Dasar Daun Jati (Tectona grandis Linn. F.)” yang disusun oleh:
Mengetahui
i
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Puji Syukur kehadirat Allah S.W.T karena dengan Rahmat dan karunia-Nya
karya tulis ilmiah dengan judul “Pembuatan Pewarna Alami Berbahan Dasar Daun Jati
(Tectona grandis Linn. F.)” berhasil diselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya.
Ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada kedua orangtua kami yang
senantiasa memberikan bantuan doa dan motivasi untuk selalu optimis dan semangat
dalam belajar. Terima kasih kepada bapak kepala sekolah Baso Wahab, S.Pd.,M.Pd.
dan bapak pembimbing Ahmad Suryadi, S.Pd. yang telah membimbing penulis dalam
menyelesaikan karya tulis ilmiah ini. Pada kesempatan ini penulis juga megucapkan
terima kasih kepada sahabat-sahabat di kelas VIII B.J. Habibie yang telah membantu
penulis dalam menyelesaikan karya tulis ini.
Penulis menyadari bahwa karya tulis ini butuh saran dari pembaca. Oleh sebab
itu, saran dan kritik membangun sangat diharapkan untuk penelitian lanjutan di masa
mendatang. Akhir kata, semoga karya tulis ini bisa memberikan manfaat bagi
pengembangan ilmu pengetahuan.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................ii
KATA PENGANTAR..........................................................................................iii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................v
ABSTRAK.............................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.......................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................2
C. Tujuan Penelitian...................................................................................2
D. Manfaat Penelitian.................................................................................2
BAB II KAJIAN PUSTAKA.................................................................................4
BAB III METODE PENELITIAN
A. Alat dan Bahan.......................................................................................8
B. Waktu dan Tempat Penelitian................................................................8
C. Prosedur Pelaksanaan Penelitian............................................................8
D. Teknik Analisis Data..............................................................................9
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian....................................................................................10
B. Pembahasan..........................................................................................11
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan..............................................................................................14
B. Saran....................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................15
DAFTAR RIWAYAT HIDUP............................................................................17
LAMPIRAN..........................................................................................................18
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Tahapan Pembuatan Pewarna Alami Berbahan Dasar Daun Jati......13
iv
ABSTRAK
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di era modern ini kondisi masyarakat indonesia sangat bergantung pada industri.
Masyarakat Indonesia cenderung konsumtif dalam berbagai hal. Pemenuhan kebutuhan
manusia hampir seluruhnya berasal dari barang sintesis industri. Padahal potensi alam
Indonesia untuk dijadikan sebagai bahan kebutuhan manusia sangat besar, salah satu
kebutuhan yang sangat sering digunakan oleh manusia saat ini adalah pewarna, hidup
manusia tidak pernah lepas dari warna.
Disekitar kita banyak tumbuhan yang hanya tinggal dan tidak di teliti manfatnya
padahal potensial untuk dijadikan bahan dasar pewarna. Misalnya, penelitian Wulansari
(2012), menghasilkan pewarna bubuk alami dari biji buah pinang dengan
maltodekstrin konsentrasi 15%. Salah satu jenis tanaman yang dapat dijadikan bahan
baku pewarna adalah pohon jati. Berdasarkan hasil observasi, peneliti menemukan
anak-anak menggosokkan daun jati pada tubuhnya untuk mengelabui temannya seolah-
olah tangan dan tubuhnya berdarah. Hasil tersebut menjadi indikasi awal bahwa daun
jati dapat dijadikan sebagai pewarna.
2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut.
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui potensi daun jati sebagai bahan baku pewarna alami.
2. Untuk mengetahui cara dan proses pembuatan bahan pewarna alami dari
daun jati.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Penulis
2. Bagi Lingkungan
KAJIAN PUSTAKA
Menurut Abas dkk. (2010), secara umum, sumber daya alam nabati dapat
dimanfaatkan untuk beberapa hal berikut.
