berair pada telinga dan belakang telinga kanan. Keluhan disertai dengan rasa sangat nyeri
seperti di tusuk – tusuk jarum. Keluhan berawal sejak 3 hari yang lalu berupa plenting-
plenting berair dengan dasar merah yang muncul semakin banyak dan bergerombol. Sejak 1
hari yang lalu penderita mengeluh mulutnya mencong ke kiri. Dari anamnesa didapatkan
dahulu penderita pernah terkena sakit cacar air pada usia 10 tahun. Sejak 1 minggu sebelum
keluhan muncul, penderita sering bekerja lembur sehingga merasa kecapaian. Dokter
kemudian melakukan pemeriksaan klinis dengan hasil seperti pada gambar .
1. Klarifikasi Istilah
2. Rumusan Masalah
RHT kumpulan gejala yg terdiri dari otalgia akut yg disertia vesikel herpetic an
pharesis facialis, penyebab tersering kedua pharesis facialis stelah bels palsy.
Pemereiksaan fisik pharesis unilateral dan lesi berupa vesikel atau eschar pada
auriculum atau concha, atau pada MAE, kulit blkang auriculum, membran timpani.
Juga dpat mengenai sraf kranial lain, sperti N, aditori, vestibular, trigeminal,
glosopharingeal, vagus herpes zoster cepalikus
d. Adakah hubungan antara kerja lembur dengan keluhan pasien
- Ada
Kerja lembur kelelahan pikiran maupun fisik imunitas menurun faktor resiko
terjadinya reaktifasi virus VZV
e. Apa penyebab munculnya plenting-plenting di daerah telinga
- Infeksi virus Hepres zoster sel target ada di sel basal. Ciri khas : degenerasi balon
(terjadi infeksi intraseluler membentuk balon sel akan lisis timbul celah, yg akan
menyebabkan munculnya vesikel atau bula dapat terajdi pada Herpes simples 1 &2 ,
varisela) dan berubah jadi vesikel, muncul sesuai dermatom dan terjadi unilateral.
Replikasi dapat terjadi di limfonodi dan menyebar lewat PD dan mencapai organ seprti
ginjal dan juga mencapai kulit. Gejala klinis muncul sperti demam dan malaise.
Degenarasi balon Macula papul vesikel 3-4 hari pustu
- Bisa juga karena kulitnya sensitif
- Neuropati perifer/diabetik
Defisiensi vit. B
Gangguan Psikis
NPH
f. Apakah usia dan Jenis Kelamin berpengaruh pada keluhan yg ada
- Ada
- Usia berpengaruh, Jenis Kelamin Tidak
- Usia diatas 50 tahun : faktor resiko reaktifasi virus meningkat karena sistem imunnya
menurun, faktor penyakit sistemik seperti DM dan HIV tutur berpengaruh.
Pada anak juga berpengaruh : sistem imun belum sempurna, juga bisa karena adanya
keganasan. Hal itu sanagt berpengaruh.
- Pada anak : tidak nyeri
- Pada usia lanjut : nyeri dan lebih parah pada dermatom seperti rasa tertusuk atau
terbakar
- JK berpengaruh pada virus herpes, wanita lebih beresiko terinfeksi.
- Macam2 herpes :
Herpes simpleks 1 : mulut bibir, 1 & 2 dapat menular lewat hubungan seksual, wanita
lebih beresiko terinfeksi karena faktor anatomi
Herpes simplek 2 : pada genital
Herpes zoster : Jenis kelamin tidak berpengaruh pada faktor resiko
g. Deskripsi UKK pada pasien tersebut
- UKK primer : Vesikel tepi merah,
- batas tegas, didepan dan belakang telinga, disertai krusta
- Ada eritem
- Bentuk bulat oval
- Ukuran variatif, +- 0,5 cm
- Jumlah : multiple
- Susunan diskret herpetic vormis, bergerombol
- Distribusi : belakang telinga sesuai dermatom C2
- UKK sekunder : dapat terjadi krusta
4. LO
- Interpretasi trigger
- Etiologi
- Diagnosis Banding
- Manifestasi Klinis
- Patofisiologi
- Pencegahan
- Tatalaksana
- Prognosis dan Komplikasi
- Pemeriksaan pada telinga
5. Trigger 2:
Pasien mengeluh telinga berdenging, sariawan pada langit-langit bagian kanan.
Pekerjaan : dosen yang baru saja menyelesaikan kegiatan lapangan selama 2 minggu.
Pemeriksaan motorik otot wajah: paralisis N. VII House Brackmann 4
Mukosa palatum : erosi, multipel
Hasil pemeriksaan Tzank test (diambil dari dasar vesikel selanjutnya dicat Giemsa)
Dokter memberikan obat sistemik dan topikal untuk 7 hari