Modul Komunikasi Efektif Di Tempat Kerja
Modul Komunikasi Efektif Di Tempat Kerja
KOMUNIKASI
EFEKTIF
DI TEMPAT KERJA
MUHAMMAD GARLIANKA
WANGSADIKRAMA
KATA PENGANTAR
Penulis
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Tujuan 1
C. Capaian pembelajaran 1
D. Desain Pembelajaran 2
E. Topik Pelatihan 2
KONSEP DASAR KOMUNIKASI 4
Tujuan Pembelajaran 4
F. Komunikasi 4
G. Pentingnya komunikasi 4
H. Proses dalam Komunikasi 4
I. Hambatan Dalam Komunikasi 6
MEMBERI DAN MENERIMA INSTRUKSI DI TEMPAT KERJA 8
Tujuan Pembelajaran 8
A. Pedoman Pemberian Instruksi 8
B. Keterampilan Mempertanyakan Ketika Memberikan instruksi 9
C. Keterampilan Mempertanyakan Ketika Menerima Instruksi 9
UMPAN BALIK DI TEMPAT KERJA 11
Tujuan Pembelajaran 11
A. Umpan Balik 11
B. Jenis umpan balik 11
C. Umpan Balik Negatif 12
D. Mendorong umpan balik sebagai pengirim pesan 12
E. Umpan Balik yang Salah 13
F. Karakteristik umpan balik yang efektif dan tidak efektif 13
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENDENGARKAN DI TEMPAT KERJA 15
Tujuan Pembelajaran 15
A. Pengertian Mendengarkan 15
B. Manfaat mendengarkan 16
ii | E - M o d u l : K o m u n i k a s i E f e k t i f d i T e m p a t K e r j a
C. Proses mendengarkan 16
D. Memahami dan menafsirkan 18
E. Menanggapi 18
F. Mengingat 19
KETERAMPILAN NONVERBAL DI TEMPAT KERJA 20
Tujuan pembelajaran 20
A. Komunikasi Non-verbal 20
B. Karakteristik komunikasi non-verbal 20
C. Fungsi komunikasi non-verbal 21
D. Kategori komunikasi non-verbal 21
PERTEMUAN DI TEMPAT KERJA 26
Tujuan Pembelajaran 26
A. Tujuan Pertemuan di Tempat Kerja 26
B. Perencanaan 26
C. Peserta 26
D. Fungsi Rapat 27
KOMUNIKASI TATAP MUKA DI TEMPAT KERJA 28
Tujuan Pembelajaran 28
A. Pengertian Komunikasi Tatap Muka 28
B. Fungsi Komunikasi Tatap Muka 28
C. Faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi tatap muka 28
D. Kiat Tentang Komunikasi Tatap Muka 29
DAFTAR PUSTAKA 30
iii | E - M o d u l : K o m u n i k a s i E f e k t i f d i T e m p a t K e r j a
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pentingnya komunikasi selalu direalisasikan setiap saat karena itu adalah cara yang
paling vital dimana orang terhubung bersama dalam masyarakat. Namun, komunikasi saat
ini memainkan peran penting dalam hampir semua aspek kehidupan. Bekerja dalam bisnis,
pemerintah atau organisasi tidak mungkin tanpa komunikasi. Orang-orang harus
berkomunikasi satu sama lain, bertukar informasi, membuat keputusan dan berbicara
tentang inovasi. Manajemen adalah praktik komunikasi yang kompleks dengan orang lain.
Di zaman ketika lingkungan bisnis sedang bergolak dalam hal persaingan, teknologi baru,
ketidakstabilan politik, keragaman tenaga kerja, kebutuhan akan keterampilan komunikasi
yang baik semakin dirasakan oleh manajer di semua tingkatan.
Kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif dalam berbagai situasi bisnis harus
dikembangkan. Agar organisasi dapat melakukan dan memiliki keunggulan kompetitif,
manajer dan pekerja harus dilengkapi dengan keterampilan komunikasi. Banyak masalah
yang terjadi dalam suatu organisasi adalah akibat langsung dari orang yang gagal
berkomunikasi secara efektif dan efisien. Perusahaan besar misalnya sektor tekstil dan
organisasi multinasional membutuhkan keterampilan komunikasi yang lebih baik pada
karyawan mereka sehingga mereka dapat bekerja dalam tim dan dengan orang-orang dari
latar belakang yang beragam. Keterampilan komunikasi yang baik dalam dunia bisnis saat
ini telah dibuktikan adanya pengaruh secara langsung terhadap produktivitas. Oleh karena
itu, modul pelatihan keterampilan komunikasi ini akan membantu meningkatkan
komunikasi di antara manajer dan pekerja untuk kinerja organisasi yang ditingkatkan,
kompetitif, dan sukses.
B. Tujuan
Tujuan e-modul ini adalah untuk membantu pengembangan kompetensi komunikasi
dengan memberikan informasi mengenai berbagai bentuk komunikasi dan penggunaannya
yang sesuai.