Salah satu tanaman yang potensial dijadikan bahan baku pewarna adalah daun
jati. Jati merupakan tanaman yang dikenal sebagai pohon berkualitas dan bernilai jual
tinggi. Indonesia memiliki hutan jati seluas 1.568.415 ha dengan potensi mencapai
39.564.000 m3, dimana jumlah pohon 226.680.000 batang (terdiri dari pohon siap
tebang 78.486.000 batang potensi produksi kayu minimal 19.621.000 m 3 per tahun)
(Yuliana dalam Effendi, 2005 dalam Khairi, 2008). Jati adalah sejenis pohon penghasil
kayu bermutu tinggi,berbatang lurus dan besar yang dapat tumbuh mencapai tinggi 30-
40 m. Nama ilmiah jati adalah Tectona grandis L.F. jati dapat tumbuh di daerah dengan
cura hujan 1500-2000 mm/tahun dan suhu 27-36 ℃ baik di dataran rendah maupun
dataran tinggi. Tempat yang paling baik untuk pertumbuhan pohon jati adalah tanah
dengan pH 4,5-7 dan tidak di banjiri dengan air. Jati memiliki pertumbuhan yang lambat
5
dengan minasi renda (kurang dari 50%) yang membuat proses propagasi secara alami
menjadi sulit sehingga tidak cukup untuk menampilkan permintaan atas kayu jati.
Menurut Fitriani (2011), jenis-jenis pohon jati yang ada di Indonesia terbagi
menjadi lima yaitu: jati emas plus, jati jumbo, jati plus perhutani, jati super gama, dan
jati utama.
5. Jati Utama
Jati utama diambil dari klon terbaik asal Muna, Sulawesi Tenggara. Menurut
pengujian PT. Bhumindo Hasta Jaya Utama, pertumbuhan jati utama pada umur
2 tahun mencapai 2-4 m dengan diameter batang 13cm.
Bentuk daun jati terbentuk oleh opposite dengan bentuk daun besar membulat
seperti jantung, berukuran panjang 20-50 cm dan tebal 15-40 cm. Ujung daun
meruncing, pangkal daun tumpul dan tepi daun bergelombang. Permukaan atas daun
kasar sedangkan permukaan bawah daun berbulu, pertulangan daun menyiip. Daun
muda (Ptiola) berwarna merah kecoklatan sedangkan daun tua berwarna hijau tua
keabu-abuan.
Pewarna alami adalah zat warna alami (pigmen) yang diperoleh dari tumbuhan,
hewan, atau dari sumber sumber mineral. Zat warna ini telah digunakan sejak dulu dan
umumnya dianggap lebih aman daripada zat warna sintetis. Contoh: daun jati bila
diperas akan menghasilkan warna merah kecoklatan yang berasal dari pigmen
antosianin.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 1 April 2015 sampai dengan tanggal 8
Agustus 2015 di SMP Negeri 6 Labakkang Labschool Universitas Negeri Makassar
Prosedur yang dilakukan peneliti dalam penelitan ini adalah sebagai berikut.
1. Tahap Persiapan
Pada tahap ini, peneliti mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
serta melakukan pengurusan surat izin penelitian dari pihak sekolah.
9
A. Hasil Penelitian
1. Pembuatan Zat Pewarna
Berdasarkan kajian pustaka yang dilakukan peneliti dan hasil percobaan, maka
peneliti mengembangkan prosedur pembuatan pembuatan pewarna alami berbahan
dasar daun jati dengan langkah-langkah sebagai berikut.
Mulai
Selesai
Gambar 4.1. Tahapan Pembuatan Pewarna Alami Berbahan Dasar Daun jati
2. Uji Coba
Uji coba zat pewarna yang dibuat kemudian diuji coba oleh beberapa profesi
diantaranya oleh pelukis dan tukang kayu. Setelah mencoba zat pewarna mereka
11
kemudian diminta untuk memberikan persepsi dan diperoleh hasil bahwa zat pewarna
yang dibuat sudah bagus dan bisa digunakan namun masih perlu sedikit peyempunaan.
Menurut AJ seorang pelukis zat pewarna yang peneliti buat sudah dapat
digunakan namun masih perlu dibuat lebih kental. “pewarna ini sudah dapat digunakan
untuk melukis dengan karakteristik sendiri, sebaiknya pewarna ini dibuat lebih kental
sehingga dengan mudah dapat menempel di media gambar” kata AJ. (Wawancara
tanggal 3 Juli 2015).
Pendapat beberapa orang tersebut menjadi referensi lanjutan bagi peneliti dalam
pembuatan zat pewarna alami berbaha dasar daun jati. Pewarna yang dihasilkan
kemudian diperbaiki dengan mengentalkan cairan pewarna dengan mencampurkan
cairan warna dengan sedikit tepung. Untuk daya tahan pewarna peneliti memutuskan
untuk tidak mencampurkannya dengan pengawet dan zat lain untuk mempertahankan
sifat alami pewarna. Meskipun demikian, hasil observasi peneliti meunjukkan bahwa zat
pewarna hanya dapat digunakan satu minggu setelah dibuat.
