Alfiah Sahraeni JS - Marek's Disease
Alfiah Sahraeni JS - Marek's Disease
MAREK’S DISEASE
24 Juni 2020
DOSEN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2020
Nama / NIM Alfiah Sahraeni Julianti Salam / C024192019
Tanggal -
Topik Marek’s Disease
Penulis Abreu DLC, Santos FF, José DS, Tortelly R, Nascimento ER, Pereira VLAI
Tahun 2016
Judul Pathological Aspects of a Subclinical Marek’s Disease Case in Free-Range
Chickens
Nama Brazilian Journal of Poultry Science
Jurnal/Artikel/
Website
Volume 1
Halaman Halaman 197-200
Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan terjadinya Penyakit Marek (MD)
Penelitian di peternakan unggas bersistem free-range (jelajah bebas) berdasarkan lesi
makroskopis dan mikroskopis.
Subjek Peneliti melihat bahwa masalah kesehatan pada unggas yang dipelihara dengan
sistem alternatif lebih banyak dibandingkan dengan perusahaan komersial
konvensional, salah satunya yaitu tingginya prevalensi penyakit bakteri. Di antara
penyakit virus, Marek’s Disease (MD) hanya didiagnosis pada kawanan dengan
sistem pemeliharaan alternatif. MD disebabkan oleh virus alfa-herpes, yang
virulensinya dikaitkan dengan kemampuannya untuk menginduksi lesi
limfoproliferatif. Lesi ini ditandai dengan pembesaran saraf perifer karena
infiltrasi limfositik dan oleh adanya limfoma di berbagai organ dan jaringan
visceral, yang mungkin menjangkit bahkan pada unggas yang divaksinasi. MD
bisa bermanifestasi pada ayam yang terkena berupa kematian dini tanpa adanya
lesi luar ataupun lesi mikroskopis, depresi, jengger pucat, pengurangan asupan
pakan, pengurangan tambahan berat badan, ataksia dan kelumpuhan. Ayam dari
segala usia rentan terhadap infeksi, tetapi frekuensi limfoma lebih rendah pada
unggas yang lebih tua, terutama pada strain yang lebih resisten.
Metode Peternakan unggas yang diteliti didedikasikan untuk membesarkan ayam pedaging
dan ayam petelur dengan sistem pemeliharaan ekstensif. Stok peternakan terdiri
dari 10.000 ekor, dibagi menjadi enam kawanan ayam petelur dan lima kawanan
ayam pedaging. Ayam yang terkena dampak telah divaksinasi terhadap MD pada
usia hari pertama, dan berusia sekitar 50 minggu. Tidak ada tanda-tanda klinis
yang jelas dari MD yang diamati, tetapi beberapa nodul keputihan terdeteksi di
organ visera selama pemrosesan. Berdasarkan temuan ini tujuh ekor ayam dipilih
untuk iteliti, eutanasia dengan dislokasi atlanto-oksipital kemudian dinekropsi.
Fragmen organ yang terkena dampak ditempatkan pada penerima yang
mengandung formalin 10% untuk diproses dengan teknik histopatologi seperti
biasa, slide diwarnai dengan hematoxylin-eosin dan diperiksa di bawah mikroskop
optik.
Hasil dan a. Lesi makroskopis
Pembahasan
Gambar 1. Lesi makroskopis pada ayam yang mengalami Marek’s disease. (A)
Beberapa nodul kulit dengan berbagai diameter dengan aspek
keputihan (panah hitam). (B) Splenomegali dengan perubahan warna
parenkim (panah hitam) yang difus dan pembentukan nodular di hati
(panah putih). (C) Formasi nodular dan difus pada ovarium imatur
(panah hitam), dan pembesaran difus ginjal (panah putih). (D) strip
warna keputihan pada otot dada.
b. Pemeriksaan Histopatologis
Gambar 2. Lesi mikroskopis konsisten Marek’s disease pada ayam. (A) Tampakan
hati dengan beberapa sarang onkosit dengan aspek heterogen. HE 10x. (B)
Tampakan satu sarang onkosit pada hati diamati pada pembesaran lebih tinggi.
Aspek heterogen dari invasi organ limforetikular dengan disosiasi hepatosit, HE
40x. (C) Pada limpa terlihat adanya infiltrat limforetikular dari sel-sel neoplastik.
HE 100x.