Anda di halaman 1dari 3

MATERI PELAYANAN ANESTESI DAN BEDAH

1. Operasi aman
 Site marker dengan menggunakan spidol berwarna hitam pada operasi yang
mempunyai lateralisasi, dan kasus multifraktur.
 Chek list keselamatan pasien : Sign in ( inform consent anestesi dan bedah, alergi,
tanda2 vital, resiko gagal nafas, resiko kehilangan darah > 500 ml, rencana anestesi)
Time out ( Jenis tindakan, kelengkapan tim operasi, diagnosis, kelengkapan alat, kasa
jarum, antibiotic, pemeriksaan penunjang, hal-hal yang perlu diperhatikan), Sign Out
(jenis tindakan yang dilakukan, kelengkapan alat, kasa, dan jarum)
2. Penjadwalan operasi elektif
Asal: Poliklinik, UGD, perawatan, kamar bersalin  dijadwalkan operasi  pemeriksaan
penunjang (Laboratorium, USG, EKG, Rontgen)  Konsultasi Anestesi dan atau
spesialis lain yang diperlukan  pendaftaran ke ruang Operasi  pengecekan
kelengkapan administrasi dan medis pasien  edukasi pasien tentang persiapan operasi
3. Penjadwalan operasi cito
Asal: Poliklinik, UGD, perawatan, kamar bersalin  dijadwalkan operasi  pemeriksaan
penunjang (Laboratorium, USG, EKG, Rontgen)  Konsultasi Anestesi dan atau
spesialis lain yang diperlukan  pendaftaran keruang operasi  pengecekan
kelengkapan administrasi dan medis pasien  pasien disiapkan di OK  menghubungi
tim yang diperlukan
 Perbedaannya dengan elektif adalah, persiapan dilakukan dalam waktu cepat dan
efisien, kadang-kadang urutan alur dilakukan simultan. Tindakan harus sudah dapat
dilakukan dalam waktu 30 menit sejak pengambilan keputusan
4. Kelengkapan pre operatif
a. Surat pengantar dari DPJP yang berisi diagnosis, rencana tindakan, dan indikasi
tindakan yang ditandatangi oleh DPJP.
b. Surat persetujuan tindakan operasi
c. Surat Konsul anestesi
d. Surat persetujuan tindakan anestesi
e. Lembar edukasi pasien tentang tindakan anestesi
f. Pemerikasaan penunjang
g. Konsul spesialis lain jika diperlukan
5. Persiapan operasi
a. SPO penerimaan pasien baru rawat inap
b. Puasa minimal 6 jam sebelum tindakan
c. Klisma
d. Cukur
e. Site marker
f. Antibiotik
g. IVFD
h. Pemakaian baju khusus pasien operasi
i. Kateter jika di perlukan
6. Alur pasien di ruangan: Ruang transfer (persiapan operasi),ruangan OK (Sign In, Time
Out, Sign Out), monitoring, Recovery Room, pindah perawatan pulang
7. Transfer pasien (sesuai SPO)
8. Uraian tugas perawat sesuai dengan jenis tindakan:
 PJ: penerimaan pasien baru/rencana tindakan, pengecekan kelengkapan operasi baik
pasien, obat-obatan maupun alat, pembagian tugas ketenagaan, pengecekan asuhan
keperawatan, melakukan evaluasi kerja pelaksana, pengecekan kelengkapan
persiapan operasi esok hari.
 RR: mengobservasi pasien post operasi sampai pasien pindah ruangan/pulang dan
melakukan kolaborasi dengan dokter/DPJP, mengecek kesiapan alat di RR
 Perawat pendamping/asisten anestesi: mempersiapkan alat-alat dan obat-obatan
anestesi, mengecek kesiapan pasien dan BRM, membantu dokter anestesi dalam
monitoring pasien selama tindakan.
 Instrumen: mengetahui jenis tindakan yang akan dilakukan, pengecekan kelengkapan
instrument tindakan, menyiapkan bahan pemeriksaan PA, koordinasi dengan
sirkulasi.
 Sirkulasi: menyiapkan instrument tindakan yang akan dilakukan, mempersiapkan
pasien di ruang operasi, mengecek kelengkapan tim operasi, melakukan checklist
keselamatan operasi.
9. Inform consent (HPK dan PP)
10. Alur keluar masuk linen
 Linen kotor  di dalam plastik infeksius berwarna kuning  masuk ke passbox 
ke ruang utilitas kotor/sloopsing dikeluarkan melalui jendela ke arah luar menuju
laundry. Untuk linen bersih dari laundry masuk dari luar, dalam keranjang khusus
linen ruang ok  dipintu masuk melalui pintu belakang cssd kemudian di rapikan di
lemari linen yang terletak di ruang cssd
11. Pencucian dan pensterilan alat
 Instrument yang sudah digunakan dilakukan dekontaminasi dengan air yang dicampur
amniozym dalam perbandingan 1L air + 5 cc amniosyn selama 15 menit, lalu
instrument disikat dan dibilas dibawah air mengalir. Kemudian instrumen
dikeringkan, disusun, dan disterilkan dalam autoclave (juknis pemakaian autoclave
terlampir)
12. Manajemen pengelolaan obat ( MPO) : Narkotika, expire date, Pemusnahan obat narkotik
 Obat-obatan narkotika (morphin, pethidin, fentanyl, propofol), obat disimpan didalam
kotak khusus terkunci.
 Pengadaan obat-obatan di ruang operasi dilakukan melalui permintaan setiap 2x
seminggu, jumlah permintaan di hitung sesuai kebutuhan rencana operasi dengan
pertimbangan stock minimal-maksimal.
 Obat-obatan yang mendekati expire date kurang lebih 1 bulan sebelumnya sudah di
retur ke apotik.
 Pemusnahan obat-obatan narkotik yang telah dibuka bisa digunakan selama 2x24 jam,
setelah itu dimusnahkan. Waktu pemusnahan adalah pagi hari disaksikan dokter
anestesi, Kainst, dan PJ.
13. Bongkar ruang OK
 Bongkar besar dilakukan 1x/bulan, bongkar rutin dilakukan 1x/minggu, dan
pembersihan ruangan rutin dilakukan setiap hari dan selesai tindakan.

Anda mungkin juga menyukai