Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN

MANAJEMEN INVESTASI DAN PASAR MODAL

ANALISIS FUNDAMENTAL DAN ANALISIS TEKNIKAL

SAHAM PERUSAHAAN

Dosen Pembimbing :

Meliza Silvi, SE., MSi., CFP

Disusun Oleh :

Kelas I2

Adelia Yola Santika (2017310353)

Linggar Palupi (2017310793)

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS SURABAYA

2020
ANALISIS FUNDAMENTAL

PER
EPS Growth Dividend Yield (%) &
EPS (Rp) PER (kali) Growth DPS (Rp)
Rate (%) Cover (kali)
No. Perusahaan Ratio
201
2017 2018 2017 2018 2017 2018 2017 2018 2018 2017 2018
7
1. UNVR 918 1.194 61 39 9,54 30,06 6,39 1,30 870 915 1,55 & 2,01 1,05 & 1,30
2. KLBF 52 53 32,5 28,7 4 2 8,13 14,3 22 25 1,30 & 2,36 1,64 & 2,12
5

UNVR KLBF
No. Rasio
Hijau Merah Hijau Merah
1. EPS  
2. PER  
3. EPS Growth Rate  
4. PER Growth Ratio  
5. DPS  
6. Dividend Yield & cover  

KESIMPULAN UNVR

Rasio EPS, EPSGr, DPS, dan Dividend Yield & Cover mengalami kenaikan yang
berarti prospek PT. Unilever Indonesia Tbk baik. Rasio PER mempunyai nilai yang tinggi,
namun mengalami penurunan drastis pada tahun 2018 dan didukung dengan kinerja EPSGr
yang meningkat. Rasio PERGr mempunyai nilai diatas 1, namun mengalami penurunan yang
drastis juga dan mendekati angka 1 yang merupakan nilai ideal untuk dibeli. Sehingga
kesimpulannya saham pada PT. Unilever Indonesia Tbk sebaiknya dibeli.

KESIMPULAN KLBF

Dari perhitungan 6 rasio fundamental dapat dikatakan bahwa saham KLBF untuk
investasi jangak pendek sebaiknya tidak dibeli karena PER diatas 25 serta PERGr yang tinggi
diatas 1 membuat harga saham sangat mahal. Namun jika untuk jangka panjang KLBF baik
untuk dibeli. Hal ini dikarenakan dari kinerja dan laba perusahaan KLBF terus meningkat
terlihat dari EPS dan DPSnya. Walaupun PER dan PERGr tinggi tapi memiliki kinerja yang
baik hal ini mengundang perhatian investor karena masih ada kemungkinan harga saham
meningkat. EPSGr dari KLBF menurun namun EPS tetap naik menurut saya masih baik
untuk dibeli karena dari sisis EPS terus meningkat yang dapat memprediksi harga saham
masih dapat meningkat. Saham jika digunakan dalam jangka panjang nilainya akan terus
meningkat.
Perhituangan UNVR (Unilever)

1. Earning Pere Share (EPS)


EAT
EPS =
Rata−rata jumlah saham
7.004 .562.000 .000
2017 = = Rp 918
7.630.000 .000
9.109 .445.000 .000
2018 = = Rp 1.194
7.630.000 .000
Analisis : EPS pada tahun 2018 lebih besar daripada EPS tahun 2017. Hal ini
menunjukkan bahwa PT. Unilever Indonesia Tbk dapat bertumbuh dengan baik.
Kemungkinan besar penjualan dan labanya naik.

2. Price to Earnings Ratio (PER)


Harga pasar saham sekarang
PER =
Laba per lembar saham
55.900
2017 = = 61 kali
918
45.400
2018 = = 39 kali
1.194
Analisis : PER di atas 20x sehingga dianggap mahal, namun PER mengalami penurunan
drastis dari tahun 2017 ke tahun 2018, sehingga PT. Unilever Indonesia Tbk mempunyai
harga saham yang jauh lebih murah daripada tahun 2017.

