Anda di halaman 1dari 55

REVERSE OSMOSIS

(SWRO)

Operator Common

PT PJB SERVICES
TUJUAN

Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta


mampu memahami filosopi operasi
Reverse Osmosis dan pengoperasiannya
sesuai dengan SOP/IK (Instruksi Kerja) dan
standar yang berlaku di perusahaan.
WATER TREATMENT PLANT (WTP)

SWRO
SEA WATER REVERSE OSMOSIS
MEMBRAN, RO

PRINSIP KERJA REVERSE OSMOSIS (RO) :


Berasal dari kata : Reverse dan Osmosis
Osmosis : suatu peristiwa mengalirnya cairan yang lebih encer
(air fresh) kedalam air yang lebih kental/pekat (air laut)
melalui membran semi permeable. Sehingga mencapai
kesetimbangan dan terdapat perbedaan ketinggian
tekanan osmotic (osmotic pressure)

Gambar : Penomena osmosis pada air


MEMBRAN, RO

Prinsip kerja Reverse Osmosis (RO) :


Apabila air laut (air dengan kadar garam yang tinggi) berada
dalam tabung yang dibatas oleh membran, kemudian diberi
tekanan yang tinggi (HP Pump), maka garam akan tersaring dan
air tawar akan merembes (mengalir) melalui membran (sebagai
permeat/product) dan air concentrat dibuang sebagai reject

Gambar28 : Ilustrasitekanan RO
MEMBRAN, RO

Gambar : Mekanisme kerja membrane TFC polyamide


MEMBRAN, RO

Gambar : Unit element spiral membrane


METODA PENYARINGAN MEMBRAN RO

Metode penyaringan secara umum dibagi menjadi 2 :

1. Pola aliran searah dan

2. Pola aliran memotong (cross flow filtration).

Keuntungan aliran memotong (cross-flow filtration) dibandingkan dengan filtration


(penyaringan) biasa adalah laju akumulasi pengendapan kotoran sangat rendah karena
sebagian besar endapan terbawa (tersapu) oleh aliran air.
GAMBAR : ILUSTRASI METODE PENYARINGAN
METODE PENYARINGAN ATAU PEMISAHAN

Metode penyaringan atau pemisahan dibagi :


1. Penyaringan biasa (conventional filtration).
❑ Sand filter)

Pada proses penyaringan biasa saringan hanya mampu


memisahkan kotoran-kotoran fisik yang relativ
berukuran cukup besar, yang mempunyai diameter > 10
µm. seperti sampah dan pasir.
METODE PENYARINGAN ATAU PEMISAHAN

2. Penyaringan mikro (micro filtration).


❖ Cartridge Filter

Pada proses micro filtration ukuran partikel yang dapat


dipisahkan berkisar antara 0.1 ~ 10 µm, dalam hal ini bakteri
dan kotoran-kotoran padatan tersuspensi yang mempunyai
berat molekul > 100.000 dapat tersaring.

3. Penyaringan ultra (ultra filtration).


❖ Pada proses ultra filtration ukuran partikel yang dapat
dipisahkan berkisar antara 0.01 ~ 0.10 µm, dalam hal ini
kotoran dengan katagori molekuler seperti protein, koloid-
koloid, dan zat-zat mikro organik yang mempunyai berat
molekul 10.000 ~ 100.000 akan dapat tersaring.
METODE PENYARINGAN ATAU PEMISAHAN

4. Penyaringan nano (nano filtration).


❖ Pada proses nano filtration ukuran partikel yang dapat
dipisahkan berkisar antara 0.001 ~ 0.010 µm, dalam hal ini
kotoran dengan katagori sub-molekuler seperti pyrogen,
virus, dan ion-ion divalent yang mempunyai berat molekul
200 ~ 20.000 akan dapat tersaring.
5. Penyaringan reverse osmosis (RO).
❖ Pada proses RO ukuran partikel yang dapat dipisahkan <
0.001 µm,
❖ Ionic, seperti : ion logam, garam-garam dan ion-ion
organic yang mempunyai berat molekul < 300 akan
dapat tersaring sehingga air yang menembus RO
merupakan air murni yang biasa disebut dengan
”permeate”.
METODE PENYARINGAN ATAU PEMISAHAN
METODE PENYARINGAN ATAU PEMISAHAN

