Anda di halaman 1dari 12

BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

(Makalah Tugas Mata Kuliah Teori Belajar dan Perkembangan Peserta Didik)

Dosen Pengampu:
Dr. Supriyanto, M.Pd

Disusun oleh:
ARI PRIYONO
NIM: 194051026

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


PASCASARJANA IAIN SURAKARTA
TAHUN 2020
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan menurut Undang-undang No. 20 Tahun 2003 Tentang SISDIKNAS
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara. Belajar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi dan berperan penting
dalam pembentukan pribadi dan perilaku individu.
Proses belajar pada hakekatnya juga merupakan kegiatan mental yang tidak
dapat dilihat. Artinya, proses perubahan yang terjadi dalam diri seseorang yang belajar
tidak dapat disaksikan. Manusia hanya mungkin dapat menyaksikan dari adanya
gejala-gejala perubahan perilaku yang tampak. Oleh karena itu, George R. Knight
(1982: 82) menganjurkan lebih banyak kebebasan untuk berekspresi bagi peserta didik
dan lingkungan yang lebih terbuka sehingga peserta didik dapat mengerahkan
energinya dengan cara yang efektif. Lebih lanjut, peserta didik harus dianggap sebagai
makhluk yang dinamis, sehingga harus diberi kesempatan untuk menentukan harapan
dan tujuan mereka dan guru (pendidik) lebih berperan sebagai penasehat, penunjuk
jalan, dan rekan seperjalanan. Guru bukanlah satu-satunya orang yang paling tahu.
Oleh karena itu, pembelajaran harus berpusat pada peserta didik (child centered), tidak
tergantung pada text book atau metode pengajaran tekstual.

B. Rumusan Masalah
Adapun masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Apa hakikat belajar?
2. Bagaimana konsep belajar?
3. Bagaimana konsep pembelajaran?

C. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dari pembuatan makalah ini adalah untuk:
1. Mengetahui tentang hakikat belajar
2. Mengetahui tentang konsep belajar
3. Mengetahui tentang konsep pembelajaran
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Hakikat Belajar
1. Pengertian Belajar
Belajar merupakan suatu kegiatan untuk memperoleh ilmu pengetahuan.
Belajar juga merupakan sesuatu yang dilakukan untuk menguasai hal tertentu.
Beberapa ahli berpendapat sebagai berikut:
a. Menurut Slameto (2010: 2), ”belajar adalah suatu proses usaha yang
dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku
yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri
dalam interaksi dengan lingkungannya”.
b. Menurut Whittaker (dalam Syaiful Bahri Djamarah, 2008: 12), “belajar
dirumuskan sebagai proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau
diubah melalui latihan atau pengalaman”.
c. Kingskey (dalam Syaiful Bahri Djamarah, 2008: 13) mengatakan bahwa
“learning is the process by which behavior (in the broader sense) is
originated or changed through practice or training.” Belajar adalah
proses dimana tingkah laku (dalam arti luas) ditimbulkan atau diubah
melalui praktek atau latihan”.
d. Menurut Oemar Hamalik (2004: 27) “belajar adalah modifikasi atau
memperteguh kelakuan melalui pengalaman (learning is defined as the
modification or strengthening of behavior through experiencing)”.
e. Menurut Vernon S. Gerlach & Donal P. Ely dalam bukunya teaching &
Media-A systematic Approach (1971) dalam Arsyad (2011: 3)
mengemukakan bahwa “belajar adalah perubahan perilaku, sedangkan
perilaku itu adalah tindakan yang dapat diamati. Dengan kata lain
perilaku adalah suatu tindakan yang dapat diamati atau hasil yang
diakibatkan oleh tindakan atau beberapa tindakan yang dapat diamati”.
f. Menurut Gagne dalam Whandi (2007) belajar di definisikan sebagai
“suatu proses dimana suatu organisme berubah perilakunya akibat suatu
pengalaman”.
g. Abdillah (2002) dalam Aunurrahman (2010: 35) menyimpulkan bahwa
“Belajar adalah suatu usaha sadar yang dilakukan oleh individu dalam
perubahan tingkah laku baik melalui latihan dan pengalaman yang
menyangkut aspek-aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik untuk
memperoleh tujuan tertentu”. Belajar merupakan akibat adanya
interaksi antara stimulus dan respon. Seseorang dianggap telah belajar
sesuatu jika dia dapat menunjukkan perubahan perilakunya. Menurut
teori ini dalam belajar yang penting adalah input yang berupa stimulus
dan output yang berupa respon. Stimulus adalah apa saja yang diberikan
guru kepada peserta didik, sedangkan respon berupa reaksi atau
tanggapan peserta didik terhadap stimulus yang diberikan oleh guru
tersebut.
h. Menurut Bruner (dalam Ratna Wilis Dahar, 2011: 77), belajar
melibatkan tiga proses yang berlangsung bersamaan yaitu:
1) Memperoleh informasi baru.
2) Transformasi informasi
3) Menguji relevansi dan ketepatan pengetahuan.
i. Menurut Djamarah (2008, h. 13) mengatakan, “Belajar adalah
serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan
tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi
dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan
psikomotorik”.
j. Menurut UNESCO terdapat empat pilar belajar yaitu :
1) “Learning to know” belajar untuk mengetahui.
2) “Learning to do” belajar untuk aktif. Maksudnya kegiatan
belajar harus dilakukan secara sadar, terus menerus, dan aktif
sehingga terjadi perubahan diri yang sesuai dengan tujuan
pembelajaran.
3) “Learning to be” belajar untuk menjadi. Maksudnya proses
belajar yang dilakukan peserta didik (siswa, mahasiswa)
menghasilkan perubahan perilaku individu atau masyarakat
terdidik yang mandiri.
4) “Learning to live together” belajar untuk bersama-sama.
Dari beberapa pengertian tentang belajar di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa hakikat belajar adalah kegiatan untuk memperoleh
suatu perubahan tingkah laku baik dalam bentuk pengetahuan,
ketrampilan, maupun sikap dan nilai yang positif melalui pengalaman.
Belajar merupakan suatu proses, belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi
mengalami, hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan melainkan
perubahan perilaku.
Pada dasarnya, belajar adalah kebutuhan setiap orang. Dengan belajar
maka pengetahuan, keterampilan, kebiasaan, nilai, sikap, tingkah laku, dan
semua perbuatan manusia terbentuk, disesuaikan dan dikembangkan. Belajar
sama halnya dengan menuntut ilmu. Menuntut ilmu adalah suatu kewajiban
bagi setiap muslim dan di bawah ini ada hadits yang berhubungan dengan
menuntut ilmu. Hadits riwayat Ibnu Abdil Bar
ِ َ‫الص فَاِ َّن طَل‬ ِ ِ ِ
َ ْ‫ب الْع ْل ِم فَ ِري‬
ٌ‫ضة‬ َ َ ‫ اُطْلُُب ْواالْع ْل َم َولَ ْو بِ ِّ نْي‬:‫صلَّى اهللُ َعلَْيه َو َسلَّ َم‬ َ ‫ال َر ُس ْو ُل اهلل‬َ َ‫ق‬
‫ب الْعِْل ِم ِر ً مِب‬ ِ ِ‫ض ُع اَ ْجنِ َحَت َها لِطَال‬ ‫ِئ‬ ِ ِ
‫ب‬ُ ُ‫ضا َا يَطْل‬ َ َ‫َعلَى ُك ِّل ُم ْسل ٍم ا َّن الْ َمالَ َكةَ ت‬