3. Earnings Per Share Growth (EPSGr)


EPS sekarang
EPSGr =( EPS sebelumnya
x 100 % ) −100

918
2017 =( x 100 % )−100 = 9,54%
838
1.194
2018 =( x 100 % )−100 = 30,06%
918
Analisis : EPSGr mengalami peningkatan maka harga saham akan meningkat juga
dimasa datang.

4. Price Earning Ratio Growth (PERGr)


PER
PERGr =
EPSGr
61
2017 = = 6,39
9,54
39
2018 = = 1,30
30,06
Analisis : Nilai PERGr keduanya diatas 1, namun mengalami penurunan yang drastis
sehingga saham PT. Unilever Indonesia Tbk layak dibeli.

5. Dividend Per Share (DPS)


Dividen tunai yang dibayarkan
DPS =
Rata−rata jumlah lembar sahamberedar
6.638.100 .000 .000
2017 = = Rp 870
7.630.000 .000
6.981.450 .000 .000
2018 = = Rp 915
7.630 .000 .000
Analisis : DPS meningkat sehingga pemegang saham memperoleh pendapatan regular
yang tinggi dari investasi, bukannya menunggu capital gain yang diperoleh ketika saham
dijual.

6. Dividend Yield & Cover


Dividen per saham( tahunan)
Dividend Yield =
Harga pasar saham sekarang
870
2017 = = 1,55%
55.900
915
2018 = = 2,01%
45.400
Analisis : Dividend yield mengalami peningkatan, sehingga bagus jika melakukan
pembelian saham karena tingkat keuntungan atas investasi juga akan meningkat.

Laba per saham


Dividend Cover =
Dividen per saham
918
2017 = = 1,05 kali
870
1.194
2018 = = 1,30 kali
915
Analisis : Dividend cover mengalami peningkatan, sehingga kemampuan PT. Unilever
Indonesia Tbk dalam membayar dividen dimasa datang dapat dikatakan baik.

Perhitungan KLBF (Kalbe Farma)

1. Earnings Per Share (EPS)


OPAT
EPS =
Rata−rata Jumlah Saham
2.350.884 .933 .551
2016 = = Rp 50
46.875 .122.110
2.453.251 .410 .604
2017 = = Rp 52
46.875 .122.110
2.497 .261.964 .757
2018 = = Rp 53
46.875 .122 .110
Dari hasil perhitungan dapat dilihat bahwa laba di setiap tahun mengalami
peningkatan. Hal ini menggambarkan kinerja perusahaan Kalbe Farma baik. Semakin
tinggi EPS menggambarkan semakin banyak laba yang dihasilkan perusahaan Kalbe
Farma untuk dibagikan ke pemegang saham.
2. Price to Earnings Ratio (PER)
Harga Pasar Saham Sekarang
PER =
Laba Per Lembar Saham
1.690
2017 = = 32,5 Kali
52
1.520
2018 = = 28,7 Kali
53
Dari hasil perhitungan di atas, PER Kalbe Farma 2017-2018 lebih dari 25 kali yang
menunjukkan harga saham terlalu mahal untuk dibeli bagi investasi jangka pendek.
Namun daripada 2017 harga saham pada tahu 2018 lebih murah.

3. Earnings Per Share Growth (EPSGr)


EPS Sekarang
EPSGr = ( x 100 %) - 100
EPS Sebelumnya
52
2017 = ( x 100 % ) - 100 = 4%
50
53
2018 = ( x 100 % ) - 100 = 2%
52
Dari perhitungan di asts, EPSGr Kalbe Farma mengalami penurunan 2 % yang artinya
kinerja dari perusahaan untuk menghasilkan laba bagi pemegang saham menurun dari
tahun sebelumnya, namun perusahaan tetap menghasilkan laba yang lebih tinggi dari
tahun sebelumnya.

