Anda di halaman 1dari 23

Proposal Audit Klinik

MASTEKTOMI

Periode Oktober-Desember 2017

RS.SEMEN GRESIK

Penyusun :
Achmad Farid, dr, Sp.KFR
Ferry Rusdiansaputra, dr
Iskandar Ali, dr, Sp.B (Onk)
Perawat
Staff Rekam Medis
I.PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG
Kanker payudara (Carcinoma mammae) dalam bahasa inggrisnya disebut breast
cancer merupakan kanker pada jaringan payudara. Kanker ini paling umum menyerang
wanita, walaupun laki-laki juga punya potensi terkena akan tetapi kemungkinan sangat kecil
dengan perbandingan 1 diantara 1000. Kanker ini terjadi karena pada kondisi dimana sel telah
kehilangan pengendalian dan mekanisme normalnya, sehingga mengalami pertumbuhan yang
tidak normal, cepat dan tidak terkendali, atau kanker payudara sering didefinisikan sebagai
suatu penyakit neoplasma yang ganas yang berasal dari parenchyma. Penyakit ini oleh World
Health Organization (WHO) dimasukkan ke dalam International Classification of Diseases
(ICD) dengan kode nomor 17.
Kanker payudara merupakan masalah kesehatan yang penting pada wanita. Di AS 1
dari 8 wanita (12.5%) dalam perjalanan hidupnya akan menderita kanker payudara atau 30%
sari semua kanker yang ada pada wanita. Dengan angka kematian no.2 pada wanita AS
setelah kematian akibat kanker paru atau 3.4%. Glabocan 2008 di AS insiden kanker
payudara 76.7/100.000/tahun dengan angka kematian 14.7/100.000/tahun. Sedangkan di
Indonesia insiden kanker payudara menduduki peringkat pertama kanker pada wanita.
(Glabocan 2008) mencatat insiden kanker payudara 36.2/100.000/tahun,dengan angka
kematian 18.6/100.000/tahun : yang berada dalam stadium lanjut > 50%.
Kejadian kanker payudara di Indonesia sebesar 11% dari seluruh kejadian kanker
(Siswono, 2003). Setiap tahun lebih dari 580.000 kasus baru ditemukan diberbagai negara
berkembang dan kurang lebih 372.000 pasien meninggal karena penyakit ini.
Kanker payudara merupakan penyakit terbanyak ke33 di RS.Semen Gresik. Pada
sepanjang tahun 2017 jumlah pasien yang dirawat di rawat inap 173 pasien. Sedangkan
pasien kanker payudara yang menjalani tindakan operasi mastektomi selama bulan Oktober
– Desember 2017 sebanyak 19. Kanker payudara juga merupakan salah satu penyakit yang
menimbulkan biaya yang cukup tinggi di ruang rawat inap RS. Semen Gresik. Sehingga perlu
penatalaksanaan dan tindakan yang tepat sesuai PDT serta Clinical Guidelines yang berlaku.
B.TUJUAN
Tujuan Umum :
1. Meningkatkan mutu pelayanan serta penatalaksaan medis di RS.Semen Gresik sesuai
dengan guidelines yang berlaku.
2. Mengoptimalkan ketepatan pelayanan dan penatalaksanaan medis di RS.Semen
Gresik.
Tujuan Khusus :
1. Meningkatkan ketepatan diagnosa penyakit kanker payudara di RS.Semen Gresik
sesuai guidelines yang berlaku
2. Mengoptimalkan penggunaan penunjang medis yang berkaitan dengan penyakit
kanker payudara di RS.Semen Gresik.
3. Meningkatkan ketepatan penatalaksanaan penyakit kanker payudara terutama
tindakan mastektomi di RS.Semen Gresik sesuai guidelines yang berlaku.

C.SASARAN
1. Terciptanya peningkatan mutu pelayanan penyakit kanker payudara di RS.Semen
Gresik.
2. Terciptanya peningkatan ketepatan diagnosa penyakit kanker payudara di RS.Semen
Gresik sesuai guidelines yang berlaku.
3. Terciptanya peningkatan ketepatan tindakan mastektomi di RS.Semen Gresik sesuai
guidelines yang berlaku.

