Anda di halaman 1dari 14

PRESENTASI KASUS

ST ELEVASI MIOKARD INFARK (STEMI)

Diajukan kepada Yth:

dr. Dian Zamroni, Sp. JP

Disusun oleh :

Insan Fadillah P G1A212121


Renata Nadhia Mardian G1A212106
Amrina Ayu Floridiana G1A212107

SMF ILMU PENYAKIT DALAM


RSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARJO
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN PURWOKERTO

2013
LEMBAR PENGESAHAN

PRESENTASI KASUS

ST ELEVASI MIOKARD INFARK (STEMI)

Disusun Oleh :
Insan Fadillah P G1A212121
Renata Nadhia Mardian G1A212106
Amrina Ayu Floridiana G1A212107

Diajukan untuk memenuhi syarat mengikuti Kepaniteraan Klinik di


bagian Ilmu Penyakit Dalam RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo

Telah disetujui dan dipresentasikan


Pada tanggal : 2013

Dokter Pembimbing :

dr. Dian Zamroni, Sp. JP


PENDAHULUAN

Infark miokard menunjukan terbentuknya suatu daerah nekrosis miokardium


akibat iskemia total. Infark miokard akut yang dikenal sebagai “serangan
jantung”, merupakan penyebab tunggal tersering kematian diindustri dan
merupakan salah satu diagnosis rawat inap tersering di negara maju. Periode dua
dekade terakhir laju mortalitas menurun sebesar 30%. (Kumar, 2007).
Infark miokard akut dengan elevast ST (ST elevation myocardial
infarction/STEMI) merupakan spektrum dari sindrom koroner akut yang terdiri
dari angina pektoris tak stabil, IMA tanpa elevasi ST dan IMA dengan elevasi ST
(Alwi, 2006).
Pada kasus STEMI biasanya pasien mengeluhkan nyeri dada. Hampir
setengah kasus, terdapat faktor pencetus sebelum terjadi STEMI, seperti aktivitas
fisik berat, stress, emosi, atau penyakit medis lain yang menyertai. Kombinasi
nyeri dada substernal > 30 menit dan banyak keringat di curigai kuat adanya
STEMI. Seringkali ektremitas pucat di sertai keringat dingin. Tanda fisis lain pada
disfungsi ventrikular adalah S4 dan S3 gallop, penurunan intensitas jantung
pertama dan split paradoksikal bunyi jantung kedua. Dapat ditemukan murmur
midsistolik atau late sistolik apikal yang bersifat sementara (Alwi, 2006).
LAPORAN KASUS

A. Identitas Pasien
Nama : Tn. S
Umur : 49 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status Perkawinan : Menikah
Suku Bangsa : Jawa
Alamat : Purwokerto Wetan
Pekerjaan : Pedagang
Agama : Islam
Tanggal Masuk : 22 April 2013
Tanggal Periksa : 24 April 2013

B. Anamnesis
Keluhan Utama : Nyeri dada
Keluhan Tambahan : Mual, keluar keringat dingin, sesak napas
Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang dengan keluhan nyeri dada hebat di sebelah kiri. Rasa
nyeri dada yang dirasakan pasien terasa panas dan menjalar ke punggung dan
lengan. Nyeri dada sudah dirasakan sejak 1 minggu yang lalu, tetapi terasa
paling berat dan hebat sejak 2 hari yang lalu. Nyeri dada terasa semakin
bertambah jika beraktivitas sehingga pasien selama serangan nyeri tidak dapat
melakukan aktivitas sehari-hari seperti biasanya. Nyeri dada terasa tidak
berkurang dengan istirahat.
Keluhan lain yang dirasakan pasien adalah rasa mual dan berkeringat
dingin saat serangan nyeri dada. Pasien juga mengeluh sedikit sesak napas
dan merasa lebih nyaman jika posisi duduk.
Sejak satu bulan ini pasien memiliki riwayat penyakit jantung dan
telah berobat ke poli Jantung RSMS pada tanggal 2 April 2013.
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat keluhan yang sama : diakui 1 bulan yang lalu
Riwayat penyakit jantung : diakui sejak 1 bulan yang lalu
Riwayat hipertensi : diakui sejak lama tetapi tidak berobat
Riwayat DM : disangkal
Riwayat penyakit ginjal : pasien mengakui pernah sakit batu ginjal
Riwayat asam urat : disangkal
Riwayat alergi : disangkal

