Disusun oleh:
F0316012
SURAKARTA
2019
BAB I
PENDAHULUAN
PENJELASAN JUDUL
Penelitian tentang audit delay atau keterlambatan dalam pelaporan laporan
keuangan sudah dimulai oleh James C. Dyer IV and Arthur J. McHugh pada tahun
1975. Semakin banyaknya faktor-faktor yang mempengaruhi audit delay yang muncul
seiring dengan semakin bertambahnya penelitian yang dilakukan, baik faktor yang
berasal dari eksternal perusahaan maupun internal perusahaan. Selain penelitian yang
dilakukan oleh para peneliti dari luar negeri, peneliti dari Indonesia pun tertarik untuk
melakukan penelitian mengenai audit delay yang terjadi di perusahaan Indonesia.
Berbagai hasil penelitian sangat beragam dan menarik untuk dikaji kembali.
Munculnya beberapa jurnal-jurnal akuntansi di Indonesia yang mencoba
mengevaluasi dan mendokumentasikan beberapa hasil penelitian mengenai audit
delay. Hal ini juga yang memotivasi peneliti untuk melihat sejarah perkembangan
penelitian tentang audit delay pada lingkup internasional maupun nasional dalam
bentuk bibliograpi.
RELEVANSI
Salah satu kewajiban perusahaan yang sudah terdaftar di Bursa Efek Indonesia
adalah mempublikasikan laporan keuangan yang telah diaudit oleh Akuntan Publik
(Saemargani dan Mustikawati, 2015). Laporan keuangan merupakan salah satu media
komunikasi dan bentuk pertanggungjawaban pihak internal perusahaan kepada pihak
eksternal perusahaan yang mengandung informasi yang berguna bagi para pemegang
kepentingan dan pemakai laporan keuangan dalam pengambilan keputusan. Audit
terhadap laporan keuangan bertujuan untuk memberikan pendapat mengenai
kewajaran dan kesesuaian laporan keuangan dengan prinsip-prinsip yang berlaku,
serta untuk memberikan jaminan atas keandalan laporan keuangan (Soedarsa dan
Noerdiawansyah, 2017).
Perusahaan harus melaporkan laporan keuangan yang telah diaudit harus
disampaikan dengan tepat waktu sesuai dengan peraturan Bapepam yang ditetapkan
pada Agustus 2012, yaitu Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan
Lembaga Keuangan No. KEP-431/BL/2012 tentang Penyampaian Laporan Tahunan
Emiten atau Perusahaan Publik. Keputusan ini menyatakan bahwa emiten atau
perusahaan publik yang pernyataan pendaftarannya telah menjadi efektif wajib
menyampaikan laporan tahunan yang disertai dengan laporan audit dengan adanya
opini audit yang diberikan kepada Bapepam paling lama 4 (empat) bulan setelah
tahun buku berakhir. Namun, pada kenyataannya masih terdapat beberapa perusahaan
yang terlambat menyampaikan laporan keuangan ini. Pada tahun 2018, masih terdapat
10 perusahaan tercatat (emiten) belum menyampaikan laporan keuangan yang telah
diaudit periode 31 Desember 2017 (Franedya, 2018, www.cnbcindonesia.com). Pada
tahun 2017, terdapat 17 perusahaan tercatat (emiten) belum menyampaikan laporan
keuangan yang telah diaudit periode 31 Desember 2016 (Sugianto, 2017,
finance.detik.com). Pada tahun 2016, terdapat 18 perusahaan tercatat (emiten) belum
menyampaikan laporan keuangan yang telah diaudit periode 31 Desember 2015
(Pasopati, 2016, www.cnnindonesia.com). Perusahaan yang terlambat menyampaikan
laporan keuangan yang telah diaudit akan mendapatkan denda dari PT. Bursa Efek
Indonesia (BEI) sebesar Rp150 juta dan terpaksa harus menghentikan sementara
(suspensi) perdagangan sahamnya.
MOTIVASI
Penelitian ini termotivasi karena adanya penelitian terdahulu tentang faktor
penentu atau faktor yang mempengaruhi audit delay yang sudah dimulai pada tahun
1970-an dan telah berevolusi secara signifikan sejak saat itu. Penelitian selanjutnya
kemudian semakin memunculkan banyak factor yang mempengaruhi audit delay.
Selain itu, penelitian-penelitian yang dilakukan menghasilkan hasil yang berbeda-
beda, meskipun variabel independen yang diambil sama.
