Anda di halaman 1dari 2

AKU INGIN SEPERTI MAS TRI

Judul : Lemantun/Lemari

Tahun : 2014

Sutradara : Wregas Bhanuteja

Berawal dari pertemuan sederhana oleh Ibu dan kelima anaknya di ruang tamu. Membicarakan tentang
pembagian warisan sebuah lemari untuk dibagikan oleh mereka semua. Lemari tersebut adalah
kenangan Ayahnya yang sudah lama meninggal dan sewaktu mereka masih kecil. Sang Ibu membelikan
lemari tersebut ketika mereka keluar dari rahimnya satu persatu. Hingga kini mereka sudah besar
sukses menempuh pendidikan serta jabatan yang tinggi. Tidak dengan mas Tri anak ketiga dari Ibu
tersebut. Konflik dalam film tersebut sangat simple tetapi sangat bermakna luas sehingga menghasilkan
emosinal yang sangat kuat. Yakni dengan Ibunya menyuruh mereka membawa pulang lemari kerumah
masing-masing. Jika tidak, mereka semua akan dikenakan denda 100 ribu per harinya. Pengenalan
karakternya sungguh kuat di tandai dengan kode visual yang jelas. Seperti pakaian mereka yang rapi
menunjukan bahwa mereka sudah mendapatkan pekerjaan yang enak, artibut yang menunjukan gelar
mereka, dan mas Tri yang hanya menggunakan baju polos biasa bahkan ada sedikit noda dibajunya.

Tiba di mana mereka semua membawa lemari kerumah masing-masing. Mas Tri pun kebingungan akan
memindahkan lemarinya di mana sedangkan ia masih tinggal di rumah Ibunya. Dengan santainya mas
Tri malah sibuk membantu para kakak dan adiknya untuk menggotong lemari itu kedalam mobil yang
sudah mereka siapkan. Meskipun ada kakaknya yang menganggap mas Tri menyusahkan Ibunya. tapi
film tersebut busa menjawab bahwa mas Tri sangat berjasa banget untuk Ibunya. Bahkan mas Tri juga
memberikan bensin kepada kakaknya untuk jaga-jaga kalau nanti besin kendaraan tersebut habis.
Keempat lemari tersebut sudah tidak ada didalam rumah Ibu. Namun sayang keempat lemari tersebut
yang tidak digunakan dengan sebaik mungkin oleh ke empat anak tersebut. Ada yang digunakan sebagai
hiasan saja, ada yang diletakan di gudang, dan bahkan ada yang di jual. Hal tersebut menunjukan bahwa
mereka tidak menghargai orang tuanya. Berbeda dengan mas Tri yang menggunakan lemari tersebut
sebagai tempat jualan bensinya. Sungguh plot twist yang tak teduga oleh saya yang menontonnya. Tidak
ada adegan satu pun yang menetaskan air mata dalam karakter film tersebut, membuat saya menangis
menonton film tersebut. Pemilihan dialog dengan menggunakan bahasa jawa yang tidak medok pun
enak di dengar. Tenang saudara, meskipun berbahasa jawa tapi juga memiliki subtitle bahasa indonesa
yang bisa di nikmati oleh semua orang dari berbagai daerah. Dengan Penataan kamera yang tepat serta
sinematik membuat gambar film tersebut menjadi puitis sehingga menghasilkan visual yang puitik.

Sosok mas Tri adalah gambaran yang sangat relate dengan orang yang mau menerima keadaan dengan
seiklhasnya dan menjalani kehidupan dengan penuh senyuman. Nasib kehidupan mas Tri juga tidak se
indah dengan kakak dan adiknya yang sudah mapan. Tapi menurutku mas Tri mempunyai sifat yang
sempurna. Dimasa yang tidak muda lagi, ia lebih memilih untuk merawat Ibunya yang sudah menua dan
bahkan sudah sakit. Itu di tandai dengan raut wajah Ibu yang sudah lesu dan terjatuh di kamar mandi
ketika sedang mandi. Dibandingkan mencari urusan duniawi yang tak pernah ada habis-habisnya. Mas
Tri masih setia menemani Ibunya dan bekerjapun dekat dengan Ibunya. Sifat inilah yang menjadi langka
oleh kalangan manusia saat ini. Sebagai Ibu dalam karakter tersebut sukses bisa membesarkan kelima
anaknya. Bahkan sampai menuntun sebagian dari menempuh pendidikan yang lebih tinggi. Kehadiran
mas Tri menjadi anugerah bagi ibu tersebut. Sungguh itu mejadikan kesuksesan yang tak ternilai
harganya. Sebagai anak tengah, mas Tri tidak iri dengan kakak dan adiknya yang sudah sukses tersebut.
Saya berterima kasih banyak dengan sutradara dan semua yang terlibat dalam pembuatan film tersebut.
Karena sudah menggarap ini dengan saat rapi sehingga semua pesan dari cerita bisa tersampaikan
dalam film tersebut. Dengan membuat ini saya mengapresiasi film lemantun yang bisa menjadikan
pandangan untuk lebih dengan orang tua serta keluarga. Penilaian saya terhadap film lemantun adalah 9
dari 10. Sekian terima kasih....

Anda mungkin juga menyukai