KAJI STRUKTUR
Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan pendidikan
Diploma III Program Studi Aeronautika
Disusun Oleh:
Mochammad Fajar Tris Rinaldi
NIM: 141221019
Penulis:
Penguji:
Tugas Akhir ini telah disidangkan pada tanggal 27 Juli 2017 dan disahkan sesuai
ketentuan.
Pembimbing I Pembimbing II
“Saya yang bertandatangan dibawah ini menyatakan bahwa laporan Tugas Akhir
ini adalah murni hasil pekerjaan saya sendiri. Tidak ada pekerjaan orang lain yang
saya gunakan tanpa menyebutkan sumbernya.
Materi dalam laporan Tugas Akhir ini tidak/belum pernah disajikan/digunakan
sebagai bahan untuk makalah/Tugas Akhir lain kecuali saya menyatakan dengan
jelas bahwa saya menggunakannya.
Saya memahami bahwa laporan Tugas Akhir yang saya kumpulkan ini dapat
diperbanyak dan atau dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya
plagiatisme.”
Yang menyatakan,
Bismillahirrahmanirrahim,
i
11. Ghani Fathur Rochim, Iis Nurhayati, Miftakhul Abrari, Muhamad Fadel, dan
Muhammad Azhar Abdul Aziz selaku kelompok abadi pada setiap mata kuliah
Program Studi Teknik Aeronautika.
12. Rekan-rekan mahasiswa/i Program Studi Teknik Aeronautika Politeknik
Negeri Bandung yang selalu mendukung penulis dalam pengerjaan Tugas
Akhir.
13. Ikatan Mahasiswa Teknik Aeronautika yang selalu mendukung penulis dalam
pengerjaan Tugas Akhir.
14. Rohis Aeronautika yang selalu memberikan motivasi kepada penulis dalam
pengerjaan Tugas Akhir.
15. Komunitas Polban Mengaji yang selalu memberikan dukungan kepada penulis
selama melaksanakan perkuliahan di Politeknik Negeri Bandung.
16. Intan Nur’azizah Rahman dari Program Studi D4 Teknik Kimia Produksi
Bersih yang membantu penulis dalam pengerjaan Tugas Akhir.
17. Ratna dari Program Studi D4 Manajemen Pemasaran Internasional yang selalu
memberikan dukungan dan motivasi kepada penulis dalam pengerjaan Tugas
Akhir.
18. Semua pihak yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu yang telah
terlibat banyak membantu sehingga Tugas Akhir ini dapat diselesaikan.
Pada penyusunan Tugas Akhir ini, penulis menyadari masih terdapat banyak
kekurangan yang dibuat baik sengaja maupun tidak sengaja dikarenakan
keterbatasan ilmu pengetahuan dan wawasan serta pengalaman yang penulis miliki.
Untuk itu penulis mohon maaf atas segala kekurangan tersebut. Penulis tidak
menutup diri terhadap segala saran dan kritik serta masukan yang bersifat
konstruktif bagi diri penulis. Akhir kata semoga dengan disusunnya Tugas Akhir
ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri, institusi pendidikan, dan masyarakat luas,
aamiin.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR....................................................................................................v
ABSTRAK ...................................................................................................................ix
ABSTRACT ..................................................................................................................x
iii
BAB III METODE DAN PROSES PENYELESAIAN............................................17
3.1 Studi Literatur..........................................................................................18
3.2 Desain Robot ...........................................................................................19
3.3 Pengecekan Dimensi Robot ....................................................................21
3.4 Plat Aluminium 1100 ..............................................................................21
3.4.1 Pemotongan Plat .........................................................................22
3.4.2 Membuat Coakan Plat ................................................................22
3.4.3 Bending Plat ................................................................................23
3.5 Pengujian Korosi Plat Aluminium 1100.................................................23
3.6 Simulasi Proses Bending Plat Aluminium..............................................24
3.7 Assembly Robot Inspeksi Pipa ................................................................24
3.7.1 Proses Drilling ............................................................................25
3.7.2 Assembly Rangka Robot .............................................................25
3.8 Pengecatan Rangka Robot ......................................................................26
3.9 Gaya Gesek..............................................................................................26
3.10 Prinsip Kerja Robot .................................................................................27
iv
DAFTAR GAMBAR
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR LAMPIRAN
vii
DAFTAR SIMBOL DAN SINGKATAN
Daftar Simbol
v : Kecepatan (m/s)
s : Jarak tempuh (m)
t : Waktu (s)
: Tegangan (N/m2)
F : Gaya yang bekerja pada benda (N)
f : Gaya gesek (N)
P : Daya motor
k : Koefisien gesek kinetis
A : Luas penampang melintang benda (m2)
: Regangan
l : Perubahan panjang benda (m)
l0 : Panjang awal benda (m)
E : Modulus elastisitas (N/m2)
L : Panjang plat
Lp : Pertambahan panjang tekukan plat
S : Tebal plat
Rn : Jari-jari dari titik pusat ke sumbu radius
X : Jarak antara jari-jari plat
: Sudut tekukan plat
Daftar Singkatan
viii
ABSTRAK
Pipa adalah benda yang digunakan oleh beberapa industri berfungsi untuk
mengalirkan atau memindahkan zat cair dan zat gas dari satu tempat ke tempat lain.