C. Capaian pembelajaran
Pada akhir program ini, peserta akan dapat berkomunikasi dengan lebih efektif dan
efisien dengan:
1. Mendengarkan dan merespons dengan pikiran terbuka dengan cara yang lebih efektif.
D. Desain Pembelajaran
E-modul ini menggunakan desain pembelajaran ADDIE. ADDIE merupakan akronim
dari Analayze (analisis), Design (desain), Development (pengembangan), Implement
(implementasi), dan Evaluatio (Evaluasi). Penggunaan desain ADDIE karena proses
desain instruksional ini bersifat preskriptif karena memandu, menetapkan metode dan
prosedur, menghasilkan strategi, dan berorientasi pada tujuan. Selain itu, ADDIE juga
dapat diterapkan dalam berbagai bidang dan menggunakan media yang variatif termasuk
menggunakan e-modul ini. Desain ini juga cocok diterapkan dalam ranah industri, hal ini
merujuk dari proses ADDIE yang disampaikan oleh Branch dan Dousay (2015). Oleh
karena itu penulis menggunakan desain ini dalam pembuatan e-modul ini.
E. Topik Pelatihan
1. Konsep dasar komunikasi
a. Komunikasi
b. Pentingnya komunikasi
c. Proses dalam komunikasi
d. Hambatan dalam komunikasi
2. Memberi dan menerima instruksi di tempat kerja
a. Pedoman pemberian instruksi
b. Keterampilan mempertanyakan ketika memberikan instruksi
c. Keterampilan mempertanyakan ketika menerima instruksi
3. Umpan balik di tempat kerja
a. Umpan balik
b. Jenis umpan balik
c. Umpan balik negatif
Tujuan Pembelajaran
1. Untuk memahami proses yang diperlukan untuk komunikasi yang efektif
2. Untuk mengidentifikasi hambatan dan situasi yang dapat menghambat komunikasi yang
efektif
3. Untuk mengidentifikasi dan menggunakan teknik mendengarkan aktif
F. Komunikasi
Komunikasi adalah tindakan dipahami. Komunikasi adalah suatu proses, yang
melibatkan berbagi informasi antara orang-orang melalui kegiatan yang terus-menerus
dari mendengarkan, dan memahami. Komunikasi adalah penerimaan yang diberikan, atau
pertukaran pendapat atau ide informasi oleh tulisan, secara verbal, sarana visual non-
verbal, atau kombinasi ketiganya, sehingga materi yang dikomunikasikan dipahami
sepenuhnya oleh semua orang yang berkepentingan.
G. Pentingnya komunikasi
Banyak ahli telah mengidentifikasi kelebihan komunikasi yang baik yaitu:
1. Mengarah pada efektivitas pribadi
2. Membantu jaringan dengan orang - orang
3. Mempengaruhi motivasi untuk meningkatkan kinerja
4. Membangun pemahaman yang lebih baik antara bos dan bawahan
5. Menciptakan hubungan interpersonal yang lebih baik
6. Meningkatkan kemampuan mendengarkan
Semua manfaat ini tidak dapat dicapai secara otomatis. Seseorang dapat memahami
sifat komunikasi yang kompleks dengan memeriksa faktor-faktor yang membuat
komunikasi menjadi proses yang dinamis.
Tujuan Pembelajaran
1. Mampu memberikan instruksi yang jelas, tepat waktu dan benar untuk memungkinkan
tercapainya kegiatan di tempat kerja.
2. Menerima dan mengikuti instruksi untuk menyelesaikan tugas di tempat kerja.
10 | E - M o d u l : K o m u n i k a s i E f e k t i f d i T e m p a t K e r j a
UMPAN BALIK DI TEMPAT KERJA
Tujuan Pembelajaran
1. Mampu memberikan umpan balik yang sesuai untuk meningkatkan pengembangan kerja
yang efektif hubungan dan produktivitas bisnis.
2. Mampu mendorong umpan balik positif dan negatif dari para pekerja.
A. Umpan Balik
Umpan balik adalah bagian penting dari komunikasi interpersonal yang sukses. Hal ini
menunjukkan seberapa baik pesan pengirim dipahami atau dipahami oleh penerima.
Pentingnya umpan balik tidak bisa terlalu ditekankan. Umpan balik menjadikan
komunikasi sebagai proses dua arah, hal ini menunjukkan pemahaman atau
kesalahpahaman yang efektif terhadap pesan, itu merangsang komunikasi dan diskusi
lebih lanjut.
Umpan balik dapat membantu atau menghambat komunikasi Anda dan iklim yang
Anda buat. Di tempat kerja kebanyakan orang berkomunikasi tatap muka dengan dosen,
penyelia, dan kolega mereka sehingga kemampuan untuk memberikan umpan balik yang
tepat dapat membantu pengembangan hubungan kerja yang efektif dan prtuktivitas bisnis.
Ada bukti penelitian berkelanjutan bahwa umpan balik tidak hanya meningkatkan
komunikasi tetapi juga, pada gilirannya, mengarah pada kinerja manajer dan organisasi
yang lebih efektif.