Secara umum ada 2 tipe membrane yang dibentuk spiral,


yaitu :
1) Cellulose Acetat (CA) dan

2) Thin Film Composite (TFC)

❖ CA membrane mempergunakan bahan polymer yang


sama untuk lapisan kulit yang sangat rapat dan lapisan
penyaring yang porous.
METODE PENYARINGAN ATAU PEMISAHAN

Tipe Membran Kelebihan Kelemahan


Cellulosa Acetat Biaya penggunaan penggunaan ▪sangat rentan terhadap
membran CA jauh lebih murah kerusakan dengan kehadiran
dibandingkan dengan TFC mikroba
▪diperlukan injeksi chlorine untuk
mengontrol mikroba dengan
konsentrasi 0.3 – 1.0 ppm
▪mudah rusak pada pH < 5 atau >
6.5,
sangat tahan terhadap temperature operasi harus
serangan chlorine. rendah, long term compaction,
harus diperasikan pada tekanan
yang lebih tinggi.
METODE PENYARINGAN ATAU PEMISAHAN

Tipe Kelebihan Kelemahan


Membran
Thin Film •menggunakan polyamide polymer ▪biayanya sangat mahal dan
Composite untuk lapisan kulit (surface skin)
(TFC) dan bahan polysulfone resin untuk
lapisan porous-nya (sub layer).
•mempunyai kemampuan rejeksi ▪Injeksi chlorine dilakukan
garam-garam dan zat organik yang secara periodik untuk
sangat baik mengontrol mikroba
• tidak bersifat biodegredable ▪Cl2 harus segera dinetralisi
•batasan pH operasi cukup baik dng injeksi sodium sulphit
yaitu 3.0 – 7.0 sebelum masuk membrane.

toleransi terhadap temperatur •sangat tidak tahan terhadap


operasi lebih baik dibanding CA chlorine

tekanan operasi tidak terlalu tinggi


hanya 50% dari CA
METODE PENYARINGAN ATAU PEMISAHAN

Dari uraian diatas disimpulkan :


Fungsi membran (SWRO/FWRO) :
Adalah memisahkan air tawar dari garam-garam
terlarut didalam air umpan SWRO (air laut)
menggunakan proses reverse osmosisi berukuran –
0,0001 microns dengan menggunakan tekanan yang
tinggi,

Air yang didapat dari proses reverse osmosis ini


disebut permeat.
Spesifikasi Air Umpan Membran RO

Air tawar Air payau Air laut


recovery 75% 50% 30%
tekanan 4 bar 9-12 20-40
bar bar
parameter satuan Air Air Air Air Air Air
baku hasil baku hasil baku hasil
conductivit us/cm 753 13 14190 193 48900 920
y
TDS ppm 665 6 8898 104 34340 430
Na ppm 49 1.3 2368 39 9600 161
K ppm 5.8 0.1 80 2 34 0.8
Ca ppm 113 0.4 107 0.24 327 1.6
Mg ppm 10.6 0.04 294 0.48 1360 3.4
Cl ppm 142 3.3 4320 61 20210 239
SO4 ppm 106 - 607 - 2590 2.4
Si ppm 25 0.3 0.3 - 0.1 -
SWRO

DRAWING SWRO
START SWRO SYSTEM

1. Persiapan,
No Uraian Keterangan
Pastikan hasil megger motor : RO Pump SWRO, HP ( Rumus :( V/1000) + 1
a
Pump SWRO, normal. M Ohm
Pastikan udara control instrument tersedia ( tekanan udara control >
b
4 - 6 Bar)
Pastikan power supply untuk control panel & ( Normal )
c
operation panel tersedia
d Pastikan MMF normal operasi, SDI ( < 3,0 )
e Pastikan Cartridge filter normal ( dP < 0,2 Bar )
f Pastikan Bahan kimia Anti Scale level (tinggi) ( > 60 % )
g Pastikan Bahan kimia Reducing Agent level (tinggi) ( > 60 % )
h Dosing pump Anti Scale ready
i Dosing pump Reducing Agent ready
j Pastikan bakan kimia Chlorine, cukup ( > 60 %)
START RO PUMP

