Anda di halaman 1dari 7

Hidayati : Penanganan ansietas pada praktek kedokteran gigi...

PENANGANAN ANSIETAS PADA PRAKTEK KEDOKTERAN GIGI MANAGEMENT


OF ANXIETY IN THE DENTAL CLINIC

Hidayati Amir
Staff Pengajar, FKG Universitas Andalas, Padang

KATA KUNCI ABSTRAK

Ansietas, kecemasan Ansietas atau kecemasan merupakan masalah yang sering muncul dan
pada praktek kedokteran menyulitkan dokter gigi dalam melakukan perawatan yang seharusnya.
gigi Penduduk Indonesia yang mempunyai masalah kesehatan gigi dan
mulut yang datang ke tempat pelayanan ke dokter gigi untuk
mendapatkan pengobatan hanya 29,6%. Survei yang dilakukan di
Canada menunjukkan 5,5% pasien sangat takut ke dokter gigi dan
9,5% menyatakan agak takut ke dokter gigi. Ansietas dialami oleh
orang dewasa terlebih lagi anak-anak.
Ansietas adalah respon alami dari tubuh ketika menghadapi situasi
stress. Ansietas pada kedokteran gigi mempunyai beberapa tingkatan
mulai dari yang ringan, sedang, dan sangat parah. Ada beberapa cara
untuk menangani ansietas dengan melakulan Cognitive Behavioural
Therapy (CBT) atau Exposure Therapy melalui beberapa tahapan yaitu
pemberian informasi dengan metode “Tell Show Do”, lalu relaksasi
seluruh tubuh dan otot-otot. Metode yang sering digunakan adalah
menginstruksikan pasien untuk menarik napas dan menghembuskannya
pelan-pelan sambil pasien berhitung sampai empat. Hal lain juga dapat
dilakukan distraksi dengan cara memecah fokus anak terhadap
kecemasan yang sedang dirasakan dengan mengajak anak berbicara
dan melibatkan anak dalam aktivitas yang membuat berpikir, sehingga
lupa terhadap perasaan cemasnya. Metode selanjutnya berupa
reinforcement/ penghargaan yang biasanya akan efektif bila
penghargaan tersebut merupakan hal yang sangat disukai anak,
keterlibatan orang tua juga akan membantu mengurangi kecemasan
anak. Selain itu juga dapat dilakukan video based patient education
berupa informasi mengenai diagnosis penyakit, penyebab penyakit,
tahapan perawatan, proses penyembuhan dan hasilnya, kemungkinan
kesembuhan (prognosis), komplikasi yang mungkin dapat terjadi
setelah perawatan, serta akibat yang ditimbulkan jika tidak dilakukan
perawatan.

PENDAHULUAN mengunjungi dokter gigi dan 9,8% agak


takut1. Sebagian besar responden menyatakan
Ansietas (kecemasan) dalam praktek
cemas ketika melihat dokter gigi. Bahkan
kedokteran gigi adalah fenomena yang
karena takut tidak berani mencari pengobatan
sangat umum dirasakan oleh pasien yang
pada dokter gigi ketika mempunyai masalah
akan menadapatkan perawatan kedokteran
kesehatan gigi dan mulut1.
gigi. Sebuah survei tentang ansietas pada
Kecemasan juga dapat terjadi pasien anak,
kedokteran gigi yang dilakukan di Canada
dan biasanya lebih parah. Kecemasan yang
menunjukkan bahwa 5,5% responden
terjadi pada anak dapat disebabkan oleh
menyatakan sangat takut ketika harus

