OlehKelompok :
JURUSAN KEBIDANAN
2018
RESUME ASUHAN PADA BAYI BARU LAHIR DENGAN TRAUMA/ CEDERA LAHIR
Trauma pada bayi baru lahir adalah cedera yang didapatkan saat persalinan. Trauma
biasanya disebabkan oleh makrosomia, prematur, chepalo pelvic disproportion (CPD), distosia,
persalinan lama, presentase abnormal, dan persalinan dengan tindakan (vakum atau forceps).
Trauma atau cedera pada bayi baru lahir dapat dibedakan menjadi tiga yaitu :
a. Cedera kepala
c. Cedera intraabdomen
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Michail Kokolakis & Ioannis Koutelekos
menekankan bahwa intervensi tenaga kesehatan dalam kasus neonatus yang mengalami cedera
otak traumatis harus diberikan oleh orang yang terlatih khusus yang telah memperoleh
keterampilan dan pengetahuan dalam area khusus tertentu. Penting untuk hasil yang sukses dari
intervensi tenaga kesehatan adalah pelatihan dan bimbingan sering sesi dimana tenaga kesehatan,
dalam hubungannya dengan dokter, akan dapat menemukan, memahami dan menerapkan solusi
yang kompeten ilmiah untuk memenuhi kebutuhan yang tepat dari kasus ini.
A. Cedera Kepala
Caput succedaneum adalah edema subkutis akibat penekanan jalan lahir pada
persalinan letak kepala, berbentuk benjolan yang segera tampak setelah bayi lahir. Caput
Succedaneum tidak memerlukan pengobatan khusus dan biasanya menghilang setelah 2-5
hari. Tegas pada tulang yang bersangkutan dan tidak melampaui sutura-sutura sekitarnya,
sering ditemukan pada tulang temporal dan parietal. Kelainan dapat terjadi pada
persalinan biasa, tetapi lebih sering pada persalinan lama atau persalinan yang diakhiri
dengan alat, seperti ekstraksi cunam atau vakum (Rukiyah dan Yulianti, 2013:22-23).
Apabila panggul sempit, sewaktu persalinan sering terjadi Caput succedaneum yang
besar di bagian terbawah kepala janin. Caput succedaneum ini dapat berukuran cukup
besar dan menyebabkan kesalahan diagnostik yang serius. Caput succedaneum dapat
hampir mencapai dasar panggul sementara kepala sendiri belum cakap. Dokter yang
kurang berpengalaman dapat melakukan upaya secara prematur dan tidak bijak untuk
melakukan ekstraksi forceps. Biasanya Caput succedaneum bahkan yang besar sekalipun,
akan menghilang dalam beberapa hari (Prawirohardjo, 2014:578).
Merupakan pembengkakan lokal pada presenting part yang dapat melewati garis
sutura, biasanya keadaan ini akan menghilang dalam waktu sekitar tiga hari (Lockhart Rn
& Saputra, 2014: 39). Caput succedaneum adalah edama dari kulit kepala anak yang
terjadi karena tekanan dari jalan lahir kepada kepala anak (Tando, 2013:193).
b. Komplikasi
a) Infeksi Infeksi pada Caput succedaneum bisa terjadi karena kulit kepala terluka.
b) Ikterus Pada bayi yang terkena Caput succedaneum dapat menyebabkan ikterus
karena kompatibilitas faktor Rh atau golongan darah A, B, O antara ibu dan bayi.
c) Anemia bisa terjadi pada bayi yang terkena Caput succedaneum karena pada
benjolan terjadi perdarahan yang hebat atau perdarahan yang banyak.
d) Pemberian ASI yang adekuat, ajarkan ibu cara menetekan dengan tiduran untuk
mengurangi anak jangan sering diangkat, agar benjolan tidak meluas karena
tekanannya meninggi dam cairan serebrospinalis meningkat keluar.
2. Cephal Hematoma
a. Pengertian
b. Penatalaksanaan
1. Fraktur Klavikula
a. Pengertian
b. Penatalaksanaan
4) Berikan nutrisi yang adekuat (pemberian ASI yang adekuat dengan cara
mengajarkan kepada ibu cara pemberian ASI dengan posisi tidur,
sendok, atau pipet
a. Pengertian
b. Penatalaksanaan
1) Pada trauma yang ringan yang hanya berupa edema atau perdarahan
ringan pada pangkal saraf, fiksasi hanya dilakukan beberapa hari atau 1
– 2 minggu untuk memberi kesempatan penyembuhan yang kemudian
diikuti program mobilisasi atau latihan.
2) Immobilisasi lengan yang lumpuh dalam posisi lengan atas abduksi 90
derajat, siku fleksi 90 derajat disertai supine lengan bawah dan
pergelangan tangan dalam keadaan ekstensi
3) Beri penguat atau bidai selama 1 – 2 minggu pertama kehidupannya
dengan cara meletakkan tangan bayi yang lumpuh disebelah kepalanya.
4) Rujuk ke rumah sakit jika tidak bisa ditangani.
Penatalaksanaan dengan bentuk kuratif atau pengobatan.Pengobatan
tergantung pada lokasi dan jenis cedera pada pleksus brakialis dan
mungkin termasuk terapi okupasi dan fisik dan dalam beberapa kasus,
pembedahan.Beberapa cedera pleksus brakialis menyembuhkan
sendiri.Anak-anak dapat pulih atau sembuh dengan 3 sampai 4 bulan.
Pendarahan intraabdomen
Kelainan ini dapat terjadi akibat teknik yang salah dalam memegang bayi pada
extraksi persalinan sungsang. Gejala yang dapat dilihat ialah adanyatanta-tanda syok,
pucat, anemia, dan kelainan abdomen tanpa tanda-tanda pendarahan yang jelas.
Ruptur hepar, lien dan pendarahan adrenal merupakan beberapa faktor yang dapat
menimbulkan pendarahan ini operasi serta transfusi darah dini dapat memperbaiki
prognosis bayi.