1. Start RO Pump,
❖ Tutup : Out let valve RO pump

❖ Buka : In let dan Out let valve vacum pump

❖ Start Vacum Pump

❖ Perhatian : sampai air laut keluar dari tabung Vacum Pump

2. Start RO Pump,
❖ Start RO Pump dari panel kontrol

❖ Buka out let valve RO Pump secara bertahap, sampai tekan


: 3 – 4 Bar
❖ Tutup In let & Out let valve Vacum Pump

❖ Stop Vacum Pump


START SWRO SYSTEM
2. Pelaksanaan Start SWRO
Tahapan pelaksanaan start SWRO :
No Uraian Kegiatan Keterangan
3 Filing :
a) MMF,
❖ Buka in let dan Out let valve MMF
❖ Buka venting MMF sampai air keluar dr venting
❖ Atur flow rate : 25 m3 / jam
❖ Periksa SDI : < 3
b) Cartridge Filter,
❖ In let valve & out let valve Cartridge Filter → “Open
❖ Venting Catridge → “Open “ venting sampai air
keluar tanpa ada udara kemudian ditutup kembali
❖ Amati dP : < 0,2 Bar
START SWRO SYSTEM
2. Pelaksanaan Start SWRO
Tahapan pelaksanaan start SWRO :
No Uraian Kegiatan Keterangan
3 Filling SWRO, (lanjutan)
a) Vessel SWRO,
❖ In let valve & Out let SWRO “Open”
❖ Permeat Valve & Concentrat valve SWRO → “Open
❖ Venting Vessel SWRO, sampai semua udara keluar
4 Flushing SWRO
b) Start HP Pump,
❖ Tempatkan Freq HP Pump pd : 10-15 Hz sebelum
Start
❖ Start HP Pump dari kontrol panel.
❖ Secara bertahap, naikkan Freq HP Pump 10
Hz dng selang watu 60 – 90 detik, sampai
press = 40 Bar
START SWRO SYSTEM
2. Pelaksanaan Start SWRO
Tahapan pelaksanaan start SWRO :

No Uraian Kegiatan Keterangan


5 Start Dosing pump
a) Start Anti Scale Dosing Pump, (10 % Solution)
❖ Atur dosis anti scalant 3 ppm
b) Start Floculant Dosing Pump, (10 % Solution)
❖ Atur dosis Floculant : 3 ppm
c) Start Chlorine Dosing Pump.
❖ Atur dosing Chlorine : 3 ppm
d) Start SMBS Dosing pump,
❖ Atur Dosing SMBS : 3 ppm
START SWRO SYSTEM
2. Pelaksanaan Start SWRO
Tahapan pelaksanaan start SWRO :
No Uraian Kegiatan Keterangan
6 Pemeriksaan kualitas Permeat :
Periksa Conductivity Product Water / permeat SWRO,
❖Bila conductivity < 670 µS/cm → masukan ke Fresh
Water Tank (FWRO)
START SWRO SYSTEM
2. Pelaksanaan Start SWRO
Tahapan pelaksanaan start SWRO :
No Uraian Kegiatan Keterangan
7 In Service SWRO,
❖ In let Valve Permeat to FWT “ Open “
❖ Drain valve Permeat → Close”
❖ Permeat SWRO masuk FWT
8 Normal Operasi :
❖ Lakukan pencatat indikator operasi setiap 2 jam
didalam log sheet dan setiap kegiatan start
didalam log book
START SWRO SYSTEM

Pressure Switch Operasi :

Pressure Pressure Diff


No Indikator Keterangan
In let Out let Pressure
1 Cartridge Filter 2,5 Bar 2,0 Bar 0,5 Bar Back Washing

Pressure Pressure Pressure


No Indikator Keterangan
In let Normal Out let
3 HP Pump SWRO 2 Bar - - HP pump trip
45 Bar HP pump trip
40 bar
START SWRO SYSTEM
3. Stop SWRO
Tahapan pelaksanaan stop SWRO :
No Uraian Kegiatan Keterangan
1 Stop HP Pump,,
❖Turun Freq. HP Pump secara bertahap 40, 30, 15 Hz,
❖Stop HP pump →Tekan Tombol “OFF” (bergantian

