Analysis Reliability Of The Sensor Arm Robot Welding System To Support The
Production Of Car Seats PT Adient Automotif Indonesia
Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan pendidikan
DIPLOMA IV PROGRAM STUDI PROSES MANUFAKTUR
Oleh
Moch Fandi Rafiantono
NIM: 161244017
Penulis:
NIM: 161244017
Penguji:
Tugas Akhir ini telah disidangkan pada tanggal 26 Februari 2020 dan disahkan
sesuai ketentuan.
Pembimbing I
“Saya yang bertandatangan dibawah ini menyatakan bahwa laporan Tugas Akhir
ini adalah murni hasil pekerjaan saya sendiri. Tidak ada pekerjaan orang lain
yang saya gunakan tanpa menyebutkan sumbernya.
Saya memahami bahwa laporan Tugas Akhir yang saya kumpulkan ini dapat
diperbanyak dan atau dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya
plagiatisme.”
Yang menyatakan,
ABSTACT
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya bagi Allah SWT yang telah memberi petunjuk dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir dengan
judul “ANALISA KEHANDALAN SISTEM SENSOR LENGAN ROBOT
WELDING UNTUK MENUNJANG PRODUKSI KURSI MOBIL PT
ADIENT AUTOMOTIF INDONESIA”.
Penulisan Laporan Tugas Akhir ini dapat terwujud dan selesai dengan baik
karena adanya bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan rendah hati
penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat:
1. Dr. Syarif Hidayat selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri
Bandung .
2. Aris Suryadi, M.T selaku Ketua Program Studi Proses Manufaktur
3. Ir. Ating Sudrajat,M.Sc selaku dosen pembimbing yang bersedia
memberikan bimbingan dan arahan serta motivasi.
4. Panitia Tugas Akhir Program Studi Proses Manufaktur yang telah
membantu memudahkan akses yang telah penulis lalui.
5. Seluruh Dosen Jurusan Teknik Mesin yang telah membantu hingga laporan
ini selesai.
6. Kedua orang tua yang telah banyak memberikan doa dan tidak hentinya
memberikan semangat dan dorongan baik secara material dan spiritual.
7. Semua teman-teman dari Jurusan Teknik Mesin yang telah memberikan
motivasi dan semangat untuk mengerjakan dan menyelesaikan laporan ini.
Penulis
DAFTAR ISI
PERNYATAAN PENULIS.....................................................................................iii
ABSTRAK................................................................................................................i
ABSTACT.................................................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR................................................................................................v
DAFTAR TABEL...................................................................................................vi
DAFTAR ISTILAH................................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah.........................................................................1
1.2 Perumusan Masalah...............................................................................3
1.3 Tujuan Tugas Akhir...............................................................................3
1.4 Ruang Lingkup dan Batasan Masalah..................................................3
BAB IV 24
BAB V 26
Daftar pustaka.........................................................................................................26
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. 1 Data down time Lengan Robot Welding PT AdientAutumotif
Indonesia..........................................................................................2
DAFTAR TABEL
Daftar Simbol
λ : failure rate
k : failure
T : waktu
𝛉 : parameter skala
𝛃 : parameter bentuk
Daftar Singkatan
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu cara yang dilakukan oleh PT Adient Autumotif Indonesia untuk
mencapai produktivitas usaha yang tinggi yaitu dengan meningkatkan ketersediaan
peralatan proses produksi. Kualitas dan kelancaran proses produksi sangat
dipengaruhi oleh kondisi peralatan produksi, dalam hal ini adalah kondisi mesin-
mesin produksi dan mesin pendukung. Kinerja suatu sistem atau instalasi produksi
akan mengalami penurunan kondisi setelah beroperasi dalam jangka waktu tertentu.
Terhentinya proses produksi akibat kerusakan mesin akan menyebabkan
berhentinya proses selanjutnya sehingga akan mengurangi tingkat produksi. Hal ini
membuat perusahaan harus dapat mempertahankan kehandalan mesin produksi
supaya dapat memenuhi target produksinya. Kehandalan mesin dapat dipertahankan
dan ditingkatkan dengan menerapkan sistem pemeliharaan yang direncanakan dan
dilakukan dengan baik.
komponen – komponen yang terdapat pada Lengan Robot Welding. Data down
time Metal Plant PT Adient Autumotif Indonesia pada bulan November 2018
hingga Oktober 2019 dapat dilihat pada gambar 1.1.
