Anda di halaman 1dari 17

MAKALA SEJARAH

TENTANG TRITURA
(TRI TUNTUNAN RAKYAT)

Disusun
Oleh:

Aryo Dininghrat 17.056.009


Moh Farid Febriyanto 17.056.017
Muhammad Anugrah Halim 17.056.021
Muhammad Zulkifly 17.056.025
Van Clin Artinata Limoa 17.056.034

XII TEKNIK ELEKTRONIKA INDUSTRI

SMK NEGERI 10 MAKASSAR

2020
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang maha Esa dan
dengan rahmat dan karunianya, MAKALAH SEJARAH tentang “TRITURA”(Tri
tuntunan rakyat)ini dapat kami buat sebagai tugas kami.Sebagai bahan
pembelajaran kami dengan harapan dapat di terima dan di pahami secara bersama.

Dalam batas-batas  tertentu MAKALAH SEJARAH tentang


“TRITURA”(Tri tuntunan rakyat)ini memuat Tentang Latar
Belakang,Isi,Tujuan,Tokoh,Aksi,Dan Dampak Tritura. Makalah ini diajukan
guna memenuhi tugas Sejarah dan Kami mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada
waktunya. Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan
makalah ini.

Akhirnya kami dengan kerendahan hati meminta maaf  jika terdapat


kesalahan dalam penulisan atau penguraian MAKALAH SEJARAH tentang
“TRITURA”(Tri tuntunan rakyat) kami Dengan Harapan dapat di terima oleh
bapak dan dapat di jadikan sebagai acuan dalam proses pembelajaran kami.

Makassar,18 Februari 2020

i
Daftar Isi

Kata Pengantar………………………………………………………….…i
Datar Isi…………………………………………………………………....ii
BAB I Pendahuluan……………………………………………… 1

1. Latar Belakang…..…………………………………… 1
2. Rumusan dan masalah ....…………………..……….…1
3. Tujuan..........................….…………...…………….......1
BAB II Pembahasan Mengenai Tritura...................………………..2

1. Latar Belakang Tritura ..………………..………..…….2


2. Isi Tritura............................…………………..………...3
3. Tujuan Tritura .................................................................
4. Tokoh Tritura...................................................................
5. Aksi Aksi Tritura.............................................................
6. Dampak Tritura...............................................................
BAB IV Penutup………………………………………………….....27

1. Kesimpulan…………………………………………….27
Daftar Pustaka ……………………………………………………………..28

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
2. Rumusan dan Masalah
3. Tujuan

BAB II

PEMBAHASAN
1. Latar Belakang

Tritura merupakan isi tuntutan para demonstran yang  tergabung dalam


Front Pancasila saat berdemonstrasi secara besar besaran pada tanggal 12
Januari 1966. Front Pancasila merupakan gabungan dari sejumlah kesatuan
aksi yang dipelopori oleh KAMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia) dan
KAPPI (Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar Indonesia).

Demonstrasi diikuti pula oleh kesatuan-kesatuan aksi yang lainnya seperti


Kesatuan Aksi Pelajar Indonesia (KAPI), Kesatuan Aksi Buruh Indonesia
(KABI), Kesatuan Aksi Sarjana Indonesia (KASI), Kesatuan Aksi Wanita
Indonesia (KAWI) dan Kesatuan Aksi Guru Indonesia (KAGI), serta
didukung juga oleh Tentara Nasional Indonesia.
Ketika gelombang demonstrasi menuntut pembubaran PKI semakin keras,
pemerintah tidak segera mengambil tindakan. Keadaan
negara Indonesia sudah sangat parah, baik dari segi ekonomi maupun politik.
Harga barang naik sangat tinggi terutama Bahan bakar minyak (BBM). Oleh
karenanya, pada tanggal 12 Januari 1966, KAMI dan KAPPI memelopori
kesatuan aksi yang tergabung dalam Front Pancasila mendatangi DPR-GR
menuntut Tritura. Isi Tritura adalah:

1. Pembubaran PKI beserta ormas-ormasnya


2. Perombakan kabinet Dwikora
3. Turunkan harga pangan
Tuntutan pertama dan kedua sebelumnya sudah pernah diserukan oleh
KAP-Gestapu (Kesatuan Aksi Pengganyangan Gerakan 30 September).
Sedangkan tuntutan ketiga baru diserukan saat itu. Tuntutan ketiga sangat
menyentuh kepentingan orang banyak.
Pada tanggal 21 Februari 1966 Presiden Soekarno mengumumkan
reshuffle kabinet. Dalam kabinet itu duduk para simpatisan PKI. Kenyataan ini
menyulut kembali mahasiswa meningkatkan aksi demonstrasinya. Tanggal 24
Februari 1966 mahasiswa memboikot pelantikan menteri-menteri baru. Dalam
insiden yang terjadi dengan Resimen Tjakrabirawa, Pasukan Pengawal
Presiden Soekarno, seorang mahasiswa Arif Rahman Hakim meninggal. Pada
tanggal 25 Februari 1966 KAMI dibubarkan, namun hal itu tidak mengurangi
gerakan-gerakan mahasiswa untuk melanjutkan Tri Tuntutan Rakyat (Tritura).
Rentetan demonstrasi yang terjadi menyuarakan Tritura akhirnya diikuti
keluarnya Surat Perintah 11 Maret 1966 (Supersemar) oleh Presiden
Soekarno yang memerintahkan kepada Mayor Jenderal Soeharto selaku
panglima Angkatan Darat untuk mengambil tindakan yang perlu untuk
memulihkan keamanan dan ketertiban.

