Dokumen - Tips - Laporan Kasus 55846555ea745
Dokumen - Tips - Laporan Kasus 55846555ea745
Disusun oleh :
2013
LEMBAR PENGESAHAN
PRESENTASI KASUS
Disusun Oleh :
Insan Fadillah P G1A212121
Renata Nadhia Mardian G1A212106
Amrina Ayu Floridiana G1A212107
Dokter Pembimbing :
A. Identitas Pasien
Nama : Tn. S
Umur : 49 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status Perkawinan : Menikah
Suku Bangsa : Jawa
Alamat : Purwokerto Wetan
Pekerjaan : Pedagang
Agama : Islam
Tanggal Masuk : 22 April 2013
Tanggal Periksa : 24 April 2013
B. Anamnesis
Keluhan Utama : Nyeri dada
Keluhan Tambahan : Mual, keluar keringat dingin, sesak napas
Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang dengan keluhan nyeri dada hebat di sebelah kiri. Rasa
nyeri dada yang dirasakan pasien terasa panas dan menjalar ke punggung dan
lengan. Nyeri dada sudah dirasakan sejak 1 minggu yang lalu, tetapi terasa
paling berat dan hebat sejak 2 hari yang lalu. Nyeri dada terasa semakin
bertambah jika beraktivitas sehingga pasien selama serangan nyeri tidak dapat
melakukan aktivitas sehari-hari seperti biasanya. Nyeri dada terasa tidak
berkurang dengan istirahat.
Keluhan lain yang dirasakan pasien adalah rasa mual dan berkeringat
dingin saat serangan nyeri dada. Pasien juga mengeluh sedikit sesak napas
dan merasa lebih nyaman jika posisi duduk.
Sejak satu bulan ini pasien memiliki riwayat penyakit jantung dan
telah berobat ke poli Jantung RSMS pada tanggal 2 April 2013.
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat keluhan yang sama : diakui 1 bulan yang lalu
Riwayat penyakit jantung : diakui sejak 1 bulan yang lalu
Riwayat hipertensi : diakui sejak lama tetapi tidak berobat
Riwayat DM : disangkal
Riwayat penyakit ginjal : pasien mengakui pernah sakit batu ginjal
Riwayat asam urat : disangkal
Riwayat alergi : disangkal
Status Lokalis
PULMO
Inspeksi : dinding dada simetris, ketinggalan gerak (-),
retraksi intrakostal (-)
Palpasi : Vocal Fremitus apex dan basal simetris (dekstra
sinistra)
Perkusi : Sonor di seluruh lapang paru
Batas paru hepar di SIC V LMCD
Auskultasi : Suara dasar vesikuler di kedua lapang paru,
wheezing (-/-), ronki basah kasar (+/+), ronki
basah halus (-/-)
COR
Inspeksi : IC terlihat di SIC V 2 jari medial LMCS
Pulsasi Parasternal (-), Pulsasi Epigastrium (-)
Palpasi : IC teraba di SIC V 2 jari medial LMCS,
kuat angkat (-)
Perkusi : Kanan atas di SIC II LPSD
Kiri atas di SIC II LPSS
Kanan bawah di SIC IV LPSD
Kiri bawah di SIC V 2 jari medial LMCS
Auskultasi : S1>S2, reguler, gallop (-), murmur (-)
ABDOMEN
Inspeksi : datar, venektasi abdomen (-)
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Perkusi : Timpani, pekak alih (-), pekak sisi (-)
Palpasi : Supel, nyeri tekan (-), undulasi (-)
Hepar : Teraba 2 jari di bawah arcus costae dekstra
Lien : Tidak Teraba Pembesaran
EKSTREMITAS
Superior : Edema (-/-), akral hangat (+/+), sianosis (-/-)
Clubbing finger (-/-)
Inferior : Edema (-/-), akral hangat (+/+), sianosis (-/-)
Clubbing finger (-/-)
D. Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium tanggal 23 April 2013
1. Darah Lengkap
a. Hemoglobin : 17,2 g/dL (N= 14.0-18.0)
b. Leukosit : 23680 /uL (N= 4800-10600)
c. Hematokrit : 49 % (N= 41-52)
d. Eritrosit : 5,4 x 10^6/uL (N=4,7-6,1)
e. Trombosit : 223.000 /uL (N= 150.000-450.000)
f. MCV : 90,4 fL (N= 79,0-99,0)
g. MCH : 31,9 pg (N= 27,0-31,0)
h. MCHC : 35,3 % (N= 33,0-37,0)
i. RDW : 12,4 % (N= 11,5-14,5)
j. MPV : 10,8 fL (N=7,2-11,1)
k. Hitung jenis :
1) Basofil : 0,2 % (N=0,0-1,0)
2) Eusinofil : 1,4 % (N= 2,0-4,0)
3) Batang : 0,00 % (N= 2,0-5,0)
4) Segmen : 52,6 % (N= 40,0-70,0)
5) Limfosit : 37,4 % (N= 25,0-40,0)
6) Monosit : 8,4 % (N= 2,0-8,0)
2. Kimia Klinik
a. SGOT : 83 U/L (N=15-37)
b. SGPT : 90 U/L (N= 30-65)
c. CK : 112 U/L
d. CKMB: 28 U/L
e. Ureum darah : 31,9 mg/dl
f. Kreatinin darah : 1,35 mg/dl
g. GDS : 128 mg/dl
h. Natrium : 141 mmol/L
i. Kalium : 3,0 mmol/L
j. Klorida : 99 mmol/L
E. Resume
1. Anamnesis
a. Keluhan utama nyeri dada sejak 2 hari yang lalu. Nyeri dada terasa
berat di sebelah kiri dan menjalar ke punggung dan lengan.
