Anda di halaman 1dari 48

By Aditya Rakhmawan

adityarakhmawan@untirta.ac.id
Indikator
• Mahasiswa memahami manfaat/pentingnya
kimia dalam pertanian
• Mahasiswa mampu menjelaskan
bahaya/dampak dari bahan kimia pertanian
• Mahasiswa menyadari potensi pertanian
Indonesia
• Tumbuhan mendapatkan makanan dari
sekitarnya untuk membuat makanan melalui
fotosintesis
• Sumbernya: udara dan tanah
• Unsur yg diperlukan dalam jumlah besar (unsur
makro): C, H, O, N, P, K, Ca, S, dan Mg
• Unsur yang diperlukan dalam jumlah sedikit
(unsur mikro): Mn, Mo, B, Zn, Cu, dan Fe
• Jika kekurangan unsur yang diperlukan, no
good
• Kenapa bisa kekurangan?
• Erosi, penggunaan lahan yg terlalu lama,
tanah yg tidak cocok
• Apa yang dibutuhkan?
• Pemupukan
• Contohnya:
– Pupuk hijau = dari pembusukkan sisa2 tumbuhan
– Pupuk kandang = dari kotoran hewan
– Pupuk kompos = dari sampah organik yang telah
diproses menjadi massa yang kompak
• Keunggulan: menggemburkan tanah,
mengandung lebih banyak jenis unsur dan
penggunaannya tidak menimbulkan efek samping
• Pupuk buatan, pelopornya Justus von Liebig,
seorang ahli kimia tanah (1803 – 1873).
• Pupuk nitrogen, pupuk fosfor, dan pupuk
potasium (kalium)

Ceki
• Pupuk urea dan ZA (Zwavel Amonium)
• Urea, sifat basa, CO(NH2)2, kadar nitrogen 46,7%, kadar
nitrogen dibutuhkan, tapi tidak boleh terlalu tinggi,
– Nitrogen pada urea tidak langsung digunakan tumbuhan,
tapi diubah terlebih dahulu menjadi nitrat agar dapat
diserap akar
• ZA mengandung amonium sulfat. ZA dapat langsung
digunakan tumbuhan namun setelah dicampur kapur
(agar netral) karena bersifat asam.
• Bahan dasar pembuatan pupuk nitrogen adalah NH3
• Nitrogen berkaitan dengan pertumbuhan
daun
• Daun hijau dan lebat, itu ciri tercukupinya
nitrogen
• Daun menguning, tanda kekurangan nitrogen
ES, DS, dan TS
• ES (Enkel Super fosfat), kandungan fosfor setara 15%
P2O5
• DS (Double super fosfat), kandungan fosfor setara 30%
P2O5
• TS (Triple super fosfat), kandungan fosfor setara 45%
P2O5
• Pupuk super fosfat tersebut diolah dari batuan kalsium
fosfat (Ca3PO4) dengan penambahan asam
• Berkaitan dengan reproduksi tanaman
• Pertumbuhan batang dan akar
• Daya tahan tanaman terhadap cuaca
• Berperan dalam pembentukan gula dan
batang
• Daun menjadi ungu, tanda kekurangan fosfor
• Eutrofikasi
• Kalium klorida (KCl) dan pupuk ZK (K2SO4)
• Berkaitan dengan pembelahan sel tanaman di
setiap organ tanaman
• Bahan kimia yang digunakan untuk
mengontrol hama tanaman budi daya
• Reaksinya, mengganggu proses dasar biokimia
dan fisiologi suatu organisme
• Herbisida -> Kill weeds and other plants that grow where
they are not wanted (gulma)
• Algisida atau algasida -> alga. Control algae in lakes, canals,
swimming pools, water tanks, and other sites
• Avisida -> burung
• Bakterisida -> bakteri
• Fungisida -> Kill fungi (including blights, mildews, molds,
and rusts)
• Insektisida -> serangga
• Mitisida atau akarisida -> tungau
• Moluskisida -> siput
• Nematisida -> Kill nematodes (microscopic, worm-like
organisms that feed on plant roots)
• Rodentisida -> tikus
• Virusida -> virus
• Fumigan. Produce gas or vapor intended to destroy pests in
buildings or soil
• Ovisida. Membunuh telur serangga atau tungau
• Feromon. Biochemicals used to disrupt the mating
behavior of insects
• Penyemprotan pestisida disesuaikan dengan
perkembangan dari hama yang ingin dibasmi (misalnya
tahap telur, larva, atau hewan dewasa)
• Penyemprotan dilakukan di masa pertumbuhan, saat
sistem biokimia dan fisiologisnya sedang berada pada
kondisi rentan dirusak
• Pertimbangan waktu, saat hama mulai datang, bukan
saat hama mulai banyak dan sulit dikendalikan
• If not, kerugian bagi petani, penggunaan pestisida yang
tidak efektif (boros), dan tanaman yg rusak oleh hama
• Disemprot, ditabur, diinjeksikan pada batang,
pengasapan.
• Umumnya disemprotkan
• Furadan, contoh pestisida pembasmi cacing
pembusuk akar yang penggunaannya
ditaburkan
• Mengganggu kesehatan manusia dan lingkungan
• Sebab pestisida dapat menjadi residu dalam
tubuh hewan
• Akibatnya hewan pemakan serangga jadi mati,
begitu juga manusia
• Residu pestisida dalam tubuh tidak bisa
dihilangkan sama sekali
• Beberapa jenis hama, seperti serangga dapat
menjadi resistan
Pesticide use in homes may increase the risk of children
developing leukemia or lymphoma.

