ḥadīṡ

Dari Hadis di atas, langkah pertama yang dilakukan adalah menelusuri


penggalan Hadis di atas dengan menggunakan kitab al-Mu’jām al-Mufharas
li-Alfāẓ al-Ḥadīs al-Nabawī karya Arent Jan Wensink, menggunakan lafal
‫ زكي‬dan ‫قنطر‬. Tetapi tidak ditemukan informasi apapun mengenai Hadis
yang sedang ditelusuri, lalu mencoba menelusuri dengan metode tema
menggunakan kitab Miftāḥ Kunūz Sunnah karya Arent Jan Wensink,
menggunakan lafal ‫اة‬LL‫ الزك‬. Tetapi, tidak ditemukan informasi apapun
mengenai Hadis yang sedang ditelusuri.

Penulis mencoba menggunakan kitab jam'u al-Jawāmi' al-Ma'rūf bi al-


Jāmi' al-Kabīr karya Jalāluddīn al-Suyūṭi (W. 911 H ) menggunakan awal
matan ‫ الزكاة قنطرة‬berdasarkan data dari kitab tersebut penulis menemukan
data tentang Hadis yang diteliti sebagai berikut :

, ‫ هب‬, ‫ طس‬, )‫ ال مع الزاي (الز‬, ١٠٩٨٩ / ٨

Dari hasil penelusuran Hadis di atas ditemukan dalam bab ‫ ال مع الزاي‬no


8 Hadis nomor urut Hadis 10.989, informasi selanjutnya Hadis tersebut
terdapat dalam kitab al-Mu'jam al-Awsat aṭ-Ṭabrāni Jilid 8 no Hadis 8937
hal. 380 dan pada kitab al-Jāmi'u Lisyu'abi al-Īmān al-Baihaqī jilid 5 kitab
ke-22 pada bab Zakat no Hadis 3038 hal. 20. Berikut adalah redaksi Hadis
Hadis dari hasil takhrij di atas.

Redaksi Hadis dalam kitab al-Mu'jam al-Awsat aṭ-Ṭabrāni Jilid 8 no


Hadis 8937 hal. 380

،‫ َع ِن الَّض َّح اِك ْب ِن ُحْم َر َة‬،‫ َث َن ا َب ِقَّي ُة ْبُن اْلَو ِلي ِد‬،‫ نا َأَس ُد ْبُن ُموَس ى‬،‫َح َّد َث َن ا ِم ْق َد اٌم‬
‫ َق اَل َر ُس وُل ِهَّللا َص َّلى ُهَّللا‬: ‫ َق اَل‬، ‫ َع ْن َأِبي الَّدْر َد اِء‬، ‫َع ْن ِح َّط اَن ْب ِن َعْبِد ِهَّللا الَّر َق اِش ِّي‬
1
" ‫ " الَّز َك اُة َق ْنَط َر ُة اِإلْس الِم‬: ‫َع َلْيِه َو َس َّلَم‬

Artinya : telah memberitahukan kepada kami Miqdām, telah


memberitahukan kepada kami Asad bin Mūsa, telah memberitahukan
kepada kami Baqiah bin al-Walīd, dari Ḍaḥāk bin Ḥumrah dari Ḥitān bin
‘Abdullāh ar-Raqāsyi, dari Abī Dardāˊ berkata : Rasulullah Saw., Bersabda :
“Zakat itu adalah jembatan muslim”

Redaksi Hadis dalam kitab al-Jāmi'u Lisyu'abi al-Īmān al-Baihaqī jilid 5


kitab ke-22 pada bab Zakat no Hadis 3038 hal. 20 :
1
Abū al-Qāsim Sulaimān bin Aḥmad al-Ṭabrānī, Al-Mu'jam al-Ausaṭ. Sudan -
Mesir : Kaar Haramain, jilid 8 hal. 380
‫ أنا َأُب و َح اِم ٍد َأْح َم ُد ْبُن ُم َح َّم ِد ْب ِن اْل ُح َس ْي ِن‬، ‫َأْخ َبَر َن ا َأُب و َع ْب ِد ِهَّللا اْلَح اِف ُظ‬
‫ َق اَل‬، ‫ َو ِإْس َح اُق ْبُن ِإْب َر اِهيَم‬،‫ نا َك ِثيُر ْبُن ُع َب ْيٍد‬، ‫ نا َد اُو ُد ْبُن اْلُح َس ْي ِن‬، ‫اْلُخ ْس َر ْو ِج ْر ِدُّي‬
‫ َع ْن ِح َّط اَن ْب ِن‬، ‫ نا الَّض َّح اُك ْبُن َح ْم َز َة‬،‫ أنا َب ِقَّي ُة ْبُن اْلَو ِليِد‬: ‫ َو َق اَل ِإْس َح اُق‬،‫ نا‬:‫َك ِثيٌر‬
" : ‫ قال رسول ِهَّللا َص َّلى ُهَّللا َع َلْي ِه َو َس َّلَم‬:‫ قال‬، ‫ َع ْن َأِبي الَّدْر َد اِء‬، ‫َعْبِد ِهَّللا الَّر َق اِش ِّي‬
2
" ‫الَّز َك اُة َق ْنَط َر ُة اِإلْس الِم‬

Artinya : telah mengabarkan kepada kami Abū ‘Abdullāh al-Ḥāfiż, saya


Abū Ḥāmid Aḥmad bin Muḥammad bin al-Ḥusain al-khasraujirdī, telah
memberitahukan kepada kami Dāwud bin al-Ḥusain, telah memberitahukan
kepada kami Kaṡīr bin ‘Ubaid dan Isḥāq bin Ībrāhīm, berkata Kaṡīr : telah
memberitahukan kepada kami, dan berkata Isḥāq : telah memberitahukan
kepada kami Baqiah bin al-Walīd, telah memberitahukan kepada kami
Ḍaḥāk bin Ḥamzah dari Ḥitān bin ‘Abdillāh al-Raqāsyi, dari Abī Dardāˊ
berkata : Rasulullah Saw., Bersabda : “Zakat itu adalah jembatan muslim”

3. I’tibar al–Sanad

Melalui data Hadis yang sudah ditemukan pada proses takhrīj al-Ḥadīṡ,
kemudian langkah selanjutnya adalah menghimpun sanad Hadis yang sudah
ditemukan. Agar lebih mudah dalam membaca jalur sanadnya, berikut
adalah skema sanad pada Hadis pertama :

)‫رسول هللا صلى هللا عليه وسلم (الَّز َك اُة َق ْنَط َر ُة‬ w. 11 H

‫قال‬ ‫قال‬
2
Abū Bakr Aḥmad bin Ḥusain al-Baihaqī, al-Jāmi'u Lisyu'abi al-Īmān, Riyāḍ :
Maktabah al-Rusyd. Jilid 5 hal. 20 ‫َأِبي الَّدْر َد اِء‬ w. 32 H

‫عن‬ ‫عن‬
‫ِح َّط اَن ْب ِن َع ْبِد ِهَّللا الَّر َق اِش ِّي‬ w. 71 H
‫ِح َّط اَن ْب ِن َع ْبِد ِهَّللا الَّر َق اِش ِّي‬
‫عن‬ ‫عن‬
‫الَّضَّح اِك ْب ِن ُحْم َر َة‬ w. 160 H

‫حدثنا‬ ‫عن‬
‫َب ِقَّيُة ْبُن اْلَو ِليِد‬
4. Kritik sanad dan penilaian Hadis

Dari Hadis yang ditemukan, maka dilakukan penelitian sanad Hadis


terhadap salah satu jalur sanad. Penulis mengambil sanad Hadis dari riwayat
aṭ-Ṭabrani untuk melanjutkannya pada tahap penilaian sanad.

