MASTEKTOMI
RS.SEMEN GRESIK
Penyusun :
Achmad Farid, dr, Sp.KFR
Ferry Rusdiansaputra, dr
Iskandar Ali, dr, Sp.B (Onk)
Perawat
Staff Rekam Medis
I.PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Kanker payudara (Carcinoma mammae) dalam bahasa inggrisnya disebut breast
cancer merupakan kanker pada jaringan payudara. Kanker ini paling umum menyerang
wanita, walaupun laki-laki juga punya potensi terkena akan tetapi kemungkinan sangat kecil
dengan perbandingan 1 diantara 1000. Kanker ini terjadi karena pada kondisi dimana sel telah
kehilangan pengendalian dan mekanisme normalnya, sehingga mengalami pertumbuhan yang
tidak normal, cepat dan tidak terkendali, atau kanker payudara sering didefinisikan sebagai
suatu penyakit neoplasma yang ganas yang berasal dari parenchyma. Penyakit ini oleh World
Health Organization (WHO) dimasukkan ke dalam International Classification of Diseases
(ICD) dengan kode nomor 17.
Kanker payudara merupakan masalah kesehatan yang penting pada wanita. Di AS 1
dari 8 wanita (12.5%) dalam perjalanan hidupnya akan menderita kanker payudara atau 30%
sari semua kanker yang ada pada wanita. Dengan angka kematian no.2 pada wanita AS
setelah kematian akibat kanker paru atau 3.4%. Glabocan 2008 di AS insiden kanker
payudara 76.7/100.000/tahun dengan angka kematian 14.7/100.000/tahun. Sedangkan di
Indonesia insiden kanker payudara menduduki peringkat pertama kanker pada wanita.
(Glabocan 2008) mencatat insiden kanker payudara 36.2/100.000/tahun,dengan angka
kematian 18.6/100.000/tahun : yang berada dalam stadium lanjut > 50%.
Kejadian kanker payudara di Indonesia sebesar 11% dari seluruh kejadian kanker
(Siswono, 2003). Setiap tahun lebih dari 580.000 kasus baru ditemukan diberbagai negara
berkembang dan kurang lebih 372.000 pasien meninggal karena penyakit ini.
Kanker payudara merupakan penyakit terbanyak ke33 di RS.Semen Gresik. Pada
sepanjang tahun 2017 jumlah pasien yang dirawat di rawat inap 173 pasien. Sedangkan
pasien kanker payudara yang menjalani tindakan operasi mastektomi selama bulan Oktober
– Desember 2017 sebanyak 19. Kanker payudara juga merupakan salah satu penyakit yang
menimbulkan biaya yang cukup tinggi di ruang rawat inap RS. Semen Gresik. Sehingga perlu
penatalaksanaan dan tindakan yang tepat sesuai PDT serta Clinical Guidelines yang berlaku.
B.TUJUAN
Tujuan Umum :
1. Meningkatkan mutu pelayanan serta penatalaksaan medis di RS.Semen Gresik sesuai
dengan guidelines yang berlaku.
2. Mengoptimalkan ketepatan pelayanan dan penatalaksanaan medis di RS.Semen
Gresik.
Tujuan Khusus :
1. Meningkatkan ketepatan diagnosa penyakit kanker payudara di RS.Semen Gresik
sesuai guidelines yang berlaku
2. Mengoptimalkan penggunaan penunjang medis yang berkaitan dengan penyakit
kanker payudara di RS.Semen Gresik.
3. Meningkatkan ketepatan penatalaksanaan penyakit kanker payudara terutama
tindakan mastektomi di RS.Semen Gresik sesuai guidelines yang berlaku.
C.SASARAN
1. Terciptanya peningkatan mutu pelayanan penyakit kanker payudara di RS.Semen
Gresik.
2. Terciptanya peningkatan ketepatan diagnosa penyakit kanker payudara di RS.Semen
Gresik sesuai guidelines yang berlaku.
3. Terciptanya peningkatan ketepatan tindakan mastektomi di RS.Semen Gresik sesuai
guidelines yang berlaku.
