Evidence Gap
Evidence gap berkaitan dengan temuan atau bukti temuan dalam riset Anda yang sangat
bertentangan dengan kesimpulan atau konsep-konsep atau fakta umum yang udah diterima
secara luas.
Awali dengan menganalisis setiap alur penelitian Anda, lalu hasil analisis ini disintesiskan
untuk mengungkap fakta-fakta baru yang bertentangan dengan fakta yang telah diungkapkan
Knowledge Gap
Knowledge gap bisa ditemukan dalam 2 kondisi: Pertama, tidak ditemukan pengetahuan atau
sebelumnya. Artinya, apa yang diteorikan itu tidak ada atau informasi faktual dalam riset
Anda tidak seperti yang diteorikan dalam kajian literatur sebelumnya. Kedua, bisa saja terjadi
bahwa hasil penelitian Anda berbeda dengan apa yang diharapkan atau tidak sesuai dengan
Practical-Knowledge Gap
Yang ini berkaitan dengan gap yang terjadi ketika muncul perbedaan perilaku para profesional
dengan perilaku yang sudah dianggap perilaku lazim oleh lingkungan umum. Berarti, dalam
riset Anda, Anda berupaya untuk menentukan ruang linkup konflik dan menyingkap alasan-
Methodological Gap
Gap ini muncul karena pengaruh metodologi pada hasil-hasil riset Anda. Metode yang
digunakan sebelumnya tidak tepat atau kurang cocok dengan topik riset Anda sehingga Anda
menggunakan metode baru yang tidak sama dengan metode sebelumnya untuk masalah riset
yang sama. Dalam hal ini, metode Anda lebih tepat daripada metode yang telah digunakan
sebelumnya untuk meneliti persoalan yang sama. Gap ini umumnya terjadi jika sebelumnya
hanya digunakan 1 metode tunggal, sementara Anda menggunakan berbagai metode atau
menggabungkan berbagai metode untuk membedah sebuah topik penelitian, demikian kata
Om Müller-Bloch & Kranz (2014).
Empirical Gap
Empirical gap berkaitan dengan temuan riset yang perlu diverifikasi ulang atau dievaluasi
secara empiris. Artinya, hingga Anda melakukan riset belum ada riset sebelumnya yang
melakukan evaluasi atau kajian empiris terjadap topik yang sedang Anda teliti dengan
Theoretical Gap
Gap ini berkaitan dengan gap teori dalam riset terdahulu. Artinya, ada teori terkait riset Anda
yang belum digunakan sebelumnya, yang seharusnya digunakan karena relevan. Dan teori
Anda untuk riset Anda sangat relevan dengan topik yang sedang diteliti. Atau apakah teori
yang Anda gunakan itu lebih baik daripada tepri yang sudah digunakan untuk topik riset yang
Population Gap
Population gap berkaitan dengan populasi yang kurang diperhatikan atau tidak diperlakukan
secara cukup/seimbang dalam riset sebelumnya. Misalnya, yang disorot pada riset terdahuluhanya
kaum perempuan, sedangkan kaum pria tidak disinggung sedikit pun. [Robinson, et al, 2011].
Dengan basis hasil kajian riset Anda dan menemukan gaps di atas dalam Bab 2/Kajian Pustaka dari
Disertasi Anda, Anda sudah bisa mulai pelan-pelan membangun novelty riset Anda. Bahwa, temuan
riset Anda emang beda. Ada kebaruan. Ada novelty di dalamnya. Bukan sebuah duplikasi riset
semata (Sukur, 2020).