Anda di halaman 1dari 18

KITAB-KITAB TAFSIR YANG MEMUAT AL-ISRA<’I<LIYYA<T

Makalah

Dibuat menjadi bahan presentasi untuk memenuhi tugas


pada mata kuliah “al-Dakhi>l fi> al-Tafsi>r”
Semester VII Tahun Akademik 2022

Oleh:

SITTI NURDUHA
NIM: 30300119041

Dosen Pengampu:
Dr. H. Muhammad Irham, M. Th.I.

FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT


UIN ALAUDDIN MAKASSAR
2022
1

A. Kitab-Kitab Tafsir Yang Memuat Riwayat Isra>’i>liyya>t

Kitab-kitab tafsir yang memuat riwayat isra>’i>liyya>t adalah sebagai berikut:

1. Kitab Tafsir Jami>’ al-Baya>n fi> Ta’wil Al-Qur’an

Kitab tafsir Jami>’ al-Baya>n fi> Ta’wil Al-Qur’an atau yang dikenal dengan

tafsir al-T{abari> adalah kitab yang dikarang oleh Abu Ja’fa>r Muh}amma>d Ibn Jari>r

Ibn Yazid Ibn Kas\ir Ibn Galib al-T{abari>. Beliau lahir di kota Amul, Tabaristan
(Iran) pada tahun 224H/839M dan wafat di Baghdad, 27 Syawal 310H/923 M.1

Karya-karya imam at-Thabari telah merambah dibanyak bidang keilmuan

seperti ilmu qira’at, sejarah, tafsir, dan hadis. Diantara beberapa karya beliau

adalah Kitab al-Qira’at, Tarikh al-Rija>l min al-S{ah}a>bah wa al-Tabi’i>n, Akhbar al-

Muluk wa al-Umam, dan Tahz\i>b al-As\ar.2

Kitab tafsir al-T{abari> adalah pencetus kitab tafsir yang menafsirkan al-

Qur’an secara lengkap. Kitab Jami>’ al-Baya>n fi Ta’wil Al-Qur’an ini memiliki

edisi yang ditah}qiq oleh Maktabah Ibnu Taimiyah dengan judul Tafsir al-T{abari>

Jami>’ al-Baya>n ‘an Ta’wil ‘Ayi> Al-Qur’an dengan menjadikan kitab cetakan ketiga
oleh Da>r al-Kutub al-Ilmiy>ah yang terbit di Beirut pada tahun 1420 H/1999M.3

Berdasarkan sumber rujukan, metode tafsir bi al-ma’s|ur lebih dominan

digunakan dibanding metode bi al-ra’y>. Pendekatan tafsir yang digunakan imam

al-T{abari> dalam kitab tafsirnya adalah pendekatan bahasa, pendekatan sosio-


historis, pendekatan qira’at, pendekatan fikih, dan teologi. Hal ini disebabkan
karena orientasi kajian tafsir pada masa penulisan kitab tafsir ini adalah ilmu fiqh,

ilmu balagah, ilmu kalam, ilmu filsafat, dan sejarah. Adanya pengaruh unsur-unsur

1
M. Rusydi Khalid, Mengkaji Metode Para Mufassi>r, (Jakarta: Mazhab Ciputat, 2016), h.
1.
2
M. Rusydi Khalid, Mengkaji Metode Para Mufassi>r, h. 4.
3
M. Rusydi Khalid, Mengkaji Metode Para Mufassi>r, h. 6.
2

dari luar islam turut andil dalam penulisan kitab tafsir ini salah satunya adalah isra>’

i>liyya>t.4

Riwayat-riwayat yang terdapat dalam tafsir al-T{abari> yang terindikasi isra>’

i>liyya>t terbagi menjadi tiga yaitu:


a. Riwayat isra>’i>liyya>t yang diterima

Hanya ada satu riwayat dalam tafsir al-T{abari> yang masuk dalam riwayat

isra>’i>liyya>t yang sesuai dengan ajaran islam yaitu kisah tentang ahli kitab yang
mendapatkan penjelasan tentang sifat Nabi Muhammad saw. yang pemurah,

