Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A) Latar Belakang

Masyarakat adalah factor penting yang mendukung keberhasilan perkembangan


suatu Negara. Yang dimaksud adalah masyarakat yang memunyai karakter untuk
mendukung kemajuan negaranya. Hal ini berarti masyarakat yang dimiliki harus
terdiri dari orang-orang atau manusia yang berkarakter. Generasi muda dalam suatu
masyarakat dapat menjadi indicator penting apakah kualitas masyarakatnya
berkarakter atau tidak. Misalnya apakah tingkat kebersamaan dan solidaritasnya
tinggi, saling memercayai dan memunyai tingkat konflik yang rendah. Nilai-nilai
karakter tersebut berasal dari individu yang menjunjung nilai kejujuran, kebersamaan,
siap kerja keras dan sadar akan kewajibannya.

Berbagai fakta yang terjadi tersebut menunjukkan bahwa pendidikan karakter bagi
pelajar Indonesia sangat penting. Pelajar termasuk dalam masa remaja adalah masa
transisi dari masa anak-anak ke masa awal dewasa. Usia remaja berada pada kisaran
usia 10 tahun sampai usia 21 tahun. Pada masa itu remaja sedang mencari identitas
dirinya. Oleh karena itu, remaja harus mendapat pendidikan karakter agar dapat
mengarahkan minatnya pada kegiatan-kegiatan positif.

B) Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan pendidikan!
2. Apakah pengertian belajar!
3. Apa saja ciri-ciri pelajar yang baik!
4. Apa saja hadis-hadis yang berkaitan dengan larangan melalaikan pelajaran!
C) Tujuan pembahasan
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan pendidikan
2. Memahami pengertian belajar dan mengajar
3. Mengetahui ciri-ciri pelajar yang baik
4. Memahami apa saja hadis-hadis yang berkaitan dengan larangan melalaikan
pelajaran

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendidikan
Menurut Ki Hajar Dewantara (Bapak Pendidikan Nasional Indonesia),
pendidikan merupakan tuntutan dalam kehidupan tumbuhnya anak-anak. Maksudnya,
pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak tersebut,
agar mereka mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya.
Pendidikan merupakan usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik dengan
melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya di masa
yang akan datang.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1991), Pendidikan diartikan sebagai
proses pembelajaran bagi individu yang bertujuan untuk mencapai pengetahuan serta
pemahaman yang lebih tinggi mengenai obyek-obyek tertentu. Pengetahuan tersebut
diperoleh secara formal sehingga mengakibatkan individu memiliki pola pikir serta
perilaku sesuai dengan pendidikan yang telah diperolehnya.
Dari beberapa pengertian pendidikan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa
Pendidikan adalah Bimbingan yang diberikan oleh orang dewasa kepada
perkembangan anak agar mencapai kedewasaannya dengan tujuan supaya anak cukup
cakap melaksanakan tugas hidupnya sendiri tanpa bantuan orang lain.
B. Pengertian Belajar
Belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku sebagai hasil interaksi
individudengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Santrock dan
Yussenmendefinisikan belajar sebagai perubahan yang relatif permanen karena
adanya pengalaman. Reber mendefinisikan belajar dalam 2 pengertian. Pertama,
belajar sebagai proses memperoleh pengetahuan dan kedua, belajar sebagai
perubahan kemampuan bereaksi yang relatif langgeng sebagai hasil latihan yang
diperkuat. Dari beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa belajar
merupakan suatu proses memperoleh pengetahuan dan pengelaman dalam
wujud perubahan tingkah laku dalam kemampuan bereaksi yang relatif permanen atau
menetap karena adanya interaksi individu dan lingkungannya.

