Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

AUDIT INTERNASIONAL
Untuk Memenuhi Nilai Tugas Kelompok Mata Kuliah
Akuntansi Keuangan Internasional

Disusun Oleh Kelompok 7 :


1. Dyah Permoni (20200100084)
2. Grace Andreana (20200100062)
3. Reynaldi (20200100155)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS BISNIS
UNIVERSITAS BUDDHI DHARMA TANGERANG
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena

dengan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan tugas pembuatan Makalah “Audit

Internasional”. Yang dimana dalam pembuatan makalah ini untuk memenuhi

tugas dari Mata Kuliah Akuntansi Keuangan Internasional.

Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak

Endraria, SE., MM., M.Akt selaku dosen yang telah memberikan tugas ini. Dan

kami juga berterima kasih kepada pihak-pihak yang sudah membantu dalam

pembuatan makalah ini.

Kiranya makalah ini dapat menambah ilmu bagi para pembaca dan kami

menyadari jika masih banyak kekurangan dalam pembuatan makalah ini. Oleh

karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran agar makalah ini lebih baik dan

dapat berguna bagi yang bekepentingan.

Tangerang, Juni 2023

Penulis

Kelompok 4
SEJARAH AUDIT

Audit mulai masuk pada zaman Mesopotamia untuk mengungkap lambang dalam

nilai transaksi keuangan seperti titik, daftar periksa, dan lainnya. Audit juga dapat

diamati dari jumlah transaksi keuangan yang diusut oleh akuntan. Di Roma, audit

menggunakan metode mendengarkan transaksi keuangan, sehingga setiap

transaksi dikuatkan oleh akuntan. “Akan tetapi bersamaan dengan berjalannya

waktu, audit dikenal sebagai pemantau aktivitas operasi, transaksi keuangan, dan

ketaatan akan aturan perusahaan, sistem dan prosedur operasi serta per UU yang

berjalan. Akuntan Independen dalam perusahaan disebut akuntan internal atau

departemen pengendalian internal dan di luar perusahaan disebut auditor eksternal

akuntan.

Audit Sebelum Tahun 1900

Asal dari audit itu dapat ditelusuri kembali ke undang-undang Inggris pada masa

Revolusi Industri sekitar 1800-an. Pada awalnya, beberapa orang yang dipilih oleh

pemilik perusahaan memeriksa dan meninjau catatan perusahaan. Orang-orang ini

dibimbing oleh orang lain yang dipilih oleh orang lain, tetapi orang lain ini tidak

bertanggung jawab atas perusahaan. karena aturan berubah, orang yang bukan

pemilik perusahaan kini bisa mengecek catatan keuangannya. Ini membuat

pekerjaan baru bagi akuntan yang bertanggung jawab untuk melakukan

pemeriksaan ini. Hal ini menyebabkan munculnya kantor audit yang berbeda.

Dahulu kala, orang-orang dari Inggris membawa pekerjaan audit dan akuntansi ke

beberapa bagian Amerika Utara. Akuntan di Amerika Utara meniru cara orang
Inggris melaporkan dan memeriksa informasi keuangan. Di Inggris, ada peraturan

yang disebut Companies Act yang menyatakan bahwa semua perusahaan besar

harus diperiksa oleh auditor.

SEC adalah grup yang membuat aturan tentang bagaimana perusahaan

melaporkan keuangan mereka. Mereka mengatakan bahwa perusahaan perlu

meminta seseorang memeriksa keuangan mereka untuk memastikan bahwa

mereka mengatakan yang sebenarnya. Dulu, tidak ada aturan tentang bagaimana

melakukan ini, jadi terkadang orang hanya melihat satu bagian dari keuangan.

Sekarang, ada aturan di AS dan Inggris tentang cara melakukannya.

Perubahan di Abad Ke 20

Pada abad ke-20, orang yang memeriksa catatan keuangan membuat laporan

untuk menunjukkan apa yang mereka temukan. Di berbagai negara, mereka

memiliki aturan berbeda untuk membuat laporan ini. Tapi kemudian, sebuah

kelompok di Amerika membuat buku untuk menjelaskan cara melakukannya

dengan cara yang sama di seluruh negeri. Belakangan, mereka membuat lebih

banyak buku seperti ini untuk membantu orang-orang yang memeriksa catatan

keuangan. Ini membantu membuat segalanya lebih teratur dan lebih mudah

dipahami.

