Anda di halaman 1dari 28

DOKUMEN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

(DPLH)
PENDIRIAN MENARA TELEKOMUNIKASI
Undang-Undang Republik Indonesia No. 32 Tahun 2009 Tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 2012 Tentang Izin Lingkungan Pasal 2
Ayat 1 Setiap Usaha dan atau Kegiatan wajib memiliki AMDAL atau UKL-UPL
wajib memiliki Izin Lingkungan
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 5 Tahun 2012, Pasal 5 Ayat (4)
bahwa Jenis rencana usaha dan/atau kegiatan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) wajib memiliki UKL-UPL atau SPPL dan pemantauan lingkungan
hidup sesuai dengan peraturan perundang-undangan mengenai jenis rencana
usaha dan/atau kegiatan yang wajib memiliki UKL-UPL atau SPPL.
SE – MENLH Nomor SE.7/MENLHK/SETJEN/PLA.4/12/2016 tanggal 28
Desember 2016 tentang Kewajiban Memiliki Dokumen Lingkungan
Hidup bagi Orang Perseorangan atau Badan Usaha yang Telah Memiliki Izin
Usaha dan/atau Kegiatan.
SURAT ARAHAN DOKUMEN LINGKUNGAN KEGIATAN PENCUCIAN
MOBIL – A.N. SUKARDI GOSAL DARI DINAS LINGKUNGAN HIDUP
KOTA MAKASSAR No. 660.2/……/DLH/VI/2020 TANGGAL JUNI 2020
PENERAPAN SANKSI ADMINISTRASI BERUPA PAKSAAN
PEMERINTAH KEGIATAN OPERASIONAL MENARA KOMUNIKASI
BTS SITE MAROS- MONCONGLOE – PT. TOWER BERSAMA dari
DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA MAKASSAR No.
660.2/,,,,,,,,,,/DLH/VI/2020 TANGGAL , JUNI 2020
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan kehutanan Republik Indonesia
Nomor P.102/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2016 Tentang Pedoman
penyusunan dokumen lingkungan hidup bagi usaha dan/atau kegiatan
yang telah memiliki izin usaha dan/atau kegiatan tetapi belum memiliki
dokumen lingkungan hidup
Tujuan penyusunan Dokumen Lingkungan - Dokumen
Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH) ini adalah:

1. Mengidentifikasi kegiatan yang diperkirakan dapat


menimbulkan dampak terhadap lingkungan pada setiap
tahapan kegiatan
2. Mengidentifikasi dampak-dampak yang timbul akibat
adanya usaha dan/atau kegiatan
3. Mengidentifikasi komponen lingkungan yang terkena
dampak akibat adanya usaha dan/atau kegiatan.
4. Merumuskan upaya pengelolaan lingkungan dan upaya
pemantauan lingkungan sehingga dapat meminimalkan
dampak negatif dan mengoptimalkan dampak positif
yang ditimbulkannya.
SPESIFIKASI TEKNIS TOWER
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN
& UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN
Jenis Kegiatan, Sumber Dampak dan Besaran Dampak Lingkungan
Lingkungan yang telah terjadi
Sumber Dampak Jenis Dampak Besaran Dampak
1 2 3
A. Pasca Kontruksi (Operasional)
1. Kegiatan Operasional Menara Komunikasi BTS
Kegiatan operasional Keresahan masyarakat - Intensitas keluhan masyarakat
menara telekomunikasi (pengaduan)
- Timbulnya pembicaraan kurang
baik di masyarakat
- Warga tidak menyetujui
operasional Menara

Persepsi rawan tersambar petir Tersambar petir karena Ketinggian


menara 30 m yang menyebabkan
kebakaran dan menara roboh

Bahaya kosretling listrik dan Besarnya konsleting listrik dan adanya


kebakaran akibat adanya bahan yang percikan api pada bahan yang mudah
mudah terbakar terbakar