Seiring berjalannya waktu, pemakaian pipa dalam jangka waktu tertentu akan
mengakibatkan kerusakan pada pipa tersebut, khususnya pada bagian dalam pipa
karena bagian dalam pipa adalah tempat terjadinya kontak antara pipa dengan zat
yang dilewati oleh zat cair atau zat gas. Inspeksi pada pipa perlu dilakukan untuk
mengetahui kondisi pada bagian dalam pipa, sehingga apabila terjadi kerusakan dapat
diketahui letak dan jenis kerusakan yang terjadi. Inspeksi dilakukan dengan
menggunakan alat yang dapat memudahkan pekerjaan manusia, agar menghindari
dampak bahaya bagi manusia secara langsung.
Robot inspeksi pipa bertujuan untuk menginspeksi bagian dalam pipa. Robot
inspeksi pipa merupakan jenis mobile robot yang dilengkapi dengan kamera sebagai
komponen utama untuk melakukan inspeksi. Gerak dari robot memiliki kecepatan
konstan yang relatif rendah dengan memperhitungkan massa total dari rangka dan
komponen robot. Material yang digunakan untuk rangka robot yaitu plat aluminium
karena aluminium bersifat kuat agar dapat menampung semua komponen robot dan
tahan terhadap korosi.
Hasil inpeksi pipa dapat terlihat karena kondisi bagian dalam pipa tampak
pada rekaman kamera yang dibantu sumber cahaya. Hasil inspeksi yang dapat
diketahui yaitu crack dan corrosion yang terdapat pada bagian dalam pipa, sehingga
dapat dilakukan maintenance pada titik kerusakan tersebut untuk mencegah
terjadinya kerusakan pada bagian dalam pipa yang mengakibatkan kebocoran pada
pipa tersebut sehingga berdampak bahaya pada manusia dan lingkungan, serta
dampak kerugian pada industri.
ix
ABSTRACT
Pipe are object used by some industries to drain or move liquids and gases
from one place to another. Over time, the use of pipes within a certain time will be
damaged on the pipe, especially on the inside of the pipe because the inside of the
pipe is where the air contacts between the pipe with a substance passed by a liquid or
a gas substance. Inspection of pipes needs to be done to determine the condition on
the inside of the pipe, so that the disturbance can be known location and type of
damage that occurred. Inspection is done by using tools that can facilitate human
work, in order to avoid the impact of danger to humans directly.
Robot inspection pipes to inspect the inside of the pipe. Pipe inspection robot
is a type of mobile robot equipped with a camera as the main component for
conducting inspections. The motion of the robot has a relatively low constant speed
with the total. The material used for the robot framework is aluminum plate because
aluminum is so strong that it can accommodate all robot components and is resistant
to corrosion.
The results of pipe inspection can be seen because the inner conditions of the
pipe appear on the camera recording assisted light source. The results of the
examination can be known that the cracks and corrosion that exist on the inside of the
pipe, so that maintenance can be done at the point of damage is to prevent leaks on
the body and environment, and its impact on the industry.
x
BAB I
PENDAHULUAN
Penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang dilakukan oleh para
ilmuwan terdahulu membuka pikiran dan wawasan manusia untuk dapat
mengembangkan IPTEK di era globalisasi. Industri adalah salah satu aspek yang
dapat berkembang apabila dihubungkan dengan IPTEK. Pada era globalisasi ini,
industri sudah meluas di berbagai negara, baik negara maju maupun negara
berkembang. Berbagai gejala yang terjadi di industri dapat diselesaikan secara ilmiah
berdasarkan IPTEK. Penerapan IPTEK pada gejala tersebut dapat meningkatkan
kualitas industri sehingga dapat efisien dan efektif.
Perkembangan robot sudah semakin pesat sehingga dapat dipelajari dan dapat
dirancang untuk berbagai hal yang dapat mengatasi berbagai gejala umumnya pada
setiap komponen di industri, khusunya pada setiap penggunaan pipa di industri.
Mobile robot merupakan salah satu perkembangan dari robot dengan menggunakan
roda sebagai penggeraknya sehingga dapat bergerak secara konstan di dalam pipa
untuk melakukan inspeksi. Rangka yang digunakan pada mobile robot terbuat dari
1
2
material yang kuat sehingga dapat tetap kokoh ketika dipasangkan komponen sistem
robot.
Material yang digunakan untuk struktur mobile robot memiliki kelebihan dan
kekurangan, kelebihan material tersebut dapat digunakan untuk mengembangkan
rangka robot dan kekurangan dari material tersebut dapat diminimalisasi agar tidak
mengurangi fungsi dan kinerja dari mobile robot. Aluminium merupakan material
yang kuat sehingga dapat digunakan untuk struktur robot, serta aluminium memiliki
kelebihan tahan terhadap korosi.
1.3 Hipotesis
Robot inspeksi pipa dibuat dengan desain mobile robot yaitu sistem robot
yang dibuat dengan menggunakan roda sehingga dapat bergerak maju dan mundur,
dengan kecepatan konstan 10 cm/s. Robot inspeksi pipa berbentuk balok sehingga
dapat menampung komponen-komponen robot yang digunakan. Struktur robot
terbuat dari material plat aluminium karena aluminium merupakan material yang kuat
dan ringan, serta merupakan material yang tahan terhadap korosi karena pada
aluminium terjadi proses passivasi.