4. Price Earning Ratio Growth (PERGr)


PER
PERGr =
EPSGr
32,5
2017 = = 8,13
4%
28,7
2018 = = 14,35
2%
Dari hasil perhitungan, PERGr Kalbe Farma di atas 0,8, hal ini menunjukkan harga
saham yang terlalu mahal karena sudah diatas value, jadi tidak baik untuk dibeli,
sebaiknya dijual bagi yang memiliki saham Kalbe Farma.

5. Dividend Per Share (DPS)


Dividen Tunai yang Dibayarkan
DPS =
Rata−rata jumlah lembar saham yang beredar
1.047.790 .983 .485
2017 = = Rp 22
46.875 .122.110
1.190.617 .283 .850
2018 = = Rp 25
46.875 .122.110
Dari perhitungan di atas, DPS Kalbe Farma mengalami kenaikan, hal ini
menggambarkan bahwa kinerja perusahaan atau laba perusahaan semakin meningkat.

6. Dividend Yield & Cover


Dividen perSaham(Tahunan)
Dividend Yield =
Harga Pasar Saham Sekarang
22
2017 = = 1,30%
1.690
25
2018 = = 1,64%
1,520
EPS
Dividend Cover =
DPS
52
2017 = = 2,36 Kali
22
53
2018 = = 2,12 Kali
25
Dari perhitungan di atas, Dividen Yield Kalbe Farma Mengalami peningkatan yang
berarti tingkat keuntungan yang diharapkan atas investasi dalam membeli saham saat
ini meningkat. Sedangkan dividen cover dari Kalbe Farma menggambarkan berapa
kali dividen dicover oleh EPS terkrakhir. Jika dilihat dari DPS dan EPS, EPS Kalbe
Farma Lebih Besar dari DPS hal ini berarti bahwa laba yang dihasilkan oleh
perusahaan dapat mengcover dividen perusahaan.

ANALISIS TEKNIKAL

1. Unilever Indonesia Tbk (UNVR)


Ladding Indicator
 Bollinger Bond

= Transaksi pembelian saham 23 Maret 2020, sinyal beli terjadi ketika garis
saham memotong ke atas pada garis batas bawah, dari gambar di atas terlihat
tanggal 23 maret 2020 garis saham memotong garis batas bawah walaupun
tidak signifikan yang menandakan kita lebih baik membeli saham tersebut.
= Transaksi penjualan saham 26 Maret 2020, sinyal jual terjadi ketika garis
saham memotong ke bawah pada garis batas atas, dari gambar di atas terlihat
tanggal 26 maret 2020 tidak memotong ke bawah pada garis batas atas,
namun menunjukkan peningkatan harga saham dari tanggal transaksi
pembelian. Hal ini menandakan saham dapat kita jual namun belum
mendapat keuntungan yang maksimal karena belum mencapai batas atas dan
masih dapat meningkat Kembali

 Ma Envelope

= Transaksi pembelian saham 23 Maret 2020, sinyal beli terjadi ketika garis
saham memotong ke atas pada garis batas bawah, dari gambar diatas pada
tanggal tersebut terlihat garis saham berada di bawah garis batas bawah tetapi
tidak memotong garis batas bawah. Hal ini menandakan kita dapat membeli
saham tersebut karena harga saham sangat murah.

= Transaksi penjualan saham 26 Maret 2020, sinyal jual terjadi ketika garis
saham memotong ke bawah pada garis batas atas, dari gambar di atas terlihat
pada tanggal tersebut tidak memotong ke bawah pada garis batas atas, namun
menunjukkan peningkatan harga saham dari tanggal transaksi pembelian. Hal
ini menandakan saham dapat kita jual namun belum mendapat keuntungan
yang maksimal karena belum mencapai batas atas dan masih dapat
meningkat.