Standar Audit Internasional (ISA) untuk Indonesia

ISA adalah seperangkat aturan yang harus diikuti akuntan di Indonesia ketika

mereka memeriksa laporan keuangan perusahaan besar. Mereka mulai

menggunakan aturan ini pada tahun 2013 karena ingin menjadi bagian dari grup
akuntan internasional. Mereka menggunakan seperangkat aturan lain yang disebut

SPAP untuk memastikan mereka melakukan semuanya dengan benar.

SPAP versus ISA

Diketahui banyak perbedaan antara ISA atau SA versi Indonesia dengan US

GAAS atau SPAP Indonesia, menurut AICPA.org/FRC dan menurut Linberg &

Seifert terdapat 5 perbedaan yang signifikan, antara lain :

 Dokumentasi prosedur audit.

Secara konseptual, dokumentasi prosedur audit antara SPAP dan ISA atau

standar audit berbeda. ISA atau SA lebih menekankan pada penilaian

profesional. Secara khusus, paragraf 14 SA 230 mengharuskan akuntan untuk

mengolah dokumen audit ke dalam file audit dan menyelesaikan proses

administrasi untuk menyiapkan dokumentasi audit akhir dalam jangka waktu

yang ditentukan sebagai berikut: Tanggal laporan auditor, bersama dengan

penerapan yang relevan dan pernyataan materialitas, menunjukkan bahwa

waktu untuk menyelesaikan penyusunan dokumentasi audit akhir umumnya

tidak melebihi enam puluh hari sejak tanggal laporan auditor. Pada alinea 15

SA 230 juga mensyaratkan bahwa, setelah menyelesaikan persiapan audit

akhir, akuntan tidak boleh memusnahkan dokumentasi audit sebelum akhir

masa retensi. Waktu retensi dokumen kerja juga bervariasi antara SPAP dan

ISA.

ISA 230 tentang catatan audit menetapkan bahwa kantor akuntan harus

menetapkan kebijakan dan prosedur untuk menyimpan catatan audit. Biasanya,

periode retensi untuk perikatan audit adalah kurang dari 5 tahun sejak tanggal
laporan audit atau tanggal laporan grup yang diaudit, sedangkan dalam SPAP

periode retensi paling sedikit adalah 7 tahun. Berdasarkan paragraf 47 SPM 1

dan paragraf A23 dari SA 230, KAP diharuskan untuk menetapkan kebijakan

dan prosedur yang mengatur periode retensi untuk kontrak atau dokumen audit.

Periode retensi biasanya tidak melebihi 5 tahun sejak tanggal laporan auditor

atas laporan keuangan entitas atau laporan auditor atas laporan keuangan

konsolidasian entitas dan entitas anak. Paragraf 17 SA 230 mensyaratkan

bahwa setelah tanggal penyelesaian dokumen. Auditor tidak dapat

memusnahkan dokumen audit sebelum akhir masa retensi yang relevan.

 Pertimbangan kelangsungan usaha (going-concern).

Ketika menentukan apakah entitas akan terus beroperasi di masa depan, ISA tidak

membatasi waktu minimal 12 bulan, sedangkan SPAP membatasi waktu tersebut

hingga 12 bulan setelah akhir periode pelaporan. Manajemen bertanggung jawab

untuk mengevaluasi kapasitas perusahaan untuk mempertahankan kelanjutan

usahanya tanpa mempertimbangkan apakah suatu kerangka untuk menyusun dan

menyajikan laporan keuangan telah diterapkan oleh manajemen. Salah satu tujuan

SA 570 adalah untuk memperoleh bukti audit yang cukup tentang penggunaan

asumsi kelangsungan usaha oleh manajemen. SPAP juga mensyaratkan auditor

untuk menilai apakah terdapat keraguan signifikan mengenai apakah entitas akan

melanjutkan bisnisnya untuk jangka waktu yang tepat. Oleh karena itu, SA 570

menetapkan asumsi kelangsungan usaha ketika mempertimbangkan seluruh

kontrak.

 Penilaian dan pengungkapan pelaporan keuangan.


Penilaian dan pengungkapan manajemen pelaporan keuangan organisasi

merupakan aspek penting dari audit. Meskipun ISA berfokus pada kecukupan

pengendalian internal yang diungkapkan dalam laporan klien yang diaudit, SPAP

menekankan pentingnya mengevaluasi keefektifan pengendalian tersebut. Selain

itu, ISA mengamanatkan bahwa auditor meneliti pengendalian internal entitas

untuk memastikan bahwa pengendalian tersebut memadai dan berfungsi

sebagaimana dimaksud. Proses ini sangat penting dalam memberikan jaminan

kepada pemangku kepentingan dan memastikan keakuratan dan keandalan

informasi keuangan.

 Penilaian dan respons terhadap risiko terhadap risiko yang dinilai.

ISA menerapkan prosedur penilaian risiko yang cermat untuk mendapatkan

pemahaman menyeluruh tentang entitas dan lingkungannya, dengan tujuan akhir

untuk mengidentifikasi potensi salah saji material. Selain itu, standar ini

mengharuskan auditor untuk memiliki pemahaman mendalam tentang risiko

bisnis entitas, mulai dari risiko operasional hingga risiko strategis. Saat

merencanakan dan melaksanakan audit, auditor yang mematuhi ISA juga harus

mempertimbangkan bagaimana klien mengatasi risiko ini. Selain itu, penting bagi

auditor untuk terlibat dalam diskusi dengan auditor internal entitas untuk

meningkatkan pemahaman mereka tentang keahlian entitas dalam penilaian risiko.

Sementara SPAP mungkin tidak mencakup setiap aspek, auditor berkewajiban

untuk mengumpulkan semua informasi yang terkait dengan risiko dan mencari

umpan balik klien, termasuk pemahaman tentang pengendalian internal mereka,

untuk menilai risiko kesalahan penyajian material secara efektif.


 Pemanfaatan auditor alternatif dalam aspek-aspek tertentu dari proses audit

Melibatkan keahlian auditor tambahan untuk berkolaborasi dalam aspek audit

tertentu. Saat memilih auditor alternatif, SA melarang auditor utama untuk

memasukkan referensi apa pun ke hasil audit auditor lain. Sebaliknya, SPAP

memungkinkan auditor untuk menghasilkan laporan audit yang menjunjung tinggi

prinsip "pemisahan tanggung jawab". Intinya, ini berarti bahwa laporan tersebut

dapat mencakup referensi ke laporan dan kertas kerja auditor lain atau yang

sebelumnya diungkapkan dalam laporan auditor.

A. Pengertian

Audit adalah suatu langkah dalam akuntansi yang terdiri dari

pengumpulan data dan peninjauan bukti yang berkaitan dengan informasi

untuk menentukan kecukupan antara data dan kriteria menurut standar

auditing yang sah kan. Audit harus dilakukan oleh orang yang terampil dan

mandiri yang biasa disebut dengan auditor. Auditor juga harus menyiapkan

laporan audit yang menjelaskan hasil.

Auditor merujuk pada seseorang yang menjadi profesional akuntan dengan

keahlian khusus dalam melaksanakan audit pada laporan keuangan dan

aktivitas suatu perusahaan atau organisasi.


Audit standar adalah panduan dalam melakukan audit untuk membantu

auditor dalam memenuhi tugas dan tanggung jawab yang mencakup peraturan

tentang kualitas profesional, pelaporan hasil audit, dan bukti audit.

Profesor Wallace menyatakan bahwa audit memenuhi tiga permintaan yang

jelas, yaitu:

1. Permintaan akan adanya sistem pengontrolan yang efektif,

2. Permintaan untuk memberikan informasi yang diperlukan untuk

meningkatkan ketetapan pemegang saham

3. Permohonan pemberian pertanggungan untuk melindungi dari

kerugian yang mungkin timbul akibat ketidakakuratan informasi

B. Jenis-Jenis Audit

Dilihat dari cakupannya, audit dapat dibagi menjadi dua jenis (Agoes,

2018:13), yaitu:

1. Audit Umum (General Audit)

Audit independen oleh perusahaan audit (KAP) untuk mengevaluasi

laporan keuangan secara keseluruhan dan memberikan pendapat atas

kebenarannya

2. Audit Khusus (Special Audit)

Tinjauan terbatas oleh KAP independen berdasarkan permintaan

khusus. Setelah menyelesaikan audit, auditor tidak berkewajiban untuk

menyatakan pendapat atas keakuratan umum laporan keuangan

C. Jenis-Jenis Auditor

1. Akuntan Indepeneden
Akuntan independen adalah anggota firma audit yang bekerja secara

eksternal untuk memberikan layanan kepada orang-orang yang

membutuhkan layanan audit yang kredibel. Jenis auditor ini tidak dapat

dipengaruhi oleh pihak lainnya . Di luar negeri, mereka sering disebut

sebagai CPA.