No Nama Periwayat Urutan Periwayat Urutan Sanad


1 Abī Dardā Periwayat I Sanad VI
2 Hiṭan bin ‘Abdullāh al- Periwayat II Sanad V
Raqāsyi
3 Ḍaḥāk bin Ḥumrah Periwayat III Sanad IV
4 Baqiah bin al-Walīd Periwayat IV Sanad III
5 Asad bin Mūsa Periwayat V Sanad II
6 Miqdām bin Dāud al- Periwayat VI Sanad I
Ra’īnī
7 Sulaimān bin Aḥmad aṭ- Periwayat VII Mukharrīj
Ṭabrānī

Adapun penilaian sanad dimulai dari mukharrīj, sanad pertama dan


seterusnya. Berikut adalah penilaian sanad pada riwayat aṭ-Ṭabrani sebagai
berikut :

a. Sulaimān bin Aḥmad aṭ-Ṭabrānī (260 H – W. 360 H)


Nama beliau adalah Abū Qāsim Sulaimān bin Aḥmad bin Ayyūb bin al-
Lakhmi Al-Syams aṭ-Ṭabrānī, terkenal dengan sebutan Sulaimān bin Aḥmad
aṭ-Ṭabrani. Beliau termasuk kedalam ṭabaqāh ke-10.3
Beliau berguru juga meriwayatkan Hadis Hadis dari para ulama Hadis
diantaranya, Miqdām bin Daud al-Ra'īnī, 'Abdur al-Razāk bin Hammām,
Abī 'Abdurrahmān al-Bagdādi, Ibnu Abi Syaibah, 'Abdullāh bin Aḥmad al-
Syaibānī, 'Abdullāh bin Ṣāliḥ az-Zuhdi, Abī Ḥātim al-Bastī dan lain – lain.
Murid – murid juga Syeikh yang meriwayatkan Hadis kepada beliau
diantaranya, 'Abdullāh bin Muḥammad bin Hajjāj, Isḥāq bin Ibrāhim.
'Abdullāh bin Ja'far bin Muḥammad, 'Ālī bin Muḥammad, Muḥammad bin
'Amr, Ya'qūb bin Ishāq bin Ibrāhīm dan lain – lain.4

Adapun penilaian para kritikus Hadis terhadap beliau adalah :5

Kritikus Jarh Ta'dil Keterangan


Ibnu Hājar al- Ḥāfidz
Asqalānī
Ibnu al-'Imād al- Ṡiqah
Hambalī
Abī Bakr al- Ḥāfidz, Ṡiqah
Bāqī
Aż-Żahabī Ḥāfidz Imam Hujjah
Al-Suyūṭi Ulama Hujjah
Kesimpulan Imam aṭ-Ṭabrānī adalah periwayat Hadis yang

3
Abū Abdillāh Aż-Żahabī, Siyar A'lam An-Nubala', Terj. Muhammad Hasan bin
Aqil. Jakarta : Pustaka Azzam. Hal. 528
4
Sulaimān bin Aḥmad al-Ṭabrānī, Al-Mu'jam al-Ausaṭ.. jilid 1 hal. 9-11
5
Sulaimān bin Aḥmad al-Ṭabrānī, Al-Mu'jam al-Ausaṭ. jilid 1... hal. 13-15
dinilai Ṡiqah

b. Miqdām bin Dāud al-Ra'īnī (W. 283 H)


Nama beliau adalah Miqdām bin Dāud bin 'Īsa bin Tālid. Beliau terkenal
dengan sebutan Miqdām al-Ra'īnī.
Beliau berguru atau meriwayatkan Hadis dari para ulama Hadis,
diantaranya, Asad bin Mūsa, Ḥajjāj bin Ibrāhīm, Khālid bin Makhlid, Sa'īd
bin Mansūr, 'Abdullāh bin Ṣāliḥ az-Zuhdi, 'Abdullāh bin Yūsuf al-Kalā'Ī,
Muḥammad bin Yaḥya ad-Daḥalī, Yaḥya bin Bukairi al-Qurasyī, dan lain –
lain.
Murid murid dan ulama yang meriwayatkan Hadis dari beliau
diantaranya, Sulaimān bin Aḥmad aṭ-Ṭabrānī, Muḥammad bin Ismāil al-
Bukhārī, Ya'qūb bin Isḥāq an Naisabūrī, 'Abdullāh bin Muḥammad bin
Hajjāj, Aḥmad bin al-Ḥasan, 'Ālī bin Muḥammad bin Aḥmad dan lain –
lain.6

Adapun penilaian para kritikus Hadis terhadap beliau adalah :

Kritikus Jarh Ta'dil Keterangan


An-Nasā'i Ḍa'īf Tidak dapat
dipercaya
Ad-Dāruqutnī Ḍa'īf
Muḥammad Ahli hukum,
Yūsuf al-Kindī seorang mufti
Kesimpulan Miqdām bin Dāud adalah Periwayat yang
6
Syamsuddīn Muḥammad bin Aḥmad bin Uṡmān Aż-Żahabi, Siyar A'lām An-
Nubalā', Beirut : Mu'asasah al-Risālah, Jilid 13 hal. 345
dinilai Ḍa'īf

c. Asad bin Mūsa (132 H – W. 212 H)


Nama aslinya adalah Asad bin Mūsa bin Ibrāhīm bin Walīd bin 'Abdul
Mālik bin Marwān bin al-Hakām. Beliau termasuk dalam ṭabaqāh ke 9.
Beliau berguru atau meriwayatkan Hadis dari Baqiah bin al-Walīd,
Jarīr bin 'Abdurraḥmān, al-Walīd bin Muslīm, Jarīr bin 'Abdul Ḥamīd,
Ḥamād bin Salamah, Sa'īd bin Sālim, Syu'bah bin Ḥajjāj, 'Abdullāh bin al
Mubārak, Sufyān bin Uyainah, Sufyān al-Ṡauri, 'Abdurraḥmān bin Maḥdī,
'Abdullāh bin Waḥb dan lain-lain
Adapun murid – muridnya dan ulama yang meriwayatkan Hadis darinya
adalah Miqdām bin Dāud al-Raa'īnī, Aḥmad bin Ṣālih, al-Rabī' bin
Sulaimān al-Marādī, 'Abdul Mālik bin Ḥabīb al-Māliki, 'Abdurraḥmān bin
Ibrāhīm Duhaimun, Muḥammad bin 'Abdul 'Āzīz al-Ramlī dan lain – lain.7
Asad bin Mūsa menerima Hadis dari Baqiah bin al-Walīd dengan lafal
“Haddatsanā”.
Adapun penilaian para kritikus Hadis tehadap beliau adalah : 8

Kritikus Jarh Ta'dil Keterangan


Al-Bukhāri Masyhūr al-
Ḥadīṡ
Abu Ḥatīm Ṡiqah
An –Nasā'i Ṡiqah
Ibnu Ḥibān Ṡiqah

7
Al-Mizī, Tahdzib al Kamal fi Asmāi al Rijāl,.. Jilid 2 hal. 512 - 513
8
Al-Mizī, Tahzīb al-Kamal fi Asmāi al-Rijāl,.. Jilid 2 hal. 513 - 514
Ibnu Hazm Ḍa'īf
Kesimpulan Asad bin Mūsa adalah periwayat yang dinilai
Ṡiqah

d. Baqiah bin al-Walīd (110 H – W. 197 H)


Nama aslinya adalah Baqiah bin al-Walīd bin Ṣa'īd bin Ka'ab bin Harīz
al-Kalā'I al-Himyārī al-Ḥaitamī. Beliau termasuk kedalam ṭabaqāh ke 8.
Beliau berguru atau meriwayatkan Hadis dari Ḍaḥāk bin Ḥumrah,
Mālik bin Anas, Walīd bin Muslim, Ismā'īl bin 'Iyāsī, Muḥammad bin ziyād,
Ibrāhīm bin Adham, Ṡauri bin Yazīd, Jarīr bin Yazīd, Ja'fār bin zubair,
Hasib bin Ṣālih, Khalīd bin Humaid, 'Abdullāh bin Mubārok, Muḥammad
bin Rasyīd, Yūsuf bin Abī Kaṡīr, Yazīd bin Harūn, al-Wadhin bin 'Aṭa, Nafi'
bin Yazīd al-Miṣrī dan lain-lain
Adapun murid – muridnya dan ulama yang meriwayatkan Hadis darinya
adalah Asad bin Mūsa, Ibrāhīm bin Mūsa al-Farrā'i, Khalīd bin Khali al-
Qadhi, Abu 'Utbah bin Aḥmad, Ibrāhīm bin Syammas, Sufyān bin
'Uyainah, Sulaiman bin Salamah al Khabairi, Abu Ayub Sulaiman bin
'Abdullah, Syu'bah bin Hajjāj, 'Abdullāh bin al-Mubārak, 'Abdurrahman bin
Yūnus al-Baqī, Muḥammad bin 'Abdul al-'Azīz al-Ramlī, Muḥammad bin
al-Mubārok dan lain – lain.9
Baqiah bin al-Walīd menerima Hadis dengan lafal “ 'an ”.

