Tari Sepen adalah tari tradisional yang digunakan untuk dalam penyambutan tamu - tamu
penting. Ketika sedang ada kunjungan rombongan pariwisata dan perlombaan selalu dibuka
dengan tari ini. Umumnya ditarikan oleh wanita, namun ada juga yang ditampilkan dengan
penari pria yang berpasangan maupun penari pria yang berpasangan dengan penari wanita.
Gerakan utama dari tari Sepen adalah gerakan tangan dan kaki yang lincah. Pada tari ini,
didominasi akan gerakan tepuk tangan yang disesuaikan dengan irama musik pengiring.
Formasi tarian ini pun sering berpindah-pindah. Meskipun sering bergonta ganti formasi,
barisan masing – masing penari sangat rapi.
b. Tari Beripat Beregong
Jenis tarian ini merupakan salah satu tari tradisional yang telah jarang ditampilkan. Hal
ini disebabkan karena pada dasarnya tari Beripat Beregong bukan merupakan tari tradisional
yang bertujuan untuk pertunjukan seni. Melainkan untuk suatu pertarungan atau sayembara.
Untuk tari Beripat Beregong dilakukan oleh penari pria. Tidak ada gerakan khusus dalam
tari ini. Hanya saja setiap penari harus menampilkan kelincahan dalam menggunakan rotan.
Tari ini, biasanya diiringi dengan kelinang, gong, gendang, tawak-tawak dan serunai.
c. Tari Campak
Tari Campak adalah salah satu tari tradisional yang mempunyai pengaruh budaya luar,
yaitu budaya Eropa Portugis. Tari ini, biasanya ditampilkan pada saat pernikahan ataupun
untuk penyambutan tamu. Selain itu juga ditampilkan pada musim panen.
Tari Campak Bangka Belitung ini dilakukan secara berpasang-pasangan, antara penari pria
dan penari wanita. Gerakan – gerakan pada tari ini sangat lincah dan ceria.
d. Tari Sekapur Sirih
Tari Sekapur Sirih hampir sama dengan tari Sepen yaitu untuk penyambutan. Hanya saja
untuk tari ini jauh lebih baik daripada tari Sepen Dalam menyambut tamu. Sebab ada
beberapa gerakan bebas dimanah para penari berinteraksi dengan para tamu.
Ada fungsi lain dari tari Sekapur Sirih ini, jadi bukan hanya sekedar penyambutan para tamu.
Namun juga sebagai suatu pemberian penghormatan atas suatu gelar, keberhasilan serta
kemenangan. Tarian ini biasanya dilakukan oleh penari wanita
Setiap para penari biasanya membawa sebuah kotak. Ada 2 jenis kotak yang dibawa oleh
penari. Untuk kotak pertama berisi bunga, sedangkan kotak yang kedua berisi daun sirih.
Baju seting merupakan pakaian adat yang digunakan khusus oleh perempuan. Baju seting
adalah baju kurung berwarna merah yang terbuat dari kain beludru atau kain sutra. Dalam
penggunaannya, biasanya baju kurung ini dipadukan dengan bawahan berupa kain cual.
b. Kain Cual
Kain Cual Bangka atau lebih dahulu dikenal dengan Limar Muntok merupakan jenis kain
asli Bangka Belitung yang dibuat dengan metode tenun ikat. Motif dari Kain Cual sendiri ada
dua macam yakni motif corak penuh (Motif Penganten Bekecak) dan motif ruang kosong
(Motif Jande Bekecak).
5. Senjata Tradisional Bangka Belitung
Senjata tradisional terdiri dari :
a. Parang Bangka
Salah satu senjata tradisional di provinsi ini adalah parang bangka. Bentuknya seperti
layar kapal. Senjata ini biasa digunakan terutama untuk perkelahian jarak pendek.
Bentuk parang bangka ini mirip dengan golok di Pulau Jawa. Namun, ujung parang ini dibuat
lebar dan berat. Gunanya untuk menambah bobot sehingga sasaran dapat terpotong dengan
cepat. Parang yang berdiameter sedang atau sekitar 40 cm dapat digunakan untuk menebang
pohon. Hal ini karena bobot ujungnya yang lebih besar dan lebih berat.
b. Kedik
Senjata tradisional lainnya adalah kedik. Kedik adalah senjata tradisional yang digunakan
sebagai alat pertanian. Alat ini digunakan di perkebunan, terutama di kebun lada. Dalam
menggunakannya si pemakai harus berjongkok dan bergerak mundur atau menyamping.