39
Jurnal B-Dent, Vol 3, No. 1, Juni 2016 : 39- 45

kunjungan pertama, sehingga anak belum anak-anak, agar di kemudian hari mereka
pernah memiliki pengalaman ke dokter gigi mau mendatangi dokter gigi untuk
sebelumnya atau pada anak yang memiliki mendapatkan perawatan.
pengalaman kurang menyenangkan pada
TINJAUAN PUSTAKA
pertemuan sebelumnya. Sebuah survei
Ansietas adalah respon alami dari tubuh
tentang ansietas pada kedokteran gigi
ketika menghadapi situasi stress.1 Ditandai
menemukan bahwa 19,5% anak-anak usia
dengan munculnya gejala yang tidak
sekolah takut dengan dokter gigi2.
menyenangkan, sensasi cemas, takut dan
Di Indonesia hal ini terlihat dari proporsi
terkadang panik akan suatu bencana yang
penduduk yang memiliki masalah kesehatan
mengancam dan tidak terelakkan yang dapat
gigi dan mulut yang menerima perawatan.
atau tidak berhubungan dengan rangsangan
Dari data Riskesdas tahun 2013 didapatkan
eksternal5. Kecemasan dan rasa takut adalah
bahwa proporsi penduduk Indonesia yang
dua hal yang berbeda, karakteristik rasa takut
memiliki masalah kesehatan gigi dan mulut
yaitu adanya objek dan dapat diidentifikasi
adalah sebanyak 29,8%3. Secara lebih detail,
serta dapat dijelaskan oleh individu.
pada anak-anak, yaitu penduduk usia 1-4 dan
Sedangkan kecemasan adalah respon emosi
5-9 tahun yang memiliki masalah kesehatan
tanpa objek yang spesifik dialami dan
gigi dan mulut adalah sebanyak 2,7% dan
dikomunikasikan secara interpersonal.
28,9%. Namun proporsi penduduk yang
Kecemasan adalah kebingungan,
menerima perawatan pada penduduk usia
kekhawatiran yang akan terjadi dengan
tersebut hanya 2,7% dan 10,5%, dan secara
penyebab yang tidak jelas dan dihubungkan
keseluruhan penduduk Indonesia yang
dengan perasaan tidak menentu dan tidak
menerima perawatan hanya 29,6%3. Maka
berdaya6.
fakta ini memunculkan pertanyaan besar,
Ansietas juga dapat terjadi pada anak, dan
mengapa lebih dari 60% lainnya tidak datang
biasanya memiliki keparahan yang lebih
ke dokter gigi.
tinggi sehingga menyulitkan dokter gigi
Beberapa hal yang menjadi alasan
untuk melakukan tindakan kedokteran gigi
masyarakat tidak menjadikan dokter gigi
pada anak tersebut. Pasien anak yang cemas
sebagai solusi dari masalah kesehatan gigi
akan memiliki kecurigaan yang tinggi,
dan mulutnya adalah karena masalah
sehingga sulit membuat anak percaya pada
keuangan (69%), keterbatasan fasilitas
informasi yang disampaikan, sekalipun tidak
pelayanan dan penyebab lain seperti rasa
terdapat kebohongan pada informasi tersebut.
cemas ke dokter gigi4. Maka perlu dipelajari
Anak yang sedang cemas memiliki
lebih lanjut mengenai kecemasan pada
kecenderungan untuk berpikir bahwa
pasien, baik pada pasien dewasa ataupun
seseorang yang ditakutinya sedang