2
C. Ciri ciri pelajar yang baik.
1. Perubahan tingkah laku terjadi secara sadar
Suatu perilaku digolongkan sebagai aktivitas belajar apabila pelaku menyadari
terjadinya perubahan tersebut atau sekurang-kurangnyamerasakan adanya suatu
perubahan dalam dirinyamisalnya menyadari pengetahuannya bertambah. Oleh
karena itu perubahan yang terjadi karenamabauk atau dalam keadaan tidak sadar
tidak termasuk dalam pengertian beajar.
2. Perubahan bersifat kontinue dan fungsional
Sebagai hasil belajar, perubahan yang terjadi dalam diri seseorang berlangsung
secarakesnambungan dan tidak statis. Satu perubahan berikutnya dan selanjutnya
aka berguna bagikehidupan atau bagi proses belajar berikutnya. Misalnya, jika
seorang anak belajar membaca, iaakan mengalami perubahan dari tidak dapat
membaca menjadi dapat membaca. Perubahan iniakan berlangsung terus sampai
kecakapan membacanya mmenjadi cepat dan lancar. Bahkandapat membaca
berbagai macam bentuk tulisan maupun berbagai tulisan diberagam media.
3. Perubahan bersifat positif dan aktif
Dikatakan positif apabila perilaku senantiasa bertambah dan tertuju untuk
memperolehsesuatu yang lebih bai dari sebelumnya. Perubahan bersifat aktif
berarti bahwa perubahan tidak terjadi dengan sendirinya, melainkan karena usaha
individu sendiri. Oleh karena itu perubahantingkah laku karena proses
kematangan yang terjadi karena sendirinya karena dorongan daridalam tidak
termasuk perubahan dalam pengertin belajar.
4. Perubahan bersifat permanen
Perubahan yang terjadi karena belajar bersifat menetap. Misalnya, seorang
anak dalam bermain sepepeda setelah belajar tidak akan hilang begitu saja
melainkan akan terus dimiliki bahkan akan makin berkembang jika terus dilatih.
5. Perubahan dalam belajar bertjuan atau terarah
Adanya tujuan yang akan dicapai oleh perilaku belajar dan terarah kepada
perubahantingkah laku yang benar-benar disdari. Misalnya belajar mengetik,
sebelumnya telah menetapkanapa yang mungkin dapat dicapai dengan belajar
mengetik.
6. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku
Perubahan yang diperoleh seseorang setelah melalaui proses belajar sesuatu,
sebagaihasilnya ia akan mengalami perubahan keseluaruhan tingkah laku. Jika

3
seseorang belajar sesuatu, sebagai hasilnya ia akan mengalami perubahan tingkah
laku secara menyeluruh dalamsikap, keterampilan, pengetahuan dan sebagainya

D. Hadis hadis yang berkaitan dengan kewajiban menuntut ilmu atau larangan
melalaikan ilmu.
1) Pentingnya menuntut ilmu

‫ "إرا ماث اإلوسان إوقطع‬:‫عه أبي ٌشيشة سضي هللا عىً أن سسُل هللا ملسو هيلع هللا ىلص قال‬
ُ‫ أَ َنذ صا نح يذع‬,ً‫ صذق جاسيت ’ أَ عهم يىتفع ب‬: ‫عمهً إال بخالث‬
)‫نً’’(سَاي مسهم‬
Terjemahan :
Dari Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah SAW bersabda:” apabila
manusia itu meninggal dunia maka terputuslah segala amalnya kecuali tiga: yaitu
sedekah jariah, ilmu yang bermanfaat, dan anak yang shaleh yang mendoakan orang
tuanya” (HR. Muslim)
a. Penjelasan Hadits
Pada hadits diatas Rasulullah saw memberiakan pelajaran tentang perlunya
manusia mencari amal yang berkualitas, kekal, bermanfaat dalam kehidupan dunia
maupun setelah meninggal dunia kelak. Kualitas amal itu tidak teputus pahalanya
sekalipun ia telah meninggaagl dunia, selama amalnya dimanfaatkan oleh manusia.
Beliau menyatakan dalam hadits diatas:
Apabila manusia telah meninggal dunia terputuslah amalnya. Tidak tidak bias
bekerja, tidak bisa beramal tidak bisa berkarya dan tidak bisa berbuat apa-apa. Jika
propesi seseorang terputus maka secara sendirinya upah,honor, gaji akan terputus, itu
artinya tidak ada pekerjaan tidak ada gaji seperti itu juga dengan amalan, tidak ada
amal maka tidak ada pahala. Kecuali tiga perkara yang tidak terputus baik
pekerjaabnnya maupun upah atau pahalanya, sebagai berikut.
1) Sedekah jariah
Sedekah jariah artinya sedekah yang mengalir.
Kata jariah berasal dari kata ِ‫جش يا فٍُ جاس َجشيت جشِ يجش‬berarti
“mengalir “.Yakni pahalanya mengalir terus-menerus sekalipun yang
bersangkutan telah meninggal dunia. Misalnya bersedakah sajadah, bahan

