Anda di halaman 1dari 7

Pengaruh Interaksi Manusia Dengan Lingkungan Dalam Bidang Budaya

1. Bahasa Daerah Bangka Belitung


Salah satu bahasa yang digunakan dalam pergaulan sehari-hari di provinsi Bangka
Belitung adalah bahasa Melayu Bangka. Bahasa Melayu Bangka tersebut tentu dipengaruhi
oleh dialek Bangka. Yang dinamakan dialek Bangka tidak lain adalah bahasa Melayu yang
mengalami perubahan sedikit di sana-sini.
Bahasa Melayu Bangka terdiri dari :
a. Bahasa Mentok
Bahasa ini dipergunakan oleh penduduk Bangka bagian barat. Biasanya pengucapan a
berubah menjadi é, seperti bahasa Melayu dipergunakan di Malaysia Konon. menurut sejarah
orang Mentok ini berasal dari Johor dan Siantan yang datang pada abad ke-18.
b. Bahasa Belinyu
Bahasa ini dipergunakan oleh penduduk Bangka bagian utara. Pengucapan vokal a berubah
menjadi o, hampir sama dengan bahasa Palembang sehingga ”apa” menjadi ”apo”.
c. Bahasa Orang Lom
Bahasa ini dipergunakan oleh orang-orang Mapur yang berdiam di bagian utara. Menurut
cerita, sebelum tahun 1850 orang Mapur dinamakan orang Lom oleh penduduk Bangka
lainnya karena orangnya belum beragama.
Bahasa daerah Bangka dipengaruhi pula oleh bahasa Jawa yang masuk pada masa Kerajaan
Majapahit berkuasa di daerah tersebut. Hal ini menyebabkan kata ganti empunya (possessive
pronoun) ”nya” menjadi a. Misalnya, bapak a untuk menyebutkan bapaknya, duit a untuk
duitnya.

2. Tarian Tradisional Bangka Belitung


Tarian tradisional Bangka Belitung sangat khas akan ciri budaya yang sangat ceria.
Sebagian besar tari tradisional bangka belitung pun mempunyai gerakan yang lincah dan
cepat. Tarian ini memperkaya budaya Indonesia yang kaya akan budaya dari sabang sampai
Merauke.
Tarian tradisional Bangka Belitung Terdiri dari :
a. Tari Sepen

Tari Sepen adalah tari tradisional yang digunakan untuk dalam penyambutan tamu - tamu
penting. Ketika sedang ada kunjungan rombongan pariwisata dan perlombaan selalu dibuka
dengan tari ini. Umumnya ditarikan oleh wanita, namun ada juga yang ditampilkan dengan
penari pria yang berpasangan maupun penari pria yang berpasangan dengan penari wanita.
Gerakan utama dari tari Sepen adalah gerakan tangan dan kaki yang lincah. Pada tari ini,
didominasi akan gerakan tepuk tangan yang disesuaikan dengan irama musik pengiring.
Formasi tarian ini pun sering berpindah-pindah. Meskipun sering bergonta ganti formasi,
barisan masing – masing penari sangat rapi.
b. Tari Beripat Beregong
Jenis tarian ini merupakan salah satu tari tradisional yang telah jarang ditampilkan. Hal
ini disebabkan karena pada dasarnya tari Beripat Beregong bukan merupakan tari tradisional
yang bertujuan untuk pertunjukan seni. Melainkan untuk suatu pertarungan atau sayembara.
Untuk tari Beripat Beregong dilakukan oleh penari pria. Tidak ada gerakan khusus dalam
tari ini. Hanya saja setiap penari harus menampilkan kelincahan dalam menggunakan rotan.
Tari ini, biasanya diiringi dengan kelinang, gong, gendang, tawak-tawak dan serunai.
c. Tari Campak

Tari Campak adalah salah satu tari tradisional yang mempunyai pengaruh budaya luar,
yaitu budaya Eropa Portugis. Tari ini, biasanya ditampilkan pada saat pernikahan ataupun
untuk penyambutan tamu. Selain itu juga ditampilkan pada musim panen.
Tari Campak Bangka Belitung ini dilakukan secara berpasang-pasangan, antara penari pria
dan penari wanita. Gerakan – gerakan pada tari ini sangat lincah dan ceria.
d. Tari Sekapur Sirih
Tari Sekapur Sirih hampir sama dengan tari Sepen yaitu untuk penyambutan. Hanya saja
untuk tari ini jauh lebih baik daripada tari Sepen Dalam menyambut tamu. Sebab ada
beberapa gerakan bebas dimanah para penari berinteraksi dengan para tamu.
Ada fungsi lain dari tari Sekapur Sirih ini, jadi bukan hanya sekedar penyambutan para tamu.
Namun juga sebagai suatu pemberian penghormatan atas suatu gelar, keberhasilan serta
kemenangan. Tarian ini biasanya dilakukan oleh penari wanita
Setiap para penari biasanya membawa sebuah kotak. Ada 2 jenis kotak yang dibawa oleh
penari. Untuk kotak pertama berisi bunga, sedangkan kotak yang kedua berisi daun sirih.