The fact that the study found an association between only


indoor use of insecticides and increased rates of cancer
makes sense
DDT, dieldrin, aldrin, chlordane, dinozeb,
heptachlor, lindane, hexachlorobenzene,
senyawa merkuri, pentachlorophenol, parathion
• Tata letak wilayah yang persis terletak pada garis
khatulistiwa
• Masyarakat Indonesia sejak dulu sebagian besar
memilih usaha tani
• Indonesia sudah mampu menjadi negara yang
mampu memproduksi, mendistribusikan dan
mengkonsumsi pangan secara mandiri
• Salah satu negara yang termasuk dalam wilayah
tropis
• Rempah-rempah dan Bahan Bakar Nabati (BBN)
• Sinar matahari dan intensitas curah hujan yang
hampir merata sepanjang tahun
• Plasma nutfah yang melimpah (mega
biodiversity). Biodiversity darat Indonesia
merupakan terbesar nomor dua di dunia setelah
Brazil. Biodiversity laut nya terbesar nomor satu
di dunia
• Total luas daratan Indonesia 192 juta ha,
– 123 juta ha (64,6%) = kawasan budidaya
– 67 juta ha (35,4%) = kawasan lindung.
• Dari 123 juta ha kawasan budidaya
– 101 juta ha = berpotensi untuk areal pertanian
• Dari 101 juta ha:
– 47 juta ha = sudah dibudidayakan menjadi areal pertanian,
– 54 juta ha = tersisa
(Direktorat Jenderal Pengelolaan Lahan dan Air, Kementerian
Pertanian, 2006)
Pada 2013 lalu tercatat luas area pertanian yang
ada di seluruh Indonesia mencapai 7,75 juta hektar.
Dengan penyusutan antara 150.000 hingga 200.000
hektar setiap tahun, area pertanian berpotensi
habis dalam 38 tahun.
Sumber: https://properti.kompas.com/read/2018/04/11/200000621/lahan-sawah-
terus-menyusut-ini-dampaknya.
Dampak
• “Impor kita akan semakin tinggi, sementara
masyarakat kita tambah terus seiring kenaikan
jumlah penduduk. Itu akan mendampak
kepada tergerusnya nilai devisa nanti”
• Belum lagi potensi hilangnya mata pencarian
masyarakat akibat alih fungsi tersebut.
Apa yang menguntungkan dari
Pertanian?
• Produksi beras petani 5 ton per hektar dan
harga jual beras mencapai Rp 10 ribu per kg,
• Petani bisa memperoleh pendapatan sekitar
Rp 50 juta per tiga bulan atau setiap kali
panen per hektar nya.
• Jika dikurangi biaya produksi sekitar Rp 7,5
juta petani sudah memperoleh keuntungan
bersih sekitar Rp 42,5 juta per 3 bulan.
Namun harga jahe sekarang
bukan Rp 15 ribu/ kg, tapi
sekitar Rp 22 ribu/ kg
Lahan pertanian seluas sekitar seperempat hektare di Langowan Barat, pernah
menghasilkan uang sekitar Rp 150 juta. Uang sebanyak itu dihasilkan hanya dalam
waktu empat bulan.
Kisah suksesnya dimulai tahun l977. Saat itu, ia mengambil
kredit dari Bank BNI sebesar 1,5 juta. Uang itu digunakan
menanam bawang merah di atas lahan sewaan seluas 1 hektar.
Hasilnya ternyata sangat baik. Sekali panen 7 ton, dijual dengan
harga Rp 150 per kilogram. Dalam satu tahun ia bisa panen tiga
kali. Itu artinya ia meraup hasil 2,85 juta rupiah setahun.
(sekarang Rp 32.000/ kg)

SUCCESS STORY
Kini protolan tingkat III Fakultas Hukum Universitas Airlangga Surabaya
ini memiliki lahan 200 hektar, tersebar di Sukomoro Nganjuk dan
Sidowarek serta Plemahan, keduanya di Pare.