II.METODE
A.PENYUSUNAN PEDOMAN AUDIT KLINIK
Instrumen penyusunan audit klinis kanker payudara periode Oktober-Desember 2017
berdasarkan hasil rapat dan konsensus Tim AdHoc yang terdiri dari
1. IA, dr, Sp.B (Onk)
2. Dokter jaga IRNA
3. Perawat ruang rawat inap
4. Perawat ruang Instalasi Bedah Sentral
5. Staf rekam medis
Serta mengacu pada referensi dari Clinical Pathway serta PPK mengenai penyakit kanker
payudara yang berlaku di RS. Semen Gresik. Instrumen audit klinis terdiri dari kriteria,
standar, perkecualian, dan petunjuk pengambilan data (Tabel 1).

Tabel 1. Kriteria, standar, perkecualian, dan petunjuk pengambilan data.


Petunjuk
No. Kriteria Standar Perkecualian Pengambilan
Data
CP, PPK
MASTEKTOMI
Anamnesis keluhan benjolan RSSG, PPK
1. 100% -
di payudara. KANKER
PAYUDARA
KEMENKES RI
CP, PPK
MASTEKTOMI
Melakukan pemeriksaan fisik
RSSG, PPK
2. payudara dan kelenjar getah 100% -
KANKER
bening
PAYUDARA
KEMENKES RI
CP, PPK
Kelengkapan pemeriksaan
3. 100% - MASTEKTOMI
laboratorium Darah Lengkap
RSSG
4. Kelengkapan pemeriksaan 100% - CP, PPK
MASTEKTOMI
laboratorium anti HIV
RSSG
Kelengkapan pemeriksaan CP, PPK
5. laboratorium waktu 100% - MASTEKTOMI
perdarahan RSSG
Kelengkapan pemeriksaan CP, PPK
6. laboratorium waktu 100% - MASTEKTOMI
pembekuan RSSG
CP, PPK
Kelengkapan pemeriksaan
7. 100% - MASTEKTOMI
laboratorium HbsAg
RSSG
CP, PPK
8. Kelengkapan pemeriksaan EKG 100% - MASTEKTOMI
RSSG
CP, PPK
Kelengkapan pemeriksaan
9. 100% - MASTEKTOMI
radiologi thorax foto
RSSG
PPK KANKER
Kelengkapan pemeriksaan
10. 100% - PAYUDARA
USG mammae
KEMENKES RI
PPK KANKER
Kelengkapan pemeriksaan
11. 100% - PAYUDARA
mammografi
KEMENKES RI
PPK KANKER
Kelengkapan pemeriksaan
12. 100% - PAYUDARA
FNAB
KEMENKES RI
PPK KANKER
Kelengkapan pemeriksaan
13. 100% - PAYUDARA
open biopsi
KEMENKES RI
CP, PPK
Pasien alergi obat
14. Memberikan inj. Ranitidine iv. 100% MASTEKTOMI
golongan ranitidine.
RSSG
CP, PPK
Memberikan inj. Ceftriaxone Pasien alergi obat
15. 100% MASTEKTOMI
iv. golongan ceftriaxone.
RSSG
CP, PPK
Pasien alergi obat
16. Memberikan inj. Ketorolac iv. 100% MASTEKTOMI
golongan ketorolac.
RSSG
CP, PPK
17. Memberikan infus RL/PZ 100% MASTEKTOMI
RSSG
Pasien alergi obat CP, PPK
Memberikan analgetik oral
18. 100% golongan asam MASTEKTOMI
asam mefenamat 500 mg.
mefenamat. RSSG
CP, PPK
Memberikan antibiotik oral Pasien alergi obat
19. 100% MASTEKTOMI
cefadroksil 500 mg. golongan cefadroksil.
RSSG
CP
20. Assessment Awal DPJP 100% - MASTEKTOMI
RSSG
CP
Assesement ulang DPJP (Visite
21. 100% - MASTEKTOMI
Harian)
RSSG
Perdarahan terjadi CP
Tidak ada tanda perdarahan
22. 100% setelah pasien MASTEKTOMI
post op.
dipulangkan. RSSG
CP
Tidak ada tanda infeksi post Infeksi terjadi setelah
23. 100% MASTEKTOMI
op. pasien dipulangkan.
RSSG
Keluhan nyeri post op Nyeri terjadi setelah
24. 100% CP
berkurang. pasien dipulangkan.
CP
Terdapat riwayat
25. Vital sign normal. 100% MASTEKTOMI
hipertensi
RSSG
CP
26. Lama perawatan ≤ 3 hari 100% - MASTEKTOMI
RSSG
27. Kesesuaian ruang rawat inap 100% -

