Referat Ilmu Kedokteran Forensik Peranan PDF

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 33

REFERAT ILMU KEDOKTERAN FORENSIK

PERANAN TES DNA


DALAM IDENTIFIKASI FORENSIK

KEPANITERAAN KLINIK
BAGIAN ILMU KEDOKTERAN FORENSIK DAN MEDIKOLEGAL
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO
RSUP DR. KARIADI SEMARANG
Periode 7 September - 3 Desember 2011
Disusun Oleh:

Majiid Sumardi 22010110200087 FK UNDIP


Makawa Wulandari 22010110200088 FK UNDIP
Fajar Pramadu 22010110200185 FK UNDIP
Villa Sekar Cita 22010111200138 FK UNDIP
Aswin Prayogo 1110221004 FK UPN
Ajeng Febri Mollyanti 1110221022 FK UPN
Aulia Putri Nurjannah 1110221053 FK UPN
Elmira Yulharnida 1110221066 FK UPN
Latar Belakang

Jenazah yang telah


membusuk, rusak, dan
hangus terbakar.
Kecelakaan masal,
bencana alam atau huru-
IDENTIFIKASI
hara yang FORENSIK TES DNA
mengakibatkan banyak
korban mati, Potongan
tubuh manusia atau
kerangka.
PERUMUSAN MASALAH

Apakah peranan tes DNA pada identifikasi


forensik.

Apa sajakah metode yang digunakan


dalam tes DNA untuk identifikasi forensik.

Apakah kelebihan dan kekurangan setiap


teknik tes DNA

Apakah kelebihan dan kekurangan tes DNA


dalam identifikasi forensik.
TUJUAN PENULISAN

Tujuan Umum
• Mengetahui peranan tes DNA
dalam identifikasi forensik.

Tujuan Khusus
• Mengetahui metode yang digunakan dalam
tes DNA untuk identifikasi forensik.
• Mengetahui kelebihan dan kelemahan tes
DNA dibandingkan dengan pemeriksaan lain
dalan proses identifikasi forensik.
• Mengetahui penerapan tes DNA di
Indonesia.
MANFAAT PENULISAN

Menambah pengetahuan
mengenai pemeriksaan
DNA dalam ilmu forensik
dan dapat
mengaplikasikannya
dalam proses identifikasi
usaha untuk mengetahui identitas
IDENTIFIKASI seseorang yang ditujukan untuk
FORENSIK
kepentingan forensik, yaitu
kepentingan proses peradilan

Penerapan dalam Ilmu Kedokteran Forensik

• Jenazah tidak dikenal, jenazah yang telah


membusuk, rusak, hangus terbakar dan pada
kecelakaan massal, bencana alam atau huru-hara
yang mengakibatkan banyak korban mati
• Potongan tubuh manusia atau kerangka.
• Penculikan anak
• Bayi yang tertukar atau diragukannya orang
tuanya.
Tujuan
Identifikasi
Forensik Kebutuhan etis dan kemanusiaan

Pemastian kematian seseorang secara


resmi dan yuridis

Pencatatan identitas untuk keperluan


administratif dan pemakaman.

Pengurusan klaim di bidang hukum


publik dan perdata.

Pembuktian klaim asuransi, pensiun dan


lain-lain.

Upaya awal dalam suatu penyelidikan


kriminal
PERAN IDENTIFIKASI FORENSIK
• Semua kasus medikolegal

Orang
• Orang yang didakwa pelaku
pembunuhan.
• Orang yang didakwa pelaku
pemerkosaan

Hidup • Identitas bayi baru lahir yang


tertukar, untuk menentukan siapa
orang tuanya
• Anak hilang

• Kasus peledakan.
• Kasus kebakaran.
• Kecelakaan kereta api atau pesawat

Jenazah terbang.
• Banjir.
• Kasus kematian yang dicurigai
melanggar hukum.
Metode Identifikasi Forensik
(Umum)

Identifikasi • Identifikasi yang dapat berdiri sendiri tanpa perlu


dibantu oleh kriteria identifikasi lain
Primer

• Pemeriksaan dengan menggunakan data


Identifikasi identifikasi sekunder tidak dapat berdiri sendiri
dan perlu didukung kriteria identifikasi yang lain
Sekunder • Identifikasi sekunder terdiri atas cara sederhana
dan cara ilmiah
Metode Identifikasi Forensik (1)
Pemeriksaan Sidik Jari

Metode Visual

Pemeriksaan Dokumen

Pengamatan Pakaian dan Perhiasan

Identifikasi Medik

Pemeriksaan Gigi
Metode Identifikasi Forensik (2)
Serologi
• Sekretor
• Non-Sekretor
Metode Ekslusi

Identifikasi kasus mutilasi

Identifikasi Kerangka

Forensik Molekuler
• Tes DNA
TES DNA
• Tes DNA : salah satu teknik biologi molekuler
penanda genetik yang dipakai untuk pengujian
terhadap materi profil DNA.
• DNA adalah materi genetik yang membawa
informasi yang dapat diturunkan.
• DNA yang biasa digunakan dalam tes adalah c-
DNA dan mt-DNA.
• Sampel DNA yang paling akurat digunakan
dalam tes adalah c-DNA
DNA berwujud dua rantai
polimer (double helix)

Tiga komponen utama,


yaitu:
• Gugus Fosfat
• Gula deoksiribosa
• Basa nitrogen :
– adenin (A),
– Guanin (G)
– Sitosin (C)
– Timin (T).
FUNGSI BIOLOGIS
• Replikasi
• Sintesis Protein
– Transkripsi
• Inisiasi
• Elongasi
• Terminasi
– Translasi
• Inisiasi
• Elongasi
• Terminasi

Atas: Proses Transkripsi


Bawah: proses pembentukan
sintesis protein
• DNA forensik digunakan untuk membantu proses
identifikasi personal dengan menggunakan profil
DNA yang bersifat unik dan berbeda pada setiap
orang.
• Polimorfisme adalah istilah yang menunjukan adanya
suatu bentuk yang berbeda dari struktur dasar yang
sama.
• Polimorfisme ada 2:
– Polimorfisme protein: sistem golongan darah,
golongan protein serum dan system HLA (human
lymphocyte antigen).
– Polimorfisme DNA
Teknik-Teknik Tes DNA
RFLP (Restriction Fragment Lenght Polymorphisms)

Polymerase chain reaction (PCR)

Short Tandem Repeats (STR)

DNA mitokondria

Y-Short Tandem Repeats (Y-STRs)

CODIS (Combined DNA Index System)


RFLP
(Restriction Fragment Lenght Polymorphisms)

Definisi Teknik-teknik
• RFLP adalah suatu
polomorfisme DNA yang
terjadi akibat adanya variasi
panjang fragmen DNA
setelah dipotong dengan
enzim restriksi tertentu.
RFLP
(Restriction Fragment Lenght Polymorphisms)
Kelebihan Kekurangan
• Sifatnya yang kodominan • Memerlukan DNA dalam
• Cukup berlimpah jumlah besar
• Frekuensi polimorfismenya • Waktu yang lama (± 3 hari)
tinggi • Membutuhkan radioaktif
• Stabil
• Dapat menentukan sebuah
sampel berasal dari lebih
satu sumber dan dapat
membedakan sumbernya
dengan baik.
Short Tandem Repeats
(STR)
• Short Tandem Repeats (STR) adalah bