Anda di halaman 1dari 8

Penugasan Refrat Blok Gastrointestinal (1.

7)

Metabolisme Lipid dalam Pembentukan Energi

Penyusun :

Aldi Surya Rizkiyanto (19711177)

Pembimbing :

dr. Eka Rosmarini Sari Wulan

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

YOGYAKARTA JULI TA 2020/2021


PENDAHULUAN

Sebagian besar makanan yang kita konsumsi setiap harinya pasti mengandung senyawa-
senyawa kimia, beberapa senyawa kimia yang ada di dalam makanan salah satunya adalah lipid.
Lipid adalah makromolekul esensial yang digunakan untuk beragam fungsi termasuk
penggunaan komponen struktural membran dan penyimpanan energi.  Regulasi penyimpanan
lipid sangat penting untuk mempertahankan homeostasis metabolik organisme . Lipid terdiri
dari lemak netral (trigliserida), fosfolipid dan kolestrol. Lipid disimpan dalam tubuh pada
jaringan adiposa dan lipid juga bisa dipakai dalam tubuh untuk menyediakan energi bagi
berbagai proses metabolik contohnya adalah trigliserida, proses atau mekanisme penyimpanan
lipid dan juga pemakaian lipid sebagai energi metabolik akan kita bahas lebih lanjut. (Hall, 2011)
(Melvin, 2016)(Zhang et al., 2019)

Gambar 1. Struktur molekul trigliserida (Tristearin)


(Hall, 2011)

Contoh asam lemak yang termasuk trigliserida dan juga paling sering terdapat dalam
trigliserida di tubuh manusia adalah (1) asam stearate, yang mempunyai 18 rantai karbon dan
sangat jenuh dengan atom almitat, (2) asam oleat, yang juga mempunyai 18 rantai karbon tetapi
mempunyai satu ikatan ganda di bagian tengah rantai, dan (3) asam almitate, yang mempunyai
16 atom karbon dan sangat jenuh. (Hall, 2011)
PEMBAHASAN

A. Proses masuk dan penyimpanan asam lemak


Ketika kita mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung lemak, maka di dalam
pencernaan trigliserida dipecah menjadi monogliserida dan asam lemak, lalu setelah melalui sel
epitel usus monogliserida dan asam lemak di sintesis kembali menjadi trigliserida lalu masuk
kedalam limfe menjadi droplet kecil yang disebut kilomikron yang berdiameter 0,08 mikron.
Kilomikron selain mengandung trigliserida juga mengandung fosfolipid, kolesterol dan
apoprotein B, akan tetapi dengan jumlah yang lebih sedikit disbanding trigliserida. (Hall, 2011)
(Sztalryd, 2014)(Ramacahya, 2017)
Kilomikron selanjutnya di transport ke dalam darah vena yang bersirkulasi di vena
jugularis dan subsklavia, sehingga menyebabkan plasmanya berwarna kuning keruh, akan tetapi
hanya 1 jam saja karena kilomikron memiliki waktu paruh 1 jam dan setelah itu kilomikron akan
mengeluarkan asam lemaknya ke jaringan adiposa dengan hidrolisis yang dibantu enzim
lipoprotein lipase yang disintesis jaringan adiposa, sehingga asam lemak menempel pada
membrane sel lalu berdifusi ke dalam sel lemak jaringan adiposa sehingga tersimpan disana. Sisa
kilomikron tadi yang hanya berisi kolesterol bakal dibersihkan dari plasma dengan bantuan
apoprotein E yang mana akan mengikatkan kilomikron sisa ini ke reseptor sel endotel sinusoid
hati. (Hall, 2011)(Sztalryd, 2014)(Ramacahya, 2017)

Gambar 2. Proses penyimpanan asam lemak


(Hall, 2011)
B. Proses penggunaan asam lemak yang tersimpan sebagai energi
Lemak yang tersimpan di dalam tubuh kita dapat digunakan sebagai sumber energi. Hal
ini terjadi karena adanya rangsangan yaitu rangangan yang Pertama, tidak tersedianya glukosa
dalam jumlah cukup, selain itu yang Kedua adanya rangsangan hormon tertentu yang
merangsang lipase sel sehingga menjadikan asam lemak dijadikan sebagai energi metabolik
tubuh. Jika lemak yang tersimpan di jaringan adiposa ingin digunakan sebagai energi, maka
langkah pertama adalah mentransport asam lemak dari jaringan adiposa ke jaringan yang aktif
dalam bentuk asam lemak bebas (hidrolisis trigliserida jadi asam lemak dan gliserol). (Hall,
2011)(Jim, 2014)

Gliserol saat di jaringan yang aktif maka akan diubah jadi gliserol-3-fosfat oleh enzim
intrasel, yang mana nantinya gliserol-3-fosfat masuk ke jalur glikolisis untuk memecah glukosa
sehingga terbentuklah energi. Sedangkan asam lemak, harus melewati proses oksidasi B dan
oksidasi asetil koA baru bisa digunakan sebagai energi metabolik dalam tubuh manusia. (Hall,
2011)(Jim, 2014)

Gambar 3. Oksidasi beta asam lemak untuk menghasilkan asetil koA


(Hall, 2011)

a. Oksidasi beta
Persamaan 1 bahwa langkah pertama adalah penggabungan molekul asam lemak dengan
koenzim A membentuk asil-KoA lemak. Persamaan 2, 3 dan 4, karbon beta (karbon kedua dari
kanan) dari asil-KoA lemak bergabung dengan satu molekul oksigen artinya, karbon beta
menjadi teroksidasi. Persamaan 5, gugus dua-karbon di sebelah kanan dari molekul dipecahkan
untuk melepaskan asetil-KoA ke dalam cairan sel. Pada waktu yang sama, molekul koenzim A
yang lain bergabung pada ujung dan sisa gugus molekul asam lemak, dan membentuk molekul
asil-KoA lemak yang baru jadi dua atom karbon lebih pendek karena hilangnya asetil-KoA
pertama dari bagian ujung terminalnya. Selanjutnya, asil-KoA lemak yang pendek ini masuk ke
dalam persamaan 2 dan berlanjut melalui persamaan 3, 4 dan 5 untuk tetap melepaskan molekul
asetil-KoA yang lain, sehingga memendekkan molekul asam lemak sebanyak dua karbon lagi.
Selain melepaskan molekul asetil-KoA, 4 atom hidrogen juga dilepaskan dari molekul asam
lemak pada saat yang sama dan berpisah semuanya dari asetil-KoA.(Hall, 2011)

b. Oksidasi asetil koA


Asetil koA yang terbentuk pada oksidasi B masuk ke siklus asam sitrat dan bergabung
dengan asam oksalat yang kemudian didegradasi menjadi karbondioksida dan hidrogen. Lalu
hidrogen dioksidasi oleh sistem oksidasi kemiosmotik mitokondria untuk membebaskan sejumlah
besar ATP yang dibentuk melalui oksidasi asam lemak. Empat atom hidrogen dilepaskan
setiapkali satu molekul asetil koA terpisah dari rantai asam lemak dalam bentuk FADH2, dan
NADH, dan ketika sudah 9 molekul asetilkoA terpisah dari asam lemak maka hidrogen yang
lepas menjadi delapan atom. Jadi total hidrogen yang di keluarkan sebanyak 104 atom, yang
mana 34 dari pemecahan asamlemak oleh flavoprotein dan 70 dikeluarkan oleh NAD+ sebagai
NADH dan H+. Atom hidrogen tersebut memasuki sistem oksidasi yang berbeda-beda, oleh
karena itu 1 ATP disintesis dari setiap hidrogen yang 34 dan 1,5 ATP disintesis dari setiap
hidrogen yang 70 NADH dan H+. Jadi total ATP yang terbentuk adalah 146 molekul ATP.
(Siwi, 2018)(Hall, 2011)
KESIMPULAN

Makanan yang kita konsumsi mengandung beberapa senyawa kimia salah satunya adalah
lipid. Lipid yang kita konsumsi dapat disimpan dalam tubuh kita pada bagian jaringan adiposa
dan hati dengan bantuan suatu enzim. Dan ketika glukosa tubuh tidak mencukupi untuk
menghasilkan energi atau tidak adanya cadangan glukosa, maka didalam tubuh kita akan terjadi
mekanisme pemecahan cadangan lemak (trigliserida) menjadi asam lemak dan gliserol yang
mana nantinya gliserol akan masuk ke jalur glikolisis untuk pemecahan glukosa sehingga
terbentuk energi dan asam lemak akan mengalami proses oksidasi B dan oksidasi asetil koA
untuk menghasilkan energi
DAFTAR PUSTAKA

Hall, J. E. (2011) Guyton and Hall Textbook of Medical Physiology. 12th edn. Mississippi:
SAUNDER ELSEVIER.

Jim, E. L. (2014) ‘Metabolisme Lipoprotein’, Jurnal Biomedik (Jbm), 5(3). doi:


10.35790/jbm.5.3.2013.4335.

Melvin, S. D. (2016) ‘Oxidative stress, energy storage, and swimming performance of


Limnodynastes peronii tadpoles exposed to a sub-lethal pharmaceutical mixture throughout
development’, Chemosphere. Elsevier Ltd, 150, pp. 790–797. doi:
10.1016/j.chemosphere.2015.09.034.

Ramacahya, M. (2017) ‘Asupan Energi dan Zat Gizi Makro, Kebiasaan Merokok, Konsumsi
Alkohol dan Kuantitas Tidur Terhadap kebugaran dan Keterampilan Shooting atlet Basket
ASPAC Jakarta’, Gizi.

Siwi, N. P. (2018) ‘Hubungan asupan karbohidrat, lemak, dan protein dengan status gizi (Studi
kasus pada pekerja wanita penyadap getah karet di Perkebunan Kalijompo Jember)’, The
Indonesian Journal of Public Health, 13(1), pp. 1–12. doi: 10.20473/ijph.vl13il.2018.1-12.

Sztalryd, C. (2014) ‘Perilipins: Lipid droplet coat proteins adapted for tissue-specific energy
storage and utilization, and lipid cytoprotection’, Biochimie. Elsevier Masson SAS, 96(1), pp.
96–101. doi: 10.1016/j.biochi.2013.08.026.
Zhang, T. et al. (2019) ‘Interaction between adipocytes and high-density lipoprotein:new insights
into the mechanism of obesity-induced dyslipidemia and atherosclerosis’, Lipids in Health and
Disease. Lipids in Health and Disease, 18(1), pp. 1–11. doi: 10.1186/s12944-019-1170-9.

Anda mungkin juga menyukai