B. Jenis umpan balik
Umpan balik dapat diklasifikasikan dengan cara yang berbeda, antara lain:
1. Lisan
2. Positif
3. Non-verbal
4. Tindakan
5. Negatif
6. Kombinasi semua ini
Mendorong umpan balik (bagian penerima). Jangan menunggu untuk dimintai
tanggapan secara sukarela. Beri tahu pengirim apa pendapat Anda sehingga Anda mengerti
juga apa yang tidak Anda ketahui
11 | E - M o d u l : K o m u n i k a s i E f e k t i f d i T e m p a t K e r j a
C. Umpan Balik Negatif
Anda dapat mendorong umpan balik negatif dengan menjelaskan bahwa:
1. Anda mengenalinya sebagai hal yang vital jika Anda ingin tahu apa yang berfungsi
dengan baik dan apa yang tidak.
2. Anda tidak menjadi marah atau marah kepada mereka yang siap untuk berbagi pesan
negatif dengan Anda.
3. Anda percaya memperbaiki masalah daripada menyalahkan atau menghukum mereka
yang melaporkannya.
4. Bahkan ketika Anda salah, Anda menghargai pesan semacam ini lebih dari menutup-
nutupi atau pujian palsu.
5. Anda mendorong dan mendukung orang lain yang menerima umpan balik negatif /
kesalahan.
Tentu saja, iklim di mana ada diskusi terbuka tentang kesalahan dan masalah butuh sedikit
membiasakan diri, tetapi pekerja segera merasa nyaman dengan itu. Ini adalah fondasi
ideal untuk pemecahan masalah positif karena:
1. Hal ini mempromosikan pemikiran aktif dengan melihat lebih dekat masalah daripada
menghindarinya.
2. Dapat membuat lebih sulit untuk menyembunyikan masalah.
3. Umpan balik kesalahan lebih mungkin benar dan mungkin lebih akurat daripada umpan
balik yang terlalu positif.
Catatan!
Jangan membuat kesalahan umum dengan menganggap "semuanya baik-baik saja" ketika tidak
ada tanda-tanda masalah. Adalah bijaksana untuk menjadi sedikit skeptis jika Anda hanya
menerima umpan balik positif. Dengarkan berita buruk beserta kabar baiknya.
Catatan!
Berhati-hatilah dengan umpan balik yang berlebihan.
13 | E - M o d u l : K o m u n i k a s i E f e k t i f d i T e m p a t K e r j a
Tidak efektifnya umpan balik adalah umum dan daun pertanyaan di penerima pikiran.
Misalnya, memberi tahu karyawan bahwa ia adalah pekerja miskin.
3. Deskripsi
Umpan balik yang efektif lebih bersifat deskriptif daripada evaluatif. Ini memberi
tahu karyawan apa yang telah dilakukannya dalam hal obyektif, alih-alih memberikan
penilaian nilai.
4. Kegunaan
Umpan balik yang efektif adalah informasi yang dapat digunakan karyawan untuk
meningkatkan kinerja. Jika itu adalah sesuatu yang tidak bisa diperbaiki oleh seorang
karyawan, itu tidak layak disebut.
5. Ketepatan waktu
Umpan balik waktu dengan benar. Semakin cepat umpan balik, semakin baik.
6. Kesiapan
Agar umpan balik menjadi efektif, karyawan harus siap menerimanya. Ketika umpan
balik dipaksakan atau dipaksakan pada karyawan itu jauh lebih efektif.
7. Kejelasan
Umpan balik yang efektif harus dipahami dengan jelas oleh penerima.
8. Validitas
Umpan balik yang efektif harus dapat diandalkan dan valid. Ketika informasi
karyawan akan merasa bahwa super visor tidak perlu bias atau karyawan dapat
mengambil tindakan korektif yang tidak sesuai dan hanya menambah masalah.
14 | E - M o d u l : K o m u n i k a s i E f e k t i f d i T e m p a t K e r j a
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENDENGARKAN DI TEMPAT KERJA
Tujuan Pembelajaran
1. Mampu mendengarkan secara aktif untuk memahami instruksi, prosedur dan membuat
keputusan yang tepat.
2. Mampu menerapkan proses mendengarkan ke semua komunikasi di tempat kerja untuk
interaksi yang berhasil.
3. Mampu mengidentifikasi dan atasi hambatan untuk mendengarkan secara efektif atau
mengimbangi kebisingan yang mereka ciptakan.
A. Pengertian Mendengarkan
Salah satu alat paling ampuh untuk komunikasi dua arah yang efektif adalah
mendengarkan secara aktif. Kita menghabiskan lebih banyak waktu mendengarkan
daripada menghabiskan metode komunikasi lainnya. Waktu dihabiskan untuk
mendengarkan. Jenis komunikasi:
1. Berbicara
2. Membaca
3. Menulis
4. Mendengarkan
Mendengarkan aktif adalah keterampilan yang Anda pelajari melalui latihan.
