Anda di halaman 1dari 4

Hanok adalah istilah arsitektur yang menggambarkan rumah tradisional Korea,

juga disebut sebagai rumah Chosun. Disebut dengan rumah chosun karena
hanok yang kita kenal sekarang adalah rumah tradisional korea yang merupakan
peninggalan dinasti chosun.
Hanok dahulunya pernah tidak diminati oleh rakyat korea karena......
Beasamisu () adalah Prinsip yang mengatur pembangunan rumah Korea
(). Bedasarkan prinsip ini hanok harus membelakangi gunung dan dekat
dengan air (sungai).Gunung dan sungai bagi masyarakat Korea merupakan
keselarasan yin dan yang. Gunung atau jajaran pegunungan merupakan unsur
yin, sedangkan sungai merupakan unsur yang. Tujuan membelakangi gunung
adalah mengurangi udara dingin yang datang dari gunung masuk ke dalam
rumah. Aturan lainnya adalah bagian depan rumah menghadap ke arah selatan
dan menempatkan pintu masuk utama di bagian timur atau selatan untuk
mendapatkan sinar matahari yang cukup.
Hanok biasanya berbentuk sebuah kompleks yang terdiri dari beberapa
bangunan dan halaman. Setiap bangunan dalam komplek hanok pada umumnya
memiliki halaman masing-masing. The Inner Yard, (An-Madang) umumnya di
tengah kompleks rumah, dan Gedung Batin (An-chae) adalah di belakang Inner
Yard. Gudang dan kakus berada di sisi batin Yard dan Gedung Pria (Sarang-chae)
atau Pegawai Negeri 'Bangunan (Haengrang-chae) di depannya.Halaman
belakang sering digunakan sebagai ruang luar yang paling pribadi. Dalam kasus
rumah kecil, pertama Pegawai Negeri 'Bangunan dan selanjutnya Gedung Pria
dihilangkan. Namun, Ruangan Pria (Sarang-bang) Bangunan Pria sering ditopang
oleh melekat di gudang.
Jika ukuran rumah semakin kecil dari itu, rumah memiliki organisasi 'bangunan
dalam + gudang' yang dianggap sebagai ukuran minimal. Rumah ini dibatasi
dengan menempatkan dinding luar bangunan di perbatasan yang banyak, atau
dengan membangun pagar yang terbuat dari semak belukar, batu, atau lumpur
dan sejenisnya. Dengan cara ini, rumah biasanya memiliki batas yang pasti,
yang dianggap pelengkap bangunan yang relatif terbuka. Di rumah bangsawan
tradisional masa lalu, kuartal master dibangun dekat gerbang utama, dan kuartal
istri, yang disebut anchae, dibangun di bagian belakang.
Rumah tradisional Korea dibangun dari bahan-bahan alami seperti kayu, tanah,
batu, jerami, ubin, dan kertas. Struktur hanok terbuat dari kayu. Dinding bingkai
rumah yang dibangun dari batu bata yang terbuat dari campuran tanah dan
rumput.

Kayu yang digunakan pada hanok adalah kayu pinus. Kayu menjadi tiangtiang penyusun, kusen, dan juga lantai.

Jerami digunakan sebagai atap pada beberapa odel hanok.

Tanah adalah bahan penting bagi struktur atap, dinding dan halaman.

Tanah liat digunakan untuk membuat genteng.

Hanji adalah ketas tradisional korea yang terbuat dari kulit pohon murbei.
Hanok menggunakan hanji untuk dinding interior, pintu dan jendela.

Batu dan bata pada Hanok biasanya digunakan batu alam untuk membuat
pilar kaki dan bata untuk sistem pemanas dan cerobong asap

Hanok dibangun tanpa menggunakan paku pun melainkan dirakit dengan


pasak kayu.Dalam urutan membangun Hanok, pilar kayu dan bingkai
dibentuk terlebih dahulu. Kemudian, batu bata atau tanah liat dengan rumput
atau ilalang yang digunakan untuk mengisi kerangka. Lantai dibagi menjadi
dua bagian,Ondol sistem pemanas lantai dengan batu dan tanah, dan
beranda (numaru) yang terbuat dari kayu. Hanji yang disisipkan pada pintu
kayu dan jendela.
1. Hanok () model huruf Miem () atau Persegi
Hanok () model ini membantu menghambat atau mengurangi
angin dingin masuk ke bagian dalam rumah.
Rumah model huruf miem () ini adalah model rumah yang
banyak dimiliki oleh rakyat biasa yang terdapat di wilayah Korea
bagian utara dan bagian tengah.
2. Hanok () model huruf Giyeok/giyk () atau Nien ()
atau letter L
Rumah model ini adalah model rumah rakyat biasa yang banyak terdapat
di wilayah Korea bagian selatan yang lebih hangat.
3. Model huruf I () atau Letter 1
Rumah ini banyak dimliki oleh para petani kecil yang terdapat di bagian
tengah Korea. Di Pulau Jeju yang udaranya lebih hangat daripada di
wilayah utara dan dan wilayah tengah juga banyak rumah yang model
huruf I ini.