4
bangunan untuk mesjid, musalla dan sarana iadah lainnya. Benda itu
sekalipun dimanfaatkan berkali-kali tidak habis dan masih utuh, sedekah
jariah atau wakaf seperti ini tidak akan habis dan terus mengalir
pahalanyaselama benda-benda tersebut masih dimanfaatkan orang banyak
sekalipun orang yang bersedekah meninggal dunia.berbeda sedekah
makanan atau minuman sekalipun dimanfaatkan menjadi habis.
2) Ilmu yang bermanfaat
Ilmu dimaksud disini adalah ilmu yang diamalkan dan diajarkan
kepada orang lain. Sesorang yang mengajarkan ilmu kepada orang lain,
kemudian diamalkan dan diajarkan lagi kepada orang lain, maka ia
mendapat pahala seperti pahala orang yang mengamalkan dan
mengajarkannya sampai ia meninggal dunia bahkan sampai ke akhirat.
Mengenai ilmu pengetahuan yang bermanfaaat disisni adalah segala
ilmu yang bisa membawakan manfaat kepada orang lain dan dapat
menambah ketakwaan kepada Allah SWT. Selama ilmu itu masih
dipelajari, selama itu pilihlah orang yang mengajarkannya mendapakan
pahala yang akan terus menerus yang akan dimaksukkan kedalam catatan
amal kebaikannya
Dalam islam ilimu dikategoriakn kedalam dua bagiat:
a. Ilmu fardhu ain seperti ilmu tauhid (akidah) ilmu fiqih dan ilmu
tasauf, fara‟id, Al-qur‟an ,dan lain sebaginya
b. Ilmu fardhu kifayah, seperti ilmu sains, kesustraaan, kedokteran.
3) Anak shaleh
Anak saleh yakni anak yang baik. Menurut ibn Hajar Almakki maksud
shaleh disini adalah anak beriman kepada Allah. Anak shaleh yang mau
mendo‟akan kesemua orang tuanya. Do‟a adalah kemauan hati anak yang
baik yang menginginkan orangtuanya mendapatkan keselamatan dan
kebahagiaan dunia dan akhirat . hadits ini memberikan motivasi kepada
anak agar selalu mendo‟akan orangtuanya sekalipun orang lainpun bisa
mendo‟kannya. Hadits ini juga mendorong kepada orang tua untuk
berusaha mendidik anaknya agar menjadi anak yang saleh dan bermanfaat
bagi keduanya umumnya bagi khalayak umum, demikian juga do‟a anak
sangat bermanfaat bagi orang tua sekalipun meninggal dunia.