2 Flushing SWRO,
❖ Lakukan flushing membran SWRO selama 1 jam,
untuk membuang sisa-sisa endapan/kotoran
dalam membran
3 Stop RO Pump,
❖ Setelah 1 jam flushing, → Stop RO Pump
❖ Tutup semua valve in let dan out pada SWRO
System.
START SWRO SYSTEM
3. Stop SWRO
Tahapan pelaksanaan stop SWRO :
No Uraian Kegiatan Keterangan

4 Stand by
5 Pemeriksaan
❖ Periksa kondisi peralatan di lokal, catat didalam log bog
dan laporkan bila terjadi kelainan kepada Supervisi Shift
untuk dilakukan tindak lanjut (perbaikan)
PERMASALAHAN PADA MEMBRAN RO

NO PERMASALAHAN PENYEBAB TINDAKAN

1 Scaling / HARDNESS (Ca, Mg) Injeksi Anti


Pengerakan Scalant
2 Fouling / Suspensi, koloid, Coagulant &
Penyumbatan micro organisme floculant, SDI < 5

micro organisme Injeksi Chlorine

3 Degradasi / Sisa Cl2 (Residual Reductant


hydrolisis Cl2)
PERMASALAHAN PADA MEMBRAN RO

Kualitas air umpan SWRO

Parameter Temp pH Turbidity Free chlorine Iron SDI

unit °C - NTU Mg/l Mg/l

index 5 -45 4 – 11 <0,5 <0.1 <0.05 <3


PERMASALAHAN PADA MEMBRAN RO

Vessel SWRO
Parameter Indikator Acuan Keterangan
Salt Reject Conductivity in let SWRO - > 97 % < 97 → membran kotor
Conductivity Permeat

Press SWRO In let pressure naik


10 - 15 %
melebihi normal (desain)

Diff Press In let Press & Out let Press 10 – 15 %


SWRO

Flow rate Flow Permeat turun 10-15 % Normal : 40 %


Perlu observasi atau
Chemical Cleaning
CHEMICAL CLEANING RO

Bertujuan untuk membersihkan permukaan


1 membrane dari foulan seperti oxida logam, calsium
precipitae, organic dan biological matter.

Pembersihan membrane harus segera dilakukan pada


kesempatan pertama terindikasi terjadinya fouling, apabila
fouling sudah terlanjur parah maka pembersihan
2 membran tidak akan mengembalikan performance
membrane pada kondisi proporsionalnya, selain itu life
time membrane akan menjadi berkurang.
PERMASALAHAN PADA MEMBRAN RO
PEMBERSIHAN (CLEMICAL CLEANING) MEMBRAN.
PEMBERSIHAN (CLEMICAL CLEANING)
MEMBRAN.

1). Persiapan Chemical Cleaning :

a) Pastikan Clean tank (Solution Tank / CIP tank)


dan piping cleaning bersih
b) Pastikan kondisi Clean Pump (CIP Pump) baik
→ (isolasi, grounding, pelumasan cukup)
c) Pastikan heater telah diconnect dengan baik
PEMBERSIHAN (CLEMICAL CLEANING) MEMBRAN.

2). PELAKSANAAN CHEMICAL CLEANING,


a) Isolasi peralatan,
➢ Isolasi (tutup) Valve permeat in let SWRO Tank

➢ Isolasi (tutup) Valve in let ERI / Booster pump

➢ Isolasi (tutup) Valve out let HP pump

b) Pembukan valve line chemical cleaning,


➢ Open (buka) Valve permeat SWRO (Cleaning Solution)
to Cleaning Tank (CIP Tank)
➢ Open (buka) valve in let leaning Solution to Vessel
SWRO
➢ Open (buka) valve Suction dan discharge Clean Pump
(CIP Pump)
➢ Open (buka) valve in let out let heater tank

➢ Open (buka) valve in let cleaning to out Cartridge


PEMBERSIHAN (CLEMICAL CLEANING) MEMBRAN.

