Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN KEGIATAN

F2 - KESEHATAN LINGKUNGAN

CEGAH JENTIK DAN DENGUE DENGAN CARA 3M+

LATAR BELAKANG

Penyakit demam berdarah dengue (DBD) merupakan salah satupenyakit yang sudah
popular dikalangan masyaarakat.Penyakit DBD adalah penyakit yang berbahaya karena dapat
menimblkan kematian dalam waktu yang singkat dan sering menimbulkan wabah. Setiap
anggota keluarga dalam masyarakat memiliki risiko terserang penyakit ini mulai dari bayi
sampai orang tua. Penyakit DBD ini disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk
Aedes Aegypti. Nyamuk ini tersebarluas dirumah, sekolah dan tempat-tempat umum lainnya
seperti tempat ibadah, restoran kantor, dan lain-lain.
Penyebaran penyakit demam berdarah bisa disebabkan oleh beberapa factor yaitu
urbanisasi, perkembangan pembangunan di daerah pedesaan, mudahnya transportasi, adanya
pemanasan global yang dapat mempengaruh binomik vector Aedesaegypti.Sampai sekarang
vaksin untuk pencegahan DBD itu tidak ada dan tidak terdapa tpengobatan spesifik untk
penyakit ini. Oleh karena itu perlu adanya pengendalian DBD dengan pemberantasan sraang
nyamuk dan pemutusan rantai penularan nyamuk dengan pengendalian vector. Pemberantasan
sarangnyamuk merupakan salahsatu program yang bisadilakukan untukpengendalian vector.
Agar kita dan keluarga terbebas dari ancaman DBD, seluruh masyarakat harus diajak
memberantas sarang nyamuk Aedes aegypti. Oleh karena itu diperlukan adanya pernyuluhan
mengenai DBD dan PSN 3M+.

PERMASALAHAN

Menurut data Dinkes Kebumen pada awal tahun 2020 kasus DBD di kabupaten Kebumen sudah
mencapai 42 kasus dan diprediksi akan bertambah bila perilaku masyarakat tidak berubah.
Banyak masyarakat yang belum mengetahui dan memahami penyakit DBD dan bagaimana
pencegahannya, masyarakat juga belum menyadari pentingnya perilaku hidup sehat yang
menunjang pencegahan dari penyakit DBD. Oleh karena itu, diperlukan suatu upaya untuk
meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai penyakit DBD dan cara pencegahannya.
PERENCANAAN DAN PEMILIHAN INTERVENSI

Dari permasalahan di atas maka dipilihlah intervensi dengan metode keliling desa Sidoharjo
untuk PSN bersama tokoh masyarakat desa Sidoharjo dan edukasi singkatrumah per rumah
terutamanya di lingkungan yang baru saja terjadi angka kejadian DBD. Kegiatan termasuk
dengan pencatatan jentik nyamuk tiap rumah. Acara ditutup dengan tele-conference dengan
wakil bupati Kebumen untuk menambah motivasi masyarakat dalam melakukan PSN

PELAKSANAAN

Berdasarkan latar belakang permasalahan, dibentuk perencanaan dan pemilihan intervensi yaitu
penyuluhan. Susunan kegiatan diawali dengan keliling desa untuk PSN massal. Tim dibagi 5
kelompok yang menyebar ke seluruh penjuru desa Sidoharjo. Kemudian dilanjutkan dengan
penyuluhan mengenai pengertian demam berdarah dengue, tanda dan gejala DBD, faktor risiko
penularan DBD, serta cara mencegah DBD dengan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan
cara 3M plus. Setelah penyuluhan selesai, dilakukan tele-conference dengan wakil bupati
Kebumen.

Intervensi tersebut dilaksanakan pada:

Hari/tanggal: 28 Februari 2020


Lokasi: Sidoarjo sruweng kebumen
Sasaran: Peserta kader, masyarakat desa sidoarjo
Pelaksana: Dokter Internsip

MONITORING DAN EVALUASI

Persiapan kegiatan penyuluhan dilakukan dengan mempersiapkan senter, abate, brosur edukasi
dan formulir untuk pencatatan jentik nyamuk.
Peserta meliputi kurang lebih 20 pegawai dari Puskesmas dan dokter internsip, 10 tokoh
masyarakat desa dan seluruh masyarakat Sidoharjo. Kurang lebih 19 warga yang turut serta
dalam penyuluhan dan tele-conference. Peserta penyuluhan dirasa cukup antusias mengikuti
kegiatan penyuluhan dan beberapa peserta aktif memberikan pertanyaan. Tele-conference
berlangsung lancar.
Evaluasi Hasil Masih banyak rumah yang penapungan airnya berjentik nyamuk. Masyarakat juga
masih banyak yang masih kurang jeli dalam melakukan 3M Plus. Masih banyak ditemukan
sampah, pot bunga, kaleng bekas, kayu bamboo dan di tempat tidak terduga seperti alas dispenser
yang menjadi sarang jentik nyamuk. Peserta penyuluhan yang hadir mampu memberikan umpan
balik kepada pemateri mengenai pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada peserta.
Diharapkan materi ilmu yang disampaikan dapat diterapkan dan dibagikan kepada masyarakat
lain sehingga lebih banyak masyarakat yang mengetahui mengenai DBD dan cara
pencegahannya.

Anda mungkin juga menyukai