Kemungkinan protes warga akibat Besarnya dampak kemungkinan protes


adanya dampak operasi menara BTS warga akibat adanya menara BTS

Penurunan estetika dan kenyamanan Kegiatan operasi menara BTS


diperkirakan akan berdampak terhadap
dampak persepsi rawan roboh, rawan
tersambar petir, rawan gelombang
elektromagnetik, dan dampak bahaya
kebakaran dan dampak kemungkinan
protes warga dan dampak tersebut
akan berlanjut pada penurunan estetika
dan kenyaman Masyarakat
Bencana Alam dan Gangguan alam (Force Majure)
Konstruksi menara yang tidak sesuai Robohnya menara telekomunikasi Kejadian robohnya menara telekomunikasi
standar(lanjutan)

Kegiatan operasional antena Terjadinya gangguan kesehatan masyarakat timbulnya penyakit pada masyarakat sekitar akibat
pemancar/menara sekitar akibat radiasi terpapar radiasi antena menara.

Kegiatan operasional antena pemancar/menara


Kegiatan operasional menara -Gangguan frekwensi dan gangguan pancaran Keluhan masyarakat akibat gangguan sinyal radio,
telekomunikasi gelombang elektromagnetik TV

Rawan kriminalitas/pencurian Kerjadian kriminalitas/pencurian peralatan menara

2 Operasional Genset
Kualitas Air, Oli bekas dan minyak Kualitas Air, Oli bekas dan minyak Menurunnya kualitas air didasarkan pada
pelumas dari operasio-nal genset pelumas dari operasional genset dapat Keputusan Gubernur Prop. Sulsel No.14 Tahun
dapat menurunkan kualitas air di menurunkan kualitas air di sekitarnya, 2003 tentang Pengelolaan dan Pengendalian
sekitarnya baik air tanah maupun badan air Pencemaran Air dan Udara, Penetapan Baku Mutu
Limbah Cair, Baku Mutu Udara Ambien dan Emisi,
dan Baku Tingkat Gangguan Kegiatan yang
Beroperasi di Prop. Sulsel.
Kualitas Udara, dampak menurunnya Kualitas Udara, Jenis dampak adalah Menurunnya kualitas udara adalah meningkatnya
kualitas udara bersumber dari emisi menurunnya kualitas udara yang ada di dalam zat-zat dalam udara sesuai Peraturan Gubernur
gas buang akibat operasional genset. ruang genset dan lingkungan sekitarnya. Sulawesi Selatan No. 69 tahun 2010 tentang Baku
Mutu dan Kriteria Kerusakan Lingkungan Hidup.
B. Tahap Pasca Kontruksi
Kegiatan perpanjangan kontrak atau Keresahan masyarakat - Intensitas keluhan masyarakat ./pengaduan
pembongkaran menara - Timbulnya pembicaraan kurang baik di
masyarakat
- Pro kontra warga terhadap perpanjangan
atau pembongkaran menara

Perubahan Tata guna lahan Terjadi perobohan menara BTS sehingga


mempengaruhi tana guna lahan

Penurunan tingkat pelayanan jalan dan Besarnya sirkulasi kendaraan keluar masuk
keamanan lalu lintas selama proses perobohan kendaraan pada saat perobohan menara BTS,
dapat menimbulkan bangkitan maupun tarikan lalu
lintas

Produksi limbah padat akibat perobohan Limbah sampah padat dari aktivitas perobohan
pembangunan menara BTS

Kecelakaan kerja Terjadinya kecelakaan kerja selama proses


pembongkaran menara BTS
Berdasarkan hasil analisis komponen lingkungan yang diperkirakan terkena
dampak maka komponen lingkungan yang dikelola dan dipantau adalah
komponen lingkungan yang mengalami dampak akibat usaha dan/atau
kegiatan Operasional Menara Komunikasi BTS Site Maros Moncongloe oleh
PT. Tower Bersama. Dampak lingkungan akan dikelola dan dipantau pada
setiap tahapan pembangunan, yaitu tahap pra-konstruksi, konstruksi, dan
pasca-konstruksi/ operasional.

Berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.