Pewarna alami ini sebaiknya digunakan secepatnya setelah dibuat karena akan
terjadi perubahan warna dengan berkuranya kecerahan warna ketika disimpan. Pigmen
antosianin sangat peka dengan cahaya. Uji coba kemudian dilakukan peneliti dengan
melihat perbedaan kecerahan pewarna jika disimpan di ruangan terbuka dan disimpan di
dalam ruang tertutup. Hasil yang diperoleh adalah pewarna yang disiman di dalam
ruangan lebih cerah dibandingkan dengan pewarna yang disimpan ruangan terbuka.
B. Pembahasan
12
Jati merupakan tanaman yang berkualitas dan memiliki banyak manfaat namun
dalam aplikasinya tanama jati masih belum termanfaatkan secara maksimal. Daun jati
mengandung pigmen warna antosianin yang menghasilkan warna merah kecoklatan.
Warna yang dihasilkan daun jati sangat artistik. Daun jati dapat dibuat menjadi pewarna
dengan tahapan-tahapan sebagai berikut.
1. Mempersiapkan alat dan bahan, hal ini dilakukan agar proses pembuatan
dapat berjalan dengan maksimal.
2. Mencuci bersih alat dan bahan, pencucian dilakukan agar alat dan bahan
terutama daun jati bebas dari debu yang dapat mengurangi kualitas pewarna.
3. Menghaluskan daun jati, hal ini dilakukan agar zat antosianin yang terdapat
didalam daun jati dapat keluar dan bercampur dengan air rebusan.
4. Merebus daun jati dengan perbandingan 100 gram daun jati untuk 500
mililiter air.
5. Pengemasan dan penyimpanan tempat gelap
Prosedur yang diperoleh di atas merupakan hasil dari studi pustaka dari berbagai
buku dan artikel baik secara offline maupun online yang dimodifikasi sesuai dengan
hasil yang diperoleh ketika melakukan pembuatan bahan. Beberapa revisi dilakukan
peneliti dalam membuat pewarna ini misalnya peneliti pada mulanya tidak melakuka
perebusan namun setelah melakukan uji coba dengan melakukan perebusan diperoleh
hasil yang lebih baik. Warna yang keluar ketika daun jati direbus lebih terang
dibandingkan jika daun jati hanya langsung diperas saja.
Warna yang mucul dari pewarna berbahan dasar daun jati berasal dari pigmen
antosianin yang dihasilkan daun jati. Pigmen ini memberikan warna merah kecoklatan
dengan ciri khas yang sangat menarik. Pigmen ini dapat dikeluarkan dengan maksimal
pada daun jati muda yang dihaluskan kemudian direbus. Meskipun menarik,pigmen
antosianin tentunya masih memiliki kekurangan dan belum sempurna.
menunjukkan bahwa pigmen antosianin pada kondisi gelap lebih stabil dibandingkan
kondisi terang. Menurut Lydia dan Susanto (2001), adanya sinar memancarkan energi
pada spektrum tampak diabsorbsi oleh molekul antosianin dan mendorong terjadinya
reaksi fotokimia yang merusak struktur antosianin sehingga terjadi degradasi.
Penyimpanan zat warna antosianin harus dilakukan dalam ruang gelap atau ruang redup
dengan cahaya yang aman dan sejuk.
Untuk mengetahui kualitas pewarna yang dibuat dilakuka uji coba, uji coba yang
dilakukan peneliti adalah dengan meminta persepsi beberapa profesi pada dua orang
yaitu AJ seorang pelukis dan AR seorang tukang kayu dan MA peserta didik yang
gemar menggambar. Hasil yang diperoleh dari ketiganya meunjukkan bahwa pewarna
alami yang dibuat sudah dapat digunakan dengan sedikit perbaikan kekentalan pewarna
kemudian diuji coba kembali.
Hasil yang diperoleh dengan menggunakan kajian pustaka dan hasil percobaan
serta hasil uji persepsi pada beberapa orang dengan beragam profesi didapati formula
pewarna alami berbahan dasar daun jati yang sesuai dan menarik untuk digunakan.
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Daun jati yang mengandung pigmen warna antosianin yang menghasilkan warna
merah kecoklatan dapat diolah menjadi bahan dasar pembuatan pewarna alami. Pewarna
alami berbahan dasar dau jati dapat dibuat dengan terlebih dahulu mempersiapkan alat
dan bahan, mencuci bersih alat dan bahan, menghaluskan daun jati, merebus daun jati
dengan perbandingan 100 gram daun jati dengan 500 mililiter air, hasil pewarna yang
diperoleh kemudian disimpan ditempat gelap.