5
Ketiga perkara tersebut pada hakikatnya adalah perbuatan amal diri
sendiri bukan perbuatan orang lain. Harta yang disedekahkan adalah
hasil jerih payah usahanya sendiri ketika masih hidup, wajar jika amal
jariahnya masih dipakai atau dimanfaatkan orang lain, ia mendapatkan
pahala yang sama. Demikian juga ilmu yang diajarkan kepada orang lain
dan anak yang saleh merupakan peningggalan yang tetap mengalir
pahalanya merupakan hasil usaha atau karya orang tua yang susah payah
mengajar dan mendidik anaknya sehingga menjadi anak yang saleh.
b. Pelajaran yang dipetik dari hadits
Motivasi meningkatka amal saleh yang bermanfaat dalam berbagai
sector ,baik dalam diri, keluarga dan sosial masyarakat. Keutamaan
menuntut dan mengajarkan ilmu yang bermanfaat, baik bermanfaat didunia
maupun diakhirat. Ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang diajarkan dan
diamalka untuk mendekatkan diri kepada Allah.
Anjuran menyebarkan ilmu pengetahuan baik secara langsung dalam
proses belajar mengajar maupun melalui tulisan, seperti karya ilmiah,
menulis buku dan lainnya. Anjuran sedekah,wakap dan amal jariah.
2) Keutamaan orang berilmu

ّ‫عه أبّ أمامت سضي انهت عىت أن سسُل انهت صهّ انهت عهيً َسهم " فضم انعهم عه‬
‫انعا بذ كفضم عهّ أدوا كم " حم قال سسُل انهت صهّ انهت عهيً َسهم " إن انهت َمال‬
, ‫نيصهُّن‬, ‫َحتّ انحُث‬, ‫ حتّ انىمهت فّ جحشٌا‬, ‫ئكتً َ أٌم انسمُاث َاالسض‬
)‫ َقال حذيج حسه‬, ِ‫نيصهُّن عهّ معهّم انىاس انخيش "( سَاي انتشمز‬
Terjemahan
Dari Abu Umamah r.a. bahwasanya Rasulullah SAW bersabda: kelebihan ahli
ilmu terhadap ahli ibadah adalah “kelebihanku terhadap orang yang paling rendah
diantara kamu sekalian “ kemudian Rasullah melanjutan sabdanya “Sesungguhnya
Allah dan para Malaikat-Nya serta penghuni langit dan bumi sampai semut yang
berada di sarahngnya dan juga ikan senantiasa meminta rahmat kepada orang yang
mengajarkan kebaikan kepada manusia .”(H.R. al-Tusmizi)
1. Penjelasan hadits
Pada hadits ini Rasululah SAW menjelaskan keutamaan orang alim atau abid,
Alim artinya orang yang berilmu pengetahuan terutama dalam ilmu syara‟, sedangkan

6
abid adalah ahli ibadah saja, keduanya diperlakukan dalam beragama orang alim
harus beribadah sebagai manifestasi ilmunya yakni pengamalan ilmu. Demikain juga
abid harus berilmu karena ibadah tidak dapat diterima kalau tidak didasari ilmu.
Rasulullah memberikan perum tentang keutamaan kedua orang tersebab.
‫فضم انعهم عهّ انعا بذ كفضم عهّ أدوا كم‬
“Kelebihan ahli ilmu („alim) adalah seperti kelebihanku diantara orang yang
paling rendah diantara kamu sekalian”
Maksud orang alim disi adalah orang yang banyak mengetahui ilmu syara‟ dan
sudah melaksanakan ibadah-ibadah yang wajib saja. Sedangkan „abid disini adalah
orang ahli ibadah setelah memperoleh ilmu-ilmu yang wajib. Keutamaan orang alim
seperti itu lebih utama dibandingkan dengan orang yang terendah diantara
sahabat alangkah jauhnya perbedaan keutamaan keduanya, keutamaan Nabi
dinbandingkan sahabat yang paling agung saja tidak ada taranya, bagaimana jika
dibandingkan dengan sahabat. Al-Qary mengatakan”perumpamaan ini bersifat
MUBALAQAH (berlebihan) andaikata keutamaan Nabi yang paling agung saja sudah
cukup.
Kalau orang alim tidak mengamalkan ilmunya sama sekali jelas tidak ada
keutamaannya, demikian juga orang abid yang tidak didasari denga ilmu. Keduanya
ditolak, tetapi kejahatan orang alim lebih jahat dari pada orang abid.
Kejahatan orang alim tidak mengamalkan ilmunya lebih jahat daripada orang
ahli ibadah yang tidak ada ilmunya dan lebih jahat dari pada penyembah berhala,
orang bodoh menyembah berhala menjadi suatu kewajaran karena
kebodohannya, tetapi orang alim melanggar bukan suatu kewajaran , karena
mengetahui pelanggaran itu tidak benar.
Keutamaan ilmu rasul jelaskan secara terperinci seperti pada hadits berikut.