Riwayat Penyakit Keluarga


Riwayat keluhan yang sama : disangkal
Riwayat penyakit jantung : diakui dimiliki Ibu dan Bapak pasien
Riwayat penyakit Stroke : diakui dimiliki kakak pasien
Riwayat hipertensi : disangkal
Riwayat DM : disangkal
Riwayat penyakit ginjal : disangkal
Riwayat asam urat : disangkal
Riwayat alergi : disangkal

Riwayat Sosial dan Ekonomi


1. Community
Pasien tinggal bersama istri dan anak-anaknya. Keluarga pasien berasal
dari keluarga ekonomi menengah ke bawah.
2. Occupational
Pasien bekerja sebagai pedagang di Terminal dengan penghasilan Rp
800.000/bln.
3. Personal Habit
Pasien merokok sejak lama dan tidak mengkonsumsi alkohol. Pasien
tidak sering melakukan olahraga.
4. Drugs and Diet
Pasien makan teratur 3x sehari dengan menu makanan sehari-hari terdiri
dari nasi, sayuran dan lauk-pauk, terkadang ditambah buah-buahan.
C. Pemeriksaan Fisik
KU/Kes : Tampak Kesakitan/Compos Mentis
Vital Sign : TD : 140/90 mmHg RR: 24x/menit
N : 70x/menit S : 36°C
Status Generalis
Kepala : Venetaksi Temporal (-/-)
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
Hidung : Napas Cuping Hidung (-)
Mulut : Bibir sianosis (-), Lidah sianosis (-)
Leher : Deviasi Trakea (-), JVP 5+2 cmH2O

Status Lokalis
PULMO
Inspeksi : dinding dada simetris, ketinggalan gerak (-),
retraksi intrakostal (-)
Palpasi : Vocal Fremitus apex dan basal simetris (dekstra
sinistra)
Perkusi : Sonor di seluruh lapang paru
Batas paru hepar di SIC V LMCD
Auskultasi : Suara dasar vesikuler di kedua lapang paru,
wheezing (-/-), ronki basah kasar (+/+), ronki
basah halus (-/-)
COR
Inspeksi : IC terlihat di SIC V 2 jari medial LMCS
Pulsasi Parasternal (-), Pulsasi Epigastrium (-)
Palpasi : IC teraba di SIC V 2 jari medial LMCS,
kuat angkat (-)
Perkusi : Kanan atas di SIC II LPSD
Kiri atas di SIC II LPSS
Kanan bawah di SIC IV LPSD
Kiri bawah di SIC V 2 jari medial LMCS
Auskultasi : S1>S2, reguler, gallop (-), murmur (-)
ABDOMEN
Inspeksi : datar, venektasi abdomen (-)
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Perkusi : Timpani, pekak alih (-), pekak sisi (-)
Palpasi : Supel, nyeri tekan (-), undulasi (-)
Hepar : Teraba 2 jari di bawah arcus costae dekstra
Lien : Tidak Teraba Pembesaran

EKSTREMITAS
Superior : Edema (-/-), akral hangat (+/+), sianosis (-/-)
Clubbing finger (-/-)
Inferior : Edema (-/-), akral hangat (+/+), sianosis (-/-)
Clubbing finger (-/-)

D. Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium tanggal 23 April 2013
1. Darah Lengkap
a. Hemoglobin : 17,2 g/dL (N= 14.0-18.0)
b. Leukosit : 23680 /uL (N= 4800-10600)
c. Hematokrit : 49 % (N= 41-52)
d. Eritrosit : 5,4 x 10^6/uL (N=4,7-6,1)
e. Trombosit : 223.000 /uL (N= 150.000-450.000)
f. MCV : 90,4 fL (N= 79,0-99,0)
g. MCH : 31,9 pg (N= 27,0-31,0)
h. MCHC : 35,3 % (N= 33,0-37,0)
i. RDW : 12,4 % (N= 11,5-14,5)
j. MPV : 10,8 fL (N=7,2-11,1)
k. Hitung jenis :
1) Basofil : 0,2 % (N=0,0-1,0)
2) Eusinofil : 1,4 % (N= 2,0-4,0)
3) Batang : 0,00 % (N= 2,0-5,0)
4) Segmen : 52,6 % (N= 40,0-70,0)
5) Limfosit : 37,4 % (N= 25,0-40,0)
6) Monosit : 8,4 % (N= 2,0-8,0)
2. Kimia Klinik
a. SGOT : 83 U/L (N=15-37)
b. SGPT : 90 U/L (N= 30-65)
c. CK : 112 U/L
d. CKMB: 28 U/L
e. Ureum darah : 31,9 mg/dl
f. Kreatinin darah : 1,35 mg/dl
g. GDS : 128 mg/dl
h. Natrium : 141 mmol/L
i. Kalium : 3,0 mmol/L
j. Klorida : 99 mmol/L

Laboratorium tanggal 23 April 2013 jam 13.08


CK : 789 U/L
CKMB : 102 U/L

Laboratorium tanggal 24 April 2013 jam 11.52


PT : 14,6 detik (N = 11,5 – 15,5)
APTT : 33,8 detik (N = 25 - 35)
CK : 4483 U/L
CKMB : 729 U/L

EKG tanggal 23 April 2013


Hasil : sinus rhytem, ST elevasi di lead II, III, aVF

E. Resume
1. Anamnesis
a. Keluhan utama nyeri dada sejak 2 hari yang lalu. Nyeri dada terasa
berat di sebelah kiri dan menjalar ke punggung dan lengan.
b. Keluhan tambahan yang juga dirasakan pasien selama serangan
adalah mual, berkeringat dingin dan sesak napas.
c. Pasien memiliki riwayat sakit jantung sejak 1 bulan yang lalu dan di
riwayat keluarga ibu dan bapak pasien memiliki penyakit jantung.
2. Pemeriksaan Fisik
KU/Kes : Tampak Kesakitan/Compos Mentis
Vital Sign : TD : 140/90 mmHg RR: 24x/menit
N : 70x/menit S : 36°C
Status Generalis
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
Hidung : Napas Cuping Hidung (-)
Mulut : Bibir sianosis (-), Lidah sianosis (-)
Leher : Deviasi Trakea (-), JVP 5+2 cmH2O

Status Lokalis
PULMO
Inspeksi : dinding dada simetris, ketinggalan gerak (-),
retraksi intrakostal (-)
Palpasi : Vocal Fremitus apex dan basal simetris (dekstra
sinistra)
Perkusi : Sonor di seluruh lapang paru
Batas paru hepar di SIC V LMCD
Auskultasi : Suara dasar vesikuler di kedua lapang paru,
wheezing (-/-), ronki basah kasar (+/+), ronki
basah halus (-/-)
COR
Inspeksi : IC terlihat di SIC V 2 jari medial LMCS
Pulsasi Parasternal (-), Pulsasi Epigastrium (-)
Palpasi : IC teraba di SIC V 2 jari medial LMCS,
kuat angkat (-)
Perkusi : Kanan atas di SIC II LPSD
Kiri atas di SIC II LPSS
Kanan bawah di SIC IV LPSD
Kiri bawah di SIC V 2 jari medial LMCS
Auskultasi : S1>S2, reguler, gallop (-), murmur (-)
EKSTREMITAS
Superior : Edema (-/-)
Inferior : Edema (-/-)

3. Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium : CK : 112 U/L
CKMB : 28 U/L
EKG : sinus rhytem, ST elevasi di lead II, III, aVF

F. Diagnosis Kerja
STEMI

G. Usulan Pemeriksaan Penunjang


1. Rontgen thorax
2. EKG ulang
3. Pemeriksaan Laboratorium ulang

H. Penatalaksanaan
1. Farmakologi
Terapi Awal
a. O2 4 lpm (NK)
b. IFVD NaCL 500 cc
c. Inj. Dexamethason 2 amp
d. Inj. Streptase 1 amp dalam D5% 100 cc mikrodrip
e. Inj. SA 2 amp
f. Inj. Rantin 2 x1 amp
g. po. Aspilet 2 x 2 tab
h. po. CPG 1 x 1
i. po. Cefastatin 40 mg
j. po. Tramifen 1 tab
k. po. ISDN 3 x 5 mg

Terapi Post Streptase


a. O2 4 lpm (NK)
b. IFVD RL 10 tpm
c. Heparin 15.000 IU/24 jam
d. Inj. OMZ 1 x 1 amp
e. Inj. Ondansentron 1 amp/drip
f. po. Lansoprazole 1 x 1 tab
g. po. Simvastatin 1 x 20 mg
h. po. ISDN 3 x 5 mg
i. po. Amlodipin 1 x 5 mg
j. po. Captopril 3 x 62,5 mg
k. po. Aspilet 1 x 1

2. Non Farmakologi
a. Pantau tanda vital: setiap ½ jam sampai stabil, kemudian tiap 4 jam
atau sesuai dengan kebutuhan, catat jika frekuensi jantung < 60
kali/mnt atau > 110 kali/mnt; tekanan darah < 90 mmHg atau > 150
mmHg; frekuensi nafas < 8 kali/mnt atau > 22 kali/mnt.
b. Edukasi penyakit kepada pasien meliputi terapi, komplikasi
penyakit, prognosis penyakit dan cara pencegahan perburukan
penyakit.
c. Istirahat di tempat tidur dan mobilisasi setelah 12 jam.
d. Diet: puasa sampai bebas nyeri, kemudian diet cair. Selanjutnya diet
jantung (kompleks karbohidrat 50-55% dari kalori, monounsaturated
dan unsaturated fats < 30% dari kalori), termasuk makanan tinggi
kalium (sayur, buah), magnesium (sayuran hijau, makanan laut) dan
serat (buah segar, sayur, sereal).
I. Prognosis
Ad Fungtionam : ad malam
Ad vitam : ad malam
Ad sanationam : ad bonam
KESIMPULAN

1. Diagnosis pasien Tn. S dengan usia 49 tahun adalah ST elevasi miokard


infark (STEMI) dengan dasar diagnosis ditemukan tanda klinis keluhan nyeri
dada, dan hasil pemeriksaan penunjang berupa peningkatan kadar CK dan
CKMB serta ditemukan ST elevasi pada gambaran EKG.
2. Penatalaksanaan pada kasus STEMI adalah pemberian injeksi Streptase dan
pemantauan tanda vital, hasil pemeriksaan penunjang dan gambaran EKG.
3. Prognosis pasien pada kasus ini adalah :
Ad Fungtionam : ad malam
Ad vitam : ad malam
Ad sanationam : ad bonam
DAFTAR PUSTAKA

Alwi, Idrus. Infark Mikard Akut dengan elevasi ST. Dalam: Buku ajar ilmu
penyakit dalam jilid III, Ed.IV. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu
Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2006: 1615-1617

ISIS-2 (Second International Study of Infarct Survival) Collaborative Group.


Randomized Trial Of Intravenous Streptokinase, Oral Aspirin, Both, Or
Neither Among 17.187 Case Of Suspected Acute Myocardial Infarction:ISSI-
2. Lancet 1998; 2: 349-360

Anda mungkin juga menyukai