➢ Panaskan larutan cleaning sampai temperatur : 30 – 40


oC secara merata dengan Heater

c) Flushing Vessel SWRO,


➢ Mengisi Clean Tank (CIP Tank) dengan demin water
sampai full
➢ Open (buka) valve drain reject to kanal

➢ Start Clean Pump (CIP Pump) untuk flushing membran,


flusing dihentikan bila air reject telah bersih
➢ Stop Clean Pump (CIP Pump)

d) Menyiapkan larutan Chemical Cleaning (Solution )

➢ Melarutkan bahan kimia Citric Acid (2 %) dalam 6000


lt
= 2 % x 6000 kg = 120 kg
➢ Atur pH menjadi 4 – 5 dengan menambahkan sedikit
PEMBERSIHAN (CLEMICAL CLEANING) MEMBRAN.

e) Proses Chemical Cleaning tahap 1


➢ Start Clean Pump (CIP Pump) untuk injeksi Solution 1 (diatas) kedalam Vessel membran :
➢ Low flow rate : Atur flow rate kedalam vessel membran = 2,88 m3 / jam, Selama = 15 – 30 menit
➢ Middle flow rate : Atur flow rate kedalam vessel membran = 5,62 – 6,75 m3 / jam selama = 15 – 30
menit.
➢ High flow rate : Atur flow rate 8 – 10 m3 / jam, selama = 15 – 30 menit
➢ Periksa dan pertahankan selama proses cleaning pH = 4 – 5.
PEMBERSIHAN (CLEMICAL CLEANING)
MEMBRAN.
f) Flushing Chemical Cleaning tahap 1,
Draining :
➢ Drain Clean Tank (CIP Tank) : buka drain valve Clean tank
➢ Drain SWRO : Buka valve drain permeat dan drain valve reject
➢ Mengisi Clean Tank (CIP tank) dengan air demin sampai full
➢ Start Clean Pump (CIP Pump), lakukan sirkulasi sampai air flushing bersih (pH normal : pH in let = pH
out let SWRO).
PEMBERSIHAN (CLEMICAL CLEANING)
MEMBRAN.

Proses Chemical Cleaning tahap 2,


a) Menyiapkan larutan Cleaning tahap 2 (Solution 2),
➢ Melarutkan bahan kimia Sodium Polyphosphat (2 %)
dalam 6000 lt
= 2 % x 6000 kg = 120 kg
➢ Dodecyl benzene Sulfonic Acid (0,8 %) dicampurkan
kedalam Clean tank
= 0,8 % x 6000 kg = 48 kg

➢ Atur pH menjadi 10 dengan menambahkan sedikit


demi sedikit Caustic Soda (NaOH) samil larutan
disirkulasikan dengan Clean Pump
➢ Panaskan larutan cleaning sampai temperatur : 30 –
40 oC secara merata dengan Heater
PEMBERSIHAN (CLEMICAL CLEANING)
MEMBRAN.

b) Start Clean Pump (CIP Pump) untuk injeksi Solution 1


(diatas) kedalam Vessel membran :
➢ Low flow rate : Atur flow rate kedalam vessel membran = 2,88 m3 / jam
➢ Selama = 15 – 30 menit
➢ Middle flow rate : Atur flow rate kedalam vessel membran = 5,62 – 6,75 m3 / jam selama = 15 – 30
menit.
➢ High flow rate : Atur flow rate 8 – 10 m3 / jam, selama = 15 – 30 menit
➢ Periksa dan pertahankan selama proses cleaning pH = 10.
PEMBERSIHAN (CLEMICAL CLEANING)
MEMBRAN.
c) Flushing Chemical Cleaning tahap 2,
➢ Draining :
➢ Drain Clean Tank (CIP Tank) : buka drain valve Clean tank
➢ Drain SWRO : Buka valve drain permeat dan drain valve reject
➢ Mengisi Clean Tank (CIP tank) dengan air demin sampai full
➢ Start Clean Pump (CIP Pump), lakukan sirkulasi sampai air flushing bersih (pH normal : pH in let = pH
out let SWRO).
PEMBERSIHAN (CLEMICAL CLEANING)
MEMBRAN.