Kritikus Jarh Ta'dil Keterangan


Ibn Hajar al- Ṣaduq
Asqalānī
9
Al-Mizī, Tahzīb al-Kamal fi Asmāi al-Rijāl,.. Jilid 4 hal. 192 - 195
Abu Zara al-Rāzī Matruk Jika dia
meriwayatkan dari
orang yang dapat
dipercaya maka dia
dapat dipercaya.
An-Nasā'i Matruk Jika ia berkata
"Akhbarana atau
Hadatsana" maka
Ṣiqah jika ia
berkata " 'an fulan "
maka tidak
diketahui.
Ya'qūb bin Syaibah Ṣiqah
Abu 'Abdullāh al- Matruk Jika meriwayatkan
Ḥākim dari yang terkenal
maka dia dapat
dipercaya dan
diterima
Yaḥya bin Ma'īn Matruk Jika dia
meriwayatkan dari
orang yang tidak
terkenal atau dia
tidak menyebutkan
namanya maka
tidak berharga apa -
apa
Kesimpulan Baqiah bin al-Walīd adalah periwayat yang
dinilai Matruk karena meriwayatkan dari
periwayat yang Ḍa'īf
Adapun penilaian para kritikus Hadis terhadap beliau adalah : 10

e. Ḍaḥāk bin Ḥumrah (W. 160 H)

Nama aslinya adalah Ḍaḥāk bin Ḥumrah al-Umlūkī, beliau termasuk


kedalam ṭabaqah ke 6.

Beliau berguru atau meriwayatkan Hadis dari Hiṭān bin 'Abdullāh,


Anas bin Mālik, al-Ḥajjāj bin Arṭāḥ, Ṣalih al-Umlūki, Abī Nuṣairāh bin
'Ubaid, Mansūr bin Zādan, Qatādah bin Da'āmah, Muhammad bin Muslim
al Qurasyī dan lain – lain.

Adapun murid – muridnya dan ulama yang meriwayatkan Hadis darinya


adalah Baqiah bin al-Walīd, Abu Sufyān Sa'īd bin Yaḥya, Muḥammad bin
Harb al-Khaulānī dan lain – lain.11

Adapun penilaian para kritikus Hadis terhadap beliau adalah:12

Kritikus Jarh Ta'dil Keterangan


Ibn Syahin Tsiqah

10
Al-Mizī, Tahzīb al-Kamal fi Asmāi al-Rijāl,.. Jilid 4 hal. 196 - 199
11
Al-Mizī, Tahzīb al-Kamal fi Asmāi al-Rijāl,.. Jilid 13 hal. 259 - 260
12
Al-Mizī, Tahzīb al-Kamal fi Asmāi al-Rijāl,.. Jilid 13 Hal. 260 - 261
Al-Dāruqutnī Ḍa'īf Ḍaif dan
tertolak
An –Nasa'i Tidak dapat
dipercaya
Ibnu Hajar al- Ḍa'īf
Asqalānī
Kesimpulan Ḍaḥāk bin Ḥumrah adalah periwayat yang
dinilai Ḍa'īf

f. Hiṭan bin 'Abdullāh al-Raqāsyī (W. 71 H)


Nama aslinya adalah Hiṭan bin 'Abdullāh al-Raqāsyī al-Baṣarī. Beliau
termasuk ke dalam ṭabaqah ke-2
Beliau berguru atau meriwayatkan Hadis dari Abī Dardā, 'Alī bin Abī
Ṭālib, Abī Mūsa al-Asy'arī, Jābir bin 'Abdullāh dan lain – lain.
Adapun murid – muridnya dan ulama yang meriwayatkan Hadis darinya
adalah Ḍaḥāk bin Ḥumrah, Yūnus bin Zubair, Ibrāhīm bin al-'Alāi, Hasan
al-Baṣīr, Abū Mijlaz, Abū Muḥammad al-Kauqi, Muslim bin Hajjāj al-
Qusyairī dan lain – lain.13

Adapun penilaian para kritikus Hadis terhadap beliau adalah :14

Kritikus Jarh Ta'dil Keterangan


Ibnu Sa'id Ṡiqah
Aḥmad bin Ṣalih al- Ṡiqah
Jaili
13
Al-Mizī, Tahzīb al-Kamal fi Asmāi al-Rijāl,.. Jilid 6 hal. 561 - 562
14
Al-Mizī, Tahzīb al-Kamal fi Asmāi al-Rijāl,.. Jilid 6 Hal. 562
Ibnu Hajar al- Ṡiqah
Asqalānī
Ibnu Hibbān Ṡiqah
Kesimpulan Hiṭan bin 'Abdullāh al-Raqāsyī adalah
periwayat yang dinilai Ṡiqah

g. Abī Dardā (W. 32 H)


Nama aslinya adalah 'Uwaimir bin Mālik bin Qiyas bin Umayyah bin
'Āmir bin 'Adi bin Ka'ab bin Khazraj bin Harst bin Khazraj al-Anṣārī.
Beliau termasuk ke dalam sahabat Rasulullah Saw. dan thabaqah ke-1
Beliau berguru atau meriwayatkan Hadis langsung dari Rasulullah
SAW., juga meriwayatkan Hadis dari Zaid bin Ṡābit, 'Āisyah Ummul
Mukminīn, 'Abdullāh bin Mas'ud, Anas bin Mālik dan dari para sahabat
lainnya.
Adapun murid – muridnya dan ulama yang meriwayatkan Hadis darinya
adalah Hiṭan bin 'Abdullāh al-Raqāsyī, Anas bin Mālik, Hasan al-Baṣrī,
Qāsim bin 'Abdurrahmān, Bilal bin Abī Dardā, Abū Ṣaliḥ al-Saman, Salim
bin Abdullah, Sa'īd bin Musayyīb, Abū Hurairah, 'Abdullāh bin 'Iyāṣ,
'Abdullāh bin Mas'ūd, 'Aṭa bin Abī Riyāh dan lain – lain.15
Adapun penilaian kritikus terhadap beliau adalah Abī Dardā dinilai
Sahabah.

5. Kesimpulan

15
Al-Mizī, Tahzīb al-Kamal fi Asmāi al-Rijāl,.. Jilid 22 469 - 472
Berdasarkan data di atas dari segi ketersambungan sanad, Hadis ini

bersambung sampai kepada Rasulullah SAW., Hal ini dibuktikan dengan


data tahun kelahiran dan hubungan guru dan murid.
Kemudian darisegi Jarḥ wa Ta'dīl, 3 dari 7 periwayat mendapatkan
penilaian negatif dari para kritikus Hadis, yaitu Miqdām bin Dāud, Baqiah
bin Walīd dan Ḍaḥāk bin Ḥumrah. Baqiah bin al-Walīd mendapat penilaian
ḍa'if karena meriwayatkan dari perawi yang tidak terkenal dan juga
memakai kata "'An" sebagaimana keterangan dari imam an-Nasā'I "Jika ia
berkata 'Akhbarana' atau 'Hadatsana' maka dapat dipercaya, jika ia
berkata ' 'an fulan' maka tidak diketahui". Hal ini diperkuat juga oleh
keterangan dari Yaḥya bin Ma'īn " Jika dia meriwayatkan dari orang yang
tidak terkenal atau dia tidak menyebutkan namanya maka tidak berharga
apa - apa ". Baqiah bin Walīd mendapatkan Hadis dari Ḍaḥāk bin Ḥumrah
yang mana beliau mendapat penilaian ḍaif dari kritikus Hadis maka
berdasarkan keterangan dari para kritikus Hadis periwayatan dari Baqiah bin
Walīd adalah matruk.
Kesimpulannya adalah sanad Hadis ini berkualitas ḍa'if. Karena 3 dari 7
perawi mendapat penilaian Jarḥ dari mayoritas ulama baik dari golongan
Mutasyaddīd maupun Mutawāssit seperti an-Nasā'I, Yaḥya bin Ma'īn
(Mutasyaddīd / ketat), Ibnu Hajar al-Asqalānī, al-Daruquṭnī (Mutawāssit /
sedang) dan Ibnu Jauzī (Mutasyahul / longgar).

B. Hadis Kedua tentang Zakat Mensucikan Iman


a. Matan dan Terjemahan Hadis

‫ الَّز َك اُة ُط ْهُر اِإليَم اِن‬: ‫وقال صلى هللا عليه وسلم‬
Artinya : Rasulullah Saw., bersabda : “Zakat itu mensucikan iman”

b. Takhrīj al-Ḥadīṡ

Langkah awal yang dilakukan sama seperti Hadis pertama yaitu

melakukan pencarian Hadis. Lalu, mencari Hadis kedua ini menggunakan

awal matan ‫ الَّز َك اُة ُط ْه ُر‬menggunakan kitab al-Mausūʻah Aṭrāf al-Ḥadīṡ.

Tetapi, tidak menemukan informasi apapun.

Kemudian mencoba menggunakan kata ‫ َز َّك ى‬pada kitab Muʻjam al-

Mufḥarras lī al-Fâẕh al-Ḥadīs al-Nabawī. Tetapi, tidak juga menemukan

informasi apapun.