Pedoman di bawah ini merupakan dasar penyusunan instrumen audit klinis (Tabel 2)
Tabel 2. Instrumen Audit Klinik.
Kriteria RM 1 RM 2 RM 3 RM 4 RM 5 RM 6 RM 7 RM 8 RM 9 RM RM
10 11
1 √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √
2 √ √ √ - - √ √ √ √ √ √
3 - √ √ √ - √ √ √ √ √ √
4 - - - - - - - - - - -
5 - - √ - - - - - - - -
6 - √ √ √ - - √ √ √ √ -
7 - - √ - - - - - - - -
8 - - - √ - √ √ √ - √ -
9 - - - √ - √ √ √ √ √ √
10 - - - - - - √ - √ - -
11 - - - - - - - - - - -
12 - - √ - - - √ - - - -
13 √ √ √ - - - √ √ √ √ √
14 - - - - - - - - - - -
15 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
16 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
17 √ - √ - √ √ √ √ √ √ √
18 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
19 - - - - - - - - - - -
20 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
21 - - √ - - - - √ - √ -
22 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
23 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
24 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
25 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
26 √ √ - - √ √ √ √ √ √ √
27 - - - - - - √ - - - -

B. POPULASI DAN SAMPEL


Populasi audit klinik Mastektomi pada pasien kanker payudara yang terdaftar di
rawat inap RS. Semen Gresik mulai pada tanggal 1 Oktober sampai 31 Desember 2017.
Berdasarkan data rekam medik yang terdiri dari pasien-pasien yang dirawat oleh dokter
spesialis bedah onkologi maka didapatkan 19 sampel pasien yang menjalani mastektomi dan
diperlukan total sampling audit sebanyak 11 sampel yang memenuhi kriteria inklusi.
Sedangkan sampel yang termasuk kriteria eksklusi sebanyak 8 sampel (bukan ca mammae,
ca mammae disertai penyakit lain, ca mammae yang menjalani mastektomi dan tindakan
tambahan berupa skin graft).

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. UMUM
Pada dasarnya penatalaksanaan mastektomi pada pasien ca mammae sudah
berjalan cukup baik. Hal ini ditandai dengan tidak adanya komplikasi perdarahan maupun
infeksi luka operasi pasca dilakukan tindakan mastektomi.
Namun masih terdapat beberapa temuan yang memerlukan evaluasi dan tindak
lanjut untuk meningkatkan mutu penatalaksanaan mastektomi pada pasien ca mammae.