‫وحتى الحوت‬, ‫ حتى النملة فى جحرها‬, ‫إن اللة ومال ئكته و أهل السموات واالرض‬
‫ ليصلّون على معلّم الناس الخير‬, ‫ليصلّون‬,
Terjemahan :
Sesungguhnya Allah, para Malaikatnya serta penghuni langit serta penghuni
langit dan bumi sampai semt yangberada disarangnya dan ikan senantiasa meminta
rahmat kepada orang yang mengajarkan kebaikan orang lain.

7
Nabi menyebutkan kemuliaaan orang alim didoakan oleh Tuhan dan seluruh
makhluk yang ad dilangit dan dibumi. Mulai makhluk yang paling agung yakni para
malaikat sampai makhluk yang terendah dan terkecil seperti semut dan ikan.
Menurut al-Qary maksud para malaikat Allah dala hadits adalah para malaikat
membawa arasy, dengankan para penghuni langit adalah para malaikat secara umum.
Kata penghuni bumi disisini adalah manusia dan jin dan seluruh binatang dan semut
adalah binatang terkecil didarat, dan ikan adalah binatang dilaut. Dan seluruhnya
membaca salawat kepada orang alim yang mengajarkan kebaikan, maksud kebaikan
disini adalah ilmu dan sebagian ulama ilmu syara‟ dan ilmu yang dapat
menyelamatkan manusia.
2. Pelajaran yang di petik dari hadits
a. Keharusan orang yang berilmu beribadah dan keharusan orang abid berilmu,
ilmu tak ada manfaatnya tanpa ibadah dan ibadah tidak diterima tanpa ilmu
b. Proses belajar mengajar ilmu lebih diutamakan daripada melaksanakan ibadah
yang sunnah, karena ibadah itu memberikan manfaat hanya epada yang
mengerjakaannya saja, sedangkan ilmu selain bermanfaat bagi dirinya juga
bermanfaat bagi orang lain.
c. Anjuran untuk menghormati ulama dan para penuntut ilamu serta mendoakan
mereka.
d. Anjuran agar melakukan hal-hal yang bermanfaat baik bagi dirinya sendiri
maupun bagi arang lain.
3) Kewajiban Menuntut Ilmu

‫صيه‬
ّ ‫عه أوس به مهك قال قال سسُل انهت صهّ انهت عهيً َسهم اطهبُا انعهم َنُ بان‬
‫فإن طهب انعهم فشيضت عهّ كم مسهم إن انمألئكت تضع أجىحتٍا نطا نب انعهم سضا‬
)‫بما يطهب (أخشجً ابه عبذانبش‬
‫َفّ سَايت "طهبانعهم عهّ كم مسهم َإن طهب انعهم يستغفش نً كم شئ حتّ انحيتان‬
) ‫فّ انبحش(إبه عبذ انبش فّ انعهم عه إوس حذيج صحيح‬
Terjemahan :
Dari Anas bin Malik berkata: Rasululah SAW bersabda:” carilah ilmu
walaupun ke negeri Cina. Sesungguhnya mencari ilmu itu wajib atas setiap muslim.
Sesungguhnya malaikat meletakkan sayapnya bagi pencari ilmu karena ridho dengan
apa yang dicari”. (H.R. Ibnu Abd Albarr)

8
1. Penjelasan kandungan hadits
Ada beberapa pokok pesan dalam hadits diatas sebagaii berikut