Artinya :“Tuntutlah ilmu walaupun di negeri Cina, karena sesungguhnya
menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim. Sesungguhnya para malaikat
meletakkan sayap-sayap mereka kepada para penuntut ilmu karena senang
(rela) dengan yang ia tuntut.” (H.R. Ibnu Abdil Bar).
2. Ciri belajar
Berikut ciri belajar menurut Moh Surya (1997 hlm 75), antara lain:
a. Perubahan yang disadari dan disengaja (intensional); Perubahan
perilaku yang terjadi merupakan usaha sadar dan disengaja dari individu
yang bersangkutan.
b. Perubahan yang berkesinambungan (kontinyu); Bertambahnya
pengetahuan atau keterampilan yang dimiliki pada dasarnya merupakan
kelanjutan dari pengetahuan dan keterampilan yang telah diperoleh
sebelumnya.
c. Perubahan yang fungsional; Setiap perubahan perilaku yang terjadi
dapat dimanfaatkan untuk kepentingan hidup individu yang
bersangkutan, baik untuk kepentingan masa sekarang maupun masa
mendatang.
d. Perubahan yang bersifat positif; Perubahan perilaku yang terjadi bersifat
normatif dan menunjukkan ke arah kemajuan.
e. Perubahan yang bersifat aktif; Untuk memperoleh perilaku yang baru,
individu yang bersangkutan aktif berupaya melakukan perubahan.
f. Perubahan yang bersifat permanen; Perubahan perilaku yang diperoleh
dari proses belajar cenderung menetap dan menjadi bagian yang
melekat dalam dirinya.
g. Perubahan yang bertujuan dan terarah; Individu melakukan kegiatan
belajar pasti ada tujuan yang ingin dicapai, baik tujuan jangka pendek,
jangka menengah maupun jangka panjang.
h. Perubahan perilaku secara keseluruhan; Perubahan perilaku belajar
bukan hanya sekedar memperoleh pengetahuan semata, tetapi termasuk
memperoleh pula perubahan dalam sikap dan keterampilannya.
B. Konsep Belajar
Seseorang bisa dikatakan telah belajar apabila memenuhi tiga hal, yaitu: terjadinya
perubahan tingkah laku ataupun kepribadiannya, perubahan tersebut bersifat tetap bukan
sementara (bukan karena kematangan dan kelelahan), dan disebabkan oleh pengalaman
dan latihan.
1. Unsur-unsur Belajar
Belajar merupakan sebuah sistem yang didalamnya terdapat berbagai unsur
yang saling berkaitan sehingga terjadi perubahan prilaku. Hamalik (2011, h. 50)
mengatakan bahwa unsur-unsur yang terkait dalam proses belajar terdiri dari:
a. Motivasi siswa
Motivasi adalah dorongan yang menyebabkan terjadi suatu perbuatan
atau tindakan tertentu.
b. Bahan belajar
Bahan belajar merupakan suatu unsur belajar yang penting mendapat
perhatian dari guru.
c. Alat bantu belajar
Alat bantu belajar merupakan semua alat yang dapat digunakan untuk
membantu siswa untuk melakukan perbuatan belajar, sehingga kegiatan
belajar menjadi lebih efektif dan efisien.
d. Suasana belajar
Suasana belajar penting bagi kegiatan belajar. artinya Suasana yang
menyenangkan dapat menumbuhkan gairah belajar, suasana yang kacau,
ramai, tak tenang, dan banyak gangguan, sudah tentu tidak menunjang
kegiatan belajar yang efektif.
e. Kondisi subjek belajar
Kondisi subjek belajar turut menentukan kegiatan dan keberhasilan
belajar. Siswa dapat belajar secara efektif dan efisien apabila berbadan
sehat, memiliki intelegensi yang memadai, siap untuk melakukan
kegiatan belajar, memiliki bakat khusus, dan pengalaman yang bertalian
dengan pelajaran, serta memiliki minat belajar.
Rifa’i dan Ani (2012, h. 68) mengatakan bahwa unsur-unsur dalam belajar
yaitu:
a. Pembelajar, meliputi peserta didik, pembelajar dan warga belajar.
b. Rangsangan (stimulus), sesuatu yang merangsang pengindaraan
pembelajar agar mampu belajar optimal.
c. Memori, berisi berbagai kemampuan yang berupa pengetahuan,
keterampilan,
d. Respon, tindakan yang dihasilkan dari aktualisasi memori yang diamati
pada akhir proses belajar sehingga dapat menghasilkan perubahan
prilaku.
Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa suatu proses
pembelajaran dapat berjalan dengan baik apabilah terpenuhi unsur-unsur
pembelajaran yang terdiri dari peserta didik, tenaga pendidik,
motivasi/stimulus, bahan belajar, alat bantu belajar, serta suasana dan kondisi
belajar yang dapat mendukung kelancaran pembelajaran.
2. Prinsip Belajar
Menurut Slameto (2002: 27-28) calon guru atau pembimbing seharusnya sudah
dapat menyusun sendiri prinsip-prinsip belajar, yaitu prinsip belajar yang dapat
dilaksanakan dalam situasi dan kondisi yang berbeda, dan oleh setiap siswa
secara individual. Prinsip-prinsip belajar itu sebagai berikut:
Berdasarkan prasyarat yang dilakukan untuk belajar
a. Dalam belajar setiap siswa harus diusahakan partisipasi aktif,
meningkatkan minat dan membimbing untuk mencapai tujuan
instruksional;
b. Belajar harus dapat menimbulkan reinforcement dan motivasi yang kuat
pada siswa untuk mencapai tujuan instruksional;
c. Belajar perlu lingkungan yang menantang dimana anak dapat
mengembangkan kemampuannya bereksplorasi dan belajar dengan
efektif;
d. Belajar perlu ada interaksi siswa dengan lingkungannya.

