Anda di halaman 1dari 14

TUGAS KLIPING

KERAGAM SUKU DAN BUDAYA


BANGKA BELITUNG DAN SUMATERA BARAT

OLEH :

NAMA : M.ALHAFIZ YAMANI


KELAS : IV B

SD NEGERI 42 PANGKALPINANG
TAHUN AJARAN 2022/2023
KERAGAM ADAT DAN BUDAYA BANGKA BELITUNG

PAKAIAN ADAT BANGKA BELITUNG


Baju Seting Bangka Belitung

Baju Seting Bangka Belitung


Pakaian Adat Bangka Belitung yang pertama adalah Baju seting yang biasa digunakan oleh
pria ataupun wanita dilengkapi dengan aksesoris-aksesoris.Nama baju pria dan wanita sama
namun memiliki perbedaan model.Baju Seting terbuat dari kain sutra atau kain beludru.
Model pakaian adat pengantin untuk pria Bangka Belitung seperti sebuah jubah dengan
ukuran panjang. Corak Arab yang ada pada jubah dengan memiliki warna merah gelap atau
merah tua merupakan ciri khas dari jubah pengantin pria. Jubah juga dilengkapi dengan kain
panjang yang akan dijadikan sebagai kain selendang. Biasanya kain selendang ini akan
dipakai dengan cara diselempangkan di bagian bahu kanan secara menyamping. Untuk
bagian bawah dari baju seting pria akan memakai celana panjang dengan warna yang
disesuaikan dengan warna baju atasan yang dikenakan. Selain itu, pakaian bagian atas dan
bawah pria akan diberikan hiasan pernik motif yang menyesuaikan dengan baju setting yang
dikenakan oleh pengantin wanita. Dan juga memakai alas kaki yang serasa dengan pakaian
adat juga. Sedangkan untuk baju seting wanita juga memiliki warna yang sama dengan
pengantin pria merah gelap atau merah tua namun panjangnya berbeda. Panjang baju seting
wanita kurang lebih sampai lutut. Dan bawahannya memakai kain caul dan dilengkapi
dengan beberapa akseoris dan alas kaki.
SUKU BANGKA BELITUNG

Suku Ameng Sewang

Suku Ameng Sewang – foto aksi.id


Suku Yang Ada Di Bangka Belitung yang pertama adalah Suku Ameng
sewang yang merupakan suku orang laut yang berada di perairan Belitung
provinsi Bangka Belitung.

Kelompok masyarakat ini bermata pencaharian sebagai nelayan dan pencari


ikan di daerah pantai. Jika air sedang surut, biasanya mereka berpindah ke
tempat lain yang potensi hasil ikannya lebih banyak.

Oleh karena kehidupan yang tidak menetap, suku Ameng Sewang tidak
memiliki tempat tinggal permanen.

Mereka hanya membangun gubuk kecil di pinggir pesisir atau mendiami


sampan-sampan di daerah pantai.

Jika sedang tidak memancing, masyarakat biasanya berkumpul di pinggir


pantai sambil merokok bersama seluruh anggota keluarga.

Mayoritas suku Ameng Sewang beragama Islam atau muslim.

Maka dari itu, masyarakat terlarang untuk mengonsumsi minuman keras


sekalipun hanya meminum tuak nira.

Masyarakat ini hanya menyukai rokok dan tidak segan menghabiskan


beberapa bungkus rokok setiap hari.
RUMAH ADAT BANGKA BELITUNG

Rumah Limas

Rumah adat Bangka Belitung yang satu ini mengadopsi rumah adat  Sumatera
Selatan, yang bernama rumah limas. Disebut rumah limas karena atapnya
berbentuk limas.

Ciri khas bangunannya luas dan bertingkat-tingkat atau dikenal dengan


sebutan bengkilas.

Bahan utama rumah adalah kayu, dengan tiang menggunakan kayu ulin yang
cukup kuat.

Dinding, pintu dan lantai menggunakan kayu tembesu, yang banyak ditemukan
di Sumatera Selatan.

Rumah limas terdiri atas beberapa lantai yang dibagi menjadi beberapa
ruangan atau dikenal dengan sebutan kekijing.