‫صيه‬
ّ ‫اطهبُا انعهم َنُ بان‬
“Carilah ilmu walaupun dinegeri Cina”
Mencari ilmu suatu kewajiban sekalipun dimana saja dan dalam keadaan
bagaimanapun tidak ada alasan seseorang meninggalkan ilmu atau tidak
mencarinya. Makna “walaw” daam bahasa Arab menunjuk batas maksimal
apapun yang terjadi (li al-qhayah). Para ulama memberi penjelasan makna”
walaupun dinegeri Cina” dalam hadits tersebut antara lain:
a. Al-Manawi dalam kitab Al-Taisir syarah Al-Jami‟ Al-shoghir memberikan
arti sekalipun sangat jauh (mubalaqah fi al-bu‟di) dengan alasan kewajiban
menuntutnya sebagaimana hadits lanjutannya. oleh karena itu Jabir ibn
Abdillah mengadakan rihlah (perjalanan) yang jauh dari madinah ke Mesir
hanya untuk mendapatkan satu hadits disana.
b. Faydh al- Qodir memberikan arti yang sama, yakni walaupun tercapainya
ilmu harus mengadakan perjalanan yang sangat jauh seperti perjalanan ke
Cina dan sangat menderita. Orang yang tidak sabar dalam penderitaan
dalam mencari ilmu kehidupannya akan buta dalam kebodohan dan orang
yang sabar akan meraih kemuliaan dunia dan akhirat.
Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa makna
mencari ilmu sekalipun dinegeri Cina adalah meskipun jauh dari tempat
tinggal, sekalipun menderita dan sulit, sekalipun datang dari non muslim
atau sekalipun dinegeri minoritas muslim yang sudah maju. Dr. Luthfi
Fathullah member komentar bahwa matan hadits ini banyak dipertanyakan
dan diragukan orang, benarkah nabi Muhammad SAW mengetahui
adanya negeri Cina. Hematnya pertanyaan itu tidak perlu muncul karena
kemungkinan nabi SAW memang mengetahuinya. Pertama, dari sudut
sejarah baginda adalah pedagang antara bangsa beliau pernah dua kali
pergi ke Syam sebagai kota perdagangan. Dikota itu sudah ada
kebudayaan Romawi dan tentu saja sudah berintraksi juga dengan
kebudayaan yang lain. Jadi, tidak mustahil dalam perjalanan itu

9
baginda mendengar pradaban negeri Cina yang sudah tinggi. Kedua. Apa
yang disampaikan oleh Rasulullah tidak hanya berdasarkan pada
pengetahuan beliau saja, tetapi ada unsur wahyu yang berperan. Jika
kemungkina ini diambil dan hal ini sangatlah mungkin unsur kejanggalan
matan hadits ini tidak muncul lagi
Hukum menuntut ilmu sebagaimana disebutkan dalam hadits berikut:

‫فإن طهب انعهم فشيضت عهّ كم مسهم‬


Hukum menuntut ilmu itu wajib bagi seluruh kaum muslimin baik laki-
laki dan perempuan,
Makna wajib disini adakalnya wajib ain, dan adakalanya wajib
kifayah.. kata muslim berbentuk mudzakkar (laki-laki) Tetapi maknanya
berbentuk mudzakkar dan mu‟annas (perempuan). Maksudnya orang muslim
yang mukallaf yakni muslim barakal, baligh, baik laki-laki dan permpuan.
Dari sekian banyak buku hadits tidak ada dijumpai kata muslimatin setelah
kata muslim. Hukum mencari ilmu fardhu bagi setiap islam baik laki-laki
maupun permpuan. Masa mencari ilmu itu seumur hidup (long life education).
Sebagaiman kata Ki Hajar Dewantara dahwa menuntut ilmu itu sejak lahir
sampai mati.
2. Pelajaran yang dapat dipetik dari hadits diatas
a. Kewajiban menuntut ilmu dimana saja dan dalam keadaan bagaimanapun
dalam kedaan sulit maupun jauh.
b. Kewajiban menuntut ilmu wajib bagi muslim laki-laki dan perempuan
yang sudah mukallaf.
c. Penuntut ilmu dicintai dihormati dan dilindungi oleh para Malaikat.

