Anda di halaman 1dari 8

BAB III

ELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN

I. Pengertian Dasar Elastisitas


Merupakan derajat kepekaan variabel dependen akibat perubahan
variabel independen.

II. Elastisitas Permintaan Atas Harga (Price Elastisity of Demand/ EP)


Suatu ukuran tingkat kepekaan atau sensitivitas permintaan konsumen
tehadap perubahan harga suatu barang.
Secara matematika:
EP = (%Q/ %P)
atau ;
EP = {(Q1 - Q0)/Q}/{(P1 - P0)/P} = (Q/Q)/(P/P) = (Q/P)(P/Q)
Pendekatan fungsi:
Diketahui fungs permintaan; P = !0 – 05Q
Bila Q = 8, 10 dqn 12, maka EP = ..... ?
Jawab:
P = 10 – 0,5Q
Q = 20 – 2P
EP = (∆Q/∆P).(P/Q)
EP = -2 {(10 - 0,5Q)/Q}
Pada Q = 8
EP = -2{10 – 0,5(8)/8}= -2(6/8) = -12/8= -1,5
Pada Q = 10 dan 12, maka EP masing-masing sebesar -1 dan -2/3.

13
Tabel 1. Ringkasan Koefisien Elastisitas Permintaan (EP)

Nomor Elastisitas Kepekaan Permintaan Nilai Mutlak dari


Permintaan Konsumen Atas Koefisien EP
Perubahan Harga
Barang

1 Elastisitas %Q > 0% dan %P > Tidak Terdefinisi


2 Sempurna 0% >1
3 Elastis %Q > %P =1
4 Elastisitas Uniter %Q = %P <1
5 Inelastis %Q < %P =0
Inelastis Sempurna %Q = 0% dan %P >
0%

III. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Elastisitas Permintan Atas Harga


1. Tingkat Pengganti
Makin sulit mencari penggati suatu barang, maka permintaan
terhadap barang tesebut makin inelastis. Beras misalnya sebagai
makanan pokok bagi masyarakat Indonesia sulit mencari
penggantinya, karena itu permintaan beras bersifat inelastis.
2. Jumlah Pemakai
Suatu barang yang makin banyak jumlah pemakainya, maka
prmintaan terhadap barang tersebut makin inelastis. Hampir
semua suku di Indonesia mengkonsumsi beras sebagai makanan
pokok, maka permintaannya bersifat inelastis.
3. Proporsi Kenaikan Harga Terhadap Pendapatan Konsumen

14
Jika proporsi kenaikan harga terhadap pendapatan konsumen itu
besar, maka permintaan terhadap barang tersebut cenderung
lebih elastis.
4. Penyesuaian Periode Waktu
Secara umum elastisitas permintaan untuk suatu barang tertentu
cenderung lebih elastis dalam jangka panjang dibanding dalam
jangka pendek. Jika periode waktu bertambah panjang, maka akan
memberikan kesempatan kepada barang pengganti untuk
memasuki pasar dan konsumen lamban dalam menanggapi
perubahan harga barang terebut.
5. Masa Pakai Barang
Semakin lama masa pakai suatu barang tertentu, maka akan
memberikan kemungkinan penundaan pembelian barang tersebut
oleh konsumen untuk keperluan penggantian, sehingga
menyebabkan elastisitas permintaannya akan menjadi semakin
elastis.
6. Kejenuhan Pasar Atas Barang
Semakin tinggi tingkat kejenuhan pasar terhadap suatu barang,
maka elastisitas permintaan terhadap barang tersebut semakin
elastis, meskipun harga diturunkan.
7. Rentang Penggunaan Barang
Semakin luas rentang penggunaan dari suatu barang tertentu akan
menyebabkan elastisitas permintaannya mnjadi semakin elastis.
Misal kertas, plastik, alumunium dan kaca akan memberikan
peluang munculnya beragam barang sejenis yang dijual di pasar.
IV. Hubungan Elastisitas Permintaan dengan Penerimaan Total

15
Pentingnya seorang produsen mengetahui hubungan antara
elastisitas permintaan dengan penerimaan total, yaitu agar
keputusan yang diambil berkaitan dengan perubahan harga barang
akan efektif dapat meningkatkan penerimaan total. Karenanya, perlu
mengetahui bentuk hubungan antara elastisitas permintan barang
tersebut dengan penerimaan totalnya.
Tabel 2 : Hubungan Elastisitas Permintaan dengan Penerimaan Total

No Elastisitas Perubahan Dampak Pada Penerimaan


Permintaan Harga Total
Produk (P) (TR)
1 Elastis Meningkat Menurun
Menurun Meningkat
2 Elastisitas Uniter Meningkat Tetap ridak berubah
Menurun Tetap tidak berubah
3 Inelastis Meningkat Meningkat
Menurun Menurun

Bentuk hubungan antara elastisitas permintaan atas harga dengan


penerimaan total dapat pula ditunjukan dalam gambar di bawah ini :
Gambar 1.
Hubungan Elastisitas Permintaan dengan Penerimaan Total
Ep > 1

Ep = 1

Ep < 1

TR

Total Revenue

TR (Q)

V. Hubungan Elastisitas Permintaan dengan Penerimaan Marjinal

Kuantitas

16
Seorang produsen atau manajer yang sedang membuat keputusan yang
berkaitan dengan penetapan tingkat harga dan barang yang akan
dihasilkan, harus mempertimbangkan dengan sungguh-sungguh
tanggapan konsumen terhadap perubahan harga. Konsep penting yang
bekaitan dengan keputusan penetapan harga jual dan barang yang akan
dihasilkan adalah penerimaan marjinal (marjinal revenue = MR) .

