Perancangan merupakan upaya untuk menemukan komponen fisik yang tepat dari sebuah struktur fisik (Christopher Alexander, 1983). Perancangan merupakan sasaran yang dikendalikan dari aktivitas pemecahan masalah (L. Bruce Archer, 1985). Perancangan merupakan proses penarikan keputusan dari ketidakpastian yang tampak, dengan tindakan-tindakan yang tegas bagi kekeliruan yang terjadi (M.Asimow, 1982). Perancangan merupakan proses simulasi dari apa yang ingin dibuat sebelum kita membuatnya, berkali-kali sehingga memungkinkan kita merasa puas dengan hasil akhirnya (P.J. Booker, 1984). Perancangan merupakan kesimpulan yang optimal dari sejumlah kebutuhan dari seperangkat keadaan tertentu (E. Marchet, 1987). Perancangan merupakan lompatan kreatif dari fakta-fakta masa kini menuju kemunghkinan di masa datang (JK. Page, 1986). Perancangan merupakan aktivitas kreatif, melibatkan proses untuk membawa kepada sesuatu yang baru dan bermanfaat yang sebelumnya tidak ada (JB. Reswick, 1985). Perancangan mempunyai makna memulai perubahan dalam benda-benda buatan manusia (J.C. Jones, 1990). Perancangan adalah usulan pokok yang mengubah sesuatu yang sudah ada menjadi sesuatu yang lebih baik, melalui tiga proses: mengidentifikasi masalah-masalah, mengidentifikasi metoda untuk pemecahan masalah, dan pelaksanaan pemecahan masalah. Dengan kata lain adalah pemograman, penyusunan rancangan, dan pelaksanaan rancangan (John Wade, 1997).
Pengertian Perancangan Menurut Bahasa
Bahasa Latin : DESIGNOSE Memotong dengan gergaji atau tindakan menakik untuk memberi tanda. Maksudnya untuk memberi citra pada objek tertentu Bahasa Perancis : DESIGNARE Menandai, memisahkan. Maksudnya menghilangkan kesimpangsiuran Bahasa Inggris : DESIGN Memikirkan, menggambar rencana, menyusun bagian-bagian menjadi sesuatu yang baru Pengertian perancangan menurut Soewondo b. Soetedjo Merancang dalam arsitektur berkaitan dengan penggunaan gambar untuk mengembangkan ruang dan bentuk Perancangan adalah aktifitas kreatif menuju sesuatu yang baru dan berguna yang tidak ada sebelumnya Pengertian perancangan menurut tim McGINTY Mengubah sesuatu yang sudah ada menjadi sesuatu yang lebih baik Perancangan meliputi fungsi-fungsi : Mengidentifikasi Masalah, Menggunakan Metode-metode dan Melakukan Sintesa Perancangan merupakan proses tiga bagian : Keadaan Semula, Proses Transformasi, Keadaan Kemudian 2. Tujuan Perancngan Arsitektur 3. Variabel Perancngan Arsitektur 4. Pendekatan Perancngan Arsitektur a. Pendekatan Black box dan Glass Box * Perancngan arsitektur dengan Metode Black-Box Black Box (kotak hitam), ini merupakan proses kreatifarsitek yang tidak terlalu jelas, sepertinya tahu-tahu muncul begitu saja dansulit diketahui bagaimana berlangsungnya proses kreatif itu secara terstruktur. Black box adalah metode merancang berdasarkan inspirasi.Bagaiman proses kreatif dari suatu karya hanya diketahui oleh arsiteknya saja. Model ini berkeyakinan bahwa proses desain yang paling utama sebenarnyaterletak di dalam proses berpikir melalui tukar pikiran secara bebaskemudian di transformasikan secara sistematis. Proses berpikir itu daapatpula dilakukan secara sintetis dengan mengkaji permasalahan sebagaiumpan, kemudian menganalogi secara sistematis dalam black box keluaranyang dihasilkan dengan cara itu diolah berdasarkan perjalanan.Yang paling penting dalam proses desain black boxadalah apa yang keluardari pemikiran desainer/perancang yang merupakan bagian yang tidakterjangkau dari control kesadarannya. Pada desain black box , sebagai proses pemecahan masalah dimana masalahsebagai input dalam proses berpikir, analogi sebagai sintesis dalampemecahan masalah pada solusi desain atau output. Pada dasarnya metode black box dapat dikatakan rasional dalam skill action-nya dan irasional dalampenjelasan/eksplanasi. Ciri-ciri metode black box Hasil perancangan dikendalikan oleh masukan yang diterima terdahuludan lebih dominan berdasarkan pengalaman. Hasil perancangan dapat dipercepat tetapi akan mengakibatkankeputusan acak untuk suatu periode tertentu. Kapasitas produksi perancangan sangat relevan dengan ketersediaanwaktu karena lebih banyak menggunakan imajinasi. Sering merupakanlompatan pemahaman yang sulit ditransformasikan. Kontrol intelegensi mengenai sturktur masalah dapat mengakibatkankesempatanmemperoleh hasil yang lebih relelvan dengan masalahperancangan * Perancngan arsitektur dengan metode Glass-Box Glass Box Dalam buku Method in Architecture, Tom Heath memilah cara melihat proseskreatif arsitek menjadi dua golongan besar. Yang pertama dinamakan glassbox (kotak kaca), yakni proses kreatif arsitek yang bisa dirunut urutannya mulai dari ide, konsep awal dan “perjalanannya” hingga ke bentuk jadi.Glassbox adalah metode merancang berdasarkan analisis dan sintsesis. Orang bisamelihat proses kreatif ini seperti di dalam sebuah kotak kaca yang tembuspandang, apapun yang terjadi di dalamnya bisa diketahui. Tujuan dari glass box adalah kunci untuk mendapatkan wawasan ataukebenaran esensial yang unik menghasilkan lebih banyak solusi holistik untukmencapai pengalaman yang untuk pengguna dengan jasa, produk,lingkungan dan mengandalkan sistem mereka. Mempelajari landasan teoritis tentang desain serta bagaimana mencapaisasaran tersebut secara metodologis. Pengenalan cara dan urutanmendesain serta membangun metode pemecahan masalah. Pengembangankemampuan menganalisa dan membaca gejala secara kritis setiappergerakan dengan yang terjadi di sekeliling. Ciri utama metode glass box Adanya sasaran dan strategi sebelum (analisis) dilaksanakan. Analisis desain dilaksanakan secara tuntas sebelum keputusan yangdiinginkan di tetapkan. Evaluasi bersifat deskriptif dan dijelaskan secara logis. Menetapkan strategi perancangan terlebih dahulu sebelum prosesanalisis.
Pengambilan keputusan dalam 4 langkah: Strategi dan langkah operasional untuk pengambilan keputusan dan pilihan yang efektif dalam konteks yang tidak pasti
Manajemen waktu dalam 4 langkah: Metode, strategi, dan teknik operasional untuk mengatur waktu sesuai keinginan Anda, menyeimbangkan tujuan pribadi dan profesional