Sesuai hakekat belajar

a. Belajar itu proses kontinyu, maka harus tahap demi tahap menurut
perkembangannya;
a. Belajar adalah proses organisasi, adaptasi, eksplorasi dan discovery;
b. Belajar adalah proses  kontinguitas (hubungan anatara pengertian yang
satu dengan pengertian yang lain) sehingga mendapatkan pengertian
yang diharapkan. Stimulus yang diberikan menimbulkan respon yang
diharapkan.

Sesuai materi atau bahan yang harus dipelajari

a. Belajar bersifat keseluruhan dan materi itu harus memiliki struktur,


penyajian yang sederhana, sehingga siswa mudah menangkap
pengertiannya;
b. Harus dapat mengembangkan kemampuan tertentu sesuai dengan tujuan
instruksional yang harus dicapai.

Syarat keberhasilan belajar

a. Belajar memerlukan sarana yang cukup, sehingga siswa dapat belajar


dengan tenang;
b. Repetisi, dalam proses belajar perlu ulangan berkali-kali agar
pengertian/ketrampilan/sikap itu mendalam pada siswa.
Prinsip-prinsip belajar tersebut diatas dapat membantu siswa dalam
mengikuti proses pembelajaran. Dengan tujuan agar siswa mampu mengatur
waktu, membuat jadwal dan konsentrasi dalam mengikuti pelajaran sehingga
akan membuahkan hasil yang maksimal.

C. Konsep Pembelajaran
1. Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran merupakan terjemahan dari “learning” yang berasal dari
kata belajar atau “to learn”. Pembelajaran menggambarkan suatu proses yang
dinamis dan bukan sesuatu yang diam atau pasif.
Secara psikologis pengertian pembelajaran dapat dirumuskan bahwa
“Pembelajaran ialah suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk
memperoleh suatu perubahan perilaku secara menyeluruh, sebagai hasil dari
interaksi individu itu dengan lingkungannya.”
Definisi pembelajaran menurut Hamzah (2012, hlm. 142) mengatakan
bahwa “Pembelajaran diidentikkan dengan kata “mengajar” yang diberikan
kepada orang supaya diketahui (dituruti) ditambah dengan awalan “pe” dan
akhiran “an” menjadi “pembelajaran” yang berarti proses, perbuatan, cara
mengajar atau mengajarkan sehingga anak didik mau belajar.”
Selain itu menurut Corey (1986, hlm. 195) mengatakan bahwa “Konsep
pembelajaran adalah suatu proses dimana lingkungan seseorang secara
disengaja dikelola untuk memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku
tertentu dalam kondisi-kondisi khusus atau menghasilkan respon terhadap
situasi tertentu, pembelajaran merupakan subset khusus dari pendidikan”.
Sedangkan menurut Dimyanti dan Mujiono (1992, hlm 297) mengemukakan
bahwa “pembelajaran adalah kegiatan guru secara terprogram dalam desain
intruksional untuk membuat siswa belajar secara aktif yang menekankan pada
penyediaan sumber belajar”.
Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik
dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan
bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu
pengetahuan, penguasaan, kemahiran dan tabiat serta pembentukan sikap dan
kepercayaan diri pendidik agar dapat belajar dengan baik.
2. Prinsip Pembelajaran
Prinsip-prinsip pembelajaran diantaranya sebagai berikut:
a. Motivasi, kematangan dan kesiapan diperlukan dalam proses belajar
mengajar, tanpa motivasi dalam proses belajar mengajar, terutama
motivasi instristik proses belajar mengajar tidak akan efektif dan tanpa
kematangan organ-organ biologis dan fisiologis, upaya belajar sukar
berlangsung.
b. Pembentukan persepsi yang tepat terhadap rangsangan sensoris
merupakan dasar dari proses belajar mengajar yang tepat.
c. Kemajuan dan keberhasilan proses belajar mengajar ditentukan oleh
antara lain bakat khusus, taraf kecerdasan, minat serta tingkat
kematangan dan jenis sifat dan intensitas dari bahan yang dipelajari.
d. Proses belajar mengajar dapat dangkal, luas dan mendalam, tergantung
pada materi yang menjadi pembahasan dalam pembelajaran tersebut.
e. Proses belajar mengajar berlangsung dari yang sederhana meningkat
kepada yang kompleks, dari yang konkrit kepada yang abstrak, dari
yang khusus ke umum, dari yang mudah ke sulit, dari yang induksi ke
deduksi.
3. Ciri Pembelajaran
Ciri-ciri pembelajaran yang efektif menurut Eggen & Kauchak (1998, Hlm. 87)
Menjelaskan bahwa ada enam ciri pembelajaran yang efektif, yaitu:
a. Siswa menjadi pengkaji yang aktif terhadap lingkungannya melalui
mengobservasi, membandingkan, menemukan kesamaan-kesamaan dan
perbedaan-perbedaan serta membentuk konsep dan generalisasi
berdasarkan kesamaan-kesamaan yang ditemukan,
b. Guru menyediakan materi sebagai fokus berpikir dan berinteraksi dalam
pelajaran,
c. Aktivitas-aktivitas siswa sepenuhnya didasarkan pada pengkajian,
d. Guru secara aktif terlibat dalam pemberian arahan dan tuntunan kepada
siswa dalam menganalisis informasi,
e. Orientasi pembelajaran penguasaan isi pelajaran dan pengembangan
keterampilan berpikir, serta
f. Guru menggunakan teknik mengajar yang bervariasi sesuai dengan
tujuan dan gaya mengajar guru.
4. Hasil Pembelajaran
Hasil proses pembelajaran ialah perubahan perilaku individu. Individu
akan memperoleh perilaku yang baru, menetap, fungsional, positif, disadari dan
sebagainya. Perilaku hasil pembelajaran secara keseluruhan mencakup aspek
kognitif, afektif, konatif, dan motorik.
Sejalan dengan hal tersebut, Lindgren (1968, Hlm. 67) menyebutkan
ada beberapa jenis perilaku sebagai hasil pembelajaran yaitu kecakapan,
informasi, pengertian dan sikap.
Adapun menurut Benyamin Bloom (1956, Hlm. 84) memberikan
kontribusi berkenaan dengan hasil pembelajaran pendapat yang dikenal dengan
sebutan Taksonomi tujuan pendidikan. Bloom menyebutkan ada tiga ranah
perilaku sebagai tujuan dan hasil pembelajaran, yaitu kognitif, afektif dan
psikomotor.
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari berbagai definisi yang dikemukakan oleh para ahli di atas, dapat
disimpulkan bahwa hakikat belajar adalah suatu kegiatan untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku baik dalam bentuk pengetahuan, ketrampilan, maupun sikap
dan nilai yang positif melalui pengalaman atau perubahan tingkah laku yang terjadi
melalui proses dan menghasilkan perubahan seperti kemampuan membedakan nilai,
aturan, dan pengetahuan dari yang tidak tahu menjadi tahu, dari yang tidak bisa
menjadi bisa.
Konsep belajar adalah suatu proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik
apabilah terpenuhi unsur-unsur pembelajaran yang terdiri dari peserta didik, tenaga
pendidik, motivasi/stimulus, bahan belajar, alat bantu belajar, serta suasana dan kondisi
belajar yang dapat mendukung kelancaran pembelajaran. Sedangkan pembelajaran
dapat didefinisikan sebagai suatu sistem atau proses membelajarkan subyek
didik/pembelajar yang direncanakan atau didesain, dilaksanakan, dan dievalusi secara
sistematis agar subyek didik atau pembelajar dapat mencapai tujuan-tujuan
pembelajaran secara efektif dan efisien.
Pembelajaran sebagai suatu sistem, yaitu pembelajaran terdiri dari sejumlah
komponen yang terorganisir antara lain, tujuan pembelajaran, materi, strategi, dan
metode pembelajaran, media atau alat peraga pembelajaran, pengorganisasian kelas,
evaluasi, dan tindak lanjut pembelajaran.
Jadi konsep pembelajaran adalah suatu sistem atau proses perencanaan belajar
yang ditujukan kepada pembelajaran supaya mencapai hasil yang maksimal.