pemberi peringatan, suka memaafkan, tidak kasar dan keras.5

b. Riwayat isra>’i>liyya>t yang mauqu>f

Riwayat isra>’i>liyya>t dalam tafsir al-T{abari> yang masuk ke dalam ketegori

mauquf adalah QS al-Baqarah/2:73 tentang kisah Nabi Musa a.s. dan sapi yang
dimiliki Bani Israil. Ayat ini merupakan salah satu potongan ayat yang berbicara

tentang penyembelihan sapi tetapi tidak dispesifikkan bagian mana yang dipukul

oleh Nabi Musa a.s. untuk memukul mayat sehingga bisa hidup lagi. Dalam

tafsiran ayat ini, imam al-T{abari> menggunakan beberapa riwayat isra> ’ i>liyya>t

dalam tafsirnya nomor 1214 dan 1316.6

c. Riwayat isra>’i>liyya>t yang ditolak

Ada beberapa kisah dalam tafsir al-T{abari> yang memuat riwayat

isra>’i>liyya>t yang tidak sesuai dengan ajaran islam diantaranya:


1) Penafsiran QS Yu>suf/12:24 terkait kisah Nabi Yusuf a.s. dan godaan wanita

(Zulaikha).7

4
M. Rusydi Khalid, Mengkaji Metode Para Mufassi>r, h. 5-10.
5
Basri Mahmud, “Isra>’i>liyya>t Dalam Tafsir al-T{abari>”, Jurnal Al-Munzir 8 No. 2, 2015, h.
164.
6
Basri Mahmud, “Isra>’i>liyya>t Dalam Tafsir al-T{abari>”, h. 166.
7
Basri Mahmud, “Isra>’i>liyya>t Dalam Tafsir Al-Thabari”, h. 167.
3

2) Penafsiran QS al-S}affa>t/37:101-113 terkait kisah penyembelihan putra

Nabi Ibrahim a.s.8

3) Penafsiran QS ali-Imra>n/3:40-41 terkait kisah Nabi Zakariyah a.s. dengan

setan.9

2. Kitab Tafsir al-Jami>’ li> Ah}ka>m Al-Qur’a>n

Kitab yang berjudul al-Jami>’ li> Ah}ka>m Al-Qur’a>n atau yang dikenal dengan

nama Tafsir al-Qurt}ubi dikarang oleh Muh}ammad bin Ah}mad bin Abu> Bakar bin

Farh} Abu Abdill>ah al-Ans}ari al-Khazraji al-Qurt}ubi al-Andalusi al-Maliki>. Beliau


diperkirakan lahir pada awal abad ke 7 hijriah di daerah Munya Bani Khashib di

as-Sha’id ad-Adna, Mesir pada tahun 671 Hijriah. Beliau wafat pada tanggal 9

Syawal 671 Hijriah/1971 Masehi.10

Karya-karya beliau dalam bidang ilmu keislaman dan tafsir Al-Qur’an

diantaranya at-Taz\kirah fi ah}wal al-Mauta wa umur al-Akhirah}, al-Asna> fi> syarh}

al-Asma>’ al-H{usna>, al-Tiz}ka>r fi> afd}a>l al-Az}kar, Syarh} at-Taqas}s}i>, Al-Mis}bah} fi al-
Jami> Bayna> alAf’a>l wa as}-S}ah{ah{ dan lain sebagainya.11

Kitab al-Jami>’ li> Ah}ka>m Al-Qur’a>n adalah kitab tafsir yang paling populer

diantara pada mufassir. Kitab tafsir yang juga dikenal dengan nama Tafsir al-

Qurt}ubi memiliki judul lengkap al-Jami>’ li> Ah}ka>m Al-Qur’a>n wa al-Mubayyi>n


li>ma> Tadam>anahu> min al-Sunnah} wa Ayi> al-Furqa>n. Kitab ini tergolong kepada
salah satu kitab tafsir yang sangat tebal dengan berbagai macam jilid. Ada yang