2. Akuntan Eksternal

Seorang pengauditan internal bekerja di bawah pengawasan perusahaan

atau instansi untuk melakukan audit. Tugasnya mencakup pemeriksaan

dokumen pelaporan keuangan internal perusahaan, tetapi peranannya

terbatas. Tujuannya utamanya adalah untuk meningkatkan keakuratan

data keuangan perusahaan.

3. Akuntan Pemerintah

Akuntan pemerintah adalah individu yang bekerja sebagai auditor dan

memberikan layanan audit ke berbagai organisasi publik atau komersial

dan perusahaan milik negara. Di Indonesia, auditor negara terbagi

menjadi dua :

 Akuntan Internal

APFP atau Aparatur Pengawasan Fungsional Pemerintah

dilakukan oleh BPKP atau Badan Pengawasan Pembangunan dan

Keuangan, Badan Pengawasan Daerah dan juga Inspektorat

Jenderal Departemen atau LPND.

 Akuntan Eksternal
Pemerintah melalui BPK, Badan Pemeriksa Keuangan,

melaksanakan ketentuan Pasal 23(1) UUD 1945 dengan

melakukan pemeriksaan mandiri terhadap pengelolaan dan

tanggung jawab keuangan pemerintah.

4. Akuntan Pajak

Tanggung jawab lembaga pengawas pajak adalah menyelidiki tiap Wajib

Pajak spesifik mengenai pelaksanaan tugasnya sesuai hukum yang

berlaku dan ditempatkan di bawah Departemen Umum Pajak (DJP)

5. Auditor Forensik

Auditor forensik adalah layanan audit yang terkait dengan mengungkap

tindakan kejahatan dan memberikan opini dari seorang ahli di

pengadilan. Layanan pemeriksaan khusus ini umumnya disebut sebagai

pemeriksaan investigasi dan kemudian sebagai pemeriksaan mediko-

legal, yang mempertimbangkan masalah yang relevan dengan proses

pengadilan.

D. Audit : Valuta Asing , Bahasa, dan Hukum

Valuta Asing

Pembatasan mata uang asing dan persyaratan transfer telah diketahui untuk

masing-masing negara saat auditor bekerja. Sebagai tambahan, auditor tahu

prosedur korporasi untuk menerjemahkan pernyataan keuangan dan

pencatatan transaksi mata uang asing

Bahasa dan budaya.


Ketidaktahuan bahasa lokal dapat menjadi rintangan yang fatal ketika auditor

sepakat dengan ahli dua bahasa. Percaya kepada translator artinya auditor

tidak mendapat cerita yang penuh.

Interaksi negara tuan rumah dan hukum lokal.

Negara tuan rumah ada kalanya memiliki hukum yang menyampaikan kepada

perusahaan anak mengenai perusahaan domestik mereka yang beroperasi di

luar negeri. Hukum ini mungkin saja kontra atau berkonflik dengan hukum di

negara tuan rumah

E. Standar Auditing Internasional (ISA)

Standar Audit Internasional (ISA) adalah standar kualifikasi untuk

professional yang bekerja di bidang audit. International Auditing and

Assurance Standard Boards (IAASB) melalui International Federation of

Accountant (IFAC) sebagai pengaturan standar audit. Bertujuan untuk

meningkatkan kualitas bahan pemeriksaan dan pada akhirnya kualitas hasil

pemeriksaan. ISA dirancang sebagai solusi untuk skandal akuntansi (besar dan

populer), yang tidak dikenali dalam pelaporan keuangan yang curang.

F. Perbedaan dalam pelatihan praktis akuntan

Ada tiga macam model berbeda dari pembelajaran akuntansi yang mengarah

pada sertifikasi:

1. Kerangka kandidat yang dicontohkan oleh keterampilan dimana di Inggris

tidak perlu pelatihan spesifik di bidang akuntansi


2. Proses sertifikasi berdasar pada model universitas serupa dengan yang

digunakan di AS.

3. Bentuk ganda yang ada di Belanda dan Prancis memungkinkan

kemampuan untuk mengantisipasi dan merencanakan masa depan.

