Anda di halaman 1dari 6

PROGRAM KERJA UNIT FARMASI TAHUN 2016

1. Pendahuluan
Unit Farmasi adalah unit pelaksana fungsional yang menyelenggarakan
seluruh kegiatan pelayanan kefarmasian di Rumah Sakit. Pelayanan Farmasi
merupakan pelayanan langsung dan beranggung jawab kepada pasien yang
berkaitan dengan sediaan farmasi dengan maksud mencapai hasil yang pasti
untuk meningkatkan mutu kehidupan pasien.

2. Latar belakang
Pelayanan kefarmasian di Rumah Sakit merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari system pelayanan kesehatan Rumah Sakit yang berorientasi
kepada pelayanan pasien, penyediaan sediaan Farmasi,Alat Kesehatan, dan
Bahan Medis Habis Pakai yang bermutu dan terjangkau bagi semua lapisan
masyarakat termasuk pelayanan farmasi klinik. Pelayanan kefarmasian
merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mengidentifikasi, mencegah, dan
menyelesaikan masalah terkait obat.
Tuntutan pasien dan masyarakat akan peningkatan mutu pelayanan
kefarmasian, mengharuskan adanya perluasan dari paradigm lama yang
berorientasi kepada produk (drug oriented) menjadi paradigm baru yang
berorientasi pada pasien (patient oriented) dengan filosofi pelayanan
kefarmasian (pharmaceutical care)

3. Tujuan umum dan tujuan khusus


a. Tujuan Umum :
Terselenggaranya pelayanan Farmasi yang optimal sesuai dengan Visi dan
Misi Rumah Sakit.
b. Tujuan Khusus :
 Terselenggaranya pelayanan kefarmasian sesuai standar Permenkes
no. 58 tahun 2014.
 Meningkatnya mutu pelayanan farmasi.
 Pelayanan farmasi yang efektif,efisien dan terjangkau.
 Meningkatkan dan mengutamakan pasien safety.

4. Program (kegiatan pokok) dan rincian kegiatan


Program No Rincian
Peningkatan pelayanan 1. Pengadaan obat-obatan life seving/yang lebih
lengkap.
2. Komunikasi yang efektif ke pasien (konseling
obat).
3. Visite bangsal.

4. Home care.

Peningkatan sarana 1. Pengadaan computer.


dan prasarana
2. Pengadaan ruang khusus untuk peracikan obat.

3. Pengadaan APD untuk peracikan obat.

4. Pengadaan label peringatan obat (high


alert,lasa dan tanda kadaluwarsa).
5. Kotak obat untuk masing-masing obat di
farmasi.
6. Pengadaan tas emergency kit

7. Pengadaan thermometer kulkas yang ditempel


didepan pintu kulkas.
Peningkatan SDM 1. Penambahan 1 tanaga apoteker pendamping.

2. Diikutsertakan dalam seminar-seminar


kefarmasian.
3. Pelatihan good dispencing.
4. Study banding untuk pelayanan kefarmasian di
RS yang sudah terakreditasi minimal B.
5. Mengundang motivator untuk penyemangat
kerja.
Peningkatan Mutu 1. Identifikasi dengan benar,nama,tanggal
lahir,nomor rekam medik.
2. Pembuatan laporan insiden salah
obat,dosis,cara pakai,salah pasien
3. Penggunaan APD dengan benar.
Cuci tangan dengan benar pada saat sebelum
dan sesudah meracik obat.
4. Pemeriksaan kadaluwarsa obat, high alert dan
lasa.
5. Pemasangan label high alert dan lasa.

6. Penyimpanan obat sesuai dengan standart

7. Penghitungan standar pelayanan minimal


farmasi (SPM).

5. Cara Melaksanakan Kegiatan


a) Sosialisasi pada staf
b) Koordinasi dengan unit lain yang terkait
c) Rapat rutin dengan staf (dilakukan 1 bulan sekali)
d) Up date tentang pelatihan yang diadakan baik dalam maupun luar rumah
sakit
e) Up date tentang perkembangan tentang kefarmasian

6. Sasaran
Program Sasaran (%)
Peningkatan pelayanan 100 %

Peningkatan sarana dan prasarana 100 %

Peningkatan SDM 100 %


Peningkatan mutu 80 %

7. Jadwal pelaksanaan Kegiatan


Program N Pelaksanaan kegiatan Bulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
o.
Peningkatan 1. Pengadaan obat-obatan life V V V V V V V V V V V V
pelayanan seving/yang lebih lengkap.
2. Komunikasi yang efektif V V V V V V V V V V V V
ke pasien (konseling obat).
3. Visite bangsal. V V V V V V V V

4 Home care. V V V V V V V
Peningkatan 1 Pengadaan computer. V V V V V V
2 Pengadaan ruang khusus V V V V V V V V V V V V
sarana dan
untuk peracikan obat.
prasarana
3 Pengadaan APD untuk V V V V V V V V V V V V
peracikan obat.
4 Pengadaan label peringatan V V V V V V V V V V V V
obat (high alert,lasa dan
tanda kadaluwarsa).
5 Kotak obat untuk masing- V V V V V V V V V V V V
masing obat di farmasi.
6 Pengadaan tas emergency V V V V V V V V V V V V
kit
7 Pengadaan thermometer V V V V V V V V V V V V
kulkas yang ditempel
didepan pintu kulkas.
Peningkatan 1 Penambahan 1 tanaga V V V V V V V V V V V
SDM apoteker pendamping.
2 Diikutsertakan dalam V V V V V V V V V V V V
seminar-seminar
kefarmasian.
3 Pelatihan good dispencing.
V V V V V V V V V V V V

4 Study banding untuk


pelayanan kefarmasian di V V V V
RS yang sudah
terakreditasi minimal B.
5 Mengundang motivator V
untuk penyemangat kerja.
Peningkatan 1 Identifikasi dengan
Mutu benar,nama,tanggal V V V V V V V V V V V V
lahir,nomor rekam medik.
2 Pembuatan laporan insiden
salah obat,dosis,cara V V V V V V V V V V V V
pakai,salah pasien
3 Penggunaan APD dengan
benar. V V V V V V V V V V V V
Cuci tangan dengan benar
pada saat sebelum dan
sesudah meracik obat.
4 Pemeriksaan kadaluwarsa
obat, high alert dan lasa. V V V V V V V V V V V V
5 Pemasangan label high
alert dan lasa. V V V V V V V V V V V V
6 Penyimpanan obat sesuai
dengan standart V V V V V V V V V V V V
7 Penghitungan standar
pelayanan minimal farmasi V V V V V V V V V V V V
(SPM).

8. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan

 Evaluasi dilakukan melalui rapat bulanan staf.


 Dibuat data monitoring program tiap bulan.
 Dibuat laporan semester dan laporan tahunan.

9. Pencatatan, pelaporan dan evaluasi kegiatan


 Pencatatan dilakukan sesuai dengan kegiatan program (pelaporan: lihat
dari laporan SPM, narkotika tiap bulan)
 Pelaporan kepada direktur secara lisan insidentil, secara tertulis tiap
semester dan akhir tahun dan diberikan tembusan kepada yayasan.

10. Pembiayaan
Anggaran dibebankan pada anggaran rumah sakit.

Anda mungkin juga menyukai