B. KARAKTERISTIK
Berdasarkan pengambilan data melalui total sampling, maka diperoleh data 11
sampel kasus yang akan diaudit dengan dokter spesialis bedah onkologi dengan temuan :
1. Tidak melakukan pencatatan anamnesis keluhan benjolan di payudara.
2. Tidak melakukan pencatatan hasil pemeriksaan fisik payudara dan KGB
3. Ketidaklengkapan pemeriksaan laboratorium Darah Lengkap.
4. Tidak dilakukan pemeriksaan laboratorium anti HIV
5. Ketidaklengkapan pemeriksaan laboratorium waktu perdarahan
6. Ketidaklengkapan pemeriksaan laboratorium waktu pembekuan
7. Ketidaklengkapan pemeriksaan laboratorium HbsAg
8. Ketidaklengkapan pemeriksaan EKG
9. Ketidaklengkapan pemeriksaan radiologi thorax foto
10. Ketidaklengkapan pemeriksaan USG mammae
11. Ketidaklengkapan pemeriksaan mammografi
12. Ketidaklengkapan pemeriksaan FNAB
13. Ketidaklengkapan pemeriksaan open biopsi
14. Tidak diberikan inj. Ranitidine iv.
15. Tidak diberikan infus RL/PZ
16. Tidak diberikan antibiotik oral cefadroksil 500 mg.
17. Tidak dilakukan assesement ulang DPJP (Visite Harian)
18. Lama perawatan > 3 hari
19. Ketidaksesuaian ruang rawat inap
C. TINGKAT KESESUAIAN
Audit menunjukan bahwa tingkat kesesuaian penatalaksanaan mastektomi pada
pasien ca mammae untuk setiap kriteria antara 0% hingga 100%, hasil lengkap dapat dilihat
pada tabel 3.

Tabel 3. Tingkat kesesuaian penatalaksanaan penatalaksanaan mastektomi pada pasien ca


mammae untuk terhadap standard.
No. Kriteria % Kesesuaian
1 Anamnesis keluhan benjolan di payudara. 10/11 (90,90%)
Melakukan pemeriksaan fisik payudara dan kelenjar
2 9/11 (81,81%)
getah bening
3 Kelengkapan pemeriksaan laboratorium Darah Lengkap 9/11 (81,81%)
4 Kelengkapan pemeriksaan laboratorium anti HIV 0/11 (0%)
Kelengkapan pemeriksaan laboratorium waktu
5 1/11 (9,09%)
perdarahan
Kelengkapan pemeriksaan laboratorium waktu
6 7/11 (63,63%)
pembekuan
7 Kelengkapan pemeriksaan laboratorium HbsAg 1/11 (9,09%)
8 Kelengkapan pemeriksaan EKG 5/11 (45,45%)
9 Kelengkapan pemeriksaan radiologi thorax foto 7/11 (63,63%)
10 Kelengkapan pemeriksaan USG mammae 2/11 (18,18%)
11 Kelengkapan pemeriksaan mammografi 0/11 (0%)
12 Kelengkapan pemeriksaan FNAB 2/11 (18,18%)
13 Kelengkapan pemeriksaan open biopsi 8/11 (72,72%)
14 Memberikan inj. Ranitidine iv. 0/11 (0%)
15 Memberikan inj. Ceftriaxone iv. 11/11 (100%)
16 Memberikan inj. Ketorolac iv. 11/11 (100%)
17 Memberikan infus RL/PZ 9/11 (81,81%)
18 Memberikan analgetik oral asam mefenamat 500 mg. 11/11 (100%)
19 Memberikan antibiotik oral cefadroksil 500 mg. 0/11 (0%)
20 Assessment Awal DPJP 11/11 (100%)
21 Assesement ulang DPJP (Visite Harian) 3/11 (27,27%)
22 Tidak ada tanda perdarahan post op. 11/11 (100%)
23 Tidak ada tanda infeksi post op. 11/11 (100%)
24 Keluhan nyeri post op berkurang. 11/11 (100%)
25 Vital sign normal. 11/11 (100%)
26 Lama perawatan ≤ 3 hari 9/11 (81,81%)
27 Kesesuaian ruang rawat inap 1/11 (9,09%)

D. PENYEBAB KETIDAKSESUAIAN TERHADAP STANDAR


Berdasarkan hasil diskusi Tim Adhoc maka penyebab ketidaksesuaian dapat
digambarkan menggunakan alat bantu Fish Bone Diagram.
a. Tidak terdapat anamnesis benjolan payudara pada beberapa sampel