2. Isi
Pada tanggal 12 Januari 1966, gabungan kesatuan aksi yang tergabung dalam
Front Pancasila mendatangi DPR-GR (Dewan Perwakilan Rakyat Gotong
Royong), mereka mengajukan tiga tuntutan rakyat (TRITURA), antara lain:

Gambar 3.0 Tiga Tuntunan Rakyat

1. Bubarkan PKI dan ormas-ormasnya


2. Bersihkan kabinet dari unsur-unsur PKI
3. Turunkan harga barang

Tritura merupakan dasar yang menjadi keresahan masyarakat Indonesia.


Selain membubarkan PKI dan ormas-ormasnya dan pembersihan cabinet Gerakan
30 S/PKI ada juga tuntutan lain, yakni tentang perekonomian. Masyarakat
Indonesia menginginkan perubahan perekonomian terutama pada penurunan
harga-harga kebutuhan pokok.

Akhirnya, Tujuan dari isi tritura bisa terwujud dengan keluarnya Surat
Perintah dari pemerintah pada tanggal 11 Maret 1966 yang memerintahkan
kepada Mayor Jenderal Suharto untuk membubarkan Partai Komunis Indonesia
dan ormas-ormasnya. Selain itu, Supersemar juga mengamanatkan supaya
meningkatkan perekonomian Indonesia sehingga bisa terwujud kesejahteraan
sosial dan ekonomi bagi seluruh rakyat Indonesia.

3. Tujuan

Setelah peristiwa pemberontakan G30S (Gerakan 30 September) oleh PKI


(partai Komunis Indonesia), banyak rakyat yang kecewa karena penyelesaian
politik dan hukum terhadap para tokoh PKI tidak memuaskan rasa keadilan
rakyat. Hal ini memicu gelombang ketidakpercayaan rakyat terhadap
kepemimpinan presiden Soekarno.

Gelombang demonstrasi telah dilakukan oleh KAP-Gestapu (Kesatuan


Aksi Pengganyangan Gerakan September 30). Mereka  menuntut pemerintah
untuk melakukan penyelesaian politik dan hukum terhadap tokoh-tokoh PKI dan
reshuffle kabinet Dwikora dengan mengganti tokoh-tokoh PKI yang ada di
kabinet.

Menjelang akhir tahun 1965 pemerintah secara kontroversial membuat


kebijakan ekonomi mendevaluasikan rupiah dan menaikkan harga minyak bumi.
Hal ini kemudian menyulut krisis ekonomi karena naiknya harga-harga barang.
Kebijakan tersebut akhirnya direspon dengan demonstrasi para mahasiswa.

Pada akhirnya mahasiswa menggalang berbagai kesatuan aksi untuk


melakukan demonstrasi besar-besaran pada tanggal 10 Januari 1966 dengan
dipelopori oleh KAMI dan KAPPI. Pada tanggal 12 Januari 1966, sejumlah
kesatuan aksi yang tergabung dalam Front Pancasila mendatangi DPR-GR
(Dewan Perwakilan Rakyat-Gotong Royong) menuntut Tritura yang isinya
tuntutan kepada pemerintah agar membubaran PKI, membersihkan kabinet dari
orang-orang PKI, dan menurunkan harga barang.

4. Tokoh Tritura

Tokoh tritura itu merupakan tokoh tokoh yang terlibat dalam peristiwa G30S PKI
adalah sebagai berikut :

 Chaerul Saleh

Chaerul Saleh merupakan pejuang dan tokoh politik Indonesia yang pernah
menjabat sebagai menteri, wakil perdana menteri, dan ketua MPRS antara tahun
1957 sampai 1966. Salah satu pemuda yang menculik Soekarno dan Hatta dalam
Peristiwa Rengasdengklok (meninggal 1967 sebagai tahanan).
 D.N. Aidit

D.N. Aidit merupakan ketua PKI (meninggal dibunuh 1965).

 Lettu Doel Arif

Lettu Doel Arif merupakan tokoh kunci dalam penculikan jenderal-jenderal


Angkatan Darat yang diduga akan membentuk Dewan Jenderal oleh PKI dalam
peristiwa Gerakan 30 September 1965 (hilang).