B. Saran
Beberapa saran yang dapat diberikan antara lain:
Kepada peserta didik hendaklah belajar dengan giat dan bersungguh-sungguh
karena kesempatan itu sangat berharga, ikutilah kegiatan pembelajaran dengan sebaik-
baiknya, serta manfaatkanlah waktu dengan hal-hal yang positif agar dapat meraih
masa depan yang gemilang.
Kepada para pendidik untuk lebih inovatif dan kreatif dalam mengelola
pembelajaran agar tidak monoton, sehingga akan meningkatkan kualitas pendidikan itu
sendiri.
Tentunya makalah ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu penulis
berharap kritik dan saran dari para pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
http://blog.unnes.ac.id/pembelajaran/2015/11/08/hakikat-belajar/
http://lpmpsulteng.kemdikbud.go.id/index.php/2017/01/18/pengertian-belajar-dan-hakikat-
belajar/
http://www.m-edukasi.web.id/2013/05/hakikat-belajar.html
http://my-lieza.blogspot.com/2014/02/hakikat-belajar-dan-pembelajaran.html
https://www.kompasiana.com/am-19/550d8ec9a333116e1c2e3c68/apa-itu-konsep-belajar-
dan-pembelajaran
Prof, Dr. H. Mukhtar. M.Pd. 2009. Psikologi Pendidikan. Jambi: Gaung Persada (GP) Press
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta
Sagala, Syaiful. 2012. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta

Anda mungkin juga menyukai