terdiri dari 10 jilid tebal dan ada pula yang terdiri atas 22 jilid dengan jumlah

halaman 7.723 halaman. Namun, kitab yang banyak beredar adalah yang terdiri

8
Basri Mahmud, “Isra>’i>liyya>t Dalam Tafsir Al-Thabari”, h. 168.
9
Basri Mahmud, “Isra>’i>liyya>t Dalam Tafsir Al-Thabari”, h. 172.
10
M. Rusydi Khalid, Mengkaji Metode Para Mufassir, h. 45.
11
Muhammad bin Ahmad Abi Bakr Abi ‘Abdillah al-Qurt}ubi, al-Jami’ Li Ah}kam Al-
Qur’an, terj. Muhammad Ibrahim al-Hifnawi, Tafsir Al-Qurt}ubi, Jilid I, h. xviii.
4

dari 10 jilid bersama terdiri dari 20 juz (setiap jilidnya terdiri dari 2 juz), dicetak

di Da>r al-Fikr Beirut tahun 1414 H/1993 M.12

Riwayat isra> ’ i>liyya>t dalam kitab tafsir ini dapat diketahui dari kitab

terjemahan tafsir ini yang pada pengantar kitabnya mengatakan bahwa al-Qurt}ubi

telah berhati-hari dalam penulisannya agar tidak menyebutkan banyak cerita

isra>i>liyya>t, tetapi ada sejumlah kesalahan kecil yang telah beliau lakukan terkait
riwayat isra>’i>liyya>t tanpa memberikan satu komentar pun.13

Diantara contoh cerita isra>’i>liyya>t yang dipaparkan beliau adalah ketika

menafsirkan QS G}a>fir/40:7 yang menyebutkan bahwa kaki malaikat pemikul arsy’

terletak di dasar bumi dan kepalanya terletak di tempat tertinggi yang menembus

arsy’. Serta dalam QS al-Baqarah/2:36 dan 124.14


3. Kitab Tafsir Mada>rik al-Tanzi>l Wa Haqa>iq al-Ta’wi>l

Tafsir Mada>rik al-Tanzi>l Wa Haqa>iq al-Ta’wi>l dikarang oleh Abu al-

Barakat Abdullah bin Ah}mad bin Mah}mud al-Nasafi> al-Hanafi>. Tidak terdapat
data terkait tahun kelahiran beliau tetapi diketahui bahwa beliau wafat pada tahun

701 H di Kota ‘Aizaj, Kurdistan. Beliau adalah ahli fiqh{ dan ushuluddi>n, serta

pakar ilmu al-Qur’an dan ilmu hadis.15

Kitab tafsir Mada>rik al-Tanzi>l Wa Haqa>iq al-Ta’wi>l salah satu

keistimewaannya yaitu bahasanya ringkas dan sederhana serta menjadi kitab

ikhtisar dari kitab al-Kasysyaf karya Imam Al-Zamakhsyari> dan tafsir Anwar al-

Tanzi>l wa Asrar al-Ta’wi>l karya Imam al-Baid}awi. Kitab ini diterbitkan oleh Da>r

12
M. Rusydi Khalid, Mengkaji Metode Para Mufassir, h. 47.
13
Muhammad bin Ahmad Abi Bakr Abi ‘Abdillah al-Qurt}ubi, al-Jami’ Li Ah}kam Al-
Qur’an, terj. Muhammad Ibrahim al-Hifnawi, Tafsir Al-Qurt}ubi, Jilid I, h. xx.
14
M. Rusydi Khalid, Mengkaji Metode Para Mufassir, h. 55.
15
M. Rusydi Khalid, Mengkaji Metode Para Mufassir, h. 76.
5

al-Kutub al-Ilmiya>h dengan jumlah halaman 1597 yang terbagi menjadi dua juz.16
Kitab ini dominan menggunakan metode bi al-ra’y> teteapi tetap menggunakan

metode tafsir bi al-ma’s\ur.