TUJUAN
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana perkembangan
penelitian tentang audit delay di dunia. Penelitian ini dapat menghasilkan informasi
tentang perkembangan-perkembangan mengenai audit delay dengan menggunakan
artikel nasional yang terakreditasi dan juga artikel dari jurnal internasional. Audit
delay atau lamanya waktu laporan keuangan teraudit sangat menarik untuk diteliti
karena masih banyak kasus audit delay yang terjadi pada perusahaan-perusahaan
besar. Kontribusi penelitian ini adalah dapat memberikan bukti sejarah perkembangan
penelitian tentang audit delay di dunia, sehingga dapat menjadi bahan literature
review untuk penelitian selanjutnya yang akan melakukan penelitian yang sama di
Indonesia atau di luar Indonesia. Penelitian ini juga dapat memberikan pandangan
kepada peneliti selanjutnya untuk dapat mengevaluasi dan menganalisis lebih lanjut
mengenai beberapa variabel, topik atau metode penelitian yang masih jarang diteliti
dan digunakan di dunia.
Makalah ini memiliki 5 bab yang menjelaskan seluruh isi yang terdapat dalam
makalah ini sendiri. Bab 1 berisikan tentang pendahuluan dan menjelaskan pengertian
dari judul makalah, serta menjelaskan motivasi dan tujuan penyusunan makalah ini.
Kemudian, pada bab 2 menjelaskan mengenai deskripsi topik yang diangkat dalam
makalah ini, yaitu audit delay. Pada bab 3 menjelaskan mengenai metode penelitian
yang akan digunakan dalam makalah ini. Pada bab 4 berisikan penjelasan hasil
analisis yang akan menampilkan 5 tabel yang mengkategorikan setiap artikel pada
nama jurnal beserta institusi, nama jurnal beserta nama artikel dan nama penulis,
populasi, tahun artikel, variabel independen, dan metode analisis artikel tersebut. Bab
5 berisikan kesimpulan, saran, dan keterbatasan dari makalah ini. Setelah bab 5, masih
terdapat daftar pustaka dan lampiran yang berisikan beberapa tabel.
BAB II
DESKRIPSI TOPIK
Audit delay adalah lamanya waktu penyelesaian audit dari akhir tahun fiskal
perusahaan sampai tanggal laporan audit dikeluarkan (Ashton, Willingham, dan
Elliot,1987). Menurut Modugu, Eragbhe, dan Ikhatua (2012), audit delay adalah
jumlah hari antara tanggal laporan keuangan dan tanggal laporan auditor diterbitkan.
Sedangkan, menurut Janice dan Bryan (1998) menyatakan bahwa audit delay adalah
lamanya hari yang dibutuhkan auditor untuk menyelesaikan pekerjaan auditnya, yang
diukur dari tanggal penutupan tahun buku hingga tanggal diterbitkannya laporan
keuangan audit. Audit delay atau dalam beberapa penelitian disebut sebagai audit
reporting lag didefinisikan sebagai selisih waktu antara berakhirnya tahun fiskal
dengan tanggal diterbitkannya laporan audit. Dyer dan McHugh (1975) membagi
keterlambatan atau lag menjadi:
1. Preliminary lag, adalah interval antara berakhirnya tahun fiskal sampai dengan
tanggal diterimanya laporan keuangan pendahulu oleh pasar modal.
2. Auditor’s signature lag, adalah interval antara berakhirnya tahun fiskal sampai
tanggal yang tercantum di dalam laporan auditor. Dari definisi tersebut Auditor’s
signature lag merupakan salah satu nama lain dari audit delay.
3. Total lag, adalah interval antara berakhirnya tahun fiskal sampai dengan tanggal
diterimanya laporan keuangan tahunan publikasi oleh pasar modal.
Audit delay merupakan rentang waktu untuk menyelesaikan audit yang diukur
dari tanggal penutupan tahun buku sampai dengan tanggal diterbitkannya laporan
audit. Audit delay diukur berdasarkan lamanya hari yang dibutuhkan untuk
memperoleh laporan auditor independen atas audit laporan keuangan tahunan
perusahaan, sejak tanggal tutup buku perusahaan yaitu per 31 Desember sampai
tanggal yang tertera pada laporan auditor independen. (Praptika dan Rasmini, 2016).
Sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan oleh Bapapem yang memutuskan
bahwa emiten atau perusahaan publik yang pernyataan pendaftarannya telah menjadi
efektif wajib menyampaikan laporan tahunan yang disertai dengan laporan audit
dengan adanya opini audit yang diberikan kepada Bapepam paling lama 4 (empat)
bulan setelah tahun buku berakhir. Selain itu, ketepatan waktu (timeliness) dalam
pelaporan keuangan merupakan salah satu aspek penting yang dipertahikan oleh
pengguna informasi keuangan (Afify, 2009). Selanjutnya, menurut Ashton,
Willingham, dan Elliot (1987) mengemukakan bahwa pelaporan keuangan perusahaan
yang tepat waktu adalah unsur penting yang mengindikasikan bahwa pasar modal
yang berfungsi dengan baik. Penundaan dalam mengeluarkan laporan keuangan
meningkatkan ketidakpastian yang terkait dengan keputusan investasi.
Selain keterandalan (reliabilitas), relevansi juga diperlukan agar informasi
keuangan bermanfaat dalam pengambilan keputusan. Khalatbari, Ramezanpour, dan
Haghdoost (2013) menemukan bahwa ketepatan waktu (timeliness) adalah salah satu
komponen penting dari karakteristik kualitatif dalam pelaporan keuangan. Informasi
keuangan yang tersedia tepat waktu berguna dalam proses pengambilan keputusan.
Informasi yang tidak tersedia tepat waktu akan kehilangan relevansinya dan akan
kehilangan kebermanfaatannya. Selain itu, peristiwa keterlambatan pelaporan
keuangan yang telah diaudit ini akan mempengaruhi dalam pengambilan keputusan
bagi investor dan pemakai laporan keuangan yang lain (Lestari dan Nuryatno, 2018).
Maka dari itu, penting untuk menyajikan laporan keuangan dengan tepat waktu atau
tidak terlambat agar tidak terjadi asimetri informasi maupun kebocoran informasi
keuangan yang menyebabkan manfaat informasi yang disajikan menjadi berkurang
dan tidak akurat sehingga tidak bisa dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan
ekonomik.
Menurut Kartika (2011), pemenuhan standar audit oleh auditor dapat
berdampak pada lamanya penyelesaian laporan audit. Perbedaan waktu antara tanggal
laporan keuangan dengan tanggal opini audit dalam laporan keuangan
mengindikasikan tentang lamanya waktu penyelesaian pekerjaan auditnya. Rentang
waktu inilah yang disebut audit delay. Menurut Shulthoni (2012), audit delay
sebenarnya adalah rentang waktu antara tahun fiskal perusahaan sampai dengan
tanggal laporan audit. Dengan kata lain, audit delay adalah waktu yang dibutuhkan
oleh auditor untuk mengaudit laporan keuangan sejak tanggal tutup buku perusahaan.
Lamanya waktu penyelesaian audit dapat mempengaruhi ketepatan waktu (timeliness)
informasi laporan keuangan yang dipublikasikan sehingga dapat mempengaruhi
tingkat ketidakpastian keputusan yang didasarkan pada informasi yang
dipublikasikan.
BAB III
METODE
Metode Analisis
Analisis pada penelitian ini akan dilakukan secara analisis deskriptif, yaitu
analisis yang dilakukan untuk menilai karakteristik dari sebuah data yang
ditampilkan. Pada penelitian ini, peneliti akan menganalisis artikel-artikel yang sudah
dikelompokkan agar mempunyai suatu makna yang dapat dimengerti dan bermanfaat.
BAB IV
HASIL
Pada Tabel 2 tentang deskripsi sampel dapat dilihat bahwa secara total (dari
tahun 1980 s/d 2019), ada masing-masing satu jurnal nasional dan internasional yang
mendominasi penelitian tentang audit delay, yaitu Jurnal Akuntansi dan Managerial
Auditing Journal. Pada Jurnal Akuntansi terdapat sebanyak 4 artikel yang membahas
mengenai audit delay atau sebanyak 8,9%. Sedangkan, pada Managerial Auditing
Journal terdapat 5 artikel yang membahas mengenai audit delay atau sebanyak 11,1%.