500
250
0
Ruang lingkup yang dibahas dalam penelitian ini digunakan agar penelitian
dapat terarah dan fokus sehingga didapatkan hasil sesuai yang diharapkan. Ruang
lingkup penelitian ini ada;ah sebagai berikut:
1. Penelitian dilakukan di PT Adient Automotif Indonesia
2. Objek untuk penelitian dilakukan pada lengan robot welding metal plant
Beberapa ruang lingkup di atas dibatasi agar pembahasan bias lebih fokus
pada permasalahan yang akan diselesaikan. Berikut adalah batasan masalah tersebut
yaitu:
1. Data historis yang diambil meliputi data down time Lengan Robot Welding
pada bulan November 2018 – Oktober 2019
2. Berfokus pada perencanaan tindakan pencegahan terjadinya kegagalan
komponen yang sering mengalami kegagalan.
BAB I PENDAHULUAN
didapat melalui perusahaan antara lain data umum perusahaan, gambaran proses
produksi, time to repair, time to failure, dan failure mode. Pada bab ini juga
dijelaskan secara terperinci langkah-langkah yang digunakan dalam proses
pengolahan data time to failure dan time to repair dengan melakukan pencocokan
distribusi probabilitas yang paling sesuai. Setelah melakukan pengolahan data,
dilakukan analisis terhadap hasil pengolahan data.
Pada bab ini penulis menyimpulkan seluruh hasil penelitian yang telah
dilakukan. Kesimpulan ini merupakan jawaban dari tujuan penelitian. Selain itu
pada bab ini, penulis juga menyampaikan saran-saran yang diharapkan akan
bermanfaat sebagai pertimbangan dalam melakukan pemeliharaan Lengan Robot
Welding.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
(Sri Astuti
Widyaningsih)
2 2014 Maintenance Activity Mechanical Reliability
And Spare Part Plant Centered
Optimazation The Maintenance
Critical System On
Mechanical Plant Using
Reliability (Rcm)
Method At Pt.
Pertamina Gheothermal
Energy Kamojang Area.
(Ramadhini, Asyifa)
3 2016 Implementation Of Polymer Reliability
Reliability Centered Melting Centered
Maintenance (RCM) On Ceramics Maintenance
Polymer Melting System di
Ceramics System At PT. PT. Ferro
Ferro Indonesia Indonesia
(Muhammad Faizal)
Gambar 2.2
Keterangan :
II.2.2 Pemeliharaan
1. Pemeliharaan Terencana
Pemeliharaan terencana adalah pemeliharaan yang diorganisasi dan
dilakukan dengan pemikiran masa depan, pengendalian dan pencatatan sesuai
rencana yang telah ditentukan. Pemeliharaan terencana dibagi menjadi dua
yaitu Preventive mantenance (PM) dan Predictive Maintenance, berikut adalah
penjelasan dua hal tersebut;
3. Corective Maintenance
Pemeliharaan yang terdiri dari tindakan mengembalikan kondisi sistem
atau produk yang rusakatau gagalberoperasi kembali ke kondisi beroperasi.
Tindakanya biasanya berupa perbaikan komponen dari komponen rusak
ataupun penggantian komponen rusak. Pemeliharaan perbaikan biasanya
k
λ= (4.1)
T
Keterangan:
λ = failure rate
k =failure
T = Waktu
a. Distribusi Weibull
Reability Function :
β
t
R(t )=e
−( )
θ (4.3)
b. Chi-Square Test
Distribusi Chi-Square test digunakan dalam memodelkan fenomena
kerusakan yang sangat sedikit biasanya zero failure dengan asumsi
kegagalan konstan. Langkah-langkah untuk menyelesaikan Reability Test
e. Distribusi Eksponential
Distribusi Eksponential digunakan untuk menghitung kehandalan dari
distribusi kerusakan konstan. Distribusi ini mempunyai laju kerusakan
tetap terhadap waktu, dengan kata lain probabilitas terjadinya kerusakan
tidak tergantung pada umur alat. Distribusi ini adalah distribusi yang
paling mudah dianalisis. Parameter yang digunakan adalah 𝛌, yang
Rs = R1 x R2 x …….Rn (4.7)
Keterangan :
Rs = Reliability system seri
R1 = Reliability component 1
R2 = Reliability component 2
2. Konfigurasi pararel
Konfigurasi seri yaitu sebuah alternative penyelesaian masalah perhitungan
kehandalan dengan keadaan semua komponen penyusun sistem mengalami
kegagalan maka sistem juga mengalami kegagalan. Jika salah satu dari
komponen terkait pararel gagal, maka sistem tetap dapat berjalan. Konfigurasi
dapat dijelaskan pada gambar 4.5 Reliability Blok Diagram dibawah ini.