Mencoba kembali melakukan pencarian Hadis kedua ini menggunakan

awal matan ‫ الَّز َك اُة ُط ْهُر‬, kali ini menggunakan kitab kitab Jamʻu al-Jawāmiʻ

al-Kabīr karya Jalāluddīn asy-Suyūṭī. Tetapi, masih belum juga menemukan

informasi apapun mengenai Hadis yang bersangkutan.

Lalu percobaan selanjutnya menggukan metode tema Hadis ‫ الَز َكاَة‬pada

kitab Miftāḥ Kunūz Sunnah. Tetapi, Hadis yang bersangkutan masih belum

bisa ditemukan.

Hasil penelusuran awal sumber asli pada Hadis ke 2 ini mendapati

kebuntuan dan tidak menemukan informasi apapun mengenai Hadis yang

bersangkutan. Begitu pula di dalam kitab Tanqīḥ al-Qaul, syeikh Nawawi


tidak menjelaskan apapun terkait sumber asli atau mukharrīj pada Hadis ke-

2 ini.

C. Hadis Ketiga tentang Iman Tertolak Jika Tidak Menunaikan Zakat

1. Matan dan Terjemahan

‫ اَل َي ْق َب ُل ُهللا اِإْلْي َم اَن ِإَّال ِبالَّز َك اِة َو اَل ِإْي َم اَن ِ لَم ْن‬: ‫َو َق َل َص َّلى ُهللا َع َلْيِه َو َس َّلَم‬

. ‫اَل َز َك اَة َلُه‬

Artinya : Rasulullah Saw., bersabda : “Allah tidak menerima iman

seseorang kecuali dengan zakat dan tidak ada keimanan jika ia tidak

membayar zakat”

2. Takhrīj al-Ḥadīṡ

Dari Hadis di atas, penulis melakukan penelusuran awal terhadap Hadis

tersebut dalam kitab al-Mu’jam al-Mufharras li-Alfāẓ al-Ḥadīs al-Nabawī

karya Arent Jan Wensink (W. 1358 H), menggunakan lafal ‫ أَم َن‬, ‫ َز َك ى‬dan

‫ َقَبَل‬tetapi tidak mendapatkan informasi apapun yang berkaitan dengan Hadis


tersebut.

Selanjutnya melakukan penelusuran awal menggunakan metode tema

Hadis dengan menggunakan tema‫ الَز َك اُة‬dan ‫ اِإل ْيَم اُن‬menggunakan kitab
Miftāḥ Kunūz al-Sunnah karya A.J. Wensinck, tetapi masih tidak

mendapatkan informasi apapun yang berkaitan dengan Hadis tersebut.

Selanjutnya melakukan penelusuran awal kembali terhadap Hadis di atas

dengan menggunakan awal matan ‫ اَل َي ْق َب ُل ُهللا‬menggunakan kitab al-

Mausūʻah Aṭrāf al-Ḥadīṡ karya Abū Ḥajar Muḥammad al-Sa'īd juga dalam

kitab al-Jam’u al-Jawāmi’ Au al-Jām'i al-Kabīr karya Jalāluddīn al-Suyūṭi,

tetapi masih tidak mendapatkan informasi apapun yang berkaitan dengan

Hadis tersebut.

Hasil penelusuran awal sumber asli pada Hadis ke 3 ini mendapati

kebuntuan dan tidak menemukan informasi apapun mengenai Hadis yang

bersangkutan. Begitu pula di dalam kitab Tanqīḥ al-Qaul, syeikh Nawawi

tidak menjelaskan apapun terkait sumber asli atau mukharrīj pada Hadis ke-

3 ini.

D. Hadis Keempat tentang Menjaga Harta dengan Zakat

1. Matan dan Terjemahan

‫ َح ِّص ُنْو ا َأْم َو اَلُك ْم ِبالَّز َك اِة َو َداُوْو اَم ْر َض اُك ْم‬: ‫َو َق َل َص َّلى ُهللا َع َلْي ِه َو َس َّلَم‬

‫ِبالَّص َد َقِة َو َأِع ُّد ْو ا ِلْلَباَل ِء الُّد َعاَء‬


Artinya : Rasulullah Saw., bersabda : “Jagalah harta kalian dengan

menunaikan zakat, obatilah orang sakit di antara kalian dengan shadaqah

dan bersiaplah pada musibah dengan do’a”

2. Takhrīj al-Ḥadīṡ

Dari Hadis di atas, penulis melakukan penelusuran awal terhadap Hadis

tersebut dalam kitab Mu’jam al-Mufharras li-Alfāẓ al-Ḥadīs al-Nabawī

karya Arent Jan Wensink (W. 1358 H), menggunakan lafal ,‫ َز َك ى‬, ‫َح ِّص ُن‬

‫ َص َدَق‬dan ‫ ُدَعاَء‬tetapi tidak mendapatkan informasi apapun yang berkaitan


dengan Hadis tersebut.

Selanjutnya melakukan penelusuran awal menggunakan metode tema

Hadis dengan menggunakan tema ‫الَز َك اُة‬, ‫ الُدَعاُء‬dan ‫ الَص َد َقاُت‬menggunakan

kitab Miftāḥ Kunūz al-Sunnah karya A.J. Wensinck, tetapi masih tidak

mendapatkan informasi apapun yang berkaitan dengan Hadis tersebut.

Selanjutnya melakukan penelusuran awal kembali terhadap Hadis di atas

dengan menggunakan awal matan ‫ َح ِّص ُنْو ا َأْم َو اَلُك ْم‬menggunakan kitab al-

Jam’u al-Jawāmi’ Au al-Jām'i al-Kabīr karya Jalāluddīn al-Suyūṭi, Dari

hasil penelusuran Hadis di atas adalah


‫ خط‬,‫ ق‬,‫ طب‬- )‫ حرف الحاء المهملة (ح‬١٣٤١٣٥١١/

Dari hasil penelusuran, Hadis di atas ditemukan dalam kitab al-

Jam’u al-Jawāmi’ jilid 4 pada bab huruf Ḥa (( ‫ ح‬no. 134 nomor urut Hadis

13.511. Informaasi selanjutnya Hadis tersebut terdapat dalam kitab al-Kabīr

atau al-Mu'jam al-Kabīr karya aṭ-Ṭabrānī (‫)طب‬, Tarikh Baghdad Tarikh

Madinah al-Salam al-Khatib (‫ )خط‬dan al-Baihaqī ( ‫)ق‬. Untuk riwayat dari

al-Baihaqī tidak temukan keterangan kitabnya dan tidak ditemukan pula

Hadis yang bersangkutan.

Redaksi Hadis dalam kitab al-Mu'jam al-Kabīr jilid ke-10 nomor Hadis

10.196 halaman 157.

‫ ثنا ُم وَس ى‬، ‫ ثنا َع ِلُّي ْبُن َأِبي َطاِلٍب اْلَبَّز اُز‬، ‫َح َّد َثَنا َأْح َم ُد ْبُن َع ْم رو اْلَقِط َر اِنُّي‬

‫ َق اَل َر ُس وُل ِهَّللا‬: ‫ َقاَل‬،‫ َع ْن َع ْبِد ِهَّللا‬، ‫ َع ِن اَألْس َو ِد‬، ‫ َع ْن ِإْبَر اِهيَم‬، ‫ َع ِن اْلَح َك ِم‬، ‫ْبُن ُع َم ْيٍر‬

،‫ َو َداُو وا َم ْر َض اُك ْم ِبالَّص َد َقِة‬،‫ " َح ِّص ُنوا َأْم َو اَلُك ْم ِبالَّز َك اِة‬: ‫َص َّلى ُهللا َع َلْي ِه َو َس َّلَم‬
16
" ‫َو َأِع ُّد وا ِلْلَبالِء الُّد َعاَء‬

Artinya : telah memberitahukan kepada kami Aḥmad bin Amr al-


Qaṭirānī, telah memberitahukan kepada kami ‘Alī bin Abī Ṭālib al-Bazzāzi,
telah memberitahukan kepada kami Mūsa bin ‘Umair, dari al-Ḥakam, dari

16
Sulaimān bin Aḥmad aṭ-Ṭabrānī, al-Mu'jam al-Kabīr,.. jilid 10. Hal. 157.
Ibrāhīm, dari al-Aswad dari ‘Abdullah berkata : Rasulullah Saw., bersabda :
“Jagalah harta kalian dengan menunaikan zakat, obatilah orang sakit di
antara kalian dengan shadaqah dan bersiaplah pada musibah dengan
do’a”

Redaksi Hadis dalam kitab Tarikh Madinah al-Salam jilid ke-7 halaman
347.