Dokter tidak selalu


mencatat hasil anamnesis
pada rekam medis
Tidak
terdapa
t
anamn
esis
benjola
n pada
payuda
ra
b. Tidak terdapat pemeriksaan fisik pada beberapa sampel
MAN MONEY MATERIAL

Dokter tidak selalu


mencatat hasil
pemeriksaan fisik pada
rekam medis

Tidak
terdapat
pemeriks
aan fisik

c.
Ketidaklengkapan
pemeriksaan
laboratorium Darah Lengkap

Dokter tidak memberi


advis, perawat tidak
mencatat hasil lab. DL
pada rekam medis

Ketidakl
engkapa
n
pemerik
saan
lab. DL
d.
Ketidaklengkapan
pemeriksaan
laboratorium anti HIV

Dokter tidak memberi


advis

Ketidakl
engkapa
n
pemerik
saan
lab. Anti
HIV

MACHINE METHOD MANAGEMENT

e. Ketidaklengkapan pemeriksaan laboratorium waktu perdarahan

MAN MONEY MATERIAL

Dokter tidak memberi


advis

Ketidakl
engkapa
n
pemerik
saan
lab. BT
MACHINE METHOD MANAGEMENT
f. Kelengkapan pemeriksaan laboratorium waktu pembekuan

MAN MONEY MATERIAL

Dokter tidak memberi


advis

Ketidakl
engkapa
n
pemerik
saan
lab. BT

MACHINE METHOD MANAGEMENT

g. Ketidaklengkapan pemeriksaan laboratorium HbsAg


MAN MONEY MATERIAL

Dokter tidak memberi


advis

Ketidakl
engkapa
n
pemerik
saan
lab.
HBsAg
MACHINE METHOD MANAGEMENT

h. Ketidaklengkapan pemeriksaan EKG


MAN MONEY MATERIAL

Dokter tidak memberi


advis, perawat tidak
mencatat pemeriksaan
EKG
Ketidakl
engkapa
n
pemerik
saan
EKG

MACHINE METHOD MANAGEMENT

i. Ketidaklengkapan pemeriksaan radiologi thorax foto


MAN MONEY MATERIAL

Dokter tidak memberi advis,


perawat tidak mencatat hasil
pemeriksaan radiologi thorax
Ketidakl foto pada rekam medis
engkapa
n
pemerik
saan
radiolog
i thorax
foto
MACHINE METHOD MANAGEMENT

j. Ketidaklengkapan pemeriksaan USG mammae

MAN MONEY MATERIAL

Dokter tidak memberi


advis Tidak tertulis dalam
PPK
Ketidakl
engkapa
n
pemerik
saan
USG
mamma
e

MACHINE METHOD MANAGEMENT

k. Ketidaklengkapan pemeriksaan mammografi

MAN MONEY MATERIAL

Dokter tidak memberi Tidak tertulis dalam


advis PPK

Ketidakl
engkapa
n
pemerik
saan
mammo
grafi
MACHINE METHOD MANAGEMENT

l. Ketidaklengkapan pemeriksaan FNAB


MAN MONEY MATERIAL

Tidak tertulis dalam


Dokter tidak memberi
PPK
advis

Ketidakl
engkapa
n
pemerik
saan
FNAB

MACHINE METHOD MANAGEMENT

m. Ketidaklengkapan pemeriksaan open biopsi

MAN MONEY MATERIAL

Dokter tidak melakukan Tidak tertulis dalam


open biopsi PPK

Ketidakl
engkapa
n
pemerik
saan
open
MACHINE METHOD MANAGEMENT

n. Tidak diberikan inj. Ranitidine iv.


MAN MONEY MATERIAL

Dokter tidak memberi


advis

Tidak
diberika
n inj.
Ranitidi
ne iv.

Diberikan inj. Obat


golongan lain

MACHINE METHOD MANAGEMENT

o. Tidak diberikan infus RL/PZ

MAN MONEY MATERIAL

Tidak
diberika
n infus
RL/PZ.

