(IPPD)
(2019)
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Puji serta syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan kita begitu banyak Nikmat dan Rahmat-Nya, sehingga dengan nikmatnya itu
penulis bisa menyelesaikan tugas makalah ini yang berjudul Gangguan pada Sistem Imunitas
dengan baik tanpa ada satu halangan apapun.
Makalah ini berisikan tentang materi sistem pertahanan tubuh pada manusia. Kami
berharap makalah ini dapat berguna untuk menambah pemahaman bagi pemakalah ataupun
pembacanya. Penulis menyadari bahwa makalah yang kami buat ini masih memiliki banyak
kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca. Akhir harapan dari penulis agar makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
pembaca pada umumnya dan penulis khususnya.
Penyusun,
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.................................................................................................................1
2.1. HIV/AIDS............................................................................................................................... 2
2.2 Alergi.....................................................................................................................................4
2.2.1 Definisi......................................................................................................................4
2.2.2 Etiologi......................................................................................................................4
ii
2.3 Asma ......................................................................................................................................6
2.4.1 Definisi......................................................................................................................6
2.4.2 Etiologi......................................................................................................................7
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................................9
3.2 Saran............................................................................................................................9-10
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................11
BIODATA ....................................................................................................................................12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.2.2 Mengetahui fungsi dan komposisi pada system kekebalan tubuh manusia
1.2.5 Mengetahui kelainan /gangguan yang dapat terjadi pada system kekebalan tubuh
manusia
1
Bab II
2.1. HIV/AIDS
2.1.1 Definisi
HIV (human immunodeficiency virus) adalah virus yang merusak sistem kekebalan
tubuh, dengan menginfeksi dan menghancurkan sel CD4. Semakin banyak sel CD4 yang
dihancurkan, kekebalan tubuh akan semakin lemah, sehingga rentan diserang berbagai
penyakit.
2.1.2 Etiologi
Masalah kegagalan sistem imun yang serius. Merupakan penyebab terbanyak kematian.
AIDS akan terjadi pada tahap akhir dari perkembangan HIV. Kesehatan klien akan memburuk
secraa perlahan. AIDS akan membuat penderita rentan pilek dan flu dan yang serius seperti
pneumonia dan kanker.
2
2.1.4 Pemeriksaan Diagnosa
Untuk memastikan apakah pasien terinfeksi HIV, maka harus dilakukan tes HIV. Skrining
dilakukan dengan mengambil sampel darah atau urine pasien untuk diteliti di laboratorium.
Jenis skrining untuk mendeteksi HIV adalah:
Tes antibodi.
Tes antigen.
Hitung sel CD4.
Pemeriksaan viral load (HIV RNA).
Tes resistensi (kekebalan) terhadap obat.
3
Integrase inhibitors seperti dolutegravir (Tivicay), elvitegravir (Vitekta), dan raltegravir
(Isentress), yang memblokir HIV dari memasukkan DNA virusnya ke dalam sel inang.
2.2 Alergi
2.2.1 Definisi
Kondisi ketika sistem kekebalan tubuh bereaksi terhadap sesuatu yang biasanya tidak
berbahaya. Pemicu alergi yang sebut alergen, dapat mencakup serbuk sari, jamur, bulu
binatang, makanan tertentu, dan hal-hal yang mengiritasi kulit Anda.
2.2.2 Etiologi
Reaksi alergi timbul ketika sistem kekebalan tubuh bereaksi terhadap benda-benda yang
tidak menimbulkan reaksi pada orang lain. Normalnya, sistem imun akan bereaksi terhadap
benda-benda yang berbahaya bagi tubuh seperti virus, bakteri, dan zat racun. Reaksi ini akan
terjadi pada pada semua orang yang tidak memiliki kelainan sistem kekebalan tubuh.
Akan tetapi, pada penderita alergi, sistem kekebalan tubuh tidak hanya bereaksi terhadap
benda atau zat yang berbahaya, juga bereaksi terhadap zat khusus yang tidak menimbulkan
reaksi apa-apa terhadap orang lain. Zat tersebut pada penderita alergi menjadi alergen.
Sistem imun akan menganggap benda-benda pemicu alergi atau alergen tersebut sebagai zat
berbahaya, sehingga sistem kekebalan tubuh akan bereaksi dan menimbulkan reaksi alergi.
Beberapa jenis alergen yang dapat menyebabkan alergi adalah:
Gigitan atau sengatan serangga, misalnya sengatan lebah.
Makanan, misalnya kerang, kacang-kacangan, makanan laut, atau susu.
Partikel di udara, misalnya bulu hewan, tungau debu, atau serbuk sari.