‫ َقاَل َر ُسوُل ِهَّللا َص َّلى ُهللا َع َلْيِه‬: ‫ َقاَل‬،‫ َع ْن َع ْبِد ِهَّللا‬، ‫َو َع ِن اَألْس َو ِد‬
‫ َو َأِع ُّد وا ِلْلَبالِء‬،‫ َو َداُو وا َم ْر َض اُك ْم ِبالَّص َد َقِة‬،‫"َح ِّص ُنوا َأْم َو اَلُك ْم ِبالَّز َك اِة‬: ‫َو َس َّلَم‬
17
" ‫الُّد َعاَء‬

Artinya : dan dari al-Aswad dari ‘Abdullah berkata : Rasulullah Saw.,


bersabda : “Jagalah harta kalian dengan menunaikan zakat, obatilah orang
sakit di antara kalian dengan shadaqah dan bersiaplah pada musibah
dengan do’a”.
3. I’tibar al–Sanad

Melalui data Hadis yang sudah ditemukan pada proses takhrīj al-Ḥadīṡ,
kemudian langkah selanjutnya adalah menghimpun sanad Hadis yang sudah
ditemukan. Agar lebih mudah dalam membaca jalur sanadnya, berikut
adalah skema sanad pada Hadis Keempat :

) ‫رسول هللا صلى هللا عليه وسلم (َح ِّص ُنوا َأْم َو اَلُك ْم‬ w. 11
H
‫قال‬ ‫قال‬
‫َع ْبِد ِهَّللا‬ w. 32 H

‫عن‬ ‫عن‬
17
‫ اَألْس َو ِد‬al-Bagdādī, Tārīkh Madīnati al-
Abī Bakr Aḥmad bin 'Alī bin Ṡābit al-Khaṭīb
‫عن‬
Salāmi, Beirut : Dar al-Garib al-Islam. Jilid 7. Hal. 347 ‫عن‬
w. 75 H
‫الخطيب البغدادي‬ ‫ِإْب َر اِهيَم‬ w. 96 H

‫عن‬
‫ْل‬
‫ا َح َك ِم‬ w. 113H

‫عن‬

‫ُموَس ى ْبُن ُع َم ْي ٍر‬


4. Kritik Sanad dan Penilaian Hadis

Dari Hadis yang ditemukan, maka dilakukan penelitian sanad Hadis terhadap
salah satu jalur sanad. Penulis mengambil sanad Hadis dari riwayat aṭ-Ṭabrani untuk
melanjutkannya pada tahap kritik sanad.

No Nama Periwayat Urutan Periwayat Urutan Sanad


1 ‘Abdullāh Periwayat I Sanad VII
2 Aswad Periwayat II Sanad VI
3 Ibrāhīm Periwayat III Sanad V
4 Al-Ḥakam Periwayat IV Sanad IV
5 Mūsa bin ‘Umair Periwayat V Sanad III
6 ‘Alī bin Abī Ṭālib Periwayat VI Sanad II
7 Aḥmad bin ‘Amr Periwayat VII Sanad I
8 aṭ-Ṭabrānī Periwayat VIII Mukharrīj

Adapun penilaian sanad dimulai dari mukharrīj, sanad pertama dan seterusnya.
Berikut adalah penilaian sanad pada riwayat aṭ-Ṭabrani sebagai berikut :

a. Sulaimān bin Aḥmad aṭ-Ṭabrānī (260 H – W. 360 H)


Nama beliau adalah Abū Qāsim Sulaimān bin Aḥmad bin Ayyūb bin al-
Lakhmi al-Syams aṭ-Ṭabrānī, terkenal dengan sebutan Sulaimān bin Aḥmad
aṭ-Ṭabrani. Beliau termasuk kedalam ṭabaqāh ke 10.18
Beliau berguru juga meriwayatkan Hadis Hadis dari para ulama Hadis
diantaranya, Aḥmad bin 'Amr al-Qaṭirānī, 'Abdur al-Razāk bin Hammām,
Abī 'Abdurrahmān al-Bagdādi, Ibnu Abi Syaibah, 'Abdullāh bin Aḥmad al-
Syaibānī, 'Abdullāh bin Ṣāliḥ az-Zuhdi, Abī Ḥātim al-Bastī dan lain – lain.
Murid – murid juga Syeikh yang meriwayatkan Hadis kepada beliau
diantaranya, 'Abdullāh bin Muḥammad bin Hajjāj, Isḥāq bin Ibrāhim.
'Abdullāh bin Ja'far bin Muḥammad, 'Ālī bin Muḥammad, Muḥammad bin
'Amr, Ya'qūb bin Ishāq bin Ibrāhīm dan lain – lain.19

Adapun penilaian para kritikus Hadis terhadap beliau adalah :20

Kritikus Jarh Ta'dil Keterangan


Ibnu Hājar al- Ḥāfidz
Asqalānī
18
Abū Abdillāh Aż-Żahabī, Siyar A'lam An-Nubala',.. Jilid 3 hal. 528
19
Sulaimān bin Aḥmad al-Ṭabrānī, Al-Mu'jam al-Ausaṭ,.. Jilid 1 hal. 9-11
20
Sulaimān bin Aḥmad al-Ṭabrānī, Al-Mu'jam al-Ausaṭ… Jilid 1 hal. 13-15
Ibnu al-'Imād al- Ṡiqah
Hambalī
Abī Bakr al- Ḥāfidz, Ṡiqah
Bāqī
Aż-Żahabī Ḥāfidz Imam Hujjah
Al-Suyūṭi Ulama Hujjah
Kesimpulan Sulaimān bin Aḥmad aṭ-Ṭabrānī adalah
periwayat yang dinilai Ṡiqah

b. Aḥmad bin 'Amr ( W. 295 H. )


Nama beliau adalah Aḥmad bin 'Amr bin Ḥafṣ bin 'Umar bin an-Nu'mān
al-Qaṭirānī atau dikenal dengan sebutan Abū Bakr. Tahun kelahirannya
tidak diketahui.
Beliau meriwayakan Hadis para para gurunya atau ulama Hadis
terdahulu, di antaranya yaitu, Aḥmad bin Yūsuf at-Tamīmī, al-Ḥasan bin
'Alī al-Wāsiṭ, Khālid bin 'Abdullah, 'Alī bin Abī Ṭālib al-Bazzāzu, Yasir
bin Khālid, Ziyād bin Yahya, Sulaimān bin Ḥarb, Hāsyim bin al-Qāsim al-
Bagdādī, Yūsuf bin Mūsa dan lain-lain.
Adapun murid-murid dan ulama yang meriwayatkan Hadis darinya
adalah Aḥmad bin Muḥammad, Ibnu Qāti' al-Bagdādī, Sulaimān bin
Aḥmad at-Tabrānī, Ya'qūb bin Isḥāq an-Naisābūrī, Aḥmad bin Ya'qūb,
'Abdullah bin Muḥammad, Muḥammad bin Ibrāhīm al-Waṣī dan lain-lain.

Adapun penilaian para kritikus Hadis terhadap beliau adalah :21


21
Syamsudīn Abū 'Abdullāh Muḥammad bin Aḥmad aż-Żahabī, "Tārīkh al-Islām
Wa Wafiyāt al-Masyāhīr Wa al-A'lām" Beirut : Daar al-Kitab al-'Arabi. Jilid 6 Hal.
887
Kritikus Jarh Ta'dil Keterangan
Ibnu Ḥibbān Ṡiqah
Aż-Żahabī Ṡiqah Syeikh,
muḥaddiṡ,
Kesimpulan Aḥmad bin 'Amr bin Ḥafṣ adalah periwayat
yang dinilai Ṡiqah

c. 'Alī bin Abī Ṭālib al-Bazzāzu


Nama lengkap beliau adalah 'Alī bin Abī Ṭālib al-Bazzāzu al-Qurāsyī al-
Baṣarī atau dikenal dengan sebutan 'Alī bin Ḥammād al-Basrī. 22 Tahun
kelahiran dan wafat beliau tidak ditemukan bahkan setelah ditelusuri dalam
beberapa kitab rijal Hadis.23
Beliau meriwayatkan Hadis dari Ḥammād bin Salamah, Ḥammād bin
Zaid, Ṣāliḥ bin al-Murā, Ibnu al-Mubārak, Musā bin 'Umair al-Qurasyī,
Muḥammad bin Salim dan lain-lain.
Adapun ulama yang meriwayatkan Hadis darinya adalah Abū Jamīl al-
Makkī, 'Alī bin 'Abdul 'Aziz, Ya'qūb bin Isḥāq, Aḥmad bin 'Amr al-
Qaṭirānī, 'Abdul Wāriṡ bin Ibrāhīm dan lail-lain.