3. Lagu Daerah Bangka Belitung


Lagu daerah khas asal Bangka Belitung juga sangat menarik untuk kita dengarkan, yang
terdiri dari :
a. Lagu Daerah Bangka Belitung Gunung Tajam
Lagu asal Bangka Belitung yang pertama ini menceritakan tentang sebuh gunung yang tinggi,
gagah dan kokoh. Selain itu, digunung tersebut juga terdapat makam seseorang yang sangat
berjasa dalam menyebarkan tuntunan yang suci dan hal-hal kebaikan.
b. Alam Wisata Pulau Bangka
Lagu dari Bangka Belitung yang kedua ini menceritakan tentang suasana di pantai-pantai
yang ada di Pulau Bangka.
c. Lagu Yok Miak
Lagu yang berasal dari Bangka ini mendeskripsikan semboyan dari pulau itu sendiri yakni
sepintu sedulang yang memiliki arti selalu bekerjasama dalam mencapai sesuatu.
d. Zapin Serumpun Sebalai
Lagu yang memiliki judul zapin memang sangat identik bagi provinsi-provinsi yang ada di
Sumatera.
e. Miakku Sayang
Lagu dari Bangka Belitung selanjutnya berjudul Miakku Sayang. Arti dari kata Miakku
adalah Gadi. Sedangkan untuk cerita dari lagu Miakku Sayang adalah tentang sepasang
kekasih yang sedang lagi ada masalah dalam perjalanan hubungan mereka berdua.

4. Pakaian Adat Bangka Belitung


Pakaian adat Bangka Belitung adalah jenis pakaian yang umumnya dipakai dalam acara
pernikahan di kawasan Bangka Belitung. Pakaian ini merupakan wujud akulturasi dari
kebudayaan arab, tionghoa, dan melayu.
Nama pakaian adat bangka belitung ini akrab disebut Baju Seting dan Kain Cual
a. Baju Seting

Baju seting merupakan pakaian adat yang digunakan khusus oleh perempuan. Baju seting
adalah baju kurung berwarna merah yang terbuat dari kain beludru atau kain sutra. Dalam
penggunaannya, biasanya baju kurung ini dipadukan dengan bawahan berupa kain cual.
b. Kain Cual
Kain Cual Bangka atau lebih dahulu dikenal dengan Limar Muntok merupakan jenis kain
asli Bangka Belitung yang dibuat dengan metode tenun ikat. Motif dari Kain Cual sendiri ada
dua macam yakni motif corak penuh (Motif Penganten Bekecak) dan motif ruang kosong
(Motif Jande Bekecak).
5. Senjata Tradisional Bangka Belitung
Senjata tradisional terdiri dari :
a. Parang Bangka
Salah satu senjata tradisional di provinsi ini adalah parang bangka. Bentuknya seperti
layar kapal. Senjata ini biasa digunakan terutama untuk perkelahian jarak pendek.
Bentuk parang bangka ini mirip dengan golok di Pulau Jawa. Namun, ujung parang ini dibuat
lebar dan berat. Gunanya untuk menambah bobot sehingga sasaran dapat terpotong dengan
cepat. Parang yang berdiameter sedang atau sekitar 40 cm dapat digunakan untuk menebang
pohon. Hal ini karena bobot ujungnya yang lebih besar dan lebih berat.

b. Kedik
Senjata tradisional lainnya adalah kedik. Kedik adalah senjata tradisional yang digunakan
sebagai alat pertanian. Alat ini digunakan di perkebunan, terutama di kebun lada. Dalam
menggunakannya si pemakai harus berjongkok dan bergerak mundur atau menyamping.

6. Rumah Adat Bangka Belitung


Rumah adat Bangka Belitung terdiri dari :
a. Rumah Rakit Limas
Dimasa sekarang ini rumah adat rakit bisa ditemui di pinggiran sungai musi yang merupakan
hunian masyarakat keturunan tionghoa. Jadi ada nya sungai musi inilah yang menjadi salah
satu latarbelakang berdirinya bangunan rumah adat rakit.
2. Rumah Panggung
Rumah Panggung, ialah salah satu bangunan rumah adat dari Bangka Belitung. Bentunk dan
arsitektur rumah khas dengan mengadopsi gaya bangunan Melayu Awal, Melayu Bubungan
Limas. Bubungan limas ini yanga menjadi ikon rumah adat Sumatera Selatan gaes.

Anda mungkin juga menyukai