Anda di halaman 1dari 2

Seven Research Gaps

Disarikan Ulang dari Miles (2017) bagi Mahasiswa untuk

Percepatan Penyelesain Proposal Disertasi/Proposal Tesis

Evidence Gap

Evidence gap berkaitan dengan temuan atau bukti temuan dalam riset Anda yang sangat

bertentangan dengan kesimpulan atau konsep-konsep atau fakta umum yang udah diterima

secara luas.

Teknik Menemukan Evidence Gap:

Awali dengan menganalisis setiap alur penelitian Anda, lalu hasil analisis ini disintesiskan

untuk mengungkap fakta-fakta baru yang bertentangan dengan fakta yang telah diungkapkan

dalam riset terdahulu [Müller-Bloch & Kranz, 2014].

Knowledge Gap

Knowledge gap bisa ditemukan dalam 2 kondisi: Pertama, tidak ditemukan pengetahuan atau

informasi di bidang yang sebenarnya sebagaimana diteorisasikan dalam riset-riset

sebelumnya. Artinya, apa yang diteorikan itu tidak ada atau informasi faktual dalam riset

Anda tidak seperti yang diteorikan dalam kajian literatur sebelumnya. Kedua, bisa saja terjadi

bahwa hasil penelitian Anda berbeda dengan apa yang diharapkan atau tidak sesuai dengan

yang diasumsikan sebelumnya [Müller-Bloch & Kranz, 2014].

Practical-Knowledge Gap

Yang ini berkaitan dengan gap yang terjadi ketika muncul perbedaan perilaku para profesional

dengan perilaku yang sudah dianggap perilaku lazim oleh lingkungan umum. Berarti, dalam

riset Anda, Anda berupaya untuk menentukan ruang linkup konflik dan menyingkap alasan-

alasan di balik konflik perilaku tadi [Müller-Bloch & Kranz, 2014].

Methodological Gap

Gap ini muncul karena pengaruh metodologi pada hasil-hasil riset Anda. Metode yang

digunakan sebelumnya tidak tepat atau kurang cocok dengan topik riset Anda sehingga Anda

menggunakan metode baru yang tidak sama dengan metode sebelumnya untuk masalah riset

yang sama. Dalam hal ini, metode Anda lebih tepat daripada metode yang telah digunakan

sebelumnya untuk meneliti persoalan yang sama. Gap ini umumnya terjadi jika sebelumnya

hanya digunakan 1 metode tunggal, sementara Anda menggunakan berbagai metode atau

menggabungkan berbagai metode untuk membedah sebuah topik penelitian, demikian kata
Om Müller-Bloch & Kranz (2014).

Empirical Gap

Empirical gap berkaitan dengan temuan riset yang perlu diverifikasi ulang atau dievaluasi

secara empiris. Artinya, hingga Anda melakukan riset belum ada riset sebelumnya yang

melakukan evaluasi atau kajian empiris terjadap topik yang sedang Anda teliti dengan

menggunakan pendekatan empiris [Müller-Bloch & Kranz, 2014].

Theoretical Gap

Gap ini berkaitan dengan gap teori dalam riset terdahulu. Artinya, ada teori terkait riset Anda

yang belum digunakan sebelumnya, yang seharusnya digunakan karena relevan. Dan teori

Anda untuk riset Anda sangat relevan dengan topik yang sedang diteliti. Atau apakah teori

yang Anda gunakan itu lebih baik daripada tepri yang sudah digunakan untuk topik riset yang

sama. [Müller-Bloch & Kranz, 2014].

Population Gap

Population gap berkaitan dengan populasi yang kurang diperhatikan atau tidak diperlakukan

secara cukup/seimbang dalam riset sebelumnya. Misalnya, yang disorot pada riset terdahuluhanya
kaum perempuan, sedangkan kaum pria tidak disinggung sedikit pun. [Robinson, et al, 2011].
Dengan basis hasil kajian riset Anda dan menemukan gaps di atas dalam Bab 2/Kajian Pustaka dari
Disertasi Anda, Anda sudah bisa mulai pelan-pelan membangun novelty riset Anda. Bahwa, temuan
riset Anda emang beda. Ada kebaruan. Ada novelty di dalamnya. Bukan sebuah duplikasi riset
semata (Sukur, 2020).

Anda mungkin juga menyukai