Adapun penilaian para kritikus Hadis terhadap beliau adalah :24

Kritikus Jarh Ta'dil Keterangan


Abū Ḥātim al- Ṣadūq
22
Abū Muḥammad 'Abdurrahmān bin Abī Ḥātim Muḥammad bin Idrīs at-Tamīmī
ar-Rāzī, al-Jarh Wa al-Ta'dīl, Beirut : Daar al-Kutub al-'Amiyah, Jilid 6 Hal. 184
23
Al-Mizzi Tahżīb al-Kamāl, Al-Asqalānī Lisān al-Mīzān dan Tahżīb al-Tahżīb,
al-Bagdādī Tarikh Bagdād, Ibnu 'Adī al-Kāmal Fī Ḍu'afāi al-Rijāl, Abū Ḥātim al-Jarh
wa Ta'dīl, aż-Żahabī Siyar A'lām an-Nubalā, Tārīkh Islām.
24
Muḥammad bin Idrīs at-Tamīmī ar-Rāzī, al-Jarh Wa al-Ta'dīl,.. jilid 6 Hal. 184
Rāzī
Kesimpulan Aḥmad bin 'Amr bin Ḥafṣ adalah periwayat
yang dinilai Ṣadūq

d. Mūsa bin 'Umair


Nama beliau adalah Mūsa bin 'Umair al-Qurasyī atau lebih dikenal
adalah Abū Hārūn al-Kūfiyyu, beliau tinggal di Baghdad. Tahun kelahiran
dan wafat beliau juga tidak ditemukan.
Beliau berguru meriwayatkan Hadis dari Ja'far bin Muḥammad al-Ṣādiq,
al-Ḥakam bin 'Utaibah, az-Zuhrī, Abī Ja'far al-Bāqir, Abī az-Zinād, Abī
Ṣālih Maulī dan lain-lain.
Adapun murid-murid dan ulama yang meriwayatkan Hadis darinya
adalah Isḥāq bin Ka'ab al-Bagdādī, Jubārah bin Mugallis, Ja'far bin Ḥumaid
al-Qurasyi, Ḥasan bin Ziyād, 'Alī bin Abī Ṭalīb al-Bazzāzi, Suwaid bin
Sa'īd, Muḥammad bin 'Ubaid, Hisyam bin Yamān, Muḥammad bin 'isa Ibnu
al-Ṭabā'I dan lain-lain.25

Adapun penilaian para kritikus Hadis terhadap beliau adalah :26

Kritikus Jarh Ta'dil Keterangan


Abū Jar'ah al- Ḍa'īf
Rājī
Abū Hārūn Każāb
Abū Hātim al- Każāb
25
Al-Mizī, Tahdzib al-Kamal fi Asma' al Rijal,.. Jilid 29 hal. 128-129.
26
Muḥammad bin Idrīs at-Tamīmī ar-Rāzī, al-Jarh Wa al-Ta'dīl.. Jilid 8 hal. 155
Rājī
Ibn Namīr Ḍa'īf
(Muḥammad bin
'Abdullah bin
Namīr)
Ibn Ḥajar Matrūk al-
al-'Asqalānī Ḥadīṡ
Kesimpulan Musā bin 'Umair adalah periwayat yang dinilai
Ḍa'īf

e. Ḥakam bin 'Utaibah (W. 113 H)


Nama beliau adalah Ḥakam bin 'Utaibah al-Kindī, beliau dikenal dengan
sebutan Abū Muḥammad atau Abū 'Abdullāh atau Abū 'Umar al-Kūfī.
Beliau berguru dan meriwayatkan Hadis dari Abū Sa'īd al-Khudrī, Sa'īd
bin Musayyīb al-Qurasy, Sa'īd bin Jabīr, Ibrāhīm at-Taimī, Ibrāhīm an-
Nakha'ī, Ḥasan al-'Uranī, Zaid bin Arqam, Sa'id bin Jubair, 'Abdullāh bin
Saddād bin Hādi, 'Urwah bin Najjāl at-Tamīmī, Abī Ja'far Muḥammad bin
'Alī bi Ḥusain, Qāsim bin Mukhaimarah, Yaḥya bin Jazzār dan lain-lain.
Adapun murid-murid dan ulama yang meriwayatkan Hadis darinya
adalah Abān bin Ṣāliḥ, Abū Syaibah Ibrāhīm bin 'Uṡmān, Ajlaḥ bin
'Ubaidillah bin Ḥujayyah bin 'Adī al-Kindī, Ḥajāj bin Dīnār, Manṣūr bin
Mu'tamir, Abū Isrāīl al'Mulāī, Abū Ḥasan al-Kūfī dan lain-lain.27

Adapun penilaian para kritikus Hadis terhadap beliau adalah :28

27
Al-Mizī, Tahdzib al Kamal fi Asma' al Rijal,.. Jilid 7 hal. 114.
28
Muḥammad bin Idrīs at-Tamīmī ar-Rāzī, al-Jarh Wa al-Ta'dīl,.. Jilid 3 hal. 123-
125
Kritikus Jarh Ta'dil Keterangan
Yahya bin ma'in Ṡiqah
'Abdurrahman Ṡiqah
bin mahdī
Abū Ḥātim al- Ṡiqah
Rājī
Kesimpulan Ḥakam bin 'Utaibah adalah periwayat yang
dinilai Ṣiqah

f. Ibrāhīm (50 H – W. 96 H)
Nama beliau adalah Ibrāhīm bin Yazīd bin Qais bin Aswad bin Rabī'ah
atau Ibrāhīm an-Nakha'ī atau lebih dikenal dengan sebutan Abū 'Imrān.
Beliau meriwayatkan Hadis dari 'Abdurrahmān bin Basr bin mas'ud,
Khālih 'Abdurrahmān bin Yazid, Hammām bin Ḥāriṡ, Abī Zur'ah bin 'Amru
bin Jarīr, Abī 'Abdillah al-Jadalī, al-Aswad bin Yazīd, Abī 'Ubaidah bin
'Abdullah bin Mas'ud, Syuraiḥ bin Arṭāh dan lain-lain.
Adapun ulama yang meriwayatkan Hadis darinya adalah Ibrāhīm bin
Muhājir, Ḥariṡ bin Yazīd al-'Uklu, Ḥasan bin 'Ubaidillah, Ḥakīm bin Jubair,
Ḥammād bin Sulaimān, 'Alī bin Mudrik, Ḥakam bin 'Utaibah, Syu'aib bin
Ḥabḥāb, Sulaimān al-A'masyi, 'Abdul Malik bin Iyās dan lain-lain.29

Adapun penilaian para kritikus Hadis terhadap beliau adalah :30

Kritikus Jarh Ta'dil Keterangan


Abū Ḥātim Ṡiqah
29
Al-Mizī, Tahdzib al-Kamal fi Asma' al Rijal,... Jilid 2 hal. 233
30
Muḥammad bin Idrīs at-Tamīmī ar-Rāzī, al-Jarh Wa al-Ta'dīl... Jilid 2 hal. 144
Abū Zar'ah Ahli Fiqh
Ibnu Ḥajr Ṡiqah Ahli Fiqh
al-'Asqalānī
Aż-Żahabī Ahli fiqh
Kesimpulan Ibrāhīm bin Yazīd adalah periwayat yang
dinilai Ṣiqah

g. Al-Aswad (W. 75)


Nama beliau adalah Al-Aswad bin Yazīd bin Qais an-Nakha'I lebih
dikenal dengan sebutan Abū 'Amru atau Abū 'Abdurraḥmān al-Kūfī.
Beliau meriwayatkan Hadis dari Bilāl bin Rabāh, Ḥudaifah bin Yamān,
Salmān al-Fārisī, 'Abdullah bin Mas'ud, 'Alī bin Abī Ṭālib, 'Umar bin
Khaṭāb, Mu'aż bin Jabal, Abu Bakr al-Ṣiddīq dan lain-lain.
Adapun yang meriwayatkan Hadis darinya adalah Ibrāhīm bin Yazīd
an-Nakha'ī, Riyāḥ bin Ḥāriṡ an-Nakha'I, Ḍaḥāk bin Muzāḥim,
'Abdurraḥmān bin Yazīd, 'Umārah bin 'Umair, Abū Burdah bin Abī Mūsa,
Abū Isḥāq al-Sabī'ī, Kaṡir bin Mudrik dan lain-lain.31