 Lukman Njoto

Lukman Njoto merupakan Menteri Negara pada masa pemerintahan Soekarno dan
wakil Ketua CC PKI yang sangat dekat dengan D.N. Aidit (ditangkap 1966 dan
hilang).
 Ibnu Parna

Ibnu Parna merupakan politisi fraksi PKI, pemimpin Partai Acoma, dan aktivis
buruh (dibunuh).

 Muhammad Arief

Muhammad Arief merupakan pencipta lagu “Genjer-genjer” (dibunuh).

 M.H. Lukman

M.H. Lukman merupakan Wakil Ketua CC Partai Komunis Indonesia. (dihukum


mati 1965).

 Ir. Sakirman
Ir. Sakirman merupakan petinggi Politbiro CC PKI dan kakak kandung dari
Siswondo Parman, salah satu korban yang diculik meninggal dalam peristiwa
G30S (hilang).

 Brigjen Soepardjo

Brigjen Soepardjo merupakan Komandan TNI Divisi Kalimantan Barat yang


memiliki peran penting dalam peristiwa Gerakan 30 September (dihukum mati).

 Sudisman

Sudisman merupakan anggota Politbiro CC PKI (dihukum mati).

 Syam Kamaruzzaman
Syam Kamaruzzaman merupakan tokoh kunci G30S dan orang nomor satu di
Politbiro PKI yang bertugas membina simpatisan PKI dari kalangan TNI dan PNS
(dijatuhi hukuman mati 1968, dieksekusi 1986).

 Letkol Untung Syamsuri

Letkol Untung Syamsuri merupakan Komandan Batalyon I Tjakrabirawa yang


memimpin Gerakan 30 September pada tahun 1965 (dihukum mati 1969).

 Trubus Soedarsono

Trubus Soedarsono merupakan pematung dan pelukis naturalis Indonesia


(dibunuh).

 Wikana
Wikana merupakan seorang pejuang kemerdekaan Indonesia, bersama Chaerul
Saleh dan Sukarni termasuk dalam pemuda yang menculik Soekarno dan Hatta
dalam Peristiwa Rengasdengklok. (hilang)

 Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI)


 Kesatuan Aksi Pelajar Indonesia (KAPI)
 Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar Indonesia (KAPPI)
 Kesatuan Aksi Buruh Indonesia (KABI)
 Kesatuan Aksi Sarjana Indonesia (KASI)
 Kesatuan Aksi Wanita Indonesia (KAWI)
 Kesatuan Aksi Guru Indonesia (KAGI)

5. Aksi-Aksi Tritura

Berikut ini terdapat beberapa aksi-aksi tritura, yakni sebagai berikut:

1) 21 Februari 1966, Presiden Soekarno mengumumkan perombakan kabinet


(reshuffle kabinet)  namun dalam kabinet tersebut masih ada tokoh-tokoh
PKI. Hal ini menyebabkan mahasiswa kembali mengadakan aksi
demonstrasi.

Gambar 3.1 pembentukan Kabinet


Gambar 3.2 Aksi Demonstrasi oleh Mahasiswa

2) 24 Februari 1966, mahasiswa memboikot pelantikan menteri-menteri baru.


Seorang mahasiswa bernama Arif Rahman Hakim meninggal dalam insiden
bentrokan dengan Resimen Tjkrabirawa (pasukan pengawal Presiden).
3) 25 Februari 1966 KAMI dibubarkan, tetapi hal terseut tidak menyurutkan
gelombang demonstrasi mahasiswa menuntut Tritura.

4) 11 Maret 1966, Presiden Soekarno mengeuarkan Surat Perintah 11 Maret


1966 (Supersemar) yang isinya memerintahkan Mayor Jederal Soeharto
selaku panglima Angkatan darat untuk mengambil tindakan yang diperlukan
untuk memulihkan keamanan dan ketertiban.
Gambar 3.3 Surat Perintah 11 Maret 1966 (Supersemar)

6. Dampak

Dampak Positif Tritura :

 Pembubaran PKI dan organisasinya, yang hampir mengancam ideologi


bangsa.
 pembersihan kabinet Dwikora

Dampak Negatif Tritura :

 Pelanggaran HAM pada masa orde baru.


BAB IV

PENUTUP

1. Kesimpulan
Pengukuan,Besaran,Satuan,Dimensi,dan gaya Adalah materi dari ilmu
Fisika yang sangat penting untuk di pelajari.Dan dapat membantu dalam
kehidupan manusia sehari-hari
27

DAFTAR PUSTAKA

-http://id.wikipedia.org/wiki/Pengukuran
-http://id.wikipedia.org/wiki/Besaran
-http://id.wikipedia.org/wiki/Satuan
-http://id.wikipedia.org/wiki/Dimensi
-http://id.wikipedia.org/wiki/Gaya
28

Anda mungkin juga menyukai