II.METODE
A.PENYUSUNAN PEDOMAN AUDIT KLINIK
Instrumen penyusunan audit klinis kanker payudara periode Oktober-Desember 2017
berdasarkan hasil rapat dan konsensus Tim AdHoc yang terdiri dari
1. IA, dr, Sp.B (Onk)
2. Dokter jaga IRNA
3. Perawat ruang rawat inap
4. Perawat ruang Instalasi Bedah Sentral
5. Staf rekam medis
Serta mengacu pada referensi dari Clinical Pathway serta PPK mengenai penyakit kanker
payudara yang berlaku di RS. Semen Gresik. Instrumen audit klinis terdiri dari kriteria,
standar, perkecualian, dan petunjuk pengambilan data (Tabel 1).
Pedoman di bawah ini merupakan dasar penyusunan instrumen audit klinis (Tabel 2)
Tabel 2. Instrumen Audit Klinik.
Kriteria RM 1 RM 2 RM 3 RM 4 RM 5 RM 6 RM 7 RM 8 RM 9 RM RM
10 11
1 √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √
2 √ √ √ - - √ √ √ √ √ √
3 - √ √ √ - √ √ √ √ √ √
4 - - - - - - - - - - -
5 - - √ - - - - - - - -
6 - √ √ √ - - √ √ √ √ -
7 - - √ - - - - - - - -
8 - - - √ - √ √ √ - √ -
9 - - - √ - √ √ √ √ √ √
10 - - - - - - √ - √ - -
11 - - - - - - - - - - -
12 - - √ - - - √ - - - -
13 √ √ √ - - - √ √ √ √ √
14 - - - - - - - - - - -
15 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
16 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
17 √ - √ - √ √ √ √ √ √ √
18 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
19 - - - - - - - - - - -
20 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
21 - - √ - - - - √ - √ -
22 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
23 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
24 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
25 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
26 √ √ - - √ √ √ √ √ √ √
27 - - - - - - √ - - - -
A. UMUM
Pada dasarnya penatalaksanaan mastektomi pada pasien ca mammae sudah
berjalan cukup baik. Hal ini ditandai dengan tidak adanya komplikasi perdarahan maupun
infeksi luka operasi pasca dilakukan tindakan mastektomi.
Namun masih terdapat beberapa temuan yang memerlukan evaluasi dan tindak
lanjut untuk meningkatkan mutu penatalaksanaan mastektomi pada pasien ca mammae.
B. KARAKTERISTIK
Berdasarkan pengambilan data melalui total sampling, maka diperoleh data 11
sampel kasus yang akan diaudit dengan dokter spesialis bedah onkologi dengan temuan :
1. Tidak melakukan pencatatan anamnesis keluhan benjolan di payudara.
2. Tidak melakukan pencatatan hasil pemeriksaan fisik payudara dan KGB
3. Ketidaklengkapan pemeriksaan laboratorium Darah Lengkap.
4. Tidak dilakukan pemeriksaan laboratorium anti HIV
5. Ketidaklengkapan pemeriksaan laboratorium waktu perdarahan
6. Ketidaklengkapan pemeriksaan laboratorium waktu pembekuan
7. Ketidaklengkapan pemeriksaan laboratorium HbsAg
8. Ketidaklengkapan pemeriksaan EKG
9. Ketidaklengkapan pemeriksaan radiologi thorax foto
10. Ketidaklengkapan pemeriksaan USG mammae
11. Ketidaklengkapan pemeriksaan mammografi
12. Ketidaklengkapan pemeriksaan FNAB
13. Ketidaklengkapan pemeriksaan open biopsi
14. Tidak diberikan inj. Ranitidine iv.
15. Tidak diberikan infus RL/PZ
16. Tidak diberikan antibiotik oral cefadroksil 500 mg.
17. Tidak dilakukan assesement ulang DPJP (Visite Harian)
18. Lama perawatan > 3 hari
19. Ketidaksesuaian ruang rawat inap
C. TINGKAT KESESUAIAN
Audit menunjukan bahwa tingkat kesesuaian penatalaksanaan mastektomi pada
pasien ca mammae untuk setiap kriteria antara 0% hingga 100%, hasil lengkap dapat dilihat
pada tabel 3.
Tidak
terdapat
pemeriks
aan fisik
c.
Ketidaklengkapan
pemeriksaan
laboratorium Darah Lengkap
Ketidakl
engkapa
n
pemerik
saan
lab. DL
d.
Ketidaklengkapan
pemeriksaan
laboratorium anti HIV
Ketidakl
engkapa
n
pemerik
saan
lab. Anti
HIV
Ketidakl
engkapa
n
pemerik
saan
lab. BT
MACHINE METHOD MANAGEMENT
f. Kelengkapan pemeriksaan laboratorium waktu pembekuan
Ketidakl
engkapa
n
pemerik
saan
lab. BT
Ketidakl
engkapa
n
pemerik
saan
lab.
HBsAg
MACHINE METHOD MANAGEMENT
Ketidakl
engkapa
n
pemerik
saan
mammo
grafi
MACHINE METHOD MANAGEMENT
Ketidakl
engkapa
n
pemerik
saan
FNAB
Ketidakl
engkapa
n
pemerik
saan
open
MACHINE METHOD MANAGEMENT
Tidak
diberika
n inj.
Ranitidi
ne iv.
Tidak
diberika
n infus
RL/PZ.
Tidak
diberika
n
antibioti
k oral
cefadro
ksil 500
Lama
perawat
an > 3
hari
Kurangnya manajemen
nyeri
Ketidak
sesuaia
n ruang
rawat
inap
Semua hal tersebut diatas akan dirinci secara detail pada tabel 5.
Tabel 5. Rencana Tindak Lanjut (POA) peningkatan mutu penatalaksanaan
mastektomi pada pasien ca mammae
Indikator Jangka
Kegiatan Tujuan Pelaksana
Keberhasilan Waktu
Melakukan sosialisasi Kelengkapan Kepatuhan Pelayanan 1 April
mengenai penulisan dokter dan Medis 2018
kelengkapan anamnesa, perawat dalam
penulisan anamnesa, pemeriksaan mengisi rekam
terapi, dan fisik, terapi dan medis
pemeriksaan penunjang di meningkat.
penunjang di rekam rekam medis
medis pasien. pasien.
Melakukan sosialisasi Dokter Pasien Pelayanan 1 April
pentingnya follow up melakukan visite terfollow up Medis 2018
pasien melalui visite secara rutin secara rutin
harian, dan menunjuk setiap hari dan setiap hari.
dokter pengganti atau jika berhalangan
dokter jaga untuk menunjuk
menggantikan visite. pengganti dokter
spesialis atau
dokter jaga.
Mengevaluasi dan Kelengkapan dan Tersedianya Komite 1 April
melengkapi PPK yang kesesuaian PPK PPK yang sesuai Medik 2018
ada mastektomi untuk kasus
mastektomi
Mengaplikasikan PPK Mengurangi Tersedianya Komite 1 April
mastektomi pada variabilitas dalam PPK Medik, 2018
rekam medis pasien penatalaksanaan mastektomi RMRI, Unit
pasien. pada rekam Terkait
medis pasien
Pelatihan manajemen Mengurangi Pasien bebas Dokter 1 April
nyeri untuk dokter keluhan nyeri nyeri dan KRS Spesialis 2018
dan perawat pada pasien post tepat pada Anestesi
mastektomi waktunya
Menambah kapasitas Kesesuaian ruang Tersedianya Direktur
tempat tidur untuk perawatan untuk ruang Rumah
perawatan pasien pasien perawatan Sakit
mastektomi yang sesuai
untuk pasien
yang menjalani
mastektomi
Meningkatkan Kesesuaian ruang Pasien TPPRI 1 April
penataan ruang rawat perawatan untuk mastektomi 2018
inap melalui petugas pasien dirawat dalam
TPPRI mastektomi ruangan yang
sesuai
Pada beberapa masalah yang ditemukan selama pelaksanaan audit klinis ini akan
segera dilakukan Rencana Tindak Lanjut yang nantinya akan sangat bermanfaat dalam
peningkatan mutu penatalaksanaan mastektomi pada pasien ca mammae secara khusus dan
pasien dengan penyakit lainnya secara umum.