Setiap tahun Bambang mengeluarkan 15% zakat usahanya dari


laba bersih sebesar 500 - 700 juta rupiah
Sengon itu bibitnya Rp 100
Saat Panen, 5 tahun jadi Rp 300.000.
Rata-rata berkisar antara Rp
700 rb,- sampai dengan Rp
1,2 jt per meter kubik. Kayu
jabon sangat
menguntungkan karena
masa panen sangat cepat
antara 4-6 tahun, dan bisa
dipanen 2-3x karena
bertunas
• Indonesia hingga saat ini masih belum mampu memakmurkan dan
mensejahterakan penduduknya
• Belum mampu mewujudkan kedaulatan pangan bagi seluruh
rakyatnya
• Indonesia masih mengimpor komoditas beras dan bahan pangan
lainnya seperti 45% kebutuhan kedelai dalam negeri, 50% kebutuhan
garam dalam negeri, bahkan 70% kebutuhan susu
2 juta ton per
tahun
Rupiah telah menembus
14.500 per dolar AS di
sejumlah bank besar.
cadangan (devisa) kita
sulit, ekspor sulit. Tapi
kita terus berusaha untuk
mengurangi beban impor
• Faktor yang perlu diperhatikan dalam mewujudkan
kedaulatan pangan serta ketahanan pangan yaitu
faktor produksi
• Petani Indonesia belum mampu memberikan hasil
produksi pertanian secara maksimal karena
beberapa sebab diantaranya hama tanaman,
kurangnya ketersediaan bibit unggul, kebutuhan
pertanian seperti pupuk dan obat obatan, air
irigasi
• Upaya yang dilakukan masih bersifat manual, seperti
pengeringan lahan beberapa waktu kemudian diolah
kembali dengan harapan tanaman berikutnya akan
lebih baik
• Harga benih unggul terhitung mahal
• Kurangnya ketersediaan pupuk dan obat obatan,
kelangkaan pupuk menjadi indikasi naiknya harga
pupuk di tingkat petani dan hal ini dimanfaatkan oleh
pelaku bisnis, membuat petani semakin berkurang
semangat meningkatkan hasil produksi beras
• Musim kemarau, kurangnya ketersediaan air
irigasi yang cukup
• Harga gabah yang dihasilkan tidak sesuai
dengan total dana yang dikeluarkan, pemicu
petani lebih memilih untuk urbanisasi
• Impor beras lebih murah mengakibatkan
ketergantungan bangsa Indonesia terhadap
impor beras
• Konsep agrikultur menjadi agribisnis, sehingga bukan
kemakmuran dan kemerataan pangan bagi rakyat
Indonesia melainkan usaha mencari keuntungan
sebesar-besarnya pelaku bisnis
• Kebiasaan orang Indonesia yang berprinsip “belum
makan kalau belum makan nasi”. Penduduk Indonesia
merupakan pemakan beras terbesar di dunia dengan
konsumsi 154 kg per orang per tahun. Bandingkan
dengan rerata konsumsi di China yang hanya 90 kg,
India 74 kg, Thailand 100 kg, dan Philppine 100 kg
 Sistem budidaya ekofarming yang ramah lingkungan
dan terintegrasi dengan kearifan lokal pada masing-
masing daerah di Indonesia.
 Mendatangkan ilmuwan-ilmuwan muda bertugas
meneliti untuk mengembangkan bibit unggul sesuai
lokasi, meneliti jenis hama, bekerjasama menciptakan
jenis pupuk baru yang sesuai dengan karakter serta
kondisi tanah.
 Keterlibatan ilmuwan-ilmuwan muda sangat bagus
untuk adaptasi dan mitigasi terhadap perubahan iklim
global secara berkelanjutan
Ketegasan pemerintah dalam distribusi pupuk.
petani harus mampu mengkalkulasi kebutuhan
pupuk, menghindari tindak penimbunan pupuk
yang dilakukan oleh oknum-oknum yang tidak
bertanggung jawab, kerja sama dengan KUD
• Mengembangkan alternatif solusi masalah
irigasi.
• Mengubah paradigma akan ketergantungan
pada beras
• Makanan alternatif pengganti nasi: ubi jalar,
ubi kayu dan berbagai umbi umbian serta
beraneka ragam sayur sayuran.
• Sosialisasi ini secara intens dan dengan
pendekatan demi kemakmuran rakyat

Anda mungkin juga menyukai