Prinsip kerja robot inspeksi pipa yaitu robot ini dapat bergerak maju dan
mundur pada bagian dalam pipa. Robot tersebut dilengkapi dengan kamera yang
3
berfungsi untuk merekam kondisi bagian dalam pipa yang dilewati robot sehingga
kondisi bagian dalam pipa dapat diketahui apakah pipa tersebut memiliki kerusakan
atau kondisi pipa tersebut masih dalam keadaan normal. Rangka robot dirancang
secara kokoh agar inspeksi yang dilakukan dapat efektif dan mengurangi resiko
kerusakan pada mobile robot.
Adapun beberapa tujuan pada rancang bangun robot inspeksi pipa yang harus
dicapai yaitu:
1. Membuat desain robot inspeksi yang sesuai dengan pipa yang dijadikan
objek inspeksi.
Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan di dalam Tugas Akhir ini,
beberapa ruang lingkup berikut akan dilakukan/dibahas antara lain:
1. Dalam hal untuk memperoleh material struktur robot inspeksi pipa yang
mudah didapatkan dipasaran maka digunakan material aluminium pada
pembuatannya.
Beberapa ruang lingkup di atas dibatasi agar pembahasan bisa lebih fokus
pada permasalahan yang akan diselesaikan. Berikut adalah batasan masalah tersebut
yaitu:
1. Rangka robot terbuat dari plat aluminium 1100 karena memiliki sifat
ringan, tahan terhadap korosi, mudah didapat dipasaran, dan konduktor
listrik.
4
4. Dimensi ukuran panjang, lebar, dan tinggi robot yaitu 10 inch x 5 inch x
4 inch karena pipa yang dijadikan objek inspeksi adalah pipa dengan
diameter dalam 8 inch.
5. Massa total robot adalah 1,5 kg yang berdasarkan pada hasil menimbang
komponen sistem robot dan rangka robot.
Penulisan tugas akhir ini dilakukan dengan cara yang sistematis dengan tujuan
untuk menjelaskan metode yang dilakukan serta pemecahan dari permasalahan yang
terjadi selama perancangan robot inspeksi pipa. Sistematika penulisan yang
digunakan yaitu:
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab tinjauan pustaka dan dasar teori menjelaskan tentang study
literature yang merujuk pada buku, jurnal, skripsi, maupun sumber internet. Pada
tinjauan pustaka menjelaskan tentang teknologi yang telah dirancang di masa lampau
dengan fungsi yang mirip dengan tugas akhir yang dirancang, dengan tujuan untuk
mengefektifkan perancangan dari tugas akhir yang dilakukan. Sedangkan dasar teori
menjelaskan tentang teori dari para ilmuwan yang digunakan untuk analisa dari
segala permasalahan yang terjadi selama perancangan tugas akhir dan untuk
tercapainya tujuan dari tugas akhir ini.
Pada bab hasil dan pembahasan menjelaskan tentang hasil secara kuantitatif
maupun kualitatif yang telah didapatkan dari perhitungan data, pengujian sample atau
spesimen uji, dan simulasi proses yang dilakukan pada perancangan tugas akhir.
Dilakukan pula pembahasan dari hasil yang telah didapat untuk dijelaskan secara
ilmiah mengenai hasil dari tugas akhir ini.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
maka kondisi beresiko berupa terdapat bahan kimia berbahaya di dalam pipa dapat
membahayakan tenaga kerja, dan juga dimensi pipa yang memiliki diameter kecil
tidak dapat dijangkau oleh manusia untuk melakukan proses inpeksi. Robot inspeksi
pipa telah diusulkan untuk memecahkan masalah tersebut [2]. Robot inspeksi pipa
dalam perancangannya perlu dikembangkan untuk menghasilkan pekerjaan yang
efektif dalam melakukan proses visual inspeksi sehingga hasil dari visual inspeksi
tersebut akurat dan robot dapat menyesuaikan dengan bentuk pipa yang dijadikan
objek inspeksi.
pentas sandiwara tentang robot. Menurut beberapa litelatur, robot dapat diartikan
sebagai sebuah alat mekanik yang dapat bekerja secara terus-menerus dan dapat
diprogram berdasarkan informasi dari lingkungan (melalui fungsi sensor) sehingga
dapat melaksanakan serta mempermudah beberapa pekerjaan manusia baik secara
otomatis ataupun tidak, sesuai dengan program yang telah ditanamkan pada chip
kontroler robot berdasarkan logika manusia [4].
Mobile robot merupakan salah satu jenis robot yang umumnya digunakan
untuk membantu pekerjaan di industri. Mobile memiliki arti bergerak, sehingga robot
ini dapat berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Mobile robot adalah sebuah
konstruksi robot yang memiliki ciri khas yaitu memiliki actuator berupa roda yang
berfungsi untuk bergerak dari satu tempat ke tempat yang lain [5].