Obat-obatan, misalnya antibiotik penisilin.
Zat yang bersentuhan dengan kulit secara langsung, misalnya bahan kimia pada parfum,
sabun, sampo, atau bahan lateks.
Seseorang lebih mudah mengalami alergi jika ada anggota keluarganya yang memiliki alergi,
meski jenis alerginya tidak selalu sama. Faktor lingkungan juga dapat memengaruhi risiko alergi.
Menurut penelitian, makin lama dan sering seseorang terpajan alergen tertentu, maka risikonya
untuk memiliki alergi akan makin tinggi. Faktor lain yang dapat meningkatkan risiko seseorang
mengalami alergi adalah:
Tinggal di lingkungan yang memiliki tingkat polusi tinggi.
4
Merokok.
Menderita penyakit infeksi.
Memiliki sistem imun yang lebih lemah, misalnya anak-anak.
Gejala reaksi alergi biasanya muncul beberapa menit setelah kontak dengan alergen.
Gejala ini juga dapat berkembang secara bertahap dalam beberapa jam.
Gejala alergi yang muncul tergantung kepada jenis alergen dan bagaimana Anda melakukan
kontak dengan alergen. Meskipun demikian, terdapat beberapa gejala alergi yang umumnya
muncul pada penderitanya, seperti:
Bersin-bersin, hidung gatal, berair dan tersumbat.
Kulit memerah dan gatal.
Kulit kering dan pecah-pecah.
Mata memerah, gatal, dan berair.
Pembengkakan pada bibir, lidah dan kelopak mata.
Sakit perut, muntah, dan diare.
Batuk, bengek, dan sesak napas.
Gejala alergi yang muncul tergantung kepada faktor pemicunya. Agar lebih jelas, rinciannya
dapat dilihat di bawah ini:
Alergi karena gigitan atau sengatan serangga
Alergi karena partikel di udara
Alergi akibat makanan
Alergi akibat obat
Untuk mendiagnosis alergi dan zat penyebabnya (alergen), dokter akan menanyakan
gejala yang muncul serta aktivitas yang dilakukan sebelum munculnya gejala tersebut, dan
melakukan pemeriksaan fisik.
Untuk mengonfirmasi apakah penderita memiliki alergi dan untuk menentukan pemicu
alerginya, dokter dapat melakukan beberapa tes alergi, seperti:
Tes tempel (patch test)
Pada tes ini, alergen akan diletakkan pada tempat tertentu, lalu ditempelkan pada kulit
selama dua hari sambil memantau reaksi kulit.
5
Tes tusuk kulit
Pada tes ini, kulit pasien akan ditetesi cairan alergen yang umum, lalu ditusuk secara
halus dan pelan-pelan dengan jarum untuk melihat reaksinya. Jika muncul benjolan
merah dan terasa gatal, pasien positif mengalami alergi.
Tes darah
Tes ini digunakan untuk mengukur kadar antibodi IgE dalam darah yang berperan dalam
reaksi alergi.
Tes eliminasi
Tes ini dilakukan dengan cara menghindari jenis makanan yang diduga menjadi alergen.
Setelah beberapa minggu, makanan yang sama kembali dimakan untuk mengetahui
reaksi yang muncul.
2.3 Asma
2.3.1 Definisi
Jenis penyakit jangka panjang atau kronis pada saluran pernapasan yang ditandai
dengan peradangan dan penyempitan saluran napas yang menimbulkan sesak atau sulit
bernapas. Selain sulit bernapas, penderita asma juga bisa mengalami gejala lain seperti nyeri
dada, batuk-batuk, dan mengi. Asma bisa diderita oleh semua golongan usia, baik muda atau
tua.
6
2.3.2 Etiologi
Jika Anda memiliki gejala-gejala ini, tidak selalu berarti Anda menderita asma. Cara
terbaik untuk mendiagnosis asma dengan pasti adalah menggunakan tes fungsi paru-paru,
riwayat medis (termasuk jenis dan frekuensi gejala), dan pemeriksaan fisik.
Gejala berat bisa berakibat fatal sehingga penting untuk mengobati gejala ketika Anda pertama
kali menyadarinya sehingga tidak menjadi parah.
7
Tes lain mungkin termasuk:
Tes alergi untuk mengetahui alergen yang mempengaruhi Anda, jika ada.
Tes untuk mengukur seberapa sensitif saluran pernapasan Anda. Ini disebut tes
bronkus. Menggunakan spirometri, tes ini berulang kali mengukur fungsi paru-paru
Anda selama aktivitas fisik atau setelah Anda menerima peningkatan dosis udara dingin
atau kimia khusus untuk dihirup.
