Anda di halaman 1dari 5

Nama - Nama Tarian Bangka Belitung

1. Tari Men Sahang Lah Mirah

Tarian Bangka Belitung bernama Men Sahang Lah Mirah menggambarkan tentang rasa
gembira dari masyarakat Bangka Belitung ketika sedang memetik hasil panen yakni lada
putih atau disebut juga dengan sahang. Ketika panen lada putih, masyarakat Bangka
Belitung selalu memanjatkan puji serta syukur pada Tuhan karena hasil panen tersebut yang
kemudian dijadikan inspirasi untuk menciptakan tarian ini.

2. Tari Campak

Tari campak merupakan tarian Bangka Belitung yang menceritakan tentang kegembiraan
dari pergaulan remaja di daerah tersebut. Tarian biasanya dibawakan oleh penari pria dan
wanita dengan ekspresi dan gerakan yang semuanya menggambarkan ekspresi
kegembiraan. Tarian ini lebih sering ditampilkan dalam acara menyambut tamu besar,
pernikahan dan beberapa acara penting lainnya.

Sebenarnya, tarian ini berasal dari Kepulauan Riau yang kemudian dibawa sekaligus
dikembangkan di Bangka Belitung oleh Nek Campak sehingga tarian ini lebih dikenal dengan
sebutan tari campak. Di zaman penjajahan Portugis, tarian ini mengalami akulturasi budaya
yang terlihat dari kostum, gerakan dan juga musik pengiring yang tampak seperti gaya Eropa
meski budaya lokal masih sangat terlihat dalam tarian ini seperti kostum untuk penari pria,
beberapa alat musik pengiring bergaya melayu dan juga alunan pantun.

Untuk kostum para penari juga merupakan perpaduan dari budaya Eropa dan juga Melayu.
Penari wanita akan memakai pakaian ala Eropa berupa gaun dan sepatu hak tinggi.
Sedangkan untuk busana pria terlihat seperti busana Melayu yakni celana panjang, kemeja,
peci dan selendang. Untuk sekarang, tarian ini sudah menjadi salah satu ikon kesenian
tradisional Bangka Belitung yang juga ditampilkan pada pesta rakyat.

3. Tari Sepen

Tari sepen merupakan tarian adat Bangka Belitung yang memiliki unsur pencak silat dalam
tariannya. Tarian ini sangat kental dengan budaya Melayu dan bisa terlihat dari busana para
penari, gerakan dan juga pengiring yang biasanya dilakukan dalam acara menyambut tamu
besar yang sedang berkunjung ke Bangka Belitung.

Untuk gerakan dalam tarian Bangka Belitung ini terlihat sangat lincah khususnya pada
gerakan tangan dan kaki. Selain itu, setiap gerakan dalam tarian ini juga memiliki makna
yang mendalam. Gerakan akan didominasi dengan gerakan bertepuk tangan yang kemudian
juga diserasikan dengan alunan alat musik pengiring. Sedangkan untuk formasi para penari
akan terlihat berpindah pindah namun tetap rapi sehingga akan terlihat indah untuk dilihat.
Tarian ini biasanya dilakukan oleh wanita secara berpasangan dan juga bisa ditampilkan
berpasangan antara pria dan wanita. Gerakan yang ditampilkan para penari akan terlihat
sama sama lincah dan dinamis sesuai dengan musik meski hanya ditarikan oleh wanita saja
atau berpasangan dengan pria.

Untuk alat musik pengiring yang biasa digunakan dalam tarian tradisional Bangka Belitung
tentunya beriramakan melayu dengan rebana, gendang, akordeon, rebana dan beberapa
alat musik lainnya. Para wanita umumnya menggunakan baju lengan panjang, celana
panjang dan kain untuk menutupi area pinggang. Sedankan untuk area kepala menggunakan
kerudung namun juga bisa tidak yang didominasi dengan warna cerah untuk
memperlihatkan suasana gembira.

4. Tari Beripat

Beripat beregong merupakan seni pertunjukan dari Bangka Belitung yang memperlihatkan
kejantanan pria ketika saling memukul dengan menggunakan rotan. Kata ripat berarti
memukul dan gong menjadi alat musik yang mengiring tarian ini. Nantinya, penilaian akan
dilakukan dengan melihat siapa yang paling sedikit mendapatkan bekas pukulan dan itu
yang menjadi pemenangnya.

Awalnya, permainan ini berfungsi untuk mempererat hubungan antar kampung, memupuk
sportivitas dan juga sebagai permainan. Tarian diperkirakan sudah ada sejak Kerajaan Badau
yakni Kerajaan pertama yang ada di Belitung. Menurut cerita, dulu dikatakan ada seorang
gadis yang sangat cantik sehingga banyak pria yang ingin mempersunting gadis tersebut
khususnya pemuda berilmu tinggi. Ini kemudian membuat orang tua sang gadis kesulitan
untuk memutuskan siapa yang pantas mendampingi anaknya.

Para peminang lalu bertanding ilmu dengan menggunakan rotan sebagai alat pemukul yang
akhirnya menjadi inspirasi tarian ini. Ketika akan dipertunjukkan, seorang Dukun kampung
dibantu dengan juru pisah dan pencatat akan memimpin tarian yang dilakukan pada malam
hari ini.
5. Tari Sekapur Sirih

Tari sekapur sirih merupakan nama tarian Bangka Belitung yang biasanya dilakukan 10
sampai 12 penari dan diantaranya ada 2 penari pria yang ada di posisi belakang. Penari akan
membawa wadah berisi sirih sebagai tanda penghormatan pada para tamu yang datang
pada acara tersebut. Gerakan para penari akan terlihat lincah yang bergerak ke kiri dan
kanan diiringi dengan musik tradisional gambus khas Belitung.

Salah satu gerakan yang terlihat dalam tarian Bangka Belitung ini seperti menerbangkan
atau menyebarkan bunga sebagai pertanda menolak bala. Para penari kemudian akan
mendekati tamu yang duduk di baris paling depan dan memberikan sirih dalam kotak
sebagai tanda penghormatan sekaligus persahabatan untuk para tamu.

6. Tari Pendulang Timah


Tari pendulang timah juga menjadi salah satu tarian daerah Bangka Belitung lebih tepatnya
merupakan hasil kreasi dari Sanggar Tari Belitong Lesong Batang, Kelurahan Lesung Batang.
Tarian ini menceritakan tentang kehidupan rakyat Bangka Belitung yang sedang mendulang
timah dengan cara tradisional.

Tarian Bangka Belitung ini akan dilakukan puluhan remaja laki laki tanpa mengenakan baju
dan hanya memakai celana pendek dengan tubuh yang dihiasi campuran kaolin dan bahan
pewarna kue aneka warna.

7. Tari Gi Ke Aik

Ini merupakan tarian yang berasal dari Bangka Belitung hasil kreasi Sanggar Seni Sepintu
Sedulang. Tarian menceritakan tentang aktivitas masyarakat Bangka Belitung ketika pagi
hari khususnya para wanita. Mereka akan pergi beramai ramai ke Kulong atau sungai kecil
untuk mencuci, mandi atau bebasuh dan kembali pulang sambil membawa air
menggunakan guci.

Anda mungkin juga menyukai