3. Konfigurasi campuran
Dalam kasus ini komponen penyusun sistem memiliki konfigurasi seri dan
konfigurasi pararel. Konfigurasi dapat dijelaskan pada gambar 4.6 Reliability Blok
Diagram dibawah ini
Keterangan
T = Interval waktu pencegahan penggantian kerusakan
t = waktu
R(t) = Kehandalan tanpa preventive maintenance
R(T) = peluang dari kehandalan hingga preventive maintenance pertama
R(t-T) = peluang dari kehandalan antara waktu t-T setelah sistem
dikembalikan dari kondisi awal pada saat T
Rm(t) = Kehandalan dengan preventive maintenance
II.2.5 Maintenability
Maintainability adalah kemampuan suatu komponen yang rusak untuk
dirawat/diperbaiki agar kembali seperti keadaan semula dan dalam periode tertentu
sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan. Maintainability memiliki rumus
matematis yang berbeda-beda, bergantung dari distribusi datanya (Ebeling, 1997).
Proses perbaikan itu sendiri dapat diuraikan menjadi beberapa subtugas dan waktu
tunda yang berbeda, dapat dilihat pada gambar 2.7 downtime di bawah ini.
Gambar 2. Downtime
( sumber : Ebeling, 1997 )
t
Pr{T ≤ t } = H(t) =∫ h ( t ) dt (4.10)
0
II.2.6 Avaibility
Availability adalah kemungkinan sebuah komponen untuk menjalankan
fungsinya (dengan berbagai aspek keandalan,kemampurawatan, serta dukungan
pemeliharaan). Availability juga dapat diartikan sebagai ketersediaan suatu
komponen dalam jangka waktu tertentu. Availability yang berubah terhadap waktu
dapat dihitung menggunakan persamaan berikut (Ebeling, 1997)
UpTime
Avaibility = (4.12)
Uptime+ Downtime
Setiap kegagalan yang terjadi dapat dikatagorikan ke dalam salah satu dari
keempat severity class berikut ini (John Moubray, 1997).
a. Critical Failure
Kegagalan yang menyebabkan kerugian secara langsung dan menyeluruh
terhadap kapabilitas alat dalam menghasilkan output.
b. Degraded Failure
Kegagalan yang tidak bersifat kritis, namun dapat menghambat kinerja alat
dalam menghasilkan output di beberapa kondisi. Tipe kegagalan ini
biasanya terjadi secara bertahap dan lambat laun dapat meningkat menjadi
critical failure.
c. Incipient Failure
Jenis kegagalan ini secara tidak secara langsung mempengaruhi kinerja alat
dalam menghasilkan output. Namun jika tidak diperhatikan (dibiarkan),
dapat menyebabkan degraded failure atau bahkan critical failure dimasa
mendatang.
d. Unknown
Pada tipe kegagalan ini, tidak ada rekaman tingkat keparahan atau dengan
kata lain tidak dapat terdeteksi
BAB III
METODE DAN PROSES PENYELESAIAN
a. pendahuluan
Pada tahap pendahuluan dilakukan penentuan topic penelitian,
mengidentifikasi masalah, perumusan masalah, serta menentukan ruang
lingkup penelitian. Hal ini dilakukan dengan melakukan studi literatur,
diskusi dengan pembimbing, dan diskusi dengan pihak perusahaan.
b. pengumpulan data
d. Tahap terakhir adalah membuat kesimpulan hasil penelitian dan saran untuk
penelitian lanjutan.