G. Strategi Kantor Akuntan

Sebagai pemasok layanan global untuk perusahaan global, kantor akuntan

berpengalaman dalam seni melayani klien mereka dan melindungi mereka dari

potensi penyalahgunaan oleh firma akuntansi global lainnya. Perusahaan yang

telah lulus dari ukuran sedang menjadi kantor akuntan internasional cenderung

mengeksplorasi transisi semacam itu, di antara faktor-faktor lainnya:

1. Kebutuhan dalam mengakomodir pertumbuhan ukuran perusahaan di luar

negeri.

2. Kebutuhan akan kantor akuntan dijamin oleh semua perusahaan.

I. Kesederhanaan KAP dalam melayani pelanggan multinasional

Yang dapat dilakukan adalah dengan membentuk tim akuntan lokal yang terdiri

dari para ahli yang memahami bahasa dan budaya local . Oleh karena itu, KAP

mampu untuk memberikan layanan yang efisien dan efektif terhadap pelanggan

multinasional di luar negeri:

1. Pendekatan korespondensi (tidak terinci)

 Ikatan kompatibilitas dengan kekuatan mulai dari yang terlemah

hingga yang terkuat. Korespondensi domestik di salah satu ujung

proporsi dapat berupa perwakilan yang menawarkan layanan dari


beberapa kantor akuntan. Di ujung lain skala, mungkin terdapat

hubungan kesesuaian yang sangat kuat di mana bisnis lokal

menawarkan layanan eksklusif kepada publik korporat asing.

Tidak adanya hubungan formal antara kekayaan perusahaan dan

hubungan ini sangat penting untuk dipahami.

 Hubungan pelaporan yang kuat ketika koresponden lokal

memberikan layanan khusus terhadap satu KAP asing, hubungan

koresponden lemah ketika memberikan layanan kepada lebih dari

satu KAP yang berbeda.

2. Pendekatan Percabangan (Direct Approach)

 Adanya distriburtor di LN yang dapat dipisahkan dari induk

perusahaan.

 Ada banyak bentuk pendekatan langsung, namun yang paling

umum adalah membuka cabang di LN. Distributor yang mungkin

merupakan badan hukum yang terbagi menyandang nama

perusahaan induk. Karyawan kantor pusat sering memegang

posisi kunci hingga karyawan sering memegang posisi kunci.

Akuntansi nasional adalah norma dan bukan pengecualian di

negara maju, dan staf lokal dapat dilatih untuk mengambil alih.

Masalah Pengoperasian Aliansi Global

Akuntan di perusahaan multinasional besar ini menghadapi kesulitan besar

dalam merekonsiliasi layanan bisnis secara akurat. Keahlian auditor untuk

melaksanakan audit yang baik bergantung dengan beberapa faktor. Beberapa di


antaranya terkait dengan faktor-faktor yang spesifik pada lingkungan masing-

masing negara, seperti: Ruang lingkup kegiatan yang terbatas; pembatasan

penggunaan nama perusahaan; pembatasan hak pendiri dan pendirian; . Praktik

perdagangan, valuta asing, bahasa, dan jarak; Membatasi transfer royalty dan

juga Keuntungan; Perbedaan pajak dan kontrol mutu.

Keterampilan auditor untuk menciptakan laporan yang baik tergantung pada

beberapa faktor tertentu antara lain :

a) Kualifikasi terhadap hak mendirikan KAP

b) Membatasi akan hak untuk mendirikan dan berserikat

c) Terbatasnya ruang lingkup kegiatan

d) Terbatasnya atas upah yang dikirimkan ke kantor akuntan utama

e) Pembedaan terhadap pajak

f) Quality control

STANDAR AUDITING

1. Penggunaan auditor internasional berfokus pada standar dan metode audit

internasional, yang beragam ke berbagai negara.

2. Perkembangan audit nasional dipengaruhi oleh kebiasaan yang beragam

dan dinamis, peraturan hukum politik dan faktor keuangan yang berubah,

sehingga keseragaman mutlak tidak dapat dicapai. Pemerintah, sektor

swasta, atau kombinasi keduanya dapat mengembangkan standar audit.

Harmonisasi ISA
 IFAC bertujuan untuk menyatukan profesi akuntansi dan standar audit,

sementara IASC, sekarang dikenal sebagai IASB, bekerja untuk

menyatukan praktik pelaporan keuangan.