Dalam kitab ini masih dijumpai riwayat isra>’i>liyya>t, meskipun beliau telah

sangat berhati-hati dalam tafsirnya. Salah satu contoh adalah tafsirannya dalam

QS al-Naml/27:16 tentang bahasa burung yang dipahami oleh Nabi Sulaiman a.s.

dan pada surah yang sama ayat 35 yang bercerita tentang hadiah Ratu Balqis

kepada Nabi Sulaiman a.s. Beliau juga mengutip beberapa sumber isra> ’ i>liyya>t

walaupun itu berisi cerita dongeng tanpa ditunjang hadis s}ah}ih}.17

4. Kitab Tafsir Al-Qur’a>n Al-Az}i>m

Tafsir Al-Qur’a>n al-Az}i>m dikarang oleh Isma’i>l bin ‘Amru bin Kas\ir bin

D{aw’ bin Zar’u al-Qurasy> al-Bashari> al-Damasyqi> ‘Imaduddin Abu Al-Fida>’ al-
H{afiz} al-Muh}addis\ al-Muarrikh al-Syafi’i> atau yang dikenal dengan nama Ibnu
Kas\i>r.18 Beliau lahir di desa Mijdal, Syam (Suriah) pada tahun 700H/1300M dan
wafat pada bulan Sya’ban tahun 774H/1373 M.

Dalam kitab tafsirnya, Imam Ibnu Kas\i>r sangat selektif dalam menerima

periwayatan. Kitab ini menempati urutan kedua setelah tafsir al-T{abari> dan

dominan menggunakan metode tafsir bi al-ma’s\ur. Dalam menfasirkan al-Qur’an,

beliau senantiasa menyebutkan hadis beserta sanadnya, tidak fanatik dan

menghindari taqlid buta, serta tidak berpegang pada kisah-kisah isra>’i>liyya>t yang

tidak sesuai dengan al-Qur’an dan Sunnah meskipun dalam hal ini tetap terdapat

riwayat isra>’i>liyya>t namun jumlahnya sangat sedikit.19 Beliau berpendapat bahwa

16
M. Rusydi Khalid, Mengkaji Metode Para Mufassir, h. 76.
17
M. Rusydi Khalid, Mengkaji Metode Para Mufassir, h. 87.
18
M. Rusydi Khalid, Mengkaji Metode Para Mufassir, h. 120.
19
Munirah, “Kontroversi Penggunaan Kisah Isra>’i>liyya>t Dalam Memahami Ayat-Ayat
Kisah Al-Qur’an”, Jurnal Ilmu Ushuluddin h. 112.
6

boleh meriwayatkan isra>’i>liyya>t meski tidak jelas antara benar dan dustanya tetapi

disertai penjelasan bahwa riwayat tersebut bersifat mauqu>f. Riwayat isra>’i>liyya>t

dalam Tafsir Ibnu Kas\i>r dapat dibagi menjadi tiga yaitu:

a. Riwayat isra>’i>liyya>t dikritik dan dikomentari seperti tafsiran beliau dalam QS

S{ad/38:34, QS an-Naml/27:41-43 tentang kisah Ratu Saba’, dan QS al-

Kahfi>/16:50 tentang kisah iblis.20

b. Riwayat isra> ’ i>liyya>t yang di tawaqu>f seperti yang terdapat dalam QS al-

Baqarah/2:67 tentang kisah Nabi Musa a.s. dan Bani Israil.

c. Riwayat isra>’i>liyya>t yang luput dari penilaian Imam Ibnu Kas\i>r seperti yang

terdapat dalam QS T{aha/20:20 tentang tongkat Nabi Musa a.s. yang berubah

jadi ular.21

5. Kitab Tafsir Ruh| al-Ma’ani> Fi Tafsi>r al-Qur’an al-Az}i>m wa al-Sab’u al-

Mat>sa>ni>

Kitab tafsir ini dikarang oleh Abu S|ana Syih}a>buddin Mahmud bin Abdulla>h}

al-Alusi> al-Bagd}adi>. Beliau lahir di Karkh pada tahun 1217 H dan wafat pada
tanggal 25 Z{ulqa’dah 1270 H dan dimakamkan di kota Karkh, Baghdad.22 Beliau

memiliki kelebihan untuk cepat memahami ilmu dan sangat berkemauan kuat

dalam menuntut ilmu sehingga tidak ada hambatan yang terasa berat bagi beliau,

semua akan dilewati demi mendapatkan ilmu.