.
MAKANAN KHAS BANGKA BELITUNG

Berego

Berego merupakan hidangan mirip lontong yang terbuat dari tepung beras di campur
sagu. Persamaannya adalah bentuknya bulat dan warnanya putih. Cara makan
berego paling nikmat adalah disajikan dengan lauk yang berkuah, biasanya kuah
kari ikan. Baca juga: Resep Gangan Ikan Kakap Nanas Khas Belitung buat Menu
Buka Puasa Biasanya, masyarakat Bangka Belitung menyantap Berego dengan
gangan, lakse, dan mie Belitung. Berego banyak ditemukan di warung-warug makan
pinggir jalan.
TARIAN ADAT BANGKA BELITUNG

Tari Campak

Tarian adat Bangka Belitung lainnya adalah tari campak dengan filosofinya
yaitu menggambarkan sebuah kecerian yang dirasakan oleh para bujang
dan dayang, yaitu pria dan wanita belum menikah. Selain itu, tarian ini
merupakan simbol pemersatu masyarakat Bangka Belitung.

Kesenian tari ini sering dibawakan pada acara tradisi, contohnya perayaan
panen padi, ume atau berpulangnya ke kebun dan sahang. Tradisi ini
tujuannya adalah untuk menjaga kelestarian budaya bangka belitung
khususnya supaya tidak hilang ditelan arus modernisasi saat ini.

Tari campak diiringi oleh akordion yang merupakan musik dari eropa.
Mengapa menggunakan akordion? Itu karena saat zaman pendudukan
bangsa Portugis di daerah Bangka Belitung, terjadi perkembangan pada
tarian campak yang menjadikan budaya Eropa masih melekat pada tarian
ini sampai sekarang.

SENJATAR TRADISIONAL BANGKA BELITUNG

Siwar

Siwar merupakan salah satu senjata khas Bangka Belitung yang

memiliki bentuk yang menyerupai senjata golok. Perbedaannya

terdapat pada ukuran panjangnya, terdapat Siwar yang berukuran

panjang dan Siwar pendek.

Keistimewaan Siwar panjang adalah memiliki dua mata tajam

seperti silet. Siwar panjang merupakan senjata yang digunakan

sebagai alat bela diri masyarakat Bangka Belitung. Siwar panjang

sangat cocok digunakan dalam pertarungan jarak dekat dan cepat.

Sedangkan siwar pendek memiliki ukuran yang sama dengan

belati atau keris. Jenis siwar pendek merupakan senjata dengan


jangkauan dekat. Dengan menggunakan siwar pendek, lawan akan

dengan mudahnya ditikam dalam pertarungan jarak dekat.

Siwar juga kerap disamakan dengan Mandau dari Kalimantan

Barat. Akan tetapi senjata ini tidak memiliki ujung bengkok. Karena

bentuk Siwar lurus, pipih, serta ringan diayunkan. Senjata

tradisional khas Bangka Belitung ini dirancang dengan memiliki

bentuk persegi panjang.

KERAGAM ADAT DAN BUDAYA SUMATRA BARAT

Pakaian Adat Sumatra Barat

Limpapeh Rumah Nan Gadang

Pakaian adat Sumatera Barat berikutnya biasa dipakai oleh kaum wanita
Minangkabau.

Limpapeh Rumah Nan Gadang ini memiliki ciri khas yaitu bagian kepalanya
yang memiliki bentuk seperti atap rumah Gadang Sumatera Barat.
Secara umum, pakaian ini memiliki desain yang berbeda-beda namun
bentuknya menyerupai satu sama lain.

Makna dan keunikan pakaian tradisional ini adalah melambangkan kebesaran,


lho!

Makna kebesaran bagi perempuan terlebih para istri, yakni tiang tengah dari
bangunan rumah.

Peran istri atau ibu dalam rumah tangga yakni sebagai

Makanan Adat Sumatra Barat

Rendang

Mari buka daftar makanan khas Sumatera Barat dengan menu yang legendaris satu
ini. Ya, rendang. Menu yang dibuat dari olahan daging sapi dan aneka rempah ini
pernah menduduki peringkat pertama dalam daftar 50 hidangan paling lezat di
dunia versi CNN International, lho. Sobat Pesona harus tahu nih, ternyata aneka
bumbu dan rempah yang digunakan untuk mengolah rendang merupakan bumbu
yang mengandung antiseptik. 
Meski saat ini rendang sangat mudah dijumpai di berbagai daerah, penghasil
rendang yang sangat legendaris dan terkenal kualitasnya tetap ada di Minangkabau,
yakni daerah Payakumbuh.

SENJATA TRADISIONAL SUMATRA BARAT


Sumpitan

Jika sedari tadi merupakan senjata jarak dekat maka yang ini adalah senjata jarak
jauh orang Padang. Jangkauan senjata ini sekitar 200 meter dan sering digunakan
untuk berburu hewan.

Meskipun sekarang sudah ada senapan yang lebih canggih namun masyarakat
Minang masih melestarikan senjata tradisional ini karena tidak merusak alam dalam
melakukan perburuan.

 
TARIAN TRADISIONAL SUMATRA BARAT

 Tari Piring

Tari Piring atau Tari Piriang merupakan salah satu tarian adat Sumatera
Barat yang asalnya dari Kota Solok. Mengapa tarian ini disebut dengan tari
piring? Hal itu karena tarian tersebut dibawakan dengan menggunakan
piring yang menjadi media utamanya. 

Kemudian piring-piring yang dibawa tersebut diayun dengan gerakan yang


cepat dan teratur dan piring-piring tersebut tidak terlepas dari genggaman
tangan. Tarian ini adalah sebuah simbol dari masyarakat Minangkabau. 

Dasar gerakan tari piring merupakan langkah-langkah dari Silat


Minangkabau atau Silek. Konon katanya, tari piring ini adalah ritual ucapan
rasa syukur penduduk setempat pada dewa-dewa sesudah  hasil panen
mereka yang melimpah ruah. 

Ritual ini dilakukan dengan cara membawa sesaji berbentuk makanan yang
kemudian disimpan di dalam piring sambil melangkah disertai gerakan
yang dinamis. Sesudah masuknya agama Islam ke daerah Minangkabau,
tradisi tarian ini pun tidak digunakan lagi untuk ritual pada dewa-dewa.

Tarian tersebut berubah menjadi sarana untuk menghibur masyarakat


banyak yang dibawakan pada acara-acara keramaian. Alat musik yang
mengiringi tarian ini talempong serta saluang. Biasanya jumlah penarinya
ganjil yaitu tiga hingga tujuh orang. 

SUKU SUMATRA BARAT


Suku Mentawai

Suku Mentawai merupakan salah satu suku yang ada di Sumatera Barat.
Keunikan dari suku ini adalah mereka hidup di pedalaman dan tidak
tersentuh dengan modernitas.

Mereka tinggal di Kepulauan Mentawai. Di kepulauan ini sebenarnya ada


banyak pulau, tetapi hanya tiga pulau saja yang banyak dihuni, yaitu Pulau
Siberut, Pulau Utara, dan Pulau Pagai Selatan.

Suku ini memiliki rumah adat mereka sendiri, desainnya cukup mirip dengan
rumah adat Sumatera Barat. Mereka memiliki tiga jenis rumah adat, yaitu
Lalep, Uma, dan Rusuk.
Uma merupakan rumah besar yang dihuni 3 sampai 5 keluarga. Uma juga
kerap digunakan untuk menyimpan benda-bendar pusaka. Serta tempat
pelaksanaan pertemuan ataupun upacara adat.

Lalep merupakan rumah dengan ukuran lebih kecil yang hanya ditinggali
oleh satu keluarga atau pasangan yang telah menikah secara adat. Sedangkan
Rusuk merupakan tempat khusus untuk menampung orang-orang yang diusir
dari kampung.

Sagu menjadi makanan pokok suku Mentawai. Mereka juga mengkonsumsi


babi hutan, ayam, dan kijang. Hewan-hewan ini mereka dapatkan dengan
cara berburu.

Suku di Sumatera Barat ini memiliki budaya melukis tubuh atau tato. Bahkan
tato adalah wajib bagi kepala adat disana.

RUMAH ADAT SUMATRA BARAT

Rumah Gadang Jenis Gajah Maharam

Rumah adat ini terdiri dari 4 kamar dengan ukiran khas Minangkabau sebagai dekorasi pintu-pintu
kamar. (Foto: Silontong.com)

Rumah gadang jenis Maharam merupakan salah satu rumah adat Sumatera Barat yang
termasuk kategori mewah. Syarat membangun rumah adat ini adalah rumah harus
menghadap utara dengan dinding sisi timur, barat, dan selatan ditutupi sasak. Seluruh
bangunan dibuat dari kayu-kayu berkualitas, seperti kayu juar, surian, dan ruyung. Atapnya
terbuat dari seng.

Rumah adat ini terdiri dari 4 kamar dengan ukiran khas Minangkabau sebagai dekorasi pintu-
pintu kamar. Untuk membangun rumah adat ini, dibutuhkan 30 tiang penopang. Karena
banyaknya tiang penopang ini, rumah adat jenis Gajah Maharam dianggap sebagai
bangunan tahan gempa.

Anda mungkin juga menyukai