 Demi mencapai tujuannya, IFAC dan komitenya telah menetapkan standar

dalam bidang-bidang berikut:

o Standar internasional untuk audit, penugasan audit, dan hubungan

layanan

o Standar kontrol kualitas internasional

o Kode Etik Global

o Standar Pendidikan Internasional

o Standar Akuntansi Internasional untuk Sektor Publik

J. ASOSIASI AKUNTAN INTERNASIONAL

IFAC adalah organisasi akuntansi profesional nasional menghubungkan

akuntan yang bekerja di pelaksanaan publik, industri, bisnis, sektor publik, dan

pendidikan. IFAC bertujuan untuk memajukan profesi akuntansi dan

menyelaraskan standar akuntansi di seluruh dunia sehingga akuntan dapat

memberikan layanan berkualitas dengan konsistensi tinggi.

Adapaun kegiatan utama IFAC adalah:

1. Praktek menjadi pengacara global.

2. Bekerja sebagai agen pertukaran.

Memfasilitasi pengembangan pandangan global profesi akuntansi


Lima komite utamaIFAC : Komite Pendidikan, Komite Etika, Komite

Keuangan dan Akuntansi, Komite Audit Praktik Internasional, dan Komite

Sektor Publik.

Manfaat dari menciptakan dan menerapkan standar audit global:

1. Diketahui bahwa peraturan standar ISA diikuti, yang memberikan

informasi yang dapat dipercaya kepada pembaca tentang laporan audit

dari negara lain, tergantung pada seberapa besar kepercayaan auditor

terhadap pendapatnya.

2. ISA memperkuat pembaca standar auditing internasional yang ada

dengan memastikan bahwa standar tersebut sesuai dengan standar yang

berlaku saat ini.

3. Angka kinerja ISA membantu pembaca dalam membentuk skala

keuangan internasional.

4. ISAs memberikan dorongan tambahan guna memperbaiki, juga

memperluas ketentuan standar.

5. Adanya ISAs mendorong arus modal investasi, terutama dalam kaitannya

dengan pertumbuhan ekonomi..

6. Pertumbuhan global didorong oleh standar yang memfasilitasi

pengembangan standar.

K. Pendapat Audit

Pada tahun 1983, IFAC, didirikan untuk memperkuat pekerjaan audit di dunia,

menerbitkan International Auditing Guideline 13, Laporan Auditor, yang

menyajikan beberapa poin penting yang harus dimuat dalam laporan yang baik.
Komponen dari laporan audit adalah sebagai berikut:

1. Judul

2. Penerima kepada siapa laporan pemeriksaan diberikan

3. Pembukaan pendahuluan dari laporan auditan juga pernyataan tentang

tanggung jawab.

4. Luas pengacuan pada standar yang penting dan uraian kegaiatan yang

dilakukan oleh auditor

5. Poin pernyataan

6. Tanggal laporan

7. Alamat, dan

8. Tanda Tangan
PERTANYAAN DAN JAWABAN !

1. Bagaimana cara melayani klien di pasar yang tidak diizinkan untuk

berlatih?

Kebutuhan untuk layanan audit melampaui batas nasional. Jadi cara yang dipakai

agar dapat menjadi auditor dinegara lain adalah dengan bergabung bersama

perusahaan audit besar didunia karena perusahaan ini menghasilkan berbagai

layanan klien dari pengiriman auditor luar negeri untuk melakukan pemeriksaan

untuk pengaturan yang lebih komplek dan auditor lokal luar negeri yang

diperlukan layanan.

2. Mengapa mayoritas audit perusahaan global terbesar dilakukan oleh

perusahaan audit The Big 6?

Karena perusahaan audit The Big 6 memiliki kualitas yang bagus, lebih

independen, dan terpercaya. Opini yang diberikan oleh perusahaan tersebut lebih

berpengaruh dan diakui oleh para investor.


3. Sebut & jelaskan beberapa cara yang dilakukan perusahaan audit dalam

melayani klien global!

• Pendekatan tidak langsung

Dalam pendekatan ini, hubungan koresponden beragam, berkisar dari lemah

sampai kuat. Pada salah satu koresponden lokal ada yang melayani lebih dari satu

perusahaan akuntansi. Dan di sisi lain ada koresponden yang melayani secara

eksklusif untuk satu kantor akuntan public asing. Kunci untuk hubungan

koresponden adalah bahwa tidak ada hubungan resmi antara ekuitas perusahaan.

