Anda di halaman 1dari 5

DAI 9 KA

MINKA (民家)
Rumah Tradisional Jepang

Setiap negara memiliki kebudayaan beragam dengan keunikannya masing-masing.


Inilah yang membuat setiap negara memiliki rumah tradisional dengan gaya arsitektur yang
berbeda-beda. Rumah tradisional Jepang adalah salah satu hasil kebudayaan sebuah negara
yang memiliki daya tarik tersendiri.

Seperti yang kalian tahu, rumah tradisional yang biasa disebut dengan nama minka ini
merupakan sebuah bangunan bergaya zen dengan bahan material utama dari kayu. Salah satu
faktor mengapa rumah tradisional Jepang memakai bahan utama kayu adalah karena daerahnya
rawan gempa dan kayu bisa meminimalkan kerusakan yang diderita rumah. Selain itu, masih
banyak elemen lain yang membuat rumah ini istimewa.

1. Genkan & Doma

Genkan adalah pintu masuk rumah. Saat kita melewati pintu masuk rumah Jepang,
kita bisa melihat tempat dimana sepatu diletakkan dan ditata rapi. Sedangkan doma adalah
area dekat genkan dimana ketinggiannya sama dengan permukaan tanah sementara bagian
utama rumah tersebut selalu berada sedikit diatas permukaan tanah.
Di zaman Jepang kuno, doma berukuran jauh lebih luas. Selain digunakan untuk
meletakkan sepatu atau alas kaki, doma juga digunakan sebagai tempat ibu rumah tangga
untuk duduk dan membuat makanan, membakar tungku api dan melakukan pekerjaan rumah
tangga lainnya. Pada saat itu, area doma sama sekali tidak terkonstruksi, hanya merupakan
tanah kosong. Saat kita masuk ke dalam rumah orang Jepang, kita harus melepaskan sepatu
kita di daerah ini dan memakai sandal khusus sebelum masuk ke dalam.

2. Washitsu

Washitsu adalah ruang beralaskan tatami dalam bangunan tradisional Jepang. tatami
adalah semacam tikar berbahan jerami yang berasal dari Jepang yang dibuat secara tradisional.
Ukuran luas sebuah ruangan bisa diukur dilihat dari jumlah tatami yang diletakkan di lantai.
Meskipun washitsu adalah ruang serba guna untuk berbagai keperluan, terdapat satu washitsu
utama yang disebut zashiki (座敷). Di dalam rumah tradisional Jepang, zashiki berada di bagian
paling dalam rumah, dan dipakai sebagai ruang tamu.

3. Tatami
Tatami adalah tikar jerami yang digunakan di dalam washitsu untuk menutupi lantai
dan merupakan salah satu kekhasan dan daya tarik terpenting dari setiap rumah bergaya Jepang.
Tikar ini tidak hanya memberikan keindahan dalam rumah, tapi juga membantu untuk tetap
hangat selama musim dingin di Jepang. Semua kamar bergaya Jepang memiliki lantai tatami.
Jadi, Anda tidak bisa menggunakan kursi di dalam ruangan, namun Anda bisa menggunakan
bantal khusus yang disebut zabuton untuk duduk. Ukuran kamar bergaya Jepang diukur dari
jumlah tikar tatami yang digunakan untuk menutupi lantai sebuah ruangan. Ukuran normal
rumah bergaya Jepang disebut hatchijo ma yang berarti empat kamar masing-masing berukuran
delapan tikar tatami. Dapur dan jalur dalam rumah memiliki lantai kayu.

4. Fusuma

Keunikan lain yang penting dan menarik perhatian dari rumah-rumah di Jepang adalah
pintu geser atau biasa disebut Fusuma. Sebagian besar, pintu geser dipasang di dinding
penghubung, terbuat dari kayu dan tripleks dengan kertas khusus. Terkadang kertasnya
memiliki lukisan indah di atasnya.

Ada lagi jenis pintu geser yang dibuat dengan kerangka kayu dan tubuh kaca. Pintu
seperti itu kebanyakan bisa dilihat di dinding luar rumah, dengan kaca bening di bagian atas
dan kaca kayu atau kasar di bagian bawahnya. Pengaturan ini membantu sinar matahari
masuk ke dalam dan menjaga tepi ruangan lebih hangat selama musim dingin, juga membuat
sinar matahari bisa langsung menerangi ruangan sehingga memberikan cahaya alami di
dalamnya.
5. Engawa

Di depan jendela, biasanya di luar, Anda bisa menemukan lantai dari potongan kayu.
Sinar matahari akan selalu sampai ke bagian rumah ini agar lantai tersebut terasa lebih hangat.

6. Atap

Rumah bergaya Jepang memiliki atap genteng dengan tepi yang lebar dan menjulur ke
luar. Pengaturan ini membantu melindungi bagian dalam rumah agar tidak semakin panas
selama hari-hari musim panas. Selama musim dingin, saat matahari akan terbit dan berada pada
ketinggian yang lebih rendah, pengaturan ini membawa sinar matahari masuk untuk menjaga
ruangan tetap hangat. Juga, atap miring memungkinkan air hujan lebat dan lelehan salju
mengalir dengan mudah.
7. Kamidana

Ini adalah rak khusus di sebagian besar rumah Jepang kuno yang dipasang di area
pemujaan khusus. Kamidana berarti rak dewa. Mungkin ada beberapa Kanji yang tertulis di
papan besar dan digantung di tempat yang disebut fuda. Pemilik rumah akan menyalakan lilin
atau osenko, meletakkan bunga di sini dan berdoa. Beberapa rumah juga memiliki sudut tertentu
untuk tempat penyembahan Budha.

8. Dapur

Ada dua jenis dapur di rumah tradisional Jepang, yang pertama adalah dapur dengan tungku
dan yang kedua adalah dengan cara digantung. Kedua cara ini sama-sama menggunakan kayu
bakar.

Anda mungkin juga menyukai