b. Keluhan tambahan yang juga dirasakan pasien selama serangan
adalah mual, berkeringat dingin dan sesak napas.
c. Pasien memiliki riwayat sakit jantung sejak 1 bulan yang lalu dan di
riwayat keluarga ibu dan bapak pasien memiliki penyakit jantung.
2. Pemeriksaan Fisik
KU/Kes : Tampak Kesakitan/Compos Mentis
Vital Sign : TD : 140/90 mmHg RR: 24x/menit
N : 70x/menit S : 36°C
Status Generalis
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
Hidung : Napas Cuping Hidung (-)
Mulut : Bibir sianosis (-), Lidah sianosis (-)
Leher : Deviasi Trakea (-), JVP 5+2 cmH2O
Status Lokalis
PULMO
Inspeksi : dinding dada simetris, ketinggalan gerak (-),
retraksi intrakostal (-)
Palpasi : Vocal Fremitus apex dan basal simetris (dekstra
sinistra)
Perkusi : Sonor di seluruh lapang paru
Batas paru hepar di SIC V LMCD
Auskultasi : Suara dasar vesikuler di kedua lapang paru,
wheezing (-/-), ronki basah kasar (+/+), ronki
basah halus (-/-)
COR
Inspeksi : IC terlihat di SIC V 2 jari medial LMCS
Pulsasi Parasternal (-), Pulsasi Epigastrium (-)
Palpasi : IC teraba di SIC V 2 jari medial LMCS,
kuat angkat (-)
Perkusi : Kanan atas di SIC II LPSD
Kiri atas di SIC II LPSS
Kanan bawah di SIC IV LPSD
Kiri bawah di SIC V 2 jari medial LMCS
Auskultasi : S1>S2, reguler, gallop (-), murmur (-)
EKSTREMITAS
Superior : Edema (-/-)
Inferior : Edema (-/-)
3. Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium : CK : 112 U/L
CKMB : 28 U/L
EKG : sinus rhytem, ST elevasi di lead II, III, aVF
F. Diagnosis Kerja
STEMI
H. Penatalaksanaan
1. Farmakologi
Terapi Awal
a. O2 4 lpm (NK)
b. IFVD NaCL 500 cc
c. Inj. Dexamethason 2 amp
d. Inj. Streptase 1 amp dalam D5% 100 cc mikrodrip
e. Inj. SA 2 amp
f. Inj. Rantin 2 x1 amp
g. po. Aspilet 2 x 2 tab
h. po. CPG 1 x 1
i. po. Cefastatin 40 mg
j. po. Tramifen 1 tab
k. po. ISDN 3 x 5 mg
2. Non Farmakologi
a. Pantau tanda vital: setiap ½ jam sampai stabil, kemudian tiap 4 jam
atau sesuai dengan kebutuhan, catat jika frekuensi jantung < 60
kali/mnt atau > 110 kali/mnt; tekanan darah < 90 mmHg atau > 150
mmHg; frekuensi nafas < 8 kali/mnt atau > 22 kali/mnt.
b. Edukasi penyakit kepada pasien meliputi terapi, komplikasi
penyakit, prognosis penyakit dan cara pencegahan perburukan
penyakit.
c. Istirahat di tempat tidur dan mobilisasi setelah 12 jam.
d. Diet: puasa sampai bebas nyeri, kemudian diet cair. Selanjutnya diet
jantung (kompleks karbohidrat 50-55% dari kalori, monounsaturated
dan unsaturated fats < 30% dari kalori), termasuk makanan tinggi
kalium (sayur, buah), magnesium (sayuran hijau, makanan laut) dan
serat (buah segar, sayur, sereal).
I. Prognosis
Ad Fungtionam : ad malam
Ad vitam : ad malam
Ad sanationam : ad bonam
KESIMPULAN
Alwi, Idrus. Infark Mikard Akut dengan elevasi ST. Dalam: Buku ajar ilmu
penyakit dalam jilid III, Ed.IV. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu
Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2006: 1615-1617