Dibutuhkan lebih banyak upaya daripada sekadar 'mendengar' tetapi membuatnya menjadi
bermanfaat. Mendengarkan melampaui mendengar. Mendengar adalah aktivitas fisiologis
yang terjadi ketika gelombang suara menghantam eardru kita. Mendengarkan jauh lebih
kompleks daripada mendengar atau sebaliknya,
Menerima pesan secara fisik. Mendengarkan mengacu pada proses interpretatif yang
terjadi dengan apa yang kita dengar. Melalui mendengarkan, manusia menyimpan,
mengklasifikasikan, dan melabeli informasi, karena itu mendengarkan, melibatkan
perhatian, interpretasi, dan pemahaman.
Menerapkan prinsip mendengarkan dalam bisnis adalah sadar, proses aktif
memunculkan informasi, ide, sikap dan emosi dalam interpersonal, pertukaran lisan untuk
tujuan meningkatkan pendengar sebagai perencanaan dan pengambilan keputusan. Di
tempat kerja, orang-orang mendengarkan untuk memahami instruksi yang menerima
informasi baru, memahami perubahan dalam prosedur dan berinteraksi dengan orang lain.
15 | E - M o d u l : K o m u n i k a s i E f e k t i f d i T e m p a t K e r j a
Apa pun tujuannya, konsentrasi dan upaya yang disengaja untuk tertarik pada pesan
pembicara akan meningkatkan efektivitas mendengarkan.
B. Manfaat mendengarkan
1. Anda menikmati manfaat dua arah. Ketika orang-orang memperhatikan seberapa baik
Anda mendengarkan mereka, mereka biasanya mencari dan mencoba untuk memahami
Anda dengan lebih baik.
2. Hubungan dalam suatu kelompok meningkat. Anggota mengembangkan sikap yang
lebih positif terhadap satu sama lain, sehingga dukungan pribadi dan kerja tim
diperkuat. Persahabatan berkembang dan semakin dalam.
3. Anda menerima informasi yang lebih akurat . Orang yang lebih percaya diri adalah
bahwa Anda mendengarkan mereka, semakin bahagia mereka membagikan fakta yang
tidak akan mereka ungkapkan kepada pendengar yang buruk .
4. Pengaruh: memiliki efek pada sikap dan perilaku orang lain, karena orang lebih
cenderung untuk menghormati dan mengikuti orang-orang yang menurut mereka telah
mendengarkan dan memahaminya .
5. Bantuan: dapat membantu orang karena Anda lebih banyak mendengar, berempati dan
memahami orang lain lebih dalam.
6. Belajar: Anda memperoleh pengetahuan orang lain tentang dunia dan diri Anda sendiri
dan mengambilnya dari wawasan orang lain yang telah belajar atau melihat apa yang
tidak Anda miliki .
C. Proses mendengarkan
Mendengarkan adalah proses aktif, yang berarti kita harus mengerahkan upaya untuk
mendengarkan dengan baik. Kita harus terlibat dengan telinga dan pikiran kita, jika kita
ingin mendengarkan secara efektif.
1. Penuh perhatian
Langkah pertama dalam mendengarkan adalah membuat keputusan untuk berhati-
hati. Perhatian penuh hadir sepenuhnya pada saat ini. Ketika kita mendengarkan dengan
penuh perhatian, kita mendengarkan sepenuhnya orang lain dan mencoba memahami
apa yang dikomunikasikan orang itu, tanpa memaksakan pendapat atau perasaan kita
tentang gagasan.
16 | E - M o d u l : K o m u n i k a s i E f e k t i f d i T e m p a t K e r j a
Penuh perhatian dimulai dengan keputusan untuk menghadiri sepenuhnya kepada orang
lain. Secara fisik, ini ditandai dengan memperhatikan, mengadopsi postur yang terlibat,
menjaga kontak mata, dan menunjukkan minat pada apa yang dikatakan orang lain.
Karena mendengarkan dengan penuh perhatian melibatkan mengambil perspektif orang
lain, itu menumbuhkan perspektif ganda sebagai landasan komunikasi yang efektif.
Selain itu, perhatian meningkatkan efektivitas komunikasi orang lain , perhatian adalah
pilihan. Ini bukan bakat yang dimiliki sebagian orang dan yang lain tidak.
2. Menerima / mendengar pesan secara fisik
Proses kedua yang terlibat dalam mendengarkan adalah mendengar, atau secara fisik
menerima pesan. Mendengarkan dimulai dengan menerima pesan yang dikirim
pembicara. Pesan-pesannya baik verbal maupun non-verbal.
a. Fokuskan perhatian Anda pada pesan verbal dan non-verbal pembicara , pada apa
yang dikatakan dan pada apa yang tidak dikatakan.
b. Hindari gangguan di lingkungan.
c. Fokuskan perhatian Anda pada pembicara daripada pada apa yang akan Anda
katakan selanjutnya.
d. Pertahankan peran Anda sebagai pendengar dan hindari menyela.