E. Contoh hadits mengenai keutamaan menuntut ilmu dan pembagian sanad,


matan, dan rawi.
1. Hadits tentang menuntut ilmu

: ‫سهَّ َم‬
َ ََ ًِ ‫عهَ ْي‬ ُ ‫ قَا َل َس‬: ‫ع ْه اَو َِس اب ِْه َما ِنكٍ قَا َل‬
َ ِ‫س ُْ ُل هللا‬ َ
) ً‫ع َهّ ُك ِّم ُم ْس ِه ٍم ( َس ََايُ اِب ُْه َما َج‬َ ٌ‫ضت‬ َ ‫ب ْان ِع ِهم فَش ْي‬ُ َ‫طه‬
َ

10
Terjemahannya :
Dari Anas bin Malik ra, ia berkata: Rasulullah Saw bersabda: “Menuntut ilmu itu
wajib bagi setiap muslim”. (HR. Ibn Majah)

: ‫سهَّ َم‬
َ ََ ًِ ‫عهَ ْي‬
َ ِ‫قَا َل َسسُ ُْ ُل هللا‬
) ‫سا فَت َ ٍْ ِهكُ ( َس ََايُ انذ َِّاس ِمي‬ ِ ‫عا ِن ًما ا َ َْ ُمت َ َع ِهّ ًما ا َ َْ ُم ْست َ ِم َعا ا َ َْ ُم ِحبًّا ََالَ ت َ ُك ْه خ‬
ً ‫َام‬ َ ‫ُك ْه‬
Terjemahannya :
Rasulullah Saw bersabda: “Jadilah orang yang berilmu (pandai) – atau penuntut ilmu
atau pendengar ilmu – atau pecinta ilmu, dan janganlah kamu menjadi orang yang
kelima (selain mereka, bodoh), niscaya kamu akan binasa/celaka”. (HR. ad-Darimi)

َّ‫عه‬ َ ‫ب اْن ِع ْه ِم فَ ِش ْي‬


َ ٌ‫ضت‬ َ : ‫سهَّم‬
ُ َ‫طه‬ َ ََ ًِ ‫عهَ ْي‬
َ ُ‫ص ّم ّّ َِّ هللا‬ ُ ‫ قَا َل َس‬: ‫ع ْىًُ قَا َل‬
َ ِ‫س ُْ ُل هللا‬ َ ُ‫ّ هللا‬ َ ‫ض‬ ِ ‫ع ْه أَو ٍَس َس‬
َ
ّ ‫ب اْن ِع ْه ِم يَ ْست َ ْغ ِف ُش نًَُ ُك ُّم ش َْي َحتَّّ ْأن ِح ْيتَانَ فِي ْانبَح ِْش ( سَاي ابه عبذ‬
)‫انشحْ َمه‬ َ ‫ ََ ِإ َّن‬،‫ُك ِّم ُم ْس ِه ٍم‬
َ ‫طا ِن‬
Terjemahannya :
“Dari Anas r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda: “menuntut ilmu itu wajib atas
setiap orang Islam, karena sesungguhnya semua (makhluk) sampai binatang-
binatang yang ada di laut memohonkan ampun untuk orang yang menuntut ilmu”.
(H.R. Ibnu Abdurrahman)