40
Hidayati : Penanganan ansietas pada praktek kedokteran gigi...

berbohong, sehingga biasanya anak akan Salah satu contoh pertanyaan pada kuesioner
menolak dan tidak percaya pada informasi Dental Fear Question1 adalah: Apa yang
yang diberikan. Oleh karena itu perlu anda rasakan pada saat terakhir kali
pendekatan dengan metode yang spesifik berkunjung ke dokter gigi ?
terhadap pasien anak, sehingga dapat terjalin Jawaban mempunyai range 1-4 skala likert
kerja sama yang baik selama perawatan2.
1. Saya sangat relaks selama dalam
Penyebab terbesar kecemasan pada
perawatan (relaks/ relaxed)
kedokteran gigi adalah pengalaman yang
2. Saya nervous (cemas) tetapi meskipun
buruk ketika memperoleh perawatan gigi.
demikian perawatan akan berhasil ( agak
Rasa sakit, malu dan pengalaman perawatan
takut/”slightly frightened”)
gigi yang menakutkan menjadi penyebab
3. Saya nervous (cemas), perawatan dapat
ansietas1.
selesai (cukup takut/sedang/ “moderate
TINGKAT ANSIETAS PADA frightened”)
KEDOKTERAN GIGI 4. Saya sangat takut dan nervous (cemas)
bahwa
Ditinjau dari aspek klinis dikenal 5 jenis
a. Perawatan sulit (sangat takut/”severely
gangguan ansietas : gangguan panik,
frightened”)
gangguan fobik, gangguan ansietas
b. Perawatan tidak sukses (sangat takut/”
menyeluruh, obsesif-kompulsif, dan stress
severely frightened”)
paska trauma7.
c. Saya sama sekali tidak dapat
Hampir semua tindakan pada kedokteran gigi
memenuhi janji saya (sangat takut/”
menimbulkan rasa cemas pada pasien.
severely frightened”)
Ansietas pada kedokteran gigi pada literature
disebut juga dental phobia, atau Pertanyaan ini dapat menjadi pedoman dalam
odontophobia . Tingkat ansietas pada praktek melakukan perawata. Contoh : pada pasien
kedokteran gigi bervariasi mulai dari ringan yang agak cemas tidak menunjukkan tanda-
sampai yang parah, yang normal dan tanda kecemasan tetapi mereka
abnormal. Tingkat ansietas dapat diukur membutuhkan jaminan atau kepastian
1
dengan menggunakan instrument kuesioner perawatan . Pada pasien dengan tingkat
Dental Anxiety Scale (DAS), atau kuesioner ansietas yang sedang /moderate frightened,
Dental Fear Survei (DFS)2,1. DAS memiliki 4 dia akan meminta untuk menghentikan
item pertanyaan, setiap pertanyaan diskor perawatan, sedangkan pada pasien yang
dengan nilai dari 1(tidak cemas) sampai 5 tingkat ansietasnya parah/ severely frightened
(sangat cemas)1, sedangkan DFS mempunyai akan menghindari perawatan1.
20 pertanyaan.

41
Jurnal B-Dent, Vol 3, No. 1, Juni 2016 : 39- 45

PEMBAHASAN alat yang digunakan dan bahkan bau yang


akan tercium oleh pasien.
Kecemasan biasanya terjadi akibat pasien
Berikan penjelasan dengan kalimat-
kekurangan informasi atau menerima
kalimat positif namun tidak membohongi
informasi yang salah mengenai sesuatu,
pasien, sebab pasien yang mengalami
sehingga menimbulkan pemikiran bahwa
kecemasan memiliki rasa tidak percaya
sesuatu tersebut merupakan sebuah bahaya.
pada dokter gigi dan beranggapan bahwa
Maka kecemasan ini dapat diatasi dengan
dokter gigi akan membohonginya.4
komunikasi yang baik dengan pasien8.
Kesulitan yang sering ditemui pada anak

Pada pasien dewasa kecemasan dapat adalah adanya keterbatasan kemampuan

dihilangkan dengan cara mengetahui dan fokus anak untuk mengerti informasi

penyebab kecemasan dan memberikan yang dijelaskan oleh dokter gigi. Maka

informasi mengenai hal tersebut. Penyebab perlu dilakukan pemberian informasi

kecemasan tersebut dapat ditanyakan secara dengan metode “Tell, Show, Do”, yaitu

langsung, seperti “apa yang membuat Ibu sebuah metode yang dilakukan dengan

merasa cemas?” sehingga dari respon pasien tahapan pemberian informasi, lalu

akan diketahui hal apa yang menyebabkan memberikan visualisasi/peragaan dan

pasien cemas. Setelah itu dokter gigi dapat setelah anak mengerti, tahapan tersebut

memberikan penjelasan yang benar mengenai dilakukan pada anak.4

hal yang dicemaskan oleh pasien8. Pada tahapan Tell, beritahu anak
mengenai prosedur perawatan yang akan
Penanganan pasien ansietas dapat dilakukan dilakukan. Gunakan bahasa yang mudah
Cognitive Behavioural Therapy (CBT) atau dimengerti dan tidak menakutkan pada
Exposure Therapy dengan beberapa anak4.
tahapan1,8. Pada tahapan Show, tunjukkan pada anak
gambaran dari tahapan perawatan yang
1. Pemberian informasi
Pada tahapan ini, dokter gigi harus akan dilakukan. Pada tahap ini dokter gigi

menelaskan kepada pasien mengenai dapat menunjukkan beberapa alat yang

tahapan perawatan yang akan dilakukan. digunakan, sehingga anak tahu dan tidak

Penjelasan yang diberikan harus bisa takut. Bahkan dokter gigi dapat

memberikan gambaran pada pasien, memberikan kesempatan pada anak untuk

mengenai sensasi yang akan dirasakan, mencoba memegang alat/hand instrument

seperti sensasi kesemutan setelah yang digunakan seperti kaca mulut atau

dilakukan injeksi, atau suara alat yang pinset, sehingga anak percata bahwa alat

akan bekerja, getaran yang dihasilkan dari tersebut tidak akan menyakitinya4.