Hasil Analisis
Pengelompokkan Berdasarkan Variabel Independen
Tabel 3 menjelaskan variabel independen apa saja yang digunakan dalam
penelitian ini. Berdasarkan hasil pengelompokkan menurut varibel independennya,
dapat diketahui berdasarkan 45 artikel, variabel independen yang paling banyak
digunakan adalah ukuran perusahaan sebanyak 22 artikel. Variabel ukuran perusahaan
ini didefinisikan sebagai besar kecilnya perusahaan yang diukur dengan
menggunakan total aset yang dimiliki perusahaan atau total aktiva perusahaan yang
tercantum dalam laporan keuangan perusahaan akhir periode yang diaudit
menggunakan logaritma. Variabel ukuran perusahaan diukur dengan menggunakan
logaritma natural dari total aset perusahaan (Puspitasari dan Latrini, 2014). Ukuran
perusahaan dapat mempengaruhi seberapa besar informasi yang terdapat di dalamnya,
sekaligus mencerminkan kesadaran dari pihak manajemen menganai pentingnya
informasi, baik bagi pihak eksternal perusahaan maupun pihak internal perusahaan
(Widyastuti dan Astika, 2017).
Kemudian variabel kedua yang banyak digunakan adalah reputasi auditor
sebanyak 20 artikel. Variabel ini diproksikan dengan besar kecilnya KAP dengan
mengelompokkan KAP menjadi KAP Big Four dan non Big Four. Variabel ini dapat
diukur dengan variabel dummy.
Kemudian variabel ketiga yang banyak digunakan adalah opini audit sebanyak
18 artikel. Opini audit merupakan simpulan dari proses audit yang dilakukan auditor
independen atas laporan keuangan perusahaan klien mengenai kewajaran laporan
keuangan yang dibuat oleh manajemen dalam semua hal yang material sesuai prinsip
akuntansi yang berterima umum. Opini auditor atas laporan keuangan perusahaan
menjadi tolak ukur para penggunanya dalam mengambil keputusan. Opini auditor
merupakan pendapat yang dikeluarkan oleh auditor independen atas kewajaran suatu
laporan keuangan. Opini auditor digunakan oleh pengguna intern dan ekstern laporan
keuangan untuk mengetahui kinerja perusahaan selama periode tertentu sehinggadapat
digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan (Rustiarini dan Sugiarti, 2013).
Opini audit dibagi menjadi empat, yaitu opini wajar tanpa pengecualian, opini wajar
dengan pengencualian, opini tidak wajar, dan opini tidak menyatakan pendapat.
Variabel ini juga dapat diukur dengan variabel dummy.
Variabel keempat yang banyak digunakan adalah profitablitas sebanyak 12
artikel. Profitabilitas menggambarkan tingkat efektivitas kegiatan operasional yang
dapat dicapai perusahaan. Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan
memanfaatkan asset yang ada untuk menghasilkan pendapatan. Variabel ini diproksi
melalui Return on Assets (ROA) (Angruningrum dan Wirakusuma, 2013).
PENUTUP
Kesimpulan
Pada penelitian ini menggunakan 45 artikel tentang audit delay dari jurnal
nasional terakreditasi dan jurnal internasional. Variabel independen yang paling
banyak digunakan adalah ukuran perusahaan. Dapat diketahui populasi pada
perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) memiliki jumlah terbanyak
yaitu 18 artikel yang menggunakan populasi tersebut. Berdasarkan metode penelitian
yang digunakan oleh para peneliti untuk meneliti audit delay diklasifikasikan
berdasarkan pada 3 metode penelitian yaitu metode analytical, metode literature
review dan metode survey. Dapat disimpulkan bahwa metode survey lebih dominan
digunakan dalam penelitian.
Keterbatasan
Keterbatasan dari penelitian ini adalah kurangnya referensi atau sampel yang
digunakan dari berbagai sektor lain. Kemudian kurangnya variabel yang digunakan
juga salah satu keterbatasan dari penelitian ini.
Saran
Saran dari penelitian ini adalah, penelitian selanjutnya diharapkan dapat
menggunakan sampel yang lebih banyak dari beberapa sektor lain seperti
pertambangan, kimia, dan sektor lainnya, sehingga memperoleh hasil yang lebih
maksimal, kemudian peneliti selanjutnya diharapkan dapat menemukan variabel
proksi lain yang dapat digunakan untuk mengetahui variabel lain yang diduga
berpengaruh terhadap risiko terjadinya audit delay, dan bagi penelitian selanjutnya
diharapkan dapat mencari lebih banyak sumber referensi lainnya.
Implikasi penelitian ini kepada skripsi saya adalah, saya dapat lebih memahami
bagaimana topik audit delay itu sendiri. Kemudian, dari artikel-artikel yang sudah
saya gunakan, dapat dijadikan referensi dan diaplikasikan kepada skripsi saya
selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
KOMENTAR
Manfaat
Kendala