Mobile robot merupakan robot yang paling populer dalam dunia penelitian dan
pengembangan robotika karena mobile robot dapat digunakan untuk mempermudah
pekerjaan manusia seperti melakukan inspeksi pada suatu objek seperti pada gambar
II-3. Mobile robot dapat bergerak dengan di-control oleh remote atau dapat bergerak
secara otomatis yang biasa disebut autonomous. Pada aplikasinya, proses inspeksi
umumnya menggunakan sistem mobile robot karena dengan menggunakan mobile
robot hasil dari inspeksi dapat akurat yang disebabkan karena kecepatan pergerakan
robot yang dapat diatur ataupun karena sensor parameter (sensor panas, sensor
cahaya, dll) yang dipasang pada robot tersebut.
Struktur robot umumnya menggunakan material akrilik maupun aluminium.
Pemilihan material yang digunakan untuk struktur robot diutamakan memiliki unsur-
unsur sebagai berikut [5]:
a. Ringan, agar robot memiliki massa total yang ringan sehingga dapat bergerak
dari satu tempat ke tempat yang lain, dan dengan massa yang ringan dalam
penggunaannya memudahkan robot untuk dibawa ke tempat dilakukan
9
pekerjaan.
b. Kuat, agar robot dapat menopang semua beban yang dihasilkan dari komponen-
komponen robot yang digunakan.
c. Antikarat atau antikorosi, agar rangka robot memiliki ketahanan terhadap
korosi sehingga korosi tersebut tidak menyerang komponen-komponen robot
yang berada di rangka robot.
d. Mudah digabung, agar dapat memudahkan proses assembly atau proses
perakitan robot menjadi sebuah model jadi.
Angka ke-4 dan angka ke-5 adalah kadar kemurnian aluminium untuk
aluminium murni. Contohnya jenis aluminium 1100 memiliki kadar aluminium
99% dan kadar paduan 1%.
Angka ke-6 adalah bentuk dari material yaitu: P menunjukan Plat, W
menunjukan wire, T menunjukan tube, dan B menunjukan bar [8].
2.2.4 Korosi
Korosi (perkaratan) adalah kerusakan yang terjadi pada logam akibat dari
adanya kontak antara logam dengan zat yang terdapat di lingkungan yang bersifat
korosif. Korosi juga dapat diartikan sebagai serangan pada logam sehingga
mengakibatkan kerusakan yang terjadi akibat reaksi kimia di lingkungannya. Korosi
menimbulkan kerugian yaitu benda yang menggunakan material logam menjadi tidak
awet karena terdapat kerusakan. Korosi dapat dicegah salah satunya dengan
melakukan pengecatan, pengecatan yang berbahan dasar seng & timbal akan
melindungi logam dari kontak langsung dengan zat korosif.
gesek yang terjadi antara roda sebagai penggerak mobile robot dengan permukaan
dalam pipa yaitu baja.
2.2.7 Kekuatan Material
2.2.7.1 Tegangan (Stress)
𝐹
𝜎=
𝐴
𝛥𝑙
𝜀=
𝑙0
keterangan: 𝜀 = regangan
𝛥𝑙 = perubahan panjang benda (m)
𝑙0 = panjang awal benda (m)
2.2.7.3 Modulus Elastisitas (Modulus Young)
Rancang bangun robot inspeksi pipa ini menggunakan dua motor sebagai
penggerak roda. Perhitungan mekanik robot berdasarkan pada hukum Newton 1.
Untuk menghitung gaya (N) yang dibutuhkan oleh motor, maka perhitungan gaya
adalah sama dengan perhitungan gaya gesek yang berdasarkan diagram benda bebas
pada pergerakan mobile robot yaitu sesuai dengan gambar II-6:
2.2.9 Bending
yang diberi tekanan. Proses bending adalah sebuah proses yang dilakukan dengan
cara memberi tekukan pada plat menggunakan alat bending secara manual ataupun
mesin bending. Salah satu metode bending yang dilakukan untuk plat yaitu bending
ram. Bending ram adalah proses bending yang digunakan untuk membuat
lengkungan yang besar pada plat yang mudah ditekuk. Pada proses bending ram, plat
ditekuk pada dua titik yaitu titik eksternal plat dan ram pada mesin bending untuk
melakukan proses bending [10].
Rn = Rd + X
La = Lb = L1 – (Rd + S)
Keterangan : L = panjang plat sebelum penekukan
Lp = pertambahan panjang tekukan
S = tebal plat
16
Rancang bangun robot inspeksi pipa diperlukan beberapa proses yang harus
dilakukan hingga menghasilkan model jadi. Struktur dari model robot pada dasarnya
terdiri dari material rangka robot, pengujian material rangka robot, perhitungan berat
komponen robot, dan simulasi proses pembentukan rangka robot. Proses yang
dilakukan untuk rancang bangun robot inspeksi pipa ditujukan dengan flow chart
pada gambar III-1:
Mulai
Studi Literatur
Tidak
Membuat Desain Robot dengan Menggunakan
Software Autodesk Inventor 2014
Pengecekan
Dimensi Robot untuk Pipa
berdiameter dalam 8 inch
Ya
Persiapan
Plat Aluminium 1100
17
1
Perakitan:
Selesai
18
digunakan untuk struktur robot karena aluminium adalah material yang memiliki sifat
ringan, tahan korosi, dan mudah didapatkan dipasaran. Plat aluminium jenis 1100
memiliki nilai aluminium murni sebanyak 99% dan 1% unsur paduan, sehingga
pemakaian aluminium 1100 dapat digunakan untuk struktur yang tahan terhadap
korosi. Plat aluminium (sheet metal) dalam aplikasinya sangat mudah untuk
dilakukan proses bending sehingga plat tersebut dapat dibentuk sesuai keperluan
untuk rangka dari mobile robot. Simulasi dari proses bending yang dilakukan,
merupakan proses yang bertujuan untuk mendapatkan nilai matematik dari sifat
benda yang menjadi objek bending, yaitu plat aluminium 1100.
19
Tebal plat yang digunakan untuk rangka penopang komponen robot yaitu 2
mm, sedangkan tebal plat yang digunakan untuk penutup rangka robot yaitu 1,5 mm.
Bentuk robot inspeksi pipa memiliki pengaruh besar pada kinerja robot di dalam pipa.
Misalnya bentuk robot lingkaran dapat membuat robot untuk berputar pada pipa
tetapi roda robot berada pada permukaan yang tidak datar sehingga beresiko terjebak
pada pipa. Robot berbentuk kubus memiliki resiko tidak dapat menampung
komponen-komponen robot yang digunakan. Robot berbentuk balok lebih efektif
digunakan karena robot digunakan hanya untuk gerak maju-mundur di dalam pipa
dan dapat menampung semua komponen robot yang akan digunakan.
Rangka robot terbuat dari plat aluminium 1100 dengan tebal 2 mm dan
dimensi yang telah ditentukan sesuai kebutuhan untuk merancang robot inspeksi
pipa, yang digunakan untuk menampung komponen-komponen robot yaitu motor dc,
driver l298n, Arduino uno, kamera, dan baterai, serta komponen pendukung lain.
Aluminium 1100 dapat diartikan aluminium tersebut adalah aluminium murni
dengan kadar 99% dan unsur paduan 1%.
Roda adalah part yang digunakan untuk melakukan gerak robot berupa maju
dan mundur. Robot inspeksi pipa dipasang dengan 4 roda yaitu 2 roda depan yang
dihubungkan dengan ash seperti pada gambar III-3 dan 2 roda belakang yang masing-
masingnya menggunakan motor dc. Roda robot memiliki ukuran diameter yang sama
yaitu 2 inch.
20
menggunakan ash roda. Ash roda terbuat dari besi, besi tersebut diambil dari obeng
yang memiliki ukuran diameter 3 mm. Ash roda tidak menggunakan jari-jari dari ban
roda karena jari-jari ban tidak kokoh / dapat bengkok ketika dipasangkan pada rangka
robot.
Angka ke-2 yaitu 1 menunjukan unsur dari aluminium tersebut sesuai gambar II-1
yang artinya aluminium tersebut memiliki kadar aluminium murni sebanyak 99%.
Angka ke-3 yaitu 1 menunjukan unsur paduan dari aluminium tersebut yaitu memiliki
unsur paduan sebanyak 1%.
Angka ke-4 dan ke-5 menunjukan kadar kemurnian aluminium untuk aluminium
murni. Contohnya jenis aluminium 1100 memiliki kadar aluminium 99% dan kadar
paduan 1%.
Huruf ke-6 yaitu P menunjukan bentuk dari material yaitu Plat.
21
3.4.1 Pemotongan Plat
Plat aluminium 1100 dipotong sesuai dengan ukuran dari gambar 2D rangka
robot inspeksi pipa. Proses pemotongan menggunakan mesin cutting yang dapat
dilakukan pemotongan segaris untuk plat. Mesin cutting digunakan berdasarkan tebal
plat yang dipotong. Pada proses pemotongan plat ini, plat yang dipotong memiliki
tebal 1,5mm dan 2mm. Plat yang akan dipotong diberi garis lurus sebagai tanda batas
potong untuk menghasilkan pemotongan yang akurat seperti pada gambar III-4.
Proses membuat coakan pada plat dilakukan seteleh proses pemotongan plat,
dengan tujuan untuk memberi celah ketika melakukan proses bending dan hasil dari
proses bending tidak akan bergesekan antara plat dapat dilihat pada gambar III-5.
22
Seperti halnya mesin cutting, mesin untuk membuat coakan juga digunakan
berdasarkan tebal plat yang digunakan. Pada robot inspeksi pipa tebal plat yang
digunakan untuk diberi coakan yaitu 2mm.
Aluminium murni memiliki ketahanan korosi yang cukup baik karena dapat
bertahan pada rentang pH 4 – 10. Rangka mobile robot terbuat dari material
aluminium 1100, sehingga rangka robot ketika melakukan inspeksi adalah bagian
yang utama yang terkena korosi. Umumnya HCl adalah asam kuat yang memiliki
pH=1 seperti pada gambar III-7.
Assembly atau perakitan adalah tahap akhir pada proses rancang bangun robot
inspeksi pipa. Assembly dilakukan untuk mengetahui kesesuaian rangka robot yang
digunakan untuk menopang komponen-komponen robotika. Pada perakitan robot
inspeksi pipa memiliki beberapa bagian yaitu perakitan rangka robot dari hasil
bending plat aluminium 1100 dan pembuatan proses drilling untuk fastener.