3). STOP CHEMICAL CLEANING,


❖ Setelah proses Chemical Cleaning selesai, bersihkan semua peralatan.
❖ Normalkan semua valve yang disolasi dan di open selama kegiatan/proses cleaning.
❖ SWRO stand by untuk dioperasikan dengan normal.
❖ Lakukan pencatatan semua kegiatan didalam log book
PRESERVASI

Preservasi Membran SWRO & BWRO,


▪ Bilamana SWRO atau BWRO tidak beroperasi dalam waktu yg relatif lama, maka perlu diawetkan.

a) Kurang dari 7 hari :


Membran SWRO atau BWRO dilakukan
flushing setiap hari menggunakan fresh water
atau air demin selama 30 menit
a) Lebih dari 7 hari :
Membran SWRO atau BWRO diawetkan dan
direndam dengan larutan Sodium Meta
Bisulfite 2 % atau larutam Formalin 1 %.
PRESERVASI

Preservasi Membran SWRO & BWRO,


Tujuan :
Melindungi membran dari fouling yang disebabkan
oleh biota-biota air (binatang-binatang dan
tumbuhan air seperti : lumut, lendir, bacteri, tritip)
yang hidup, tumbuh dan berkembang diatas
bermukaan membran.
Fouling membran mengakibatkan penurunan kinerja
SWRO atau BWRO, berupa : jumlah permeat turun,
pressure in let SWRO/BWRO naik, reject naik.
WATER TREATMENT PLANT

LAMPIRAN
PREPARASI BAHAN KIMIA

Preparasi larutan kimia :


1. Antiscalent solution (10 % Solution)
- Volume tanki : 500 Lt (2 bh)
- Masukkan anti scalent (N-3276) dalam dosing tank 100
lt
- Tambahkan air sampai volume 500 Lt
- Jalankan mixer sampai larutan homogen

2. Reducing agent solution (10% solution)


- Volume tanki : 500 Lt
- Masukkan reducing agen powder 98%, 50 kg dlm dosing
tank
- Tambah dengan air sampai volume 500 Lt
- Hidupkan mixer sampai larutan homogen
TROUBLE SHOOTING
INTERLOCK
NO EQUIPMENT PHENOMENA ANN PENYEBAB TINDAKAN
SYSTEM
SEA WATER
REVERCE OSMOSIS
SWRO Feed Pump - Kelainan suara - Sistem - Cek pelumas /
(ngorok) pelumasan/greasing greasing/ditambah
abnormal

- Bearing temp - Kondisi Bearing - Cek kondisi Bearing /


tinggi Abnormal ganti
- Sealing kurang buntu - Dilakukan pengaturan
- Vibrasi sealing
- Periksa Vibrasi / Re
aligment

- Discharge press - Wwater seal tertutup - Buka dan alirkan seal


low - Suction valve pompa water
menutup - Buka penuh suction
- Level Filtered Water valve
Tank level low - Start Clarify & Filter
System
TROUBLE SHOOTING
INTERLOCK
NO EQUIPMENT PHENOMENA ANN PENYEBAB TINDAKAN
SYSTEM
Motor SWRO Feed Bearing temp - Sistem pelumas - greasing kurang / kering
Pump tinggi abnormal - kondisi Bearing
- Kondisi Bearingng - kipas motor rusak
Abnormal - Kondisi - cek Aligment / Re
Bearingng Abnormal aligment
- Vibrasi
Motor trip - Beban pompa berat - Cek kondisi bearing
- Over Volyage Pompa & Motor
- Over Current - Out let pompa press
tinggi
- In let press pompa low
Cartridge Filter Diff Press tinggi Catridge kotor oleh - Lakukan penggantian
(Micro Filter) (> 2 Bar) lumpur catridge filter baru
dari Clarify & Filter - Lakukan back wash rutin
tiap hari MMF & ACF
- Lakukan drain rutin tiap
hari Clarifier
Packing bocor - Packing rusak, - Lakukan penggantian
karena
- Tekanan tinggi
TROUBLE SHOOTING
INTERLOCK
NO EQUIPMENT PHENOMENA ANN PENYEBAB TINDAKAN
SYSTEM
ERY SWRO Press naik (> 6 - Membran Acid Cleaning /
Mpa) kotor/plugged Penggantian membran
baru
Flow feed low (< - Membran Acid Cleaning /
42 m3/jam) kotor/plugged Penggantian membran
baru
Press low (< 2 - Flow in let ERY low - Lakukan penggantian
Mpa) - Cartridge Filter kotor, baru
plugged - Pemeriksaan kondisi ERY
-
SWRO Booster Discharge - Permukaan membran - Cleaning membran Motor trip
Pump Pressure tinggi > kotor - Bila membran stop :
6 Mpa - Line discharge kurang < 7 hari dilakukan flushing
membuka penuh > 7 hari dilakukan
preservasi dng biocide
- Bearing temp - Sistem pelumas - Cek minyak pelumas
tinggi abnormal - Cek kondisi Bearing
- Kondisi Brng
Abnormal
TROUBLE SHOOTING
INTERLOCK
NO EQUIPMENT PHENOMENA ANN PENYEBAB TINDAKAN
SYSTEM
SWRO Booster - Kelainan suara - Pompa Vibrasi - Pengecekan Vibrasi / Re
Pump (Pompa ngorok) aligment
- Pengecekan pompa

