Anda di halaman 1dari 4

Rumah adat Bangka Belitung

Rumah Limas
Rumah panggung, rumah limas dan rumah rakit merupakan rumah tradisional Bangka
Belitung. Hampir sama dengan propinsi lain yang ada di Pulau Sumatera model arsitektur
rumah adat Bangka Belitung berciri arsitektur Melayu. Terdapat tiga macam ciri arsitektur
rumah adat yaitu arsitektur Melayu awal, Melayu Bubung Panjang dan Melayu Bubung
Limas. Arsitektur rumah Melayu Awal berujud rumah panggung kayu dimana hampir semua
bahan material yang di pakai untuk rumah ini berupa kayu, bambu, rotan, akar pohon, daun-
daun atau alang-alang yang banyak tumbuh dan sangat mudah diperoleh di sekitar
pemukiman.
. Pakaian Adat Tradisional Bangka Belitung

Pakaian Adat Pengantin Perempuan terdiri dari baju kurung dengan bahan beludru merah
yangdilengkapi dengan teretai atau penutup dada serta menggunakan kain Cual yaitu kain
tenun asliBangka yang berasal dari Mentok. Selain itu para Pengantin Perempuan juga
menggunakanHiasan Kepala dan dilengkapi dengan asesoris-asesoris. Pakaian Pengantin Pria
ini berwarna merah dan biasanya dari bahan beludru dengan hiasanManik-Manik dan sama
seperti Pengantin Perempuan dilengkapi dengan hiasan Ronce Melatiuntuk keindahan dan
keharuman alami (bukan keharusan)
SENJATA TRADISONAL
Jika Masyarakat Jawa memiliki senjata tradisional keris, kujang dan sebagainya. Bangka
Belitung juga memiliki senjata tradisional yaitu parang, kedik dan siwar panjang. Senjata
tradisional merupakan simbolisasi yang ada disetiap daerah Indonesia (Hanya ada di
indonesia yang memiliki keanekaragaman segalanya) yang memiliki makna khusus atau
pesan khusus atau simbol khusus dan sebagainya. Sebagai negara Indonesia kita patut bangga
dengan keberagaman ini. 

 
Parang
Parang hampir menyerupai golok dari betawi namun bukan golok. Parang berbentuk seperti
layar kapal, yang digunakan untuk perkelahian jarak dekat. Ujung parang dibuat berat dan
lebar yang mana fungsi nya untuk meningkatkan beban saat memotong sesuatu, agar sasaran
dapat terpotong dengan cepat.
TARIAN TRADISIONAL

Tari Sepen (Seni Pencak)

Sepen termasuk salah satu tarian tradisional masyarakat Belitung yang mengandung unsur-
unsur gerakan pencak silat. Sepen sudah menjadi tarian pergaulan, sering ditarikan untuk
menyambut tamu pemerintahan atau wisatawan yang datang ke Pulau Belitung. Tarian ini
bisa dilakukan berpasang-pasangan antara pria dan wanita. Penekanan tarian ini pada
kelincahan gerakan kaki dan tepuk tangan sipenari.
Makanan Khas Bangka Belitung

Sambalingkung (wikipedia)

Kecalo

Kecalo adalah udang rebon yang difermentasi bersama garam sehingga menghasilkan cita
rasa yang asin. Kecalo biasanya menjadi campuran bumbu untuk membuat sambal sehingga
menciptakan perpaduan cita rasa pedas dan asin. Kecalo biasa dihidangkan warga bangka
sebagai teman lalapan atau cocolan. Kecalo juga biasa ditambahkan saat menggoreng telur
kocok.

BAHASA
Bahasa yang paling dominan digunakan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung adalah
Bahasa Melayu yang juga disebut sebagai bahasa daerah, namun seiring dengan
keanekaragaman suku bangsa, bahasa lain yang digunakan antara lain bahasa Mandarin dan
bahasa Jawa.
Lagu Daerah Kepulauan Bangka Belitung
1. Yok Miak 2. Alam Wisata Pulau Bangka

Yok miak kite gi, ke kebun ke hume Pasir puteh di sepanjang pantai Bangka
Mawak suyak, mawak suyak mikol pacul Kite duduk di sure ari
Kite begawe, kite begawe besame-same Burung camar terbang di atas ombak
Kite nebas lalang, macul rumpot Sedenget agik ari nek malem

Biarlah leteh, biar leteh kebun lah berseh Banyak perauh, perau nelayan pulang
Sahang lah kite, sahang kite la masak gale Dari laot gi nyarik ikan
Ambik belacan, garem, cabik kecit Laot tedoh, nelayan seneng ati e
Kita ngelempah, kite ngelempah lempah Buleh e banyak bemacem-macem
darat
Alam wisata pulau Bangka
Pucuk lah idat, alar keladi hai lempah darat Dari laot sampai ke darat
Yok miak kite makan laok lempah darat Tinggal ka dating, cari tempet yang ka
Lempah darat, lempah darat Bangka asli seneng
Sungguh lah nyamen, sungguh nyame
makan di hume Alam wisata pulau Bangka
Pantai bersih laot e biru
Yok miak kite pulang, aril ah petang Amper ge tiker, kite duduk sambil
Urang di humah, urang di humah nunggu manggang ikan
lah lame
Sungguh lah senaneng, sungguh seneng Ati ge seneng dak pacak di kate
gawe lah ude. Ati ge seneng men datang ke sini

Lagu yang menceritakan tradisi Sesuai dengan namanya, lagu ini


masyarakat Bangka ini seringkali menceritakan tentang keindahan alam
dinyanyikan pada saat panen lada oleh wisata Pulau Bangka berupa pasir putih di
masyarakat setempat. sepanjang Pantai Bangka.

Budaya gotong royong telah menjadi Lirik yang terdapat di dalamnya


tradisi yang telah mendarah daging bagi menceritakan secara gamblang tentang
masyarakat Bangka seperti semboyannya suasana di pinggir pantai seperti burung
Negeri Sepintu Sedulang. camar yang terbang di atas ombak, perahu
nelayan yang pulang dari mencari ikan,
Semboyan tersebut memiliki arti saling pantainya yang bersih dengan lautnya yang
bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan biru yang sangat menyenangkan untuk
dengan kerja keras dan susah senang duduk menggelar tikar di pesisir pantainya
ditanggung bersama-sama. sambil memanggang ikan.

Anda mungkin juga menyukai