Wanita dan pria agak berbeda dalam mendengarkan mereka. Sebagai aturan, wanita
lebih perhatian daripada pria terhadap keseluruhan komunikasi. Dengan demikian,
banyak pria cenderung memusatkan pendengaran mereka pada aspek-aspek konten
komunikasi tertentu sedangkan wanita umumnya lebih cenderung memperhatikan
seluruh komunikasi, memperhatikan perincian, garis singgung, dan makna tingkat
hubungan.
3. Memilih dan mengatur materi
Manusia tidak memahami segala sesuatu di sekitar kita. Manusia secara selektif
hanya memperhatikan beberapa pesan dan elemen lingkungan manusia. Apa yang kita
perhatikan tergantung pada banyak faktor termasuk minat manusia, struktur kognitif
dan harapan. Mendengarkan selektif juga dipengaruhi oleh budaya. Manusia hadir
selektif dengan mengingat bahwa manusia lebih cenderung rangsangan pemberitahuan
yang intens secara keras, tidak biasa, atau yang lain menonjol dari arus komunikasi. Hal
ini menyiratkan bahwa kita dapat mengabaikan komunikator yang berbicara dengan
tenang dan tidak meminta perhatian pada diri mereka sendiri.
17 | E - M o d u l : K o m u n i k a s i E f e k t i f d i T e m p a t K e r j a
D. Memahami dan menafsirkan
Memahami adalah tahap di mana Anda mempelajari apa yang dimaksud oleh pembicara
mencakup pikiran-pikiran yang diekspresikan dan nada emosional yang menyertai pikiran-
pikiran ini. Dalam memahami, cobalah untuk:
1. Ceritakan informasi baru yang diberikan pembicara kepada apa yang sudah Anda
ketahui.
2. Lihatlah pembicara dari berbagai sudut pandang, menghindari menilai pesan sampai
Anda sepenuhnya memahami sebagai pembicara dimaksudkan itu.
3. Ajukan pertanyaan untuk klarifikasi jika perlu, tanyakan detail atau contoh tambahan
jika diperlukan.
4. Ubah kata-kata (parafrase) ide pembicara dengan kata - kata Anda sendiri .
Menginterpretasikan seseorang dengan caranya sendiri adalah salah satu karunia
terbesar yang dapat kita berikan. Juga, sering kita memaksakan makna kita pada orang
lain, mencoba untuk memperbaiki atau berdebat dengan mereka tentang apa yang mereka
rasakan atau katakan dengan kata-kata kita sendiri. Pendengar yang baik menghindari cara
orang lain sehingga mereka dapat mempelajari apa yang dipikirkan dan dirasakan orang
lain.
Mengevaluasi merupakan menilai pesan dalam beberapa cara. Mengevaluasi niat atau
motif yang melatarbelakangi pembicara. Seringkali proses evaluasi ini berjalan tanpa
banyak kesadaran. Dalam mengevaluasi, cobalah untuk:
1. Tahan evaluasi sampai Anda sepenuhnya memahami sudut pandang pembicara .
2. Asumsikan bahwa pembicara adalah orang yang memiliki itikad baik, dan berikan
manfaat kepada pembicara keraguan apa pun dengan meminta klarifikasi tentang posisi
yang Anda rasa mungkin Anda keberatan.
3. Bedakan fakta dari kesimpulan, pendapat, dan interpretasi pribadi oleh pembicara .
4. Identifikasi bias, kepentingan diri sendiri, atau prasangka yang dapat menyebabkan
pembicara miring secara tidak adil tentang apa yang disajikan.
E. Menanggapi
Respons terjadi dalam dua frasa :
1. Tanggapan yang Anda buat saat pembicara sedang berbicara.
2. Tanggapan yang Anda buat setelah pembicara berhenti berbicara.
18 | E - M o d u l : K o m u n i k a s i E f e k t i f d i T e m p a t K e r j a
Tanggapan ini adalah umpan balik. Informasi ini memberi tahu pembicara bagaimana
perasaan Anda dan apa yang Anda pikirkan tentang pesan-pesannya. Dalam merespons,
cobalah untuk:
1. Jadilah mendukung pembicara dengan menggunakan dan berbagai isyarat back-
penyaluran Anda. Menggunakan hanya satu back-changeling misalnya mengatakan
"uh-huh" sepanjang -akan membuatnya tampak bahwa Anda tidak mendengarkan tetapi
hanya pada pilot otomatis .
2. Nyatakan dukungan untuk pembicara dalam respons fina l Anda .
3. Jujur.
4. Miliki respons Anda, nyatakan pikiran dan perasaan Anda sebagai milik Anda, dan
gunakan 1 pesan.