24
3.7.1 Proses Drilling
Pada proses drilling untuk fastener dilakukan setelah assembly rangka robot,
sehingga lubang yang dihasilkan akan sesuai antara rangka robot dengan cover
rangka robot. Ukuran mata bor yang digunakan yaitu 6 mm.
25
Gambar III-10 Rangka robot inspeksi pipa
3.8 Pengecatan Rangka Robot
Gaya gesek adalah gaya yang arahnya berlawanan dengan arah gerak benda
dan gaya gesek terjadi apabila terdapat 2 benda yang bersentuhan. Pada perancangan
robot dapat diketahui massa total dari robot inspeksi pipa yaitu 1,5 kg dan nilai
koefisien gesek kinetis antara aluminium dengan PVC yaitu 0,30 pada tabel II-3, dari
26
data tersebut dapat diketahui besar gaya gesek yang bekerja berdasarkan gambar III-
12. Robot dengan massa m kg bergerak arah horizontal pada sumbu x positif maka
gaya gesek yang dihasilkan yaitu:
∑F = 0
F–f=0
F=f
F = k.m.g
Perhitungan gaya gesek dilakukan untuk perhitungan daya motor pada rancang
bangun robot inspeksi pipa: kaji elektronika.
3.10 Prinsip Kerja Robot
Robot inspeksi pipa merupakan mobile robot yang dapat bergerak maju-
mundur pada bagian dalam pipa yang digerakan oleh motor dc dengan sumber
dayanya baterai lipo. Driver l298n berfungsi untuk mengatur kecepatan motor dc
sehingga kecepatan putar motor dc dapat bergerak konstan sesuai dengan besar
kecepatan relative lambat. Robot inspeksi pipa dilengkapi dengan kamera yang dapat
merekam kondisi bagian dalam pipa dari beberapa sudut, dari hasil rekaman tersebut
dapat diketahui kondisi bagian pipa yang diinspeksi. Robot inspeksi pipa di-control
dengan menggunakan smartphone untuk pergerakan maju-mundur sehingga robot
dapat kembali ke posisi awal ketika inspeksi telah dilakukan. Robot inspeksi pipa
diharuskan memiliki rangka yang kuat agar dapat menampung komponen-komponen
system robot agar tidak mengganggu proses inspeksi, dan rangka robot diharuskan
pula dapat tahan terdapat korosi karena di dalam pipa mungkin saja terdapat unsur
atau senyawa kimia yang dapat menyebabkan korosi pada rangka robot inspeksi pipa
yang terbuat dari plat aluminium.
27
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada perancangan robot inspeksi pipa, telah dibuat sebuah robot inspeksi
berbasis mikrokontroler yang memiliki rangka yang cukup kuat dan tahan terhadap
korosi. Total berat dari robot inspeksi pipa yaitu 1,505 kg, dengan berat tersebut
rangka robot yang terbuat dari plat aluminium tetap kokoh karena menggunakan plat
yang memiliki tebal 2 mm, dan dengan berat sebesar 1,505 kg robot inspeksi pipa
dapat bergerak konstan dengan kecepatan yang relatif lambat.
Struktur robot memiliki desain yang kokoh karena dapat menopang berat
komponen robot. Berbeda halnya apabila menggunakan material plastik, material
aluminium dengan tebal 2 mm tidak melengkung ketika semua komponen robot
dipasang menjadi bentuk robot inspeksi pipa. Adanya roda membuat robot inspeksi
pipa dapat bergerak untuk melakukan proses inspeksi.
Rangka robot yang terbuat dari plat aluminium telah diberikan coating berupa
cat. Cat memiliki fungsi untuk mengurangi tingkat korosi pada aluminium. Hasil
pengujian laju korosi pada plat aluminium dengan menggunakan HCl ditunjukan
pada tabel IV.1 berikut:
4.2 Pembahasan
Pada proses perancangan robot inspeksi pipa dilakukan proses bending untuk
mendapatkan ukuran dari rangka robot inspeksi pipa, simulasi dari proses bending
untuk mendapatkan nilai regangan dan tegangan dari plat aluminium 1100, pengujian
korosi untuk mengetahui korosi yang terjadi pada plat aluminium 1100 terhadap nilai
keasaman dan perhitungan gaya gesek.
28
4.2.1 Bending Plat Aluminium
Proses bending plat dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu perhitungan dan
teknik gambar kerja. Pada perancangan robot inspeksi pipa, rangka robot dibuat
dengan menggunakan proses bending yang berdasarkan teknik gambar kerja dari
desain yang telah dibuat sehingga dapat memudahkan pekerjaan dan hasil dari
bending dapat akurat karena dengan gambar teknik seluruh garis untuk tempat alat
bending sudah tergambar jelas sesuai dengan dimensi yang dibutuhkan.
Contoh proses bending dengan menggunakan gambar teknik yaitu sesuai dengan
gambar IV-1.
29
𝑅𝑛 . 𝜋 . 𝛼 𝑜
𝐿𝑝 =
180
Rn = Rd + X , maka:
Lp = 3,24 mm
Pada hasil perhitungan pertambahan panjang, plat aluminium yang dilakukan proses
bending pada rangka robot yang memiliki tebal 2mm akan mengalami pertambahan
panjang senilai 3,24mm. Setiap satu kali tekukan / bending maka plat aluminium
bertambah panjang 3,24mm dari panjang awal sebelum dilakukan proses bending.