Macam-Macam atau Jenis-Jenis hanok ()


1. Umjib () ~ Dugout Huts

Umjib () adalah tipe rumah tradisional Korea yang berbentuk


pondok berdinding jerami atau daun-daunan kering. Model rumah
seperti ini sudah ada sejak zaman Neolitikum.
Dengan model rumah seperti ini masyarakat Korea pada zaman bisa
bertahan menghadapi dinginnya udara musim dingin. Penghangat udara
adalah tungku yang terdapat di tengah-tengah pondok.
Rumah model ini () ini sudah mulai ditinggalkan masyarakat Korea
lama sejak zaman tiga kerajaan ( ~samguk sid), karena
mulai sejak zaman tersebut masyarakat Korea sudah tinggal di rumah
model hanok () yang dikenal sekarang.
2. Gwiteljib () ~ Log House
Gwiteljib () atau Log House adalah model rumah tradisional
Korea yang dibuat dengan cara menyusun atau menumpuk

batang-batang kayu secara horizontal, berderet dari bawah


sampai ke atas.
Untuk mentutupi rongga-rongga di sela-sela kayu, dan melindungi
penghuni dari angin dingin, rongga-rongga tersebut dilapisi atau ditutup
dengan tanah liat.
Gwiteuljib ini disebut juga dengan bangteuljib () atau teulmokjib
(). Rumah tradisional Korea yang seperti ini masih bisa dijumpai di
Pulau ulleungdo dan beberapa daerah di daerah provinsi Gangwon.
4. Neowajib () ~ Shingle Roof House

Neowajib/nwajib () adalahjenis rumah tradisional Korea


yang atapnya adalah atap sirap atau atap terbuat dari potonganpotongan kayu pinus merah.
Ukuran potongan-potongan kayu ini adalah 30 cm x 60 cm dan ketebalan
4 cm atau 5 cm. Kayu yang digunakan adalah kayu pohon pinus merah
yang sudah berumur lebih dari 200 tahun.
Potongan-potongan kayu ini disusun dan kemudian dihimpit dengan batu
atau kayu pada bagian atasnya. Keuntungan menggunakan atap dari
potongan kayu ini adalah udara di dalam rumah tetap hangat pada saat
musim dingin dan pada saat musim panas udara di dalam rumah tetap
segar. Rumah model ini dulunya banyak terdapat di pegunungan Korea
bagian tengah
5. () ~ Thatced Roof House
Chogajib () adalah rumah tradisional Korea yang atapnya
adalah berupa jerami, ilalang atau daun-daunan. Bahan atap yang
paling banyak digunakan adalah jerami karena jerami banyak tersedia dan
juga jerami menjaga rumah tetap hangat di musim dingan dan sejuk di
musim panas.
Rumah ini biasanya dimiliki oleh rakyat biasa. Dinding rumah chogajib (
) ini terbuat dari tanah dan dipagari oleh batu-batuan.
Di Korea bagian utara yang lebih dingin atap jeram dibuat lebih tebal dan
bagian pinggirnya dibuat menggantug leih rendah. Sementara di Korea
bagian tengah atau selatan yang lebih hangat, atap dibuat agak lebih tipis
daripada di Korea bagian utara.
6. 5. () ~ Tile Roof House
Giwajib () adalah rumah tradisional masyarakat Korea yang
atapnya terbuat dari genteng. Model rumah ini merupakan tempat
tinggal kaum kelas atas seperti kaum bangsawan atau yangban (
) pada masa Dinasti Joseon/Josn ()berkuasa di semenanjung
Korea.
Giwajib () ini dibangun berdasarkan prinsip-prinsip confusion yang
dianut oleh masyarakat Joseon/Josn (). Misalnya memisahkan
ruangan antara ruanga kaum pria dengan ruangan kaum wanita dan anakanak.

Rumah model atap genteng atau giwajib () inilah yang kemudian


kita kenal dengan sebutan hanok ().
Interior hanok

Anda mungkin juga menyukai