B. Saran
Adapun saran penulis dari peulisan karya tulis ilmiah ini adalah sebagai berikut.
DAFTAR PUSTAKA
Abas, M., Endang H., Zaenal, A. 2010. Pendidikan Lingkungan Hidup untuk SMP kelas
VII. Badung: Erlagga
Arja, F. S. (2013). Isolasi, Identifikasi, dan Uji Antioksidan Senyawa Antosianin dari
Buah Sikaduduk (Melastoma malabathricum L.) serta Aplikasi sebagai Pewarna
Alami. Jurnal Kimia Unand, Vol. 2, No. 1.
Lazuardi, R.N.M. 2010. Mempelajari Ekstraksi Pigmen Antosianin dari Kulit Manggis
(Garcinia Mangostana L.) dengan Berbagai Jenis Pelarut. Skripsi Jurusan
Teknologi Pangan. Fakultas Teknik.Universita Pasundan. Bandung. (Online)
Lydia, S. B. dan Susanto, T. 2001. Ekstraksi dan Karakterisasi Pigmen dari Kulit Buah
Rambutan (Nephelium lappaceum). Jurnal Teknologi Pangan dan Gizi 2(1):1-16
Moldovan, B., David, L., Chişbora, C., and Cimpoiu, C. 2012. Degradation
Kineticsof Anthocyanins from European Cranberrybush (Viburnum opulus L.)
Fruit Extracts. Effects of Temperature, pH and Storage Solvent. Journal
Molecules 17(10):11655-11666
Sinaga, C., dkk,. Ekstraksi Pigmen Antosianin dari Kulit Buah Naga Merah (Hylocereus
polyrhius). Jurnal Teknik Kimia, Vol. 3, No. 2. 2014
Wulansari, A. 2012. Aplikasi dan Analisis Kelayakan Pewarna Bubuk Merah Alami
Berantioksidan dari Ekstrak Biji Buah Pinang (Areca catechu) sebagai Bahan
16
Yuliana. Pembuatan Pewarna Bubuk Alami dari Daun Jati (Tectona grandis Linn. F.).
Jurnal Fakultas Teknologi Pertanian. Universitas Brawijaya.
17
Abu Rizal Bakri, lahir di Tamanroja, Pangkep tanggal 11 Juli 2001 penulis adalah anak
pertama dari tiga bersadura pasangan Bakri dan Sinar. Penulis mengawali pendidikan
di SD Negeri 26 Tamanroja pada tahun 2007 dan tamat pada tahun 2014. Kemudian
melanjutkan pendidikan pada tahun yang sama di SMP Negeri 6 labakkang Labschool
Universitas Negeri Makassar. Penulis merupakan ketua bidang Humas Kelompok
Ilmiah Remaja SMP Negeri 6 Labakkang Labschool Universitas Negeri Makassar.
Asmar, lahir di Tamanroja, Pangkep tanggal 18 Oktober 2001 penulis adalah anak ke
tujuh dari tujuh bersadura pasangan Nasir dan Sani. Penulis mengawali pendidikan di
SD Negeri 26 Tamanroja pada tahun 2007 dan tamat pada tahun 2014. Kemudian
melanjutkan pendidikan pada tahun yang sama di SMP Negeri 6 labakkang Labschool
Universitas Negeri Makassar. Penulis merupakan anggota Kelompok Ilmiah Remaja
SMP Negeri 6 Labakkang Labschool Universitas Negeri Makassar.
Kepala Sekolah,
LAMPIRAN
PANDUAN WAWANCARA DAN HASIL WAWANCARA
AJ
1. Pewarna ini sudah dapat digunakan untuk melukis dengan karakteristik sendiri,
sebaiknya pewarna ini dibuat lebih kental sehingga dengan mudah dapat
menempel di media gambar
2. Pewarna yang saya gunakan ini sudah baik
3. Dapat digunakan dengan sedikit perbaikan
AR
1. Pewarna ini sangat sesuai dengan pewarna kayu dan menempel dengan baik
namun apakah pewarna ini dapat bertahan lama atau tidak itu yang tidak saya
tahu.
2. Sudah cukup baik
3. Bisa digunakan
MA
1. Pewarna ini bisa diguakan unntk menggambar namun terlalu encer, warnanya
sudah bagus dan menarik. Pewarna yang ini masih perlu diperbaiki agar tidak
terlalu encer
2. Sudah cukup baik dan menarik
3. Bisa digunakan
19
DOKUMENTASI