Sebuah tes untuk menunjukkan apakah Anda memiliki kondisi lain dengan gejala yang
sama seperti asma, seperti penyakit refluks, disfungsi pita suara, atau apnea tidur.
Rontgen dada atau EKG (electrocardiogram). Tes ini akan membantu mengetahui
apakah benda asing atau penyakit lainnya dapat menyebabkan gejala Anda.
Gangguan pertumbuhan
Hipertensi
Iritasi faring
Jamur di sekitar mulut
Simpatomimetik
Xantin
Antikolinergik
Kortikosteroid
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
o HIV adalah suatu virus yang hidup dalam tubuh manusia, dan dan dapat menyebabkan
timbulnya AIDS, yang merusak sistem kekebalan tubuh manusia, sehingga tubuh mudah
terserang penyakit dan lam kelamaan akan meninggal, sudah menjadi sifat manusia
yang selalu ingin merasakan kenikmanatan tanpa mempedulikan akibatnya, misalnya :
melakukan perzinahan, penggunaan narkotika suntikan, dan sebagainya. Kits umat
manusia sudah mengetahui bahwa perbuatan-perbuatan tersebut sangat dilarang,baik
menurut ajaran agama masing-masing maupun aturan hukum yang berlaku.
o Alergi adalah reaksi hipersensitivitas yang diinisiasi oleh mekanisme imunologis
spesifik yang diperantarai oleh imunoglobulin E (IgE). Proses alergi meliputi dua langkah
yaitu langkah pertama dimulai dengan kepekaan, selama tahap awal dari sensitisasi,
menghasilkan sejumlah besar antibodi IgE terhadap alergen yang dihirup, ditelan, atau
zat disuntikkan. Sebagian sel B memori akan muncul yang mampu menghasilkan lebih
banyak antibodi IgE spesifik jikaterpapar kembali dengan alergen yang sama di
kemudian hari. Tahap keduapembentukan antibodi IgE untuk menempel pada reseptor
yang dimiliki oleh basofil atau sel mast di mukosa permukaan kulit, saluran pencernaan,
dan sistem pernafasan.
o Asma bronchial adalah suatu penyakit gangguan jalan nafas obstruktif intermiten yang
bersifat reversibel, ditandai dengan adanya periode bronkospasme, peningkatan respon
trakea dan bronkus terhadap berbagai rangsangan yang menyebabkan penyempitan
jalan nafas. Berdasarkan penyebabnya, asma bronkhial dapat diklasifikasikan menjadi 3
tipe, yaitu : Ekstrinsik (alergik), Intrinsik (non alergik) ,Asma gabungan. Dan ada
beberapa hal yang merupakan faktor penyebab timbulnya serangan asma bronkhial
yaitu : faktor predisposisi(genetic), faktor presipitasi(alergen, perubahan cuaca, stress,
lingkungan kerja, olahraga/ aktifitas jasmani yang berat).
3.2 Saran
1.Untuk meningkatkan system imun di dalam tubuh agar tidak mudah terkena penyakit
2.Untuk menjaga pola makan dan Istirahat yang baik dan sehat
9
Dengan disusunnya makalah ini mengharapkan kepada semua pembaca agar dapat
menelaah dan memahami apa yang telah terulis dalam makalah ini sehingga sedikit banyak bisa
menambah pengetahuan pembaca. Disamping itu saya juga mengharapkan saran dan kritik dari
para pembaca sehinga kami bisa berorientasi lebih baik pada makalah kami selanjutnya.
10
DAFTAR PUSTAKA
http://bowan-prakoso.blogspot.com/2011/10/sistem-imun-dan-gangguan-imun.html?
m=1,https://www.academia.edu/7537645/MAKALAH_BIOLOGI_SISTEM_IMUNITASPADA_TUBU
H_MANUSIA,http://duniakeperawatandanstorytina.blogspot.com/2016/05/babi-pendahuluan-
1.html?m=1.
https://www.alodokter.com/alergi/diagnosis
https://id.wikipedia.org/wiki/Alergi
https://www.alodokter.com/alergi/penyebab
https://hellosehat.com/penyakit/asma/https://www.alomedika.com/penyakit/pulmonologi/as
ma/etiologihttp://khoirulanisastikes.blogspot.com/2013/01/makalah-hiv-dan-aids.html
11
Biodata
Nama Anggota
No tlp : 089635803523
Email : jessicanyangelica@gmail.com
No.tlp : 081542780542
Emai l: septiasucirahmanti@gmail.com
12