Anda di halaman 1dari 4

Nama : Asep Dwi Purwoto

NIM : S081908002

BAB 5
MAGNETOSTATIK

5.1 Hukum Gaya Lorents


5.1.1 Medan Magnet
Mengingat kembali permasalahan mendasar dari elektrodinamika klasik: kita
memiliki kumpulan muatan- muatan q 1 , q 2 , q 3 ,. . .(kemudian dinamakan sumber muatan)
dan menghitung gaya mereka dari beberapa muatan lainnya Q (kemudian dinamakan
muatan uji). Menurut prinsip superposisi, hal ini sudah mampu untuk menemukan gaya
dari sebuah sumber muatan tunggal. Terdapat selang waktu pada gaya diantara muatan
yang bergerak.

Gambar 5.1
Untuk lebih memahaminya, coba bayangkan ini: dua kabel digantung, terpisah beberapa
sentimeter, lalu arus dinyalakan sehingga melewati satu kawat dan kembali melalui
kawat lainnya, hasilnya salingtolak menolak (lihat gambar 5.2(a).
Gambar 5.2
Selain itu, dapat dibuat arus untuk mengalir melalui kedua kabel (gambar 5.2(b)); dalam
hal ini mereka terlihat menarik.
Sekarang, jika anda memegang kompas kecil disekitar kawat yang dialiri arus
dapat ditemukan halyang aneh: medan tidak menunjukk ke arah kawat, juga tidak
menjauhinya, melainkan melingkar disekitar kawat.

Gambar 5.3 Gambar 5.4


Faktanya, jika mengambil kawat dengan ibu jari tangan kanan ke arah arus, jari- jari
tangan meringkuk ke arah medan magnet (gambar 5.3). Pada kabel kedua, medan magnet
menuju ke arah bagian halaman (5.4), kecepatan muatan meningkat, namun gaya yang
dihasilkan ke kiri.
5.1.2 Gaya Magnetik
Mugkin terfikir oleh anda bahwa kombinasi arah pada gambar 5.4 untuk produk
silang. Faktanya gaya magnet pada muatan Q bergerak dengan kecepata v dalam sebuah
medan manet B, adalah
F mag =Q(v × B)
Persamaan di atas yang dikenal dengan hukum gaya lorentz. Dibagian dari listrik
keduanya dan medan magnet, gaya total pada Q menjadi
F=Q[ E+ ( v × B ) ]

5.1.3 Kuat Arus


Kuat arus dalam sebuah kawat adalah muatan per satuan waktu yang melewati titik
tertentu. Muatan negatif bergerak ke kiri sama dengan muatan positif yang bergerak ke
kanan. Hal ini mencerminkan fakta fisik yang hampir semua melibatkan muatan bergerak
tergantung pada produk muatan dan kecepatannya. Jika mengubah tanda q dan v, anda
akan mendapatkan jawaban sama, jadi tidak ada masalah. Kuat arus diukur dalam
Coulumb per satuan detik, atau Ampere (A) :
1 A=1 C /s (5.12)
Sebuah garis muatan λ mengelilingi kawat dengan kecepatan v (gambar 5.9) membentuk
arus
I =λ v (5.13)
Karena segmen dengan panjang v ∆t , membawa muatan λv ∆ t melewati titik P dalam
interval waktu ∆ t . Kuat arus sebenarnya adalah sebuah vektor:
I =λ v (5.14)

Gambar 5.9
Karena jalur aliran ditentukan oleh bentuk kawat, banyak orang tidak peduli untuk
menampilkan sifat vektor dari I secara ekplisit tetapi hal itu datang dari permukaan
volume dari kuat arus yang tidak begitu lambat dan konsistensi notasi merupakan sebuah
ide yang baik untuk mengakuinya sejak awal.
Gaya magnet pada segmen kawat dari kawat yang membawa kuat arus adalah
F mag =∫ ( v × B ) dq=∫ ( v × B ) λd l=¿ ∫ ( I × B ) dl . ¿ (5.15)
Sejauh I dan dl pada arahyang sama, dapat ditulis:
F mag =∫ I ( ¿ dl× B).¿

Anda mungkin juga menyukai