03 Pengenalan Antarmuka LanduseSim PDF
03 Pengenalan Antarmuka LanduseSim PDF
www.urbanesha.com
Map Comparasion
Untuk membandingkan 2 peta sekaligus,
antara peta eksisting dengan peta hasil
simulasi LanduseSim. Dapat digunakan
untuk uji akurasi (Kappa Akurasi) dan
validasi
Materi PDF dapat diakses di www.urbanesha.com/class
URBANESHA
www.urbanesha.com
Fuzzy Set
Untuk mengkonversi peta ke 2 tipe:
Toolbar – Spatial Operation • Increasing: Nilai berbanding lurus
dengan jarak
• Dcreasing: Nilai berbanding terbalik
dengan jarak
File akan ter-convert dalam bentuk tif.
Weighted Raster
Guna memberikan bobot besar pengaruh
tiap peta (faktor2) yang berpengaruh. Total
jumlah skor tidak terbatas. Output dari tahap
ini adalah peta potensi perkembangan lahan.
4
Materi PDF dapat diakses di www.urbanesha.com/class
URBANESHA
www.urbanesha.com
Filter Map
Untuk melakukan perhitungan filter
Rank Map
Mekanisme merangking dari nilai terkecil hingga terbesar
5
Materi PDF dapat diakses di www.urbanesha.com/class
URBANESHA
www.urbanesha.com
Tp with Zoning
Untuk merumuskan peta tertentu yang
Toolbar – Simulation Modules memiliki batasan (faktor penghambat) dalam
pengembangan lahannya.
Neighborhood Filter
Terdapat cell 3x3 dan 5x5
6
Materi PDF dapat diakses di www.urbanesha.com/class
URBANESHA
www.urbanesha.com
Transition Rules
Toolbar – Simulation Modules Menentukan ketentuan:
• Jenis landuse yang
dikembangkan;
• Besar jumlah cell yang
dikembangkan;
• Peta potensi perkembangan;
• Jenis faktor penghambat; dan
• Elastisitas cell
LUCC Simulation
Untuk me-running
semua ketentuan2 yang
telah dibuat pada tahap
sebelumnya shg
dihasilkan peta
perkembangan suatu
lahan berbasis cellular
automata.
7
Materi PDF dapat diakses di www.urbanesha.com/class
URBANESHA
www.urbanesha.com
8
Materi PDF dapat diakses di www.urbanesha.com/class
URBANESHA
www.urbanesha.com
Dari beberapa data yang dibutuhkan diatas, data primer yang perlu disiapkan adalah Peta penggunaan lahan
dan peta transisi perubahan. Dikarenakan LanduseSim tidak dikembangkan untuk modifikasi/manipulasi
data spasial, maka diperlukan aplikasi GIS yang dapat melakukannya, seperti ESRI ArcGIS (shareware)
ataupun QGIS (opensource).
9
Materi PDF dapat diakses di www.urbanesha.com/class
URBANESHA
www.urbanesha.com
Peta Penggunaan Lahan dan Nama landuse harus direpresentasikan dalam bentuk
berformat raster angka/Gridcode
(Land use map) (Land use map)
10
Materi PDF dapat diakses di www.urbanesha.com/class
URBANESHA
www.urbanesha.com
Contoh:
Simulasi perkembangan permukiman
Pendorong (Driving-forces):
- Kedekatan terhadap permukiman eksisting
- Kedekatan terhadap jaringan jalan
Penetapan angka pertumbuhan, dapat digunakan 2 pendekatan yaitu trend ataupun target/scenario.
1) Penetapan besaran angka untuk proyeksi bersifat trend, dapat dilakukan berdasarkan pengamatan beberapa
peta secara temporal. Misal pengamatan besaran luas penggunaan lahan antara tahun 2000 dan 2010.
Dengan begitu dapat dihitung berdasarkan kecepatan pertumbuhan untuk tahun yang diestimasikan.
2) Growth Cell dapat dihasilkan melalui trend peta landuse (melihat distribusi tiap unit lahan secara
temporal). Dapat juga dengan melihat luas lahan dari data BPS yang kemudian ditrendkan. Selain trend,
dapat juga dianalisis dengan metode lainnya. Growth Cell juga dapat dihasilkan melalui target (ditargetkan
oleh pemerintah, biasanya dalam rencana tata ruang).
3) Growth Cell memiliki satuan sel, sehingga apabila satuan luasan (Hektar, Meter2, dll) yang digunakan maka
perlu dikonversi menjadi luasan per 1 sel/grid. Misalkan per satu sel/grid dalam peta raster memiliki ukuran
2500 m2 (50m x 50m), sedangkan dalam prediksi dibutuhkan sebesar 1500 Ha. Maka caranya adalah
merubah nilai 1500Ha 15000000 m2. Kemudian kebutuhan luasan dibagi dengan satuan luas per grid;
15000000/250 = 60000. Maka luasan yang diinputkan pada landuse yang akan disimulasikan adalah 60000
sel/grid.
Catatan : Growth Cell tidak dapat berupa bilangan desimal, harus merupakan bilangan bulat. Apabila ada angka
desimal maka harus dibulatkan terlebih dahulu.
13
Materi PDF dapat diakses di www.urbanesha.com/class
URBANESHA
www.urbanesha.com
Sequence:
Urutan simulasi partumbuhan
Code:
Kode penggunaan lahan yang akan disimulasikan untuk tumbuh
Growth:
Besar area yang diharapkan tumbuh (unit dalam sel)
ITP Map:
Peta transisi awal untuk perkembangan, biasanya dapat berupa peta kesesuaian
Land Constraints:
Jenis penggunaan lahan yang tidak dapat dikonversi bagi LU yang disimulasikan, perlu dipertimbangkan
hirarki dalam pemodelannya
Elasticity of Change:
Nilai elastisitas perubahan terhadap jenis penggunaan lahan yang lain
14
Materi PDF dapat diakses di www.urbanesha.com/class
URBANESHA
www.urbanesha.com
15
Materi PDF dapat diakses di www.urbanesha.com/class
URBANESHA
www.urbanesha.com
LAND CONSTRAINT
Land constraint dibuat berdasarkan hirarki yang diinginkan dan/atau berdasarkan logika di
lapangan. Dalam urutan Landuse permukiman memiliki hirarki dibawah Industri, atau dapat
dikatakan dilapangan yang terjadi permukiman tidak mungkin merubah/ menempati lahan yang
sudah menjadi lahan industri, namun dapat berlaku sebaliknya.
16
Terimakasih