Pada dasarnya penerimaan marjinal diartikan sebagai perubahan


penerimaan total disebabkan oleh perubahan suatu unit barang yang
dijual. ecara matematika dinotasikan sebagai berikut :

Marginal Revenue (MR) = TR/Q

Informasi hubungan antara elastisitas permintaan dengan penerimaan


marjinal sebagai berikut :
1. Penerimaan marjinal (MR) harus lebih kecil dibanding harga (P)
untuk semua unit barang yang terjual setelah unit pertama, sebab
harga harus dibuat lebih rendah, yaitu agar mampu menjual dalam
unit yang lebih banyak. Dalam grafik ditunjukan melalui kurva
penerimaan marjinal (MR) yang kedudukannya lebih rendah dibanding
kurva permintaan (QD).
2. Jika penerimaan marjinal positif, maka penerimaan total akan
meningkat dan elastisitas permintaan adalah elastis. Sebaliknya, jika
penerimaan marjinal negatif, maka penerimaan total akan menurun
meskipun terjadi peningkatan jumlah barang yang terjual, dan
elastisitas permintaan adalah inelastis. Jika penerimaan marjinal nol,

17
maka penerimaan total akan maksimum, dan elastisitas permintaan
adalah elastisitas uniter.
3. Untuk setiap kurva permintaan, linier atau nonlinier, jika elastisitas
permintaan elastis (EP > 1), maka penerimaan marjinal akan positif.
Sebaliknya, jika elastisitas permintaan inelastis (EP < 0), maka
penerimaan marjinal akan negatif. Jika elastisitas permintaan elastis
uniter (EP = 1), maka penerimaan marjinal akan nol. Dengan demikian,
bentuk hubungan ini secara matematika dapat dituliskan sebagai
berikut; MR = P(1 + 1/EP).
Gambar 2.
Hubungan Ep1 MR dan TR pada Kurva Permintaan Linier

MR, P

Q
TR
MR

Total Revenue

TR (Q)

Kuantitas Q

18
VI. Elastisitas Permintaan Yang Lain
1. Elastisitas Silang (Cross Elasticity)
Pada dasarnya elastisitas silang menguikur kepekaan untuk
permintaan suatu barang tetentu terhadap harga barang lain yang
berkaitan (pengganti atau pelengkap). Elastisitas silang dari
permintaan barang X terhadap perubahan harga dari barang Y,
sering dinotasikan dengan EXY , dan dihitung melalui rasio antara
persentase perubahan jumlah permintaan barang X (%QX) dan
persentase perubahan harga barang Y (%PY). Secara matematika
dapat dituliskan sebagai berikut :
EXY = (%QX/%PY) = (QX/PY)(PY/QX)

2. Elastisitas Pendapatan
Pada dasarnya elastisitas pendapatan(Income Elasticity) mengukur
kepekaan permintaan suatu barang tertentu terhadap perubahan
pendapatan konsumen dengan asumsi faktor-faktor lain konstan.
Elastisitas pendapatan ini sering dinotasikan dengan EI , dan
dihitung melalui rasio antara persentase perubahan jumlah
permintaan barang X (%QX) dan persentase perubahan
pendapatan konsumen (%I). Secara matematika dapat ini
dituliskan sebagai berikut :
EI = (%Q/%I) = (Q/I) x (I/Q)

19
VII. Elastisitas Penawaran
Elastisitas penawaran (Elasticity of Supply), pada dasarnya
merupakan tingkat kepekaan penawaran suatu barang terhadap
perubahan harga barang itu sendiri (ceteris paribus).
Elastisitas penawaran dapat diukur melalui koefisien elastisitas yang
dinotasikan sebagai ES, dan didefinisikan sebagai persentase
perubahan jumlah barang yang ditawarkan dibagi dengan persentase
perubahan harga barang. Diformulasikan sebagai berikut:
ES = (%QS/%P)
Atau
ES = (QS/QS)/(P/P) = (QS/P)(P/Q)

Tabel 3 : Ringkasan Koefisien Elastisitas Penawaran (ES)

No Elastisitas Kepekaan Penawaran oleh Nilai Koefisien


Penawaran Produsen Terhadap ES
Perubahan Harga
Tidak
1 Elastisitas %QS > 0% dan %P= 0% Terdefinisi
2 Sempurna %QS > %P >1
3 Elastis %QS = %P =1
4 Elastisitas Iuniter %QS < %P <1
5 Inelastis %QS = 0% dan %P > 0% =0
Sempurna

20

Anda mungkin juga menyukai