102/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2016 tentang Pedoman Penyusunan
Dokumen Lingkungan Hidup Bagi Usaha Dan/Atau Kegiatan Yang Telah
Memiliki Izin Usaha Dan/Atau Kegiatan Tetapi Belum Memiliki Dokumen
Lingkungan Hidup, maka uraian upaya pengelolaan dan pemantauan
lingkungan hidup terhadap dampak meliputi Sumber Dampak, Jenis Dampak,
Besaran dampak, upaya pengelolaan dampak, upaya pemantauan, dan
Periode serta instansi yang berperan dalam mengawasi dan mengontrol
kegiatan.
PENDEKATAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN
Upaya pengelolaan lingkungan hidup yang dilakukan pada
kegiatan Menara Komunikasi BTS Site Maros Moncongloe oleh PT.
Tower Bersama secara garis besar yaitu :
1. Melakukan pemeliharaan peralatan menara sesuai prosedur serta
melakukan peninjauan menara secara berkala
2. Pemasangan instalasi sambaran petir meliputi penangkal petir external
dan penangkal petir internal
3. Melengkapi BTS dengan pagar yang melindungi instalasi BTS dari
makhluk hidup untuk menghindari terjadinya sengatan EMF (Sengatan
akibat piranti telekomunikasi selular hanya terjadi apabila makhluk
hidup menyetuh bagian antena, dimana perlu diketahui bahwa BTS
terdiri dari ruang piranti, menara dan antenna),
4. Menerapkan Standar Keselamatan Dan Kesehatan Kerja di Lingkungan
Perusahaan
5. Memasang rambu-rambu K3 didalam lokasi kegiatan
6. Pengelolaan Limbah Padat Domestik dan kerjasama dengan instansi
kelurahan dan pengangkutan limbah domestik paling sedikit 1 x 24 jam
7. Menjalin interaksi sosial yang harmoni antara pihak pemrakarsa
dengan masyarakat sekitar.
8. Melakukan pendekaatan kepada pemerintah daerah (Camat, Lurah dan
Organisasi Kemasyarakatan) untuk bertindak sebagai mediator dalam
meredam keresahan masyarakat sekitar.
PENDEKATAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN
Upaya Pemantauan Lingkungan merupakan tindak lanjut pemantauan
terhadap pelaksanaan pengelolaan lingkungan yang telah di rumuskan.

Bentuk pemantauan lingkungan meliputi lokasi pemantauan, cara/metode


pemantauan, lokasi pemantauan, jangka waktu dan frekuensi
pemantauan, institusi pemantauan.pengujian paramater baku mutu
lingkungan dan pelaksanaan pemantauan lingkungan

SISTEM PEMANTAUAN LINGKUNGAN


Pemantauan lingkungan dilakukan dengan tujuan memperoleh informasi
peringatan dini terganggunya kualitas lingkungan atau mulai
berkurangnya efesiensi pemantauan lingkungan yang dilakukan yaitu
dengan memantau parameter–parameter lingkungan yang dikelola
.
PENGELOLAAN INFORMASI PEMANTAUAN LINGKUNGAN
Data dicatat, diolah, disajikan dalam bentuk table atau grafik
Titik Upaya pemantauan lingkungan hidup yang akan dipantau oleh pihak
pemrakarsa Kegiatan Menara Komunikasi BTS Site Maros Moncongloe oleh
PT. Tower Bersama secara garis besar yaitu :

1. Sekitar Lokasi Lokasi Area Kegiatan


UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN
& UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN

Program Pelaksanaan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan


Hidup Kegiatan Operasional Menara Komunikasi BTS Site Maros
Moncongloe oleh PT. Tower Bersama
disusun

Berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan


Nomor P. 102/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2016 tentang Pedoman
Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup Bagi Usaha Dan/Atau
Kegiatan Yang Telah Memiliki Izin Usaha Dan/Atau Kegiatan Tetapi
Belum Memiliki Dokumen Lingkungan Hidup, maka uraian upaya
pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup terhadap dampak
meliputi

Sumber Dampak, Jenis Dampak, Besaran dampak, upaya


pengelolaan dampak, upaya pemantauan, dan Periode serta instansi
yang berperan dalam mengawasi dan mengontrol kegiatan.
Kegiatan Operasional Menara Komunikasi BTS Site Maros
Moncongloe oleh PT. Tower Bersama tidak perlu melengkapi izin
PPLH.

Anda mungkin juga menyukai