Anda di halaman 1dari 2

English Bahasa

N. T. Wright, senior research fellow, Wycliffe Hall, N.T. Wright, teman penelitian senior, Aula
Oxford University: Wycliffe, Universitas Oxford:
In the 1960s, three men set an example of
Pada tahun 1960, tiga pria mengatur contoh
robustly intelligent evangelicalism: John Stott,
untuk penginjilan yang kuat dan cerdas: John
Michael Green, and Jim Packer. Widely
Stott, Michael Green, dan Jim Parker. Dengan
discounted by the liberal establishment, they
luas memotong pembentukan bebas, mereka
carved out space for my generation to develop in
membentuk ruang untuk generasiku untuk
new ways. Jim, the intellectual giant of the three,
dibentum dengan cara/ gaya baru. Jim, tiga
encouraged me from our first meeting in 1969 to
raksasa yang as, mengedukasj saya drai
my final one 50 years later. I thank God for his
pertemuan pertama kami pada tahun 1969 untuk
friendship, his courage, his intellectual rigor, his
terakhir saya 50 tahun kemudian. Saya bersyukur
prayerfulness, his gentle humor, and above all,
kepada Tuhan untuk persababatannya,
his love of the Lord and of Scripture.
keberaniannya, ketelitian terpelajarnya,
ketekunan berdoanya, humor lembutnya, dan
terutama/ diatas semua itu, kasihnya untuk
Tuhan dan sesama.

J. D. Greear, PhD, president of the Southern J.D.Greear, PhD, pemimpin/ketua dari Southern
Baptist Convention: Baptist Convention
God used J. I. Packer, along with a few of his Tuhan memakai J. I. Packer, bersama dengan
contemporaries, to establish the theological core beberapa orang sezamannya, untuk mendirikan
for our generation. Knowing God remains one of pokok teologi untuk generasi kita. Knowing God
the most important books I’ve ever read, one I Remains adalah salah satu buku dari buku-buku
have returned to many times and one that I have terpenting yang pernah saya baca, buku yang
taken many others through. Packer showed me sudah saya baca berkali-kali dan buku yang
that loving God with all my heart necessitated pernah menarik hati banyak orang (?). Packer
loving him correctly with my mind. His warning— menunjukkan saya bahwa mencintai Tuhan
about how offensive it was to God to worship dengan sepenuh hati, mengharuskan mencintai
him wrongly or according to the dictates of our Tuhan dengan sepenuh hati. Peringatannya-
imaginations—was a thunderbolt to my soul. May tentang bagaimana terlukanya Tuhan dengan
God raise up another J. I. Packer for the rising cara memuji Tuhan dengan cara yang salah atau
generation. dengan menuruti peritah drai imajinasi kita-
terang yang menyinari dan menghangatkan
hatiku. Kiranya Tuhan membangkitkan J.I Packer
yang lain untuk generasi kedepannya.
Derek Rishmawy, campus minister for Reformed Derek Rishmawy, pelayan kampus untuk
University Fellowship at UC Irvine: Reformed University Fellowship di UC Irvine:
Like thousands of other pastors, I can say that Seperti kebanyakan pastor lainnya, saya bisa
Packer’s work and witness are of inestimable mengatakan bahwa pekerjaan Parker dan
value to me. He was a master of making the kesaksiannya tidak terhitung nilainya bagi saya.
divide between doctrine and piety disappear, and Dia adalah jagoan untuk membuat perbedaan
for that reason, Knowing God is still one of the antara doktrin dan hilangnya kesalehan, dan
first books I tell my college students to read. untuk alasan itu, Knowing God tetap menjadi
Evangelism and the Sovereignty of God helped buku pertama yang aku rekomendasikan kepada
me grab hold of two biblical truths in seeming murid kuliahku untuk dibaca. Penginjilan dan
tension and, like Jacob, not let them go until I Kekuatan Tuhan membantu saya memegang dua
received the blessing. kebenaran alam mengalami tekanan, seperti
Yakub, tidak membiarkan tekanan itu pergi
His classic essay, “The Logic of Penal sampai aku mendapat berkat.
Substitution,” taught me that, in speaking of the Karangan Klasiknya, “The Logic of Penal
mystery of the cross—of Christ and him crucified Substitution” mengajari aku bahwa, untuk
—we cannot be content in “treating half-truth as berbicara misteri salib Yesus dna kisah
the whole truth.” We must proclaim the fullness penyalibannya. Kita tidak bisa menganggapnya
of Christ’s work in all of its multi-dimensional sebagai “memperlakukan separuh kebenaran
splendor. sebagai sebuah kebenaran”. Kita harus mengakui
kesempurnaan / kemegahan kerja Tuhan dalam
banyak sekali masalah.
Elisabeth Rain Kincaid, assistant professor of Elisabeth Rain Kincaid, asisten professor etika dan
ethics and moral theology, Nashotah House teologi moral, Nashotah House Theological
Theological Seminary: Seminary:
I first read J. I. Packer’s Knowing God and Concise Saya pertamakali membaca buku J.I.Packer
Theology in high school. Along with Dallas Knowing God and Concise Theology saat saya
Willard, Packer illuminated for me the connection berada di bangku sekolah. Bersama dengan
between theological doctrine and the daily life of Dallas Willard, Packer menjelaskan kepada saya
the disciple. In contrast to a focus on affective hubungan antara doktrin teologis dan disiplin
experience alone—which was the main emphasis dalam kehidupan sehari-hari. Di dalam
of the evangelical camps and youth groups that I perbedaan untuk berfokus pada pengalaman
attended—Packer showed me the importance of nyata pribadi- yang menjadi fokusdari kemah
theological knowledge and theologically informed teologi (and youth group?) yang saya ikuti-
prayer. Packer menunjukkan saya pentingnya
mengetahui pengetahuan teologi dan teologi
Today, it’s a joy to teach theological ethics at a tentang doa.
seminary within Packer’s Anglican tradition. My
students are exposed to the same idea that I Hari ini, adalah sukacita untuk mengajar teologi
encountered in Packer’s writings so many years etika di seminar tradisi dalam Packer’s Anglican
ago: There is a deep connection between (tradition?). Murid saya membeberkan ide yang
theology and an intimate, personal, knowledge of sama yang saya temui di tulisan Packer bertahun-
God. tahun lalu. Ada relasi yang dalam antara teologi
dan kedekatan, pribadi, pengetahuan tentang
Tuhan.

Anda mungkin juga menyukai