• Pendekatan langsung

Pendekatan ini datang dari berbagai bentuk, dan salah satunya yang paling umum

digunakan adalah dengan mendirikan cabang di luar negeri dengan menggunakan

nama perusahaan orang tua. Perusahaan local diperoleh, pada orang lain,

perusahaan yang baru dibentuk. Konsep cabang, ditambah dengan manajemen

pusat yang kuat. Memberikan control yang lebih ketat terhadap layanan.

4. Sebutkan beberapa masalah perusahaan audit dalam melayani klien

mereka yang berada di negara lain:

• pembatasan pada penggunaan nama perusahaan

Di beberapa negara tidak diperkenankan perusahaan asing untuk menggunakan

nama internasional mereka saat bertugas di negara lain, akibatnya perusahaan

internasional sulit untuk mengembangkan reputasinya di dunia internasional

• pembatasan hak-hak pendirian dan asosiasi

Perusahaan asing biasanya diharuskan untuk mengubah cara mereka dalam

melakukan bisnis untuk menyesuaikan dengan perusahaan-perusahaan lokal. Hal


tersebut dimaksudkan agar dapat beroperasi secara independen dari perusahaan

lokal. Selain itu dibeberapa negara juga mewajibkan perusahaan asing untuk ikut

dalam suatu hubungan formal dengan perusahaan lokal.

• pembatasan ruang lingkup praktek

Dibeberapa negara, perusahaan asing diharuskan untuk melakukan audit dengan

berdasarkan pada undang-undang. Selain itu juga ada beberapa Negara yang

5. Ada beberapa perbedaan pada standar cara audit dan praktek yang

dikembangkan di seluruh dunia. Sebut dan jelaskan !

Ada banyak alasan mengapa standar audit bervariasi pada tiap Negara. Di

Amerika Serikat dan Inggris, ada berbasis luas pasar modal dan profesi akuntansi

yang berkualitas tinggi. Pada pasar modal mengharuskan laporan keuangan

diverifikasi secara independen, dan profesi telah dikembangkan dan

disempurnakan standar audit dari waktu ke waktu.

6. Apa saja manfaaat dan hambatan IFAC dalam mengharmonisasi standar

audit?

Hambatan dalam harmonisasi standar dan praktek audit :

o Perbedaan latar belakang dan tradisi

o Perbedaan kebutuhan dari berbagai lingkungan ekonomi

o Tantangan standarisasi terhadap kedaulatan nasional

Manfaat :

o Keberadaan Standar Internasional Pemeriksaan Keuangan (ISA) akan

memberikan pembaca laporan yang diproduksi di Negara – Negara lain suatu

keyakinan yang dapat dibenarkan menurut pendapat auditor. Dengan demikian


pinjaman kredibiltas kerja auditor asing memungkinkan auditor dapat

memberikan kredibiltas atas laporan keuangan yang ia laporkan.

o ISA akan memperkuat manfaat dari adanya standar akuntansi internasional

dengan memberikan pembaca jaminan yang lebih besar bahwa standar – standar

akuntansi telah dipatuhi.

o Menambah kekuatan ISA akan membantu pembaca dalam membuat

perbandingan keuangan internasional.

o ISA akan memberikan insentif lebih lanjut untuk meningkatkan dan

memperluas standar.

o Keberadaan ISA akan membantu dalam aliran modal investasi, terutama

untuk Negara – Negara berkembang.


Daftar pustaka:

HTTPS://ID.WIKIPEDIA.ORG/WIKI/AUDIT

HTTPS://MAJOO.ID/SOLUSI/DETAIL/AUDITOR-ADALAH

HTTPS://SLIDEPLAYER.INFO/SLIDE/3151760/

HTTP://REPOSITORY.STEI.AC.ID/2112/3/BAB%20II.PDF

HTTPS://ACCURATE.ID/AKUNTANSI/AUDITOR-ADALAH/#JENIS-

JENIS_AUDITOR

HTTP://REPOSITORY.STEI.AC.ID/2112/3/BAB%20II.PDF

HTTPS://SLIDEPLAYER.INFO/SLIDE/3151760/

HTTPS://FE.UNISMA.AC.ID/MATERI%20AJAR%20DOSEN/AKTINT/ND/

MA%20AUDITING%20INTERNASIONAL.PDF

https://www.academia.edu/21938300/SEJARAH_AUDIT

https://feb.ugm.ac.id/id/berita/538-standar-audit-internasional-isa-untuk-indonesia

https://www.academia.edu/15042500/Perbedaan_SPAP_dan_ISA

Anda mungkin juga menyukai