HP Pump SWRO Discharge - Permukaan membran - Cleaning membran Pompa trip


Pressure tinggi kotor - Bila membran stop :
(> 45 Mpa) - Line discharge kurang < 7 hari dilakukan flushing
membuka penuh > 7 hari dilakukan
- Kadar garam raw preservasi dng biocide
water naik

In let Pressure - Catridge SWRO kotor lakukan penggantian Motor trip


rendah < 2 Bar (Diff Pressure > 0,1 catridge filter baru
Mpa

- Kelainan suara - Udara terjebak - Venting udara sampai


( Suara ngorok ) dalam pompa air keluar
- Kondisi Bearing - Pemeriksaan kondisi
Abnormal pompa
- Mechanical seal - Pemeriksaan /
bocor pengencangan baut
pengikat
TROUBLE SHOOTING
INTERLOCK
NO EQUIPMENT PHENOMENA ANN PENYEBAB TINDAKAN
SYSTEM
HP Pump SWRO - In let pressure Cartridge (micro) Filter - Penggantian Cartridge Press < 0,2
low kotor (plugged) (micro) Filter dng yang Mpa SWRO
(<2 Bar) baru trip,

Vessel Flow Permeat - Permukaan - Dilakukan Cleaning


Membran rendah, <3,5 t/h membrane SWRO SWRO
SWRO kotor, - Bila SWRO shut
- Flow rate HP down :
pump rendah, < 7 hari --> dilakukan
- Press HP pump flushing / hari
rendah (4 Mpa) > 7 hari --> dilakukan
- Saat Shut down preservasi
belum dilakukan - Dioperasikan 4 HP
flushing dan Pump
preservasi - Penggantian
Cartridge Filter yg
kotor
Flow recejtion - Permukaan Dilakukan Cleaning
besar membrane SWRO SWRO
kotor,
TROUBLE SHOOTING
INTERLOCK
NO EQUIPMENT PHENOMENA ANN PENYEBAB TINDAKAN
SYSTEM
Vessel Membran Conductivity - Membrane SWRO - Dilakukan Cleaning
SWRO Permeat naik / kotor, SWRO
Tinggi - Temperatur raw
water (air laut) naik
- Connector Membran - penggantian Connector
pecah/bocor yang pecah/bocor
- Membran bocor - Penggantian membran
yang bocor

- SDI tinggi Dosing yang tepat pd Pemeriksaan ketepatan


Clarifier dosing :
- Injeksi chlorine pada - Injeksi chlorine pada
Clarifier Clarifier
- Injeksi Coagulant & - Injeksi Coagulant &
Floculant Floculant
- Injeksi reducing - Injeksi reducing agent
agent (Sod Sulfite) (Sod Sulfite)
- Cek Turbidity out let
SWRO Tank < 1 NTU dan
out let Cartridge Filter (in
let SWRO) < 0,5 NTU
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai