OLEH :
SD NEGERI 42 PANGKALPINANG
TAHUN AJARAN 2022/2023
KERAGAM ADAT DAN BUDAYA BANGKA BELITUNG
Oleh karena kehidupan yang tidak menetap, suku Ameng Sewang tidak
memiliki tempat tinggal permanen.
Rumah Limas
Rumah adat Bangka Belitung yang satu ini mengadopsi rumah adat Sumatera
Selatan, yang bernama rumah limas. Disebut rumah limas karena atapnya
berbentuk limas.
Bahan utama rumah adalah kayu, dengan tiang menggunakan kayu ulin yang
cukup kuat.
Dinding, pintu dan lantai menggunakan kayu tembesu, yang banyak ditemukan
di Sumatera Selatan.
Rumah limas terdiri atas beberapa lantai yang dibagi menjadi beberapa
ruangan atau dikenal dengan sebutan kekijing.
.
MAKANAN KHAS BANGKA BELITUNG
Berego
Berego merupakan hidangan mirip lontong yang terbuat dari tepung beras di campur
sagu. Persamaannya adalah bentuknya bulat dan warnanya putih. Cara makan
berego paling nikmat adalah disajikan dengan lauk yang berkuah, biasanya kuah
kari ikan. Baca juga: Resep Gangan Ikan Kakap Nanas Khas Belitung buat Menu
Buka Puasa Biasanya, masyarakat Bangka Belitung menyantap Berego dengan
gangan, lakse, dan mie Belitung. Berego banyak ditemukan di warung-warug makan
pinggir jalan.
TARIAN ADAT BANGKA BELITUNG
Tari Campak
Tarian adat Bangka Belitung lainnya adalah tari campak dengan filosofinya
yaitu menggambarkan sebuah kecerian yang dirasakan oleh para bujang
dan dayang, yaitu pria dan wanita belum menikah. Selain itu, tarian ini
merupakan simbol pemersatu masyarakat Bangka Belitung.
Kesenian tari ini sering dibawakan pada acara tradisi, contohnya perayaan
panen padi, ume atau berpulangnya ke kebun dan sahang. Tradisi ini
tujuannya adalah untuk menjaga kelestarian budaya bangka belitung
khususnya supaya tidak hilang ditelan arus modernisasi saat ini.
Tari campak diiringi oleh akordion yang merupakan musik dari eropa.
Mengapa menggunakan akordion? Itu karena saat zaman pendudukan
bangsa Portugis di daerah Bangka Belitung, terjadi perkembangan pada
tarian campak yang menjadikan budaya Eropa masih melekat pada tarian
ini sampai sekarang.
Siwar
Barat. Akan tetapi senjata ini tidak memiliki ujung bengkok. Karena
Pakaian adat Sumatera Barat berikutnya biasa dipakai oleh kaum wanita
Minangkabau.
Limpapeh Rumah Nan Gadang ini memiliki ciri khas yaitu bagian kepalanya
yang memiliki bentuk seperti atap rumah Gadang Sumatera Barat.
Secara umum, pakaian ini memiliki desain yang berbeda-beda namun
bentuknya menyerupai satu sama lain.
Makna kebesaran bagi perempuan terlebih para istri, yakni tiang tengah dari
bangunan rumah.
Rendang
Mari buka daftar makanan khas Sumatera Barat dengan menu yang legendaris satu
ini. Ya, rendang. Menu yang dibuat dari olahan daging sapi dan aneka rempah ini
pernah menduduki peringkat pertama dalam daftar 50 hidangan paling lezat di
dunia versi CNN International, lho. Sobat Pesona harus tahu nih, ternyata aneka
bumbu dan rempah yang digunakan untuk mengolah rendang merupakan bumbu
yang mengandung antiseptik.
Meski saat ini rendang sangat mudah dijumpai di berbagai daerah, penghasil
rendang yang sangat legendaris dan terkenal kualitasnya tetap ada di Minangkabau,
yakni daerah Payakumbuh.
Jika sedari tadi merupakan senjata jarak dekat maka yang ini adalah senjata jarak
jauh orang Padang. Jangkauan senjata ini sekitar 200 meter dan sering digunakan
untuk berburu hewan.
Meskipun sekarang sudah ada senapan yang lebih canggih namun masyarakat
Minang masih melestarikan senjata tradisional ini karena tidak merusak alam dalam
melakukan perburuan.
TARIAN TRADISIONAL SUMATRA BARAT
Tari Piring
Tari Piring atau Tari Piriang merupakan salah satu tarian adat Sumatera
Barat yang asalnya dari Kota Solok. Mengapa tarian ini disebut dengan tari
piring? Hal itu karena tarian tersebut dibawakan dengan menggunakan
piring yang menjadi media utamanya.
Ritual ini dilakukan dengan cara membawa sesaji berbentuk makanan yang
kemudian disimpan di dalam piring sambil melangkah disertai gerakan
yang dinamis. Sesudah masuknya agama Islam ke daerah Minangkabau,
tradisi tarian ini pun tidak digunakan lagi untuk ritual pada dewa-dewa.
Suku Mentawai merupakan salah satu suku yang ada di Sumatera Barat.
Keunikan dari suku ini adalah mereka hidup di pedalaman dan tidak
tersentuh dengan modernitas.
Suku ini memiliki rumah adat mereka sendiri, desainnya cukup mirip dengan
rumah adat Sumatera Barat. Mereka memiliki tiga jenis rumah adat, yaitu
Lalep, Uma, dan Rusuk.
Uma merupakan rumah besar yang dihuni 3 sampai 5 keluarga. Uma juga
kerap digunakan untuk menyimpan benda-bendar pusaka. Serta tempat
pelaksanaan pertemuan ataupun upacara adat.
Lalep merupakan rumah dengan ukuran lebih kecil yang hanya ditinggali
oleh satu keluarga atau pasangan yang telah menikah secara adat. Sedangkan
Rusuk merupakan tempat khusus untuk menampung orang-orang yang diusir
dari kampung.
Suku di Sumatera Barat ini memiliki budaya melukis tubuh atau tato. Bahkan
tato adalah wajib bagi kepala adat disana.
Rumah adat ini terdiri dari 4 kamar dengan ukiran khas Minangkabau sebagai dekorasi pintu-pintu
kamar. (Foto: Silontong.com)
Rumah gadang jenis Maharam merupakan salah satu rumah adat Sumatera Barat yang
termasuk kategori mewah. Syarat membangun rumah adat ini adalah rumah harus
menghadap utara dengan dinding sisi timur, barat, dan selatan ditutupi sasak. Seluruh
bangunan dibuat dari kayu-kayu berkualitas, seperti kayu juar, surian, dan ruyung. Atapnya
terbuat dari seng.
Rumah adat ini terdiri dari 4 kamar dengan ukiran khas Minangkabau sebagai dekorasi pintu-
pintu kamar. Untuk membangun rumah adat ini, dibutuhkan 30 tiang penopang. Karena
banyaknya tiang penopang ini, rumah adat jenis Gajah Maharam dianggap sebagai
bangunan tahan gempa.