Kitab tafsir Ruh| al-Ma’ani> Fi Tafsi>r al-Qur’an al-Az}i>m wa al-Sab’u al-


Mat>sa>ni> merupakan karya terbesar beliau yang ditulis untuk tujuan membantu
mengembangkan ilmu-ilmu agama khususnya dibidang ilmu tafsir. Kitab tafsir ini

Supriyanto, “Isra>’i>liyya>t Dalam Tafsir Al-Qur’an Al-Az{i>m Karya Ibnu Katsir”, Jurnal
20

Pemikiran Islam dan Filsafat 12 No. 2, 2015. h. 5.


Supriyanto, “Isra>’i>liyya>t Dalam Tafsir Al-Qur’an Al-Az{i>m Karya Ibnu Katsir”, Jurnal
21

Pemikiran Islam dan Filsafat, h. 8.


22
M. Rusydi Khalid, Mengkaji Metode Para Mufassir, h. 136.
7

dianggap seperti ensiklopedia tafsir karena banyaknya rujukan yang beliau ambil

kepada kitab tafsir yang ada sebelumnya.23

Kitab tafsir ini digolongkan sebagai kitab tafsir yang dominan

menggunakan metode bi al-ra’yi>, tetapi beliau juga menggunakan metode bi al-

ma’s\ur dan metode tafsir al-isya>ri>. Beliau menggunakan bentuk tafsir tahli>li> yaitu
dengan menafsirkan al-Qur’an secara analisis sesuai urutan mushaf us\mani dan

menjelaskan ayat dengan detail. Terkait masalah isra>’i>liyya>t, beliau adalah salah

satu mufassir yang menentang isra>’i>liyya>t. Meskipun demikian, dalam kitab tafsir

ini beliau tetap memasukkan riwayat isra> ’ i>liyya>t tetapi bukan berarti beliau

membenarkannya tetapi dimasukkan dengan tujuan untuk menjelaskan kesalahan

yang terdapat dalam riwayat tersebut agar dijadikan pembelajaran agar tidak salah

memahami isra>’i>liyya>t. Contohnya seperti dalam QS Hu>d/11:38.24

23
M. Rusydi Khalid, Mengkaji Metode Para Mufassir, h. 138.
24
Munirah, “Kontroversi Penggunaan Kisah Isra>’i>liyya>t Dalam Memahami Ayat-Ayat
Kisah Al-Qur’an”, Jurnal Ilmu Ushuluddin h. 107.
DAFTAR PUSTAKA

Khalid, M.Rusydi. Mengkaji Metode Para Mufasir. Jakarta: Mazhab Ciputat,


2016.\
Mahmud, Basri. “Isra>’i>liyya>t Dalam Tafsir Al-Thabari”. Jurnal Al-Munzir. Vol.
VIII No.2, 2015.
Al-Qurthubi, Muhammad bin Ahmad Abi Bakr Abi ‘Abdullah. al-Jami’ Li Ah}kam
Al-Qur’an, terj. Muhammad Ibrahim al-Hifnawi, Tafsir Al-Qurt}ubi, Jilid I.
Jakarta: Pustaka Azzam, 2008.
Munirah. “Kontroversi Penggunaan Kisah Isra>’ i>liyya>t Dalam Memahami Ayat-
Ayat Kisah Al-Qur’an”, Jurnal Ilmu Ushuluddin. Vol. XIV, No. 2, 2017.
Supriyanto. “Isra>’i>liyya>t Dalam Tafsir Al-Qur’an Al-Az{i>m Karya Ibnu Katsir”.
Jurnal Pemikiran Islam dan Filsafat. Vol. XII No. 2, 2015.

8
9
10
11
12
13
14
15
16
17

Anda mungkin juga menyukai