،‫س ِف ْي ًِ ِع ْه ًما‬
ُ ‫ط ِش ْيقًا يَ ْهت َِم‬ َ ‫ َم ْه‬:‫سهَّ َم قَا َل‬
َ ‫سهَ َك‬ َ ُ‫صهَّّ هللا‬
َ ََ ًِ ‫عهَ ْي‬ ُ ‫ع ْىًُ أ َ َّن َس‬
َ ِ‫س ُْ ُل هللا‬ َ ُ‫ّ هللا‬ ِ ‫ع ْه ا َ ِبي ٌُ َشي َْشة َ َس‬
َ ‫ض‬ َ
)‫ (سَاي مسهم‬."‫ط ِش ْيقًا ِإنَّ ْان َجىَّ ِت‬ َ ًَُ‫س ٍَّ َم هللاُ ن‬َ
Terjemahannya :
“Dari Abu Hurairah r.a. bahwasanya Rasulullah s.a.w bersabda: “Barang siapa
yang menempuh perjalanan dalam rangka menuntut ilmu, maka Allah akan
memudahkan jalannya menuju surga”. (H.R. Muslim)
Keterangan :
Sanad : orang yang menjadi sandaran keluarnya hadis (Berwarna merah)
Matan : isi kandungan suatu hadis (Berwarna Biru)
Rawi : orang yang meriwayatkan hadis (Berwarna Hijau)

11
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Pendidikan merupakan usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik dengan
melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya di masa
yang akan datang. belajar merupakan suatu proses memperoleh pengetahuan dan
pengelaman dalam wujud perubahan tingkah laku dalam kemampuan bereaksi yang
relatif permanen atau menetap karenaadanya interaksi individu dan lingkungannya.

Ciri ciri pelajar yang baik, Perubahan tingkah laku terjadi secara sadar,
Perubahan bersifat kontinue dan fungsional, Perubahan bersifat positif dan aktif,
Perubahan bersifat permanen, Perubahan dalam belajar bertjuan atau terarah,
Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku.

: ‫سهَّ َم‬
َ ََ ًِ ‫عهَ ْي‬ ُ ‫قَا َل َس‬
َ ِ‫س ُْ ُل هللا‬
) ‫سا فَت َ ٍْ ِهكُ ( َس ََايُ انذ َِّاس ِمي‬ ِ ‫عا ِن ًما ا َ َْ ُمت َ َع ِّه ًما ا َ َْ ُم ْست َ ِم َعا ا َ َْ ُم ِحبًّا ََالَ ت َ ُك ْه خ‬
ً ‫َام‬ َ ‫ُك ْه‬
Terjemahannya :
Rasulullah Saw bersabda: “Jadilah orang yang berilmu (pandai) – atau penuntut ilmu
atau pendengar ilmu – atau pecinta ilmu, dan janganlah kamu menjadi orang yang
kelima (selain mereka, bodoh), niscaya kamu akan binasa/celaka”. (HR. ad-Darimi)
SARAN
Kita sebagai golongan terpelajar jangan hanya menjadikan kitab- kitab hadits
sebagai buku hiasan saja atau buku pelengkap referensi, tetapi hendaklah kita baca,
maknai, dan ditafsiri dengan baikdan selanjutnya di amalkan dengan segenap
kemampuan. Dan kiranya makalah kami ini sangat jauh dari kesempurnaan, kritik dan
saran dari pembaca sangat kami harapkan demi meningkatkan kesempurnaan makalah
yang kami tulis ini.

12
DAFTAR PUSTAKA

Al-Mundiri Hafidz, Terjemah Attarghib wat tarhib. (Surabaya: Al-Hidayah Al Qur‟an


Al Karim, 2000)
As Shobuni, Muhammad „Ali, Min Kunuz As Sunnah. (Jakarta: Dar Al Kutub Al
Islamiyah, 1999)
Az-zarnuzi. Ta‟limul Muta‟allim. (Surabaya: Al-Hidayah, tt)
Ibnu Qayyim. 1990. Risalah Tabukiyah , (Tahqiq Abu Abdirrahman Aqil bin
Muhammad bin Zaid Al-Muqthiri Al-Yamani, cet. Ke-1). Yaman: Maktabah Dar Al-Quds
Soeyoeti, Drs. H Zarkowi. 1995/1996. Pendidikan Agama Islam Jakarta

13

Anda mungkin juga menyukai