42
Hidayati : Penanganan ansietas pada praktek kedokteran gigi...

Pada tahapan Do, lakukan tahapan 5. Keterlibatan orangtua


perawatan pada anak, dengan selalu Pada anak dengan kecemasan yang sangat
menginformasikan dan meminta tinggi, keberadaan orang tua disekitar
4
persetujuan anak pada setiap tahapannya . mereka dapat memberikan kelegaan pada
anak sehingga dapat menurunkan
2. Relaksasi kecemasan. Selain itu dapat dilakukan
Pada pasien dengan tingkat kecemasan “modeling” atau percontohan dengan
yang cukup tinggi, relaksasi diperlukan memperagakan tahapan yang akan
agar seluruh tubuh dan otot-otot dapat dilakukan pada orang tua sehingga anak
rileks dan menurunkan kecemasan.1,4 dapat percaya bahwa tahapan perawatan
Metode yang sering digunakan adalah tersebut memang tidak menakutkan
mengingistruksikan pasien untuk menarik seperti yang dibayangkannya.
napas dan menghembuskannya pelan-
Metode lain yang juga dapat digunakan
pelan sambil pasien berhitung sampai 4.4
adalah video based patient education telah
dirancang untuk membantu mengatasi
3. Distraksi
kecemasan pasien dan menghindari
Distraksi dilakukan untuk memecah focus
kesalahan dan stress dari dokter gigi sendiri9.
anak terhadap kecemasan yang sedang
Video tersebut berupa informasi mengenai
dirasakan dengan cara mengajak anak
diagnosis penyakit, penyebab penyakit,
berbicara dan melibatkan anak dalam
tahapan perawatan, proses penyembuhan dan
aktivitas yang membuat berpikir,
hasilnya, kemungkinan kesembuhan
sehingga lupa terhadap perasaan
(prognosis), dan komplikasi yang mungkin
cemasnya.1,4
dapat terjadi setelah perawatan serta akibat
yang ditimbulkan jika tidak dilakukan
4. Reinforcement/penghargaan
perawatan. Pada dasarnya informasi tersebut
Sistem penghargaan dapat mendorong
dapat diberikan langsung secara verbal
anak untuk memberanikan diri menerima
kepada pasien, namun dengan adanya
perawatan, biasanya metode ini akan
ilustrasi berupa gambar yang ditampilkan
efektif bila penghargaan yang diberikan
pada video, maka diharapkan pasien dapat
merupakan hal yang sangat disukai anak.
memahami dengan lebih baik dan sederhana.
Konsultasikan kepada orang tua
Sebab, biasanya pasien sulit membayangkan
penghargaan apa yang sebaiknya
kondisi yang dialaminya, sehingga sering
diberikan pada anak, sehingga metode ini
menimbulkan pikiran negatif yang
dapat membuahkan hasil yang optimal.4
menimbulkan rasa cemas berlebihan. Hasil
dari metode ini diharapkan dapat