Diberikan infus cairan


golongan lain
MACHINE METHOD MANAGEMENT

p. Tidak diberikan antibiotik oral cefadroksil 500 mg


MAN MONEY MATERIAL

Tidak
diberika
n
antibioti
k oral
cefadro
ksil 500

Diberikan antibiotic oral


golongan lain

MACHINE METHOD MANAGEMENT

q. Tidak dilakukan assesement ulang DPJP (Visite Harian)


MAN MONEY MATERIAL

Dokter tidak rutin melakukan


visite harian dan tidak ada
pengganti, pasien pulang tanpa
menunggu visite
Tidak
dilakuka
n
assessm
ent
ulang
DPJP
MACHINE METHOD MANAGEMENT

r. Lama perawatan > 3 hari

MAN MONEY MATERIAL

Lama
perawat
an > 3
hari

Kurangnya manajemen
nyeri

MACHINE METHOD MANAGEMENT

s. Ketidaksesuaian ruang rawat inap


MAN MONEY MATERIAL

Ruang rawat inap


penuh

Ketidak
sesuaia
n ruang
rawat
inap

Penempatan ruang rawat


inap tidak sesuai
MACHINE METHOD MANAGEMENT

E. Penyebab Ketidaksesuaian Terhadap Standar


Berdasarkan hasil diskusi tim AdHoc dengan menggunakan alat bantu berupa Fish
Bone Diagram berhasil diidentifikasi penyebab ketidaksesuaian terhadap standar
penatalaksanaan mastektomi pada pasien ca mammae adalah sebagai berikut (tabel 4)

Tabel 4. Penyebab Ketidaksesuaian terhadap Standar


Tidak terdapat anamnesis benjolan payudara Dokter tidak selalu mencatat hasil anamnesis
pada rekam medis
pada beberapa sampel
Tidak terdapat pemeriksaan fisik pada Dokter tidak selalu mencatat hasil
pemeriksaan fisik pada rekam medis
beberapa sampel
Ketidaklengkapan pemeriksaan laboratorium Dokter tidak memberi advis, perawat tidak
mencatat hasil lab. DL pada rekam medis
Darah Lengkap
Ketidaklengkapan pemeriksaan laboratorium Dokter tidak memberi advis, PPK belum
diaplikasikan
anti HIV
Ketidaklengkapan pemeriksaan laboratorium Dokter tidak memberi advis, PPK belum
waktu perdarahan diaplikasikan
Ketidaklengkapan pemeriksaan laboratorium Dokter tidak memberi advis, PPK belum
waktu pembekuan diaplikasikan
Ketidaklengkapan pemeriksaan laboratorium Dokter tidak memberi advis, PPK belum
HBsAg diaplikasikan
Ketidaklengkapan pemeriksaan laboratorium Dokter tidak memberi advis, perawat tidak
EKG mencatat hasil EKG pada rekam medis
Ketidaklengkapan pemeriksaan radiologi Dokter tidak memberi advis, perawat tidak
thorax foto mencatat hasil EKG pada rekam medis
Ketidaklengkapan pemeriksaan USG Dokter tidak memberi advis, tidak
mammae disebutkan dalam PPK
Ketidaklengkapan pemeriksaan mammografi Dokter tidak memberi advis, tidak
disebutkan dalam PPK
Ketidaklengkapan pemeriksaan FNAB Dokter tidak memberi advis, tidak
disebutkan dalam PPK
Ketidaklengkapan pemeriksaan open biopsi Dokter tidak melakukan open biopsy, tidak
disebutkan dalam PPK
Tidak diberikan inj Ranitidine iv. Dokter tidak memberi advis, diberikan obat
injeksi golongan lain
Tidak diberikan inf RL/PZ Dokter tidak memberi advis, diberikan infus
cairan golongan lain
Tidak diberikan antibiotic oral cefadroksil Diberikan antibiotic oral golongan lain pada
500mg seluruh sampel (cefixime 100mg)
Tidak dilakukan assessment ulang DPJP Dokter tidak selalu visite dan tidak ada
(visite harian) pengganti, pasien pulang tanpa menunggu
visite
Lama perawatan > 3 hari Masih terdapat keluhan nyeri pada pasien,
kurangnya manajemen nyeri
Ketidaksesuaian ruang rawat inap Ruang rawat inap penuh, penempatan ruang
rawat inap tidak sesuai oleh petugas TPPRI