Adapun penilaian para kritikus Hadis terhadap beliau adalah :32

Kritikus Jarh Ta'dil Keterangan


Abū Ḥātim Ṡiqah
Aḥmad bin Ṡiqah
Ḥanbal
Yaḥya bin Ma'īn Ṡiqah
31
Al-Mizzi, Tahdzib al Kamal fi Asma' al Rijal,.. Jilid 3 hal. 233
32
Muḥammad bin Idrīs at-Tamīmī ar-Rāzī, al-Jarh Wa al-Ta'dīl,.. jilid 2 291
Kesimpulan Al-Aswad bin Yazīd adalah periwayat yang
dinilai Ṡiqah

h. 'Abdullāh (W. 32 H)
Nama beliau adalah 'Abdullāh bin Mas'ūd bin Gāfil bin Ḥabīb bin
Syamkh bin Makhzum. Atau dikenal juga dengan sebutan Abū
'Abdurraḥmān. Beliau adalah seorang sahabat Rasulullah Saw.
Beliau meriwayatkan Hadis langsung dari Rasulullah Saw., dan juga
menerima Hadis dari para sahabat lainnya seperti Sa'id bin Mu'aż al-Anṣārī,
'Umar bin Khaṭāb, Anas bin Mālik al-Anṣārī, Abū Sa'īd al-Khudrī dan lain-
lain.
Adapun yang meriwayatkan Hadis darinya adalah Anas bin Mālik, al-
Aswad bin Yazīd, al-Ḥarīṡ bin 'Abdullāh, al-Ḥajjāj bin Mālik al-Aslamī,
Abū 'Umar al-Kindī, Zaid bin Wahb al-Juhanī, Jābir bin 'Abdullāh al-
Anṣārī, Sulaimān bin Jābir, Syaddād bin Ma'qil dan lain-lain.
Adapun penilaian kritikus terhadap beliau adalah 'Abdullāh bin Mas'ūd
dinilai Sahabah.
5. Kesimpulan
Berdasarkan data di atas darisegi ketersambungan sanad, Hadis ini

bersambung sampai kepada Rasulullah SAW., menurut data dari hubungan


guru dan murid. Tetapi hal ini diragukan, karena terdapat dua periwayat
yang tidak diketahui tahun kelahiran beserta wafatnya dan keduanya
memiliki hubungan guru dan murid yaitu Mūsa bin ‘Umair (guru) dan 'Alī
bin Abī Ṭālib al-Bazzāzu (Murid).
Sedangkan berdasarkan jarḥ wa taˊdīl semua periwayatnya dinilai ṡiqah
kecuali pada Musā bin 'Umair dinilai ḍaˊīf oleh mayoritas ulama kritikus
Hadis dan sebagian meyebutnya każāb (pendusta).
Kesimpulannya Hadis ke-4 ini dinilai ḍaˊīf karena salah satu
periwayatnya memiliki cacat dalam hal keadilannya.

E. Hadis Kelima tentang Akibat Tidak Membayar Zakat


1. Matan Hadis dan Terjemahan

‫اَّل‬ ‫َّل‬ ‫َّل‬


. ‫الَّز َك اِة‬ ‫ َم اَه َلَك َم اٌل ِفي َبٍّر َو اَل َب ْح ٍر ِإ ِبَم ْن ِع‬: ‫َو َق َل َص ى ُهللا َع َلْيِه َو َس َم‬
Artinya : Rasulullah Saw., bersabda : “Tidak ada harta yang hancur di
daratan dan lautan kecuali sebab tidak menunaikan zakat”.

2. Takhrīj al-Ḥadīṡ

Dari Hadis di atas, penulis melakukan penelusuran awal terhadap Hadis


dengan menggunakan awal matan ‫ َم اَه َل َك َم اٌل‬menggunakan kitab al-
Mausūʻah Aṭrāf al-Ḥadīṡ karya Abū Ḥajar Muḥammad al-Sa'īd juga dalam
kitab al-Jam’u al-Jawāmi’ Au al-Jām'i al-Kabīr karya Jalāluddīn al-Suyūṭi,
tetapi masih tidak mendapatkan informasi apapun yang berkaitan dengan
Hadis tersebut.

Selanjutnya melakukan penelusuran awal kembali terhadap Hadis


tersebut menggunakan kitab al-Mu’jam al-Mufharras li-Alfāẓ al-Ḥadīs al-

Nabawī karya Arent Jan Wensink (W. 1358 H), menggunakan lafal , ‫َم اَل‬

‫َز َّك ى‬dan ‫ َم َن َع‬tetapi tidak mendapatkan informasi apapun yang berkaitan
dengan Hadis tersebut.
Selanjutnya melakukan penelusuran awal menggunakan metode tema
Hadis dengan menggunakan tema‫ الَز َك اُة‬dan ‫ الَم اُل‬menggunakan kitab
Miftāḥ Kunūz al-Sunnah karya A.J. Wensinck, tetapi masih tidak
mendapatkan informasi apapun yang berkaitan dengan Hadis tersebut.

Hasil penelusuran awal sumber asli pada Hadis ke 5 ini mendapati


kebuntuan dan tidak menemukan informasi apapun mengenai Hadis yang
bersangkutan. Begitu pula di dalam kitab Tanqīḥ al-Qaul, syeikh Nawawi
tidak menjelaskan apapun terkait sumber asli atau mukharrīj pada Hadis ke-
5 ini.

F. Hadis Keenam tentang Kesempurnaan Shalat


1. Matan dan Terjemahan

.‫ اَل ِإْي َم اَن ِلَم ْن اَل َص اَل َة َلُه َو اَل َص اَل َة ِلَم ْن اَل َز َك اَةَلُه‬: ‫َو َق َل َص َّلى ُهللا َع َلْيِه َو َس َّلَم‬

Artinya : Rasulullah Saw., bersabda : “Tidak beriman bagi orang yang


tidak melaksanakan shalat, dan shalat tidaklah sempurna shalat seseorang
jika tidak membayar zakat”.

2. Takhrīj al-Ḥadīṡ

Dari Hadis di atas, penulis melakukan penelusuran awal terhadap Hadis


tersebut dalam kitab al-Mu’jam al-Mufharras li-Alfāẓ al-Ḥadīs al-Nabawī

karya Arent Jan Wensink (W. 1358 H), menggunakan lafal ‫ َز َّك ى‬, ‫ َص َّلى‬dan
‫ َأَم َن‬tetapi tidak mendapatkan informasi apapun yang berkaitan dengan Hadis
tersebut.

Selanjutnya melakukan penelusuran awal menggunakan metode tema

Hadis dengan menggunakan tema ‫الَز َك اُة اِإل ْيَم اُن‬ , dan ‫ الَّص اَل ُة‬menggunakan
kitab Miftāḥ Kunūz al-Sunnah karya A.J. Wensinck, tetapi masih tidak
mendapatkan informasi apapun yang berkaitan dengan Hadis tersebut.

Selanjutnya melakukan penelusuran awal kembali terhadap Hadis di atas


dengan menggunakan awal matan ‫ اَل ِإْي َم اَن‬menggunakan kitab al-Mausūʻah
Aṭrāf al-Ḥadīṡ karya Abū Ḥajar Muḥammad al-Sa'īd juga dalam kitab al-
Jam’u al-Jawāmi’ Au al-Jām'i al-Kabīr karya Jalāluddīn al-Suyūṭi, tetapi
masih tidak mendapatkan informasi apapun yang berkaitan dengan Hadis
tersebut.

Hasil penelusuran awal sumber asli pada Hadis ke 6 ini mendapati


kebuntuan dan tidak menemukan informasi apapun mengenai Hadis yang
bersangkutan. Begitu pula di dalam kitab Tanqīḥ al-Qaul, syeikh Nawawi
tidak menjelaskan apapun terkait sumber asli atau mukharrīj pada Hadis ke-
6 ini.

G. Hadis Ketujuh tentang Mensucikan Harta dengan Zakat


1. Matan dan Terjemahan

. ‫ َط ِّهُرْو ا َأْم َو اَلُك ْم ِبالَّز َك اِة‬: ‫َو َق َل َص َّلى ُهللا َع َلْيِه َو َس َّلَم‬

Artinya : Rasulullah Saw., bersabda : “Sucikanlah harta kalian dengan


Zakat”.
2. Takhrīj al-Ḥadīṡ

Dari Hadis di atas, penulis melakukan penelusuran awal terhadap Hadis


tersebut menggunakan tema‫ الَز َك اُة‬dan ‫ الُّطُهْو ُر‬menggunakan kitab Miftāḥ
Kunūz al-Sunnah karya A.J. Wensinck, tetapi masih tidak mendapatkan
informasi apapun yang berkaitan dengan Hadis tersebut.