Panjang akhir plat aluminium yaitu 388,30 mm + (3,24 x 4) mm = 401,26 mm.
Berdasarkan data tersebut dapat dihitung regangan yang terjadi pada plat aluminium
yang digunakan untuk rangka robot dengan persamaan:
𝛥𝑙
𝜀=
𝑙0
401,26 𝑚𝑚 − 388,30 𝑚𝑚
𝜀=
388,30 𝑚𝑚
12,96 𝑚𝑚
𝜀=
388,30 𝑚𝑚
𝜀 = 0,033
𝑅𝑛 . 𝜋 . 𝛼 𝑜
𝐿𝑝 =
180
Rn = Rd + X , maka:
Lp = 2,43 mm
Pada hasil perhitungan pertambahan panjang, plat aluminium yang dilakukan proses
bending pada rangka robot yang memiliki tebal 1,5mm akan mengalami pertambahan
panjang senilai 2,43mm. Setiap satu kali tekukan / bending maka plat aluminium
bertambah panjang 2,43mm dari panjang awal sebelum dilakukan proses bending.
Panjang akhir plat aluminium yaitu 448,25 mm + (2,43 x 3) mm = 455,54 mm.
𝛥𝑙
𝜀=
𝑙0
455,54 𝑚𝑚 − 448,25 𝑚𝑚
𝜀=
448,25 𝑚𝑚
7,29 𝑚𝑚
𝜀=
448,25 𝑚𝑚
𝜀 = 0,016
31
4.2.2 Perhitungan Gaya Gesek
Pada perancangan robot dapat diketahui massa total dari robot inspeksi pipa
yaitu 1,505 kg seperti gambar IV-4 dan nilai koefisien gesek kinetis antara roda robot
yang dilapisi rubber dengan permukaan dalam pipa yang terbuat dari PVC
(diasumsikan logam) yaitu 0,30 berdasarkan tabel II-3.
32
4.2.3 Hasil Simulasi
4.2.3.1 Deformasi
Pada hasil simulasi proses bending dapat diketahui nilai deformasi terbesar
berada pada permukaan aluminium 1100 yang diberikan gaya (pada bagian tengah
plat aluminium 1100). Deformasi adalah perubahan bentuk dan ukuran pada plat
aluminium 1100 akibat dari gaya pada proses bending. Deformasi pada proses
bending merupakan deformasi plastis karena plat aluminium 1100 tidak dapat
kembali ke ukuran semula setelah dilakukan proses bending. Nilai dari deformasi
akan semakin besar apabila semakin dekat dengan tempat diberikannya gaya pada
plat aluminium 1100, dan sebaliknya. Nilai deformasi maksimal pada plat aluminium
1100 adalah 0,054426, sesuai pada gambar IV-4.
33
4.2.3.2 Regangan
Pada hasil simulasi bending terhadap regangan yang terjadi pada plat dapat
dijelaskan permukaan plat yang mengalami gaya bending mendapat nilai regangan
sebesar 0,10268 hingga 0,05134. Regangan adalah perbandingan pertambahan
panjang plat aluminium dengan panjang awal dari plat aluminium tersebut. Regangan
maksimum yang terjadi pada plat ketika proses bending yaitu 0,46206. Nilai
regangan dapat diketahui dari gambar IV-5.
Pada hasil perhitungan untuk plat aluminium 1100 yang digunakan untuk
rangka utama robot, plat aluminium 1100 yang memiliki tebal 2 mm memiliki nilai
regangan 0,033. Perbandingan nilai regangan antara hasil simulasi bending dengan
hasil perhitungan adalah 60%. Perbedaan hasil regangan tersebut relatif kecil
sehingga hasil regangan dapat diasumsikan sesuai antara simulasi dengan
perhitungan.
34
4.2.3.3 Tegangan
Pada hasil simulasi proses bending, nilai tegangan tidak dapat diketahui
melalui perhitungan karena pada mesin bending tidak diketahui gaya yang diberikan
pada plat sehingga dilakukan simulasi untuk mengatahui tegangan aluminium 1100.
Tegangan yang terjadi pada proses bending aluminium 1100 memiliki nilai
maksimum yaitu 2,0295 x 108 N/m2, sesuai pada gambar IV-6.
pH=3 pH=2
35
pH=1 pH=0
36
Pengujian korosi yang dilakukan hanya pada rentang waktu 5 hari, sehingga
memungkinkan korosi pada pH diatas 0 belum terjadi. Pada pH=0 gelembung-
gelembung yang terjadi lebih banyak dibandingkan pada pH=1, pH=2, dan pH=3
maka dapat diartikan semakin besar nilai keasaman pH semakin cepat korosi yang
akan terjadi pada aluminium. Hal ini membuktikan bahwa lapisan aluminium oksida
(Al2O3) melindungi aluminium pada kondisi keasaman dan mencegah terjadinya
korosi pada aluminium 1100. Namun, pada pH=0 aluminium 1100 tidak dapat
menahan korosi yang terjadi.
37
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Spesifikasi robot inspeksi pipa yang telah dirancang dengan berat total
1,505 kg memiliki dimensi 10 inch x 5 inch x 4 inch karena pipa yang
dijadikan objek inspeksi adalah pipa berdiameter dalam 8 inch.
3. Berdasarkan massa total robot yaitu 1,505 kg, maka gaya gesek yang
dihasilkan robot yaitu 4,429 N dengan nilai koefisien gesek kinetis
antara pipa dengan PVC adalah 0,30.
38
5.2 Saran
2. Perlu diketahui unsur atau senyawa kimia yang terdapat pada pipa yang akan
dilakukan inspeksi agar dapat diketahui apakah material dari rangka robot
yang telah dibuat dapat menahan segala resiko kerusakan pada robot tersebut,
salah satunya yaitu tingkat korosi yang terjadi.
5. Pengembangan sistem pula dapat pemberian koordinat pada letak crack atau
kerusakan pipa agar memudahkan dalam proses uji tak merusak.
39
DAFTAR PUSTAKA
2. Nayak, Ankit dan Pradhan, K. 2014. "Design of a New In-Pipe Inspection Robot"
dalam Procedia Engineering Nomor 97.
3. Fitter. 2015. "Ilmu Pipa - Mengenal Fungsi, Jenis-Jenis Pipa, dan Komponennya".
[online].(http://www.cnzahid.com/2015/08/mengenal-fungsi-jenis-dan-
komponen-pipa.html?m=0). diakses tanggal 06 Juni 2017.
4. Sanjaya, Mada. 2014. Panduan Praktis Pemograman ROBOT VISION
menggunakan MATLAB dan IDE Arduino. Bandung: ANDI
5. Purnomo, Arief. 2015. "Definisi Robot, Jenis-Jenis Robot, Klasifikasi Robot,
Komponen Utama Robot". [online].
(http://ug-komputer.blogspot.co.id/2015/01/defini-robot-jenis-jenis-robot.html).
diakses tanggal 20 Juni 2017.
6. Logam Ceper. 2014. "Aluminium dalam Pengecoran Logam". [online].
(https://logamceper.com/aluminium-dalam-pengecoran-logam/). diakses tanggal
20 Juni 2017.
7. Geekpapaya. 2012. "Inspectorbots Minibot Surveillance and Inspection Robot".
[online]. (http://www.geekpapayas.com/product/inspectorbots-minibot-
surveillance-and-inspection-robot/). diakses tanggal 01 Juli 2017.
8. Irawan, Yudy Surya. 2013. "Material Teknik". [online].
(https://matrudian.files.wordpress.com/2013/10/material-teknik-08th.pdf). diakses
tanggal 01 Juli 2017.
9. NN. "Koefisien Gesek Statik dan Koefisien Gesek Dinamik". [online].
(http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/18464/Appendix.pdf;jses
sionid=0A77AF16836B99758ED6C5B0982BC915?sequence=1). diakses tanggal
29 Juli 2017.
10. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2013. Aircraft
Sheet Metal Forming. Jakarta
40
LAMPIRAN A DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Curriculum Vitae
Data Pribadi
Nama Mochammad Fajar Tris Rinaldi
Tempat, Tanggal Lahir Bandung, 20 Juli 1994
Jenis Kelamin Laki-Laki
Kewarganegaraan Indonesia
Agama Islam
Status Perkawinan Belum Kawin
Alamat Jl. Cilisung No. 2 RT.01 RW.05 Desa
Sukamenak Kecamatan Margahayu
Kabupaten Bandung
Nomor Telepon 081320446237
E-mail fajartris94@gmail.com
Jurusan Teknik Mesin
Program Study D3 – Teknik Aeronautika
Kemampuan Bahasa Bahasa Indonesia
IPK 3.19
Pendidikan Formal
Tahun Tempat Spesifikasi
2003 - 2009 SDN Sukamenak VIII
2009 - 2011 SMPN 1 Margahayu
2011 - 2014 SMAN 10 Bandung Program IPA
2014 - sekarang Politeknik Negeri Bandung Teknik
Aeronautika
41
42
Pendidikan Informal
Tahun Tempat Spesifikasi
2012 Academica English Course
2014 Bela Negara Polban Peserta
Training Motivasi Mahasiswa Baru Peserta
2014 by Butterflyact Training
Program Pengenalan Kehidupan Peserta
Kampus 2014
Pelatihan Komputer (Netiquet) Peserta
POLBAN
ESQ Peserta
Pengalaman Organisasi
Tahun Diskripsi Posisi
2006 Pramuka Anggota
42
43
Foto-Foto Kegiatan
43
44
Pergerakan robot inspeksi pipa di dalam robot sudah stabil karena mengikuti
jalur pipa. Pergerakan robot dilakukan pada pipa berukuran 360 m.
44
45
∑F = 0
F–f=0
F=f
F = µk.m.g
B. Perhitungan Bentangan Plat
L = La + Lb + Lp
𝑅𝑛 . 𝜋 . 𝛼 𝑜
𝐿𝑝 =
180
Rn = Rd + X
La = Lb = L1 – (Rd + S)
C. Perhitungan pH
pH = -log(Molaritas)
45
46
Desain 3D komponen
46
47
47