F. Rencana Tindak Lanjut (Plans of Action)


Berdasarkan identifikasi masalah tersebut diatas, maka tim AdHoc mengusulkan
untuk melakukan tindak lanjut berupa :
1. Melakukan sosialisasi mengenai kelengkapan penulisan anamnesa, terapi, dan
pemeriksaan penunjang di rekam medis pasien.
2. Melakukan sosialisasi pentingnya follow up pasien melalui visite harian, dan
menunjuk dokter pengganti atau dokter jaga untuk menggantikan visite.
3. Mengevaluasi dan melengkapi PPK mastektomi yang ada.
4. Mengaplikasikan PPK mastektomi pada rekam medis pasien.
5. Meningkatkan manajemen nyeri pada pasien.
6. Menambah kapasitas tempat tidur untuk perawatan pasien.
7. Meningkatkan penataan ruang rawat inap melalui petugas TPPRI.
8. Membuat kebijakan.

Semua hal tersebut diatas akan dirinci secara detail pada tabel 5.
Tabel 5. Rencana Tindak Lanjut (POA) peningkatan mutu penatalaksanaan
mastektomi pada pasien ca mammae
Indikator Jangka
Kegiatan Tujuan Pelaksana
Keberhasilan Waktu
Melakukan sosialisasi Kelengkapan Kepatuhan Pelayanan 1 April
mengenai penulisan dokter dan Medis 2018
kelengkapan anamnesa, perawat dalam
penulisan anamnesa, pemeriksaan mengisi rekam
terapi, dan fisik, terapi dan medis
pemeriksaan penunjang di meningkat.
penunjang di rekam rekam medis
medis pasien. pasien.
Melakukan sosialisasi Dokter Pasien Pelayanan 1 April
pentingnya follow up melakukan visite terfollow up Medis 2018
pasien melalui visite secara rutin secara rutin
harian, dan menunjuk setiap hari dan setiap hari.
dokter pengganti atau jika berhalangan
dokter jaga untuk menunjuk
menggantikan visite. pengganti dokter
spesialis atau
dokter jaga.
Mengevaluasi dan Kelengkapan dan Tersedianya Komite 1 April
melengkapi PPK yang kesesuaian PPK PPK yang sesuai Medik 2018
ada mastektomi untuk kasus
mastektomi
Mengaplikasikan PPK Mengurangi Tersedianya Komite 1 April
mastektomi pada variabilitas dalam PPK Medik, 2018
rekam medis pasien penatalaksanaan mastektomi RMRI, Unit
pasien. pada rekam Terkait
medis pasien
Pelatihan manajemen Mengurangi Pasien bebas Dokter 1 April
nyeri untuk dokter keluhan nyeri nyeri dan KRS Spesialis 2018
dan perawat pada pasien post tepat pada Anestesi
mastektomi waktunya
Menambah kapasitas Kesesuaian ruang Tersedianya Direktur
tempat tidur untuk perawatan untuk ruang Rumah
perawatan pasien pasien perawatan Sakit
mastektomi yang sesuai
untuk pasien
yang menjalani
mastektomi
Meningkatkan Kesesuaian ruang Pasien TPPRI 1 April
penataan ruang rawat perawatan untuk mastektomi 2018
inap melalui petugas pasien dirawat dalam
TPPRI mastektomi ruangan yang
sesuai

Pada beberapa masalah yang ditemukan selama pelaksanaan audit klinis ini akan
segera dilakukan Rencana Tindak Lanjut yang nantinya akan sangat bermanfaat dalam
peningkatan mutu penatalaksanaan mastektomi pada pasien ca mammae secara khusus dan
pasien dengan penyakit lainnya secara umum.

Anda mungkin juga menyukai