F. Mengingat
Aspek terakhir dari mendengarkan adalah mengingat, yaitu proses mempertahankan
apa yang telah Anda dengar. Pesan yang Anda terima dimengerti dan dievaluasi perlu
dipertahankan untuk setidaknya beberapa periode waktu. Kami mengingat kurang dari
setengah pesan segera setelah kami mendengarnya. Waktu berjalan dengan retensi
berkurang. Apa yang Anda ingat sebenarnya bukan apa yang dikatakan tetapi apa yang
Anda pikirkan (atau ingat seperti yang dikatakan). Memori untuk berbicara bukanlah
reproduksi. Alih-alih memori bersifat rekonstruktif; Anda benar-benar merekonstruksi
pesan yang Anda dengar ke dalam sistem yang masuk akal bagi Anda. Pendengar yang
efektif melepaskan banyak detail untuk mempertahankan konten yang lebih penting .
Dengan menjadi selektif tentang apa yang harus diingat, kami meningkatkan
kompetensi menyimak. Dalam mengingat, cobalah untuk:
1. Identifikasi ide sentral dan dukungan besar yang dimajukan.
2. Ulangi nama dan konsep kunci untuk diri sendiri atau, jika perlu dengan keras.
3. Ringkaskan pesan dalam bentuk yang lebih mudah dipertahankan .
4. Dengarkan dengan 'mata' Anda.
5. Buat catatan
19 | E - M o d u l : K o m u n i k a s i E f e k t i f d i T e m p a t K e r j a
KETERAMPILAN NONVERBAL DI TEMPAT KERJA
Tujuan pembelajaran
1. Menetapkan komunikasi non-verbal dan pentingnya di tempat kerja.
2. Menjelaskan fungsi komunikasi non-verbal di tempat kerja menggunakan contoh-contoh
dari pengalaman komunikasi sehari-hari
3. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pemahaman komunikasi non-verbal dalam
organisasi.
4. Menganalisis hubungan antara komunikasi verbal dan non-verbal
5. Mengidentifikasi kategori komunikasi non-verbal dan menerapkannya secara tepat di
tempat kerja
A. Komunikasi Non-verbal
Komunikasi non-verbal adalah proses komunikasi melalui pengiriman dan penerimaan
pesan tanpa kata. Komunikasi non-verbal menggambarkan semua pesan yang disengaja
dan tidak disengaja yang tidak ditulis atau diucapkan. Pesan-pesan semacam itu dapat
dikomunikasikan melalui komunikasi isyarat objek gerakan dan teks-teks tertulis seperti
pengaturan spasial gaya tulisan tangan dari kata-kata, atau penggunaan emosi
Catatan!
Hal terpenting dalam komunikasi adalah mendengar apa yang tidak dikatakan. Pepatah populer
“Aksi berbicara lebih keras daripada kata-kata” memiliki banyak makna ketika datang untuk
memahami esensi komunikasi non-verbal.
20 | E - M o d u l : K o m u n i k a s i E f e k t i f d i T e m p a t K e r j a
5. Budaya Terikat: isyarat dan pesan non-verbal yang bekerja dalam satu budaya mungkin
tidak berfungsi di budaya lain. Setiap budaya menyediakan anggota dengan kode
perilaku yang dapat diterima dalam situasi yang berbeda .
6. Gender terikat.
21 | E - M o d u l : K o m u n i k a s i E f e k t i f d i T e m p a t K e r j a
intensitas pikira dan perasaan. Ini dapat isyarat lebih akurat untuk menafsirkan
perasaan daripada kata-kata yang mereka gunakan.
d. Regulator: Mereka mengontrol interaksi, memantau Regulator mempertahankan,
atau mengontrol pembicaraan orang lain. Regulator terikat budaya: masing-masing
budaya mengembangkan aturannya sendiri untuk pengaturan percakapan.
e. Adapters: Mereka adalah gerakan tubuh yang tidak sadar yang berasal dari keadaan
gugup pikiran kita. Mereka adalah cara non-verbal untuk menyesuaikan diri dengan
situasi komunikasi.
2. Postur
Postur dapat digunakan untuk menentukan tingkat perhatian peserta atau
keterlibatan perbedaan dalam status antara komunikator, dan tingkat kesukaan
seseorang terhadap komunikator lainnya. Postur tubuh dipahami melalui indikator
seperti arah orientasi tubuh ramping, posisi lengan, dan keterbukaan tubu.
3. Sikap
Sikap adalah gerakan tubuh non-vokal yang dimaksudkan untuk mengungkapkan
makna. Mereka dapat diartikulasikan dengan tangan, lengan atau tubuh.
4. Komunikasi mata / oklusi
Hal Ini adalah ilmu tentang tata bahasa gerakan mata kita dan ekspresi wajah.
Terdapat fungsi kontak mata yaitu
a. Untuk memantau umpan balik.
b. Untuk mempertahankan minat dan perhatian perilaku dominasi visual ,
meningkatkan kontak mata dengan harapan bahwa orang tersebut akan
meningkatkan perhatian.
c. Untuk memberi sinyal giliran percakapan. Komunikasi mata juga dapat berfungsi
untuk memberi tahu orang lain bahwa saluran komunikasi terbuka dan dia
sekarang harus berbicara.
d. Untuk menandai sifat hubungan: Hubungan dapat bersifat positif atau negatif ,
asmara, bermusuhan atau acuh tak acuh.
e. Untuk mengimbangi jarak fisik .
5. Penghindaran mata
a. Ketika Anda menghindari kontak mata atau mengalihkan pandangan Anda, Anda
mengizinkan orang lain untuk menjaga privasi mereka .
b. Ini juga bisa menandakan kurangnya minat pada seseorang, percakapan, atau
rangsangan visual.
22 | E - M o d u l : K o m u n i k a s i E f e k t i f d i T e m p a t K e r j a
6. Tata bahasa mata
a. Menatap mata: Terlalu banyak kontak mata yang menunjukkan superioritas atau
kurangnya minat, sikap yang mengancam atau keinginan untuk menghina.
b. Kontak mata yang terlalu sedikit : ia memiliki banyak interpretasi. Gerakan itu
menunjukkan ketidakjujuran , ketidaktulusan yang tidak sopan, dan juga rasa
malu.
c. Penarikan kontak mata: Ini dianggap sebagai tanda pengajuan.
d. Sering melihat orang dari kejauhan. Ini perilaku ekstrovert , tertarik mengetahui
reaksi, atau untuk mempengaruhi atau meneliti
e. Jarang menatap seseorang saat berada dalam jarak dekat. Introvert menunjukkan
semacam ini perilaku wh en membahas topik intim atau sulit, atau tidak suka
untuk yang lain orang.
7. Komunikasi wajah
a. Gerakan wajah dapat berkomunikasi setidaknya delapan emosi berikut .
b. Kebahagiaan, kejutan, ketakutan, kemarahan, kesedihan, jijik, jijik, dan minat.
8. Sentuh / komunikasi Haptics
Kontak fisik dengan orang lain adalah bentuk komunikasi yang paling mendasar dan
kurangnya sentuhan dalam situasi tertentu sering kali mengomunikasikan adanya
masalah.
Sentuhan dapat mengomunikasikan lima arti utama:
a. Emosi positif misalnya di antara orang-orang yang memiliki hubungan yang
relatif dekat (dukungan, penghargaan, inklusi, minat seksual).
b. Keceriaan mencerahkan sebuah interaksi.
c. Sentuhan mengendalikan perilaku, sikap, atau perasaan orang lain.
d. Sentuhan menunjukkan kekuatan dan dominasi laki-laki terhadap perempuan.
e. Ritualistik misalnya salam dan keberangkatan.
f. Sentuhan terkait tugas - Ini terkait dengan kinerja beberapa fungsi. Apakah
Anda menjangkau atau menyentuh orang lain sering kali ditentukan oleh:
Perbedaan gender, perbedaan budaya dan jenis hubungan.) Kita harus sangat
berhati-hati tentang bagaimana kita menggunakan haptics dalam lingkungan
organisasi. Sentuhan terkadang dapat disalahartikan sebagai pelecehan seksual.
9. Paralanguage
Paralanguage adalah studi tentang isyarat suara non-verbal. Paralanguage dapat
mengubah arti kata-kata. Kategori paralinguistik meliputi:
23 | E - M o d u l : K o m u n i k a s i E f e k t i f d i T e m p a t K e r j a
a. Perangkat suara adalah situasi di mana pembicara berbicara: Ini dapat mencakup
situasi, jenis kelamin, suasana hati, usia dan budaya seseorang .
b. Para suara kualitas yang Volume lapangan, tempo irama artikulasi, resonansi
sengau, dan aksen. Mereka memberikan masing-masing individu " cetak suara"
yang unik.
c. Vokalisasi terdiri dari 3 subbagian.
1) Karakterisator: mereka adalah emosi yang diungkapkan saat berbicara,
seperti tertawa, menangis dan menguap.
2) Kualifikasi: adalah gaya penyampaian pesan misalnya berteriak bukan
berbisik.
3) Gangguan suara: adalah suara dan kata-kata yang kita gunakan saat kita ragu
atau tidak yakin kata yang tepat. Penggunaan pekerjaan u 'h ', e 'r ', yah, dan
'Anda tahu' untuk menunjukkan bahwa kami sedang mencari kata yang tepat.
Tetapi gangguan seperti itu menjadi masalah ketika mereka berlebihan dan
mengganggu konsentrasi dan pemahaman pendengar Anda.
Pentingnya keterampilan paralinguistik non-verbal karenanya dapat dilihat
sebagai keterampilan yang sangat memengaruhi ketika kita berkomunikasi
dengan orang-orang. Kesadaran akan nuansa halus kualitas suara akan
membantu Anda memahami hubungan kerja. Berbicara kepada rekan kerja,
karyawan, manajemen yang lebih tinggi, klien dan pelanggan membutuhkan
berbagai penggunaan perilaku vokal. Semakin cepat kita memahami kekuatan
intonasi vokal kita, semakin baik kita berada di hubungan interpersonal kita di
tempat kerja dan dalam kehidupan.
10. Diam
Diam memungkinkan pembicara memiliki waktu untuk berpikir, waktu untuk
merumuskan dan mengatur komunikasi verbal.
a. Beberapa orang menggunakan keheningan sebagai senjata untuk menyakiti orang
lain
b. Sebagai tanggapan terhadap kecemasan pribadi, rasa malu atau ancaman.
c. Digunakan untuk mencegah komunikasi pesan tertentu. Keheningan sering
membuat kita tenang sebelum mengungkapkan kebencian, mengritik, atau
serangan pribadi, yang kita tahu tidak bisa dibalikkan.
d. Dapat digunakan untuk mengkomunikasikan respons emosional. Terkadang diam
berkomunikasi pada tekad untuk tidak kooperatif atau menantang; dengan
24 | E - M o d u l : K o m u n i k a s i E f e k t i f d i T e m p a t K e r j a
menolak terlibat dalam komunikasi verbal, Anda menentang otoritas atau
legitimasi posisi orang lain.
e. Diam bisa digunakan ketika tidak ada yang bisa dikatakan. James Rusell Lowell
mengungkapkan ini dengan baik. "Berbahagialah mereka yang tidak memiliki
apa-apa untuk dikatakan, dan yang tidak dapat dibujuk untuk mengatakannya ".
25 | E - M o d u l : K o m u n i k a s i E f e k t i f d i T e m p a t K e r j a
PERTEMUAN DI TEMPAT KERJA
Tujuan Pembelajaran
1. Mampu melakukan pertemuan dengan tujuan yang jelas dan keterlibatan penuh anggota
untuk membantu membuat keputusan yang baik.
2. Mampu menulis berita acara dan gunakan dokumen dengan benar dalam rapat.
3. Mampu menghindari kebiasaan buruk dalam rapat, sehingga dapat mengambil bagian
dalam rapat secara efektif.
B. Perencanaan
Perencanaan yang buruk dapat berarti bahwa orang tidak mendapatkan informasi yang
mereka butuhkan untuk membantu mereka membuat keputusan yang tepat. Gejala yang
paling jelas dari perencanaan yang buruk adalah ketika penyelenggara / ketua tidak
menyiapkan agenda atau mengatur tempat.
C. Peserta
Peserta dapat merusak pertemuan dengan tidak memiliki keterampilan untuk
berkomunikasi secara efektif, atau dengan diizinkan untuk pergi dengan perilaku yang
mengganggu dan agenda tersembunyi. Ketua mungkin memiliki keterampilan fasilitasi
26 | E - M o d u l : K o m u n i k a s i E f e k t i f d i T e m p a t K e r j a
yang tidak efektif atau bekerja pada agenda yang bertentangan dengan tujuan dari
pertemuan.
D. Fungsi Rapat
1. Membantu mengoordinasikan kegiatan yang melibatkan sejumlah orang atau kelompok
kerja.
2. Rapat digunakan untuk menegosiasikan penjualan, menyelidiki masalah,
merencanakan acara, dan mengembangkan prosedur baru dan sebagainya.
3. Melalui pertemuan, orang dapat mengikuti perkembangan dan perubahan, yang berarti
perencanaan dan kerjasama yang lebih baik antar bagian.
4. Rapat memberi orang kesempatan untuk berbagi ide dan membantu mengembangkan
semangat tim .
5. Pemecahan masalah yang lebih efektif .
27 | E - M o d u l : K o m u n i k a s i E f e k t i f d i T e m p a t K e r j a
KOMUNIKASI TATAP MUKA DI TEMPAT KERJA
Tujuan Pembelajaran
1. Mampu menggunakan komunikasi tatap muka secara efektif untuk interaksi dan kinerja
pekerjaan.
2. Mampu menjelaskan faktor-faktor yang memengaruhi komunikasi tatap muka di tempat
kerja
28 | E - M o d u l : K o m u n i k a s i E f e k t i f d i T e m p a t K e r j a
7. Pilih cara bicara yang sesuai dengan situasi - menjadi terlalu akrab dan 'cerewet' atau
formal dan formal dapat membuktikan hambatan komunikasi yang efektif tergantung
pada konteks dialog.
8. Periksa sinyal penampilan-gaun Anda apa yang kami wakili, atau bagaimana kami ingin
diterima.
29 | E - M o d u l : K o m u n i k a s i E f e k t i f d i T e m p a t K e r j a
DAFTAR PUSTAKA
Austin, E. W., & Pinkleton, B. E. (2015). Strategic Public Relations Management: Planning
and Managing Effective Communication Campaigns. Routledge.
Branch, R. M., & Dousay, T. A. (2015). Survey of instructional design models. Indiana:
Association for Educational Communications and Technology.
Fielding, M. (2006). Effective Communication in Organizations. Juta and Company Ltd.
Laskin, A. (2010). Managing Investor Relations: Strategies for Effective Communication.
Business Expert Press.
30 | E - M o d u l : K o m u n i k a s i E f e k t i f d i T e m p a t K e r j a