Selanjutnya melakukan penelusuran awal kembali terhadap Hadis di atas


dengan menggunakan awal matan ‫ َط ِّه ُرْو ا َأْم َو اَلُك ْم‬menggunakan kitab al-
Mausūʻah Aṭrāf al-Ḥadīṡ karya Abū Ḥajar Muḥammad al-Sa'īd juga dalam
kitab al-Jam’u al-Jawāmi’ Au al-Jām'i al-Kabīr karya Jalāluddīn al-Suyūṭi,
tetapi masih tidak mendapatkan informasi apapun yang berkaitan dengan
Hadis tersebut.

Selanjutnya melakukan penelusuran awal menggunakan metode lafal


Hadis dengan menggunakan kitab al-Mu’jam al-Mufharras li-Alfāẓ al-
Ḥadīs al-Nabawī karya Arent Jan Wensink (W. 1358 H), menggunakan lafal
‫ َز َّك ى‬dan ‫ َطَّهَر‬tetapi tidak mendapatkan informasi apapun yang berkaitan
dengan Hadis tersebut.

Hasil penelusuran awal sumber asli pada Hadis ke 7 ini mendapati


kebuntuan dan tidak menemukan informasi apapun mengenai Hadis yang
bersangkutan. Begitu pula di dalam kitab Tanqīḥ al-Qaul, syeikh Nawawi
tidak menjelaskan apapun terkait sumber asli atau mukharrīj pada Hadis ke-
7 ini.

H. Hadis Kedelapan tentang Tempat Untuk Orang yang Tidak Membayar


Zakat
1. Matan dan Terjemahan

. ‫ َم ْن َو َج َب ْت َع َلْيِه الَّز َك اُة َف َلْم َي ْد َف ْع َه ا َف ُهَو ِفى الَّن اِر‬: ‫َو َق َل َص َّلى ُهللا َع َلْيِه َو َس َّلَم‬

Artinya : Rasulullah Saw., bersabda : “Barangsiapa yang


diwajibkan atasnya zakat lalu tidak menunaikannya, maka ia berada di
dalam neraka”.

2. Takhrīj al-Ḥadīṡ

Dari Hadis di atas, penulis melakukan penelusuran awal terhadap


Hadis tersebut menggunakan kitab al-Mu’jam al-Mufharras li-Alfāẓ al-
Ḥadīs al-Nabawī karya Arent Jan Wensink (W. 1358 H), menggunakan
lafal ‫ َز َّك ى‬, ‫َو َج َب‬dan ‫ َد َف َع‬tetapi tidak mendapatkan informasi apapun
yang berkaitan dengan Hadis tersebut.

Selanjutnya melakukan penelusuran awal kembali terhadap Hadis di


atas dengan menggunakan awal matan ‫ َم ْن َو َج َب ْت‬menggunakan kitab al-
Mausūʻah Aṭrāf al-Ḥadīṡ karya Abū Ḥajar Muḥammad al-Sa'īd juga
dalam kitab al-Jam’u al-Jawāmi’ Au al-Jām'i al-Kabīr karya Jalāluddīn
al-Suyūṭi, tetapi masih tidak mendapatkan informasi apapun yang
berkaitan dengan Hadis tersebut.

Selanjutnya melakukan penelusuran awal menggunakan metode


tema Hadis dengan menggunakan tema‫ الَز َك اُة‬dan ‫ الَّن اُر‬menggunakan
kitab Miftāḥ Kunūz al-Sunnah karya A.J. Wensinck, tetapi masih tidak
mendapatkan informasi apapun yang berkaitan dengan Hadis tersebut.
Hasil penelusuran awal sumber asli pada Hadis ke 8 ini mendapati
kebuntuan dan tidak menemukan informasi apapun mengenai Hadis
yang bersangkutan. Begitu pula di dalam kitab Tanqīḥ al-Qaul, syeikh
Nawawi tidak menjelaskan apapun terkait sumber asli atau mukharrīj
pada Hadis ke-8 ini.

I. Hadis Kesembilan tentang Tidak Adanya Kebaikan dalam Harta


1. Matan dan Terjemahan

.‫ اَل َخْيَر ِفْي َم اٍل اَل ُيَز َّك ى‬: ‫َو َقَل َص َّلى ُهللا َع َلْيِه َو َس َّلَم‬

Artinya : Rasulullah Saw., bersabda : “Tidak ada kebaikan dalam harta


yang tidak ditunaika zakatnya”.

2. Takhrīj al-Ḥadīṡ

Dari Hadis di atas, penulis melakukan penelusuran awal terhadap Hadis


tersebut dalam kitab al-Mu’jam al-Mufharras li-Alfāẓ al-Ḥadīs al-Nabawī
karya Arent Jan Wensink (W. 1358 H), menggunakan lafal ‫ َز َّك ى‬dan ‫َم اَل‬
tetapi tidak mendapatkan informasi apapun yang berkaitan dengan Hadis
tersebut.

Selanjutnya melakukan penelusuran awal menggunakan metode tema


Hadis dengan menggunakan tema‫ الَز َك اُة‬dan ‫ الَم اُل‬menggunakan kitab
Miftāḥ Kunūz al-Sunnah karya A.J. Wensinck, tetapi masih tidak
mendapatkan informasi apapun yang berkaitan dengan Hadis tersebut.

Selanjutnya melakukan penelusuran awal kembali terhadap Hadis di atas


dengan menggunakan awal matan ‫ اَل َخ ْي َر ِفْي َم اٍل‬menggunakan kitab al-
Mausūʻah Aṭrāf al-Ḥadīṡ karya Abū Ḥajar Muḥammad al-Sa'īd juga dalam
kitab al-Jam’u al-Jawāmi’ Au al-Jām'i al-Kabīr karya Jalāluddīn al-Suyūṭi,
tetapi masih tidak mendapatkan informasi apapun yang berkaitan dengan
Hadis tersebut.

Hasil penelusuran awal sumber asli pada Hadis ke-9 ini mendapati
kebuntuan dan tidak menemukan informasi apapun mengenai Hadis yang
bersangkutan. Begitu pula di dalam kitab Tanqīḥ al-Qaul, syeikh Nawawi
tidak menjelaskan apapun terkait sumber asli atau mukharrīj pada Hadis ke-
9 ini.

J. Hadis Kesepuluh tentang Menolak Membayar Zakat


1. Matan dan Terjemahan
. ‫ َم ْن َم َن َع الَّز َك اَة َم َن َع ُهللا َت َع اَلى َع ْن ُه ِح ْفَظ الَم اِل‬: ‫َو َق َل َص َّلى ُهللا َع َلْيِه َو َس َّلَم‬

Artinya : Rasulullah Saw., bersabda : “Siapa yang menolak untuk


menunaikan zakat, maka Allah akan menolak untuk menjaga hartanya”

2. Takhrīj al-Ḥadīṡ

Dari Hadis di atas, penulis melakukan penelusuran awal terhadap Hadis


tersebut dalam kitab al-Mu’jam al-Mufharras li-Alfāẓ al-Ḥadīs al-Nabawī
karya Arent Jan Wensink (W. 1358 H), menggunakan lafal ,‫ َح َف َظ‬, ‫َم َن َع‬

‫َز َّك ى‬dan ‫ َم اَل‬tetapi tidak mendapatkan informasi apapun yang berkaitan
dengan Hadis tersebut.

Selanjutnya melakukan penelusuran awal kembali terhadap Hadis di atas


dengan menggunakan awal matan ‫ َم ْن َم َن َع الَّز َك اَة‬menggunakan kitab al-
Mausūʻah Aṭrāf al-Ḥadīṡ karya Abū Ḥajar Muḥammad al-Sa'īd juga dalam
kitab al-Jam’u al-Jawāmi’ Au al-Jām'i al-Kabīr karya Jalāluddīn al-Suyūṭi,
tetapi masih tidak mendapatkan informasi apapun yang berkaitan dengan
Hadis tersebut.

Selanjutnya melakukan penelusuran awal menggunakan metode tema


Hadis dengan menggunakan tema‫ الَز َك اُة‬dan ‫ الَم اُل‬menggunakan kitab
Miftāḥ Kunūz al-Sunnah karya A.J. Wensinck, tetapi masih tidak
mendapatkan informasi apapun yang berkaitan dengan Hadis tersebut.

Hasil penelusuran awal sumber asli pada Hadis ke 10 ini mendapati


kebuntuan dan tidak menemukan informasi apapun mengenai Hadis yang
bersangkutan. Begitu pula di dalam kitab Tanqīḥ al-Qaul, syeikh Nawawi
tidak menjelaskan apapun terkait sumber asli atau mukharrīj pada Hadis ke-
10 ini.s

Anda mungkin juga menyukai