43
Jurnal B-Dent, Vol 3, No. 1, Juni 2016 : 39- 45

menimbulkan kesadaran pada anak dimana informasi yang sama pada banyak pasien.
jika tidak dilakukan perawatan maka akan Maka dengan video ini diharapkan dapat
terjadi sesuatu yang buruk sehingga anak meredakan kecemasan pasien dan membantu
ingin dirawat atas kemauannya sendiri. dokter gigi dalam menyampaikan informasi
Contoh sederhana yang biasanya sering yang seharusnya diterima pasien secara
muncul pada praktik kedokteran gigi adalah lengkap dan menyeluruh.
kecemasan pasien yang timbul ketika dokter Ansietas atau kecemasan pada anak-anak
gigi menginformasikan bahwa diperlukan biasanya lebih mudah terjadi dan memiliki
perawatan saraf atau perawatan saluran akar tingkat keparahan yang lebih tinggi sehingga
pada gigi yang sudah kehilangan vitalitasnya perlu penanganan yang lebih spesifik.
namun masih tetap bisa dipertahankan. Tahapan pendekatan pada anak dalam upaya
Pasien akan merasa cemas mendengar penanganan kecemasan ini dapat juga
“perawatan saraf” atau perawatan saluran dimodifikasi dengan menampilkan video
akar tersebut, sebab pasien tidak memiliki based patient education ini9. Penampilan
bayangan mengenai prosedur yang akan video ini dilakukan pada tahap modeling,
dilakukan serta bagaimana perawatan dimana diperlihatkan kepada anak sebuah
tersebut dapat mengatasi masalahnya. Maka, tindakan kedokteran gigi dengan kasus yang
dengan adanya video ilustrasi mengenai sama seperti anak tersebut, namun
perawatan saluran akar, pasien dapat melihat diperankan oleh pasien anak yang kooperatif
apa yang sebenarnya terjadi pada giginya dan dan tidak merasa takut.
apa yang dilakukan pada perawatan saluran Tujuan utama penggunaan video ini adalah
akar tersebut sehingga dapat agar dapat memberikan kesan kepada anak
menyembuhkannya. Diharapkan, setelah bahwa perawatan yang akan dilakukan tidak
penayangan video edukasi tersebut, pasien menakutkan. Selain itu video ini diharapkan
memiliki keinginan dari dalam diri sendiri dapat menghasilkan edukasi yang konsisten
untuk dilakukan perawatan dan secara antara satu pasien dengan pasien lain, serta
otomatis menghilangkan rasa cemas yang dapat menjelaskan diagnosis, tahapan
semula dirasakannya. perawatan, proses penyembuhan atau
Video ini juga dirancang agar informasi yang komplikasi yang dapat terjadi secara lengkap
diberikan kepada pasien diberikan secara tanpa melewatkan satu atau beberapa bagian
lengkap, karena seringkali apabila informasi informasi yang biasanya rentan terlewatkan
diberikan secara langsung terdapat beberapa pada pemberian informasi secara langsung
informasi yang terlewatkan. Terlewatnya pada anak.8
informasi tersebut biasanya disebabkan oleh
kelelahan dari dokter gigi untuk mengulangi

44
Hidayati : Penanganan ansietas pada praktek kedokteran gigi...

SIMPULAN maka dapat dilakukan pemutaran video

Ansietas atau kecemasan pada praktek edukasi.

kedokteran gigi dapat dirasakan oleh orang


DAFTAR PUSTAKA
dewasa dan terlebih lagi pada anak. Ansietas
atau kecemasan merupakan faktor penyulit 1. Robert McMaster, Gabriella Garisto. Practical
consideration for treating the anxious dental
yang dapat menggagalkan sebuah tindakan patient. Oralhealth
kedokteran gigi, sehingga perlu dilakukan 2. Efron, Sherman (2005). Five tips for
managing pediatric dental anxiety. Dentistry
pendekatan dengan metode yang spesifik Today
3. Kementerian Kesehatan 2013. Riset
agar dapat mengontrol kecemasan pada Kesehatan Dasar
pasien. 4. RE Setyowati,2001. Hubungan sosial
ekonomi dengan status kesehatan kehilangan
gigi pada remaja
Tahap pendekatan pada pasien anak diawali 5. Fricchione,Gregory.2004.Generalized Anciety
dengan pemberian informasi dengan metode Disorder. N England J Med.351:675-82
6. Harold I Kaplan & Benjamin, J Sadock.1997.
“Tell, show, Do”, melakukan relaksasi bila Sinopsis Psikiatri Jilid 2. Jakarta. Binarupa
Aksara
diperlukan, memberikan distraksi, 7. House,A.,Stark,D.2002.Anxiety in Medical
penghargaan dan melibatkan orang tua. Patient.BMJ
8. Cicily Beckstead,RDH,BSDH. Alleviating
Selain itu untuk menunjukkan bahwa Anxiety for Patients and Stress for Hygienist.
RDH
tindakan yang akan dilakukan pada anak
tidak menakutkan seperti yang ia bayangkan,

45

Anda mungkin juga menyukai