Leading Indicator
 Macd

= Transaksi pembelian saham 23 Maret 2020, sinyal beli terjadi ketika garis
biru memotong ke bawah garis merah pada batas atas, dari gambar diatas
pada tanggal tersebut terlihat garis biru tidak memotong ke atas garis merah
pada batas bawah, namun garis biru berada di bawah garis batas bawah yang
berarti harga saham sedang murah, sehingga kita dapat membeli saham
tersebut.

= Transaksi penjualan saham 26 Maret 2020, sinyal jual terjadi ketika garis
biru memotong ke bawah garis merah pada batas atas, dari gambar di atas
terlihat pada tanggal tersebut garis biru masih berada di bawah garis batas
bawah, namun menunjukkan peningkatan harga saham dari tanggal transaksi
pembelian. Hal ini menandakan saham dapat kita jual namun belum
mendapat keuntungan yang maksimal karena belum mencapai batas atas dan
masih dapat meningkat.

 RSI
= Transaksi pembelian saham 23 Maret 2020, sinyal beli terjadi ketika garis
RSI memotong ke atas pada garis batas bawah 30%, dari gambar diatas pada
tanggal tersebut terlihat garis RSI mengalami penurunan menuju batas bawah
30% namun tidak memotong ke atas pada garis batas bawah, Hal ini berarti
harga saham sedang mengalami penurunan, sehingga kita dapat membeli
saham tersebut.

= Transaksi penjualan saham 26 Maret 2020, sinyal jual terjadi ketika garis
RSI memotong ke bawah pada garis batas atas 70%, dari gambar di atas
terlihat pada tanggal tersebut garis RSI masih berada diantara garis batas
bawah 30% dan garis tengah belum memotong garis batas atas 70%. Hal ini
menandakan saham dapat kita jual karena grafik menunjukkan peningkatan
harga, namun belum mendapat keuntungan yang maksimal karena belum
mencapai batas atas dan masih dapat meningkat.

 Stochastic Oscilator

= Transaksi pembelian saham 23 Maret 2020, sinyal beli terjadi ketika garis
biru memotong ke atas garis merah pada batas bawah, dari gambar diatas
pada tanggal tersebut terlihat garis biru berada di garis batas bawah namun
tidak memotong garis merah, hal ini berarti harga saham sedang murah dapat
kita beli.

= Transaksi penjualan saham 26 Maret 2020, sinyal jual terjadi ketika garis
biru memotong ke bawah garis merah pada batas atas, dari gambar di atas
terlihat pada tanggal tersebut garis biru masih berada diantara garis batas
bawah 20% dan garis tengah belum memotong garis batas atas 80%. Hal ini
menandakan saham dapat kita jual karena grafik menunjukkan peningkatan
harga, namun belum mendapat keuntungan yang maksimal karena belum
mencapai batas atas dan masih dapat meningkat.

2. Kalbe Farma Tbk (KLBF)


Ladding Indicator
 Bollinger Bond

= Transaksi pembelian saham 27 Maret 2020, sinyal beli terjadi ketika garis
saham memotong ke atas pada garis batas bawah, dari gambar di atas terlihat
tanggal 27 maret 2020 garis saham berada diantara garis batas bawah dan
garis tengah. Kita bisa membeli pada harga tersebut namun bukan harga
termurah,

= Transaksi penjualan saham 31 Maret 2020, sinyal jual terjadi ketika garis
saham memotong ke bawah pada garis batas atas, dari gambar di atas terlihat
tanggal 31 maret 2020 tidak memotong ke bawah pada garis batas atas,
namun menunjukkan peningkatan harga saham dari tanggal transaksi
pembelian. Hal ini menandakan saham dapat kita jual namun belum
mendapat keuntungan yang maksimal karena belum mencapai batas atas dan
masih dapat meningkat kembali

 Ma Envelope
= Transaksi pembelian saham 27 Maret 2020, sinyal beli terjadi ketika garis
saham memotong ke atas pada garis batas bawah, dari gambar diatas pada
tanggal tersebut terlihat garis saham berada di antara garis batas bawah dan
garis tengah. Hal ini menandakan kita dapat membeli saham tersebut tetapi
bukan harga termurah karena sudah diatas batas bawah.

= Transaksi penjualan saham 31 Maret 2020, sinyal jual terjadi ketika garis
saham memotong ke bawah pada garis batas atas, dari gambar di atas terlihat
pada tanggal tersebut garis saham memotong ke bawah pada garis batas atas,.
Hal ini menandakan saham dapat kita jual.

Leading Indicator
 Macd

= Transaksi pembelian saham 27 Maret 2020, sinyal beli terjadi ketika garis
biru memotong ke bawah garis merah pada batas atas, dari gambar diatas
pada tanggal tersebut terlihat garis biru memotong ke bawah garis merah
pada batas atas walaupun tidak signifikan, hal ini berarti harga saham sedang
murah, sehingga kita dapat membeli saham tersebut.
= Transaksi penjualan saham 31 Maret 2020, sinyal jual terjadi ketika garis
biru memotong ke bawah garis merah pada batas atas, dari gambar di atas
terlihat pada tanggal tersebut garis biru masih berada di antara batas bawah
dengan garis tengah, walaupun tidak memotong garis merah pada batas atas
garis biru peningkatan harga saham dari tanggal transaksi pembelian. Hal ini
menandakan saham dapat kita jual namun belum mendapat keuntungan yang
maksimal karena belum mencapai batas atas dan masih dapat meningkat.

 RSI

= Transaksi pembelian saham 27 Maret 2020, sinyal beli terjadi ketika garis
RSI memotong ke atas pada garis batas bawah 30%, dari gambar diatas pada
tanggal tersebut terlihat garis RSI sudah memotong garis batas bawah 30%
pada tanggal 26 dan garis RSI menandakan harga saham akan meningkat,
Hal ini bisa menjadi petunjuk harga saham sedang murah namun bukan harga
termurah karena berada di atas garis batas bawah.

= Transaksi penjualan saham 31 Maret 2020, sinyal jual terjadi ketika garis
RSI memotong ke bawah pada garis batas atas 70%, dari gambar di atas
terlihat pada tanggal tersebut garis RSI masih berada diantara garis tengah
dan garis batas atas 70% belum memotong garis batas atas 70%. Hal ini
menandakan saham dapat kita jual karena grafik menunjukkan peningkatan
harga dari tanggal transaksi pembelian, namun belum mendapat keuntungan
yang maksimal karena belum mencapai batas atas dan masih dapat
meningkat.

 Stochastic Oscilator
= Transaksi pembelian saham 27 Maret 2020, sinyal beli terjadi ketika garis
biru memotong ke atas garis merah pada batas bawah, dari gambar diatas
pada tanggal tersebut terlihat garis biru berada sedikit di atas garis batas
bawah namun tidak memotong garis merah, hal ini berarti harga saham
sedang murah dapat kita beli dan menandakan aka nada peningkatkan harga

= Transaksi penjualan saham 31 Maret 2020, sinyal jual terjadi ketika garis
biru memotong ke bawah garis merah pada batas atas, dari gambar di atas
terlihat pada tanggal tersebut garis biru masih berada diantara garis batas
atas 80% dan garis tengah belum memotong garis batas atas 80%. Hal ini
menandakan saham dapat kita jual karena grafik menunjukkan peningkatan
harga, namun belum mendapat keuntungan yang maksimal karena belum
mencapai batas atas dan masih dapat meningkat.

Kesimpulan dari Analisis Tehnikal

Dari analisis 5 indicator di atas, dapat disimpulkan bahwa transaksi pembelian dan penjualan
UNVR dan KLBF berada pada sinyal yang tepat. walaupun tidak tepat pada sinyal beli
maupun jual, namun pada saat transaksi menjukukkan garis saham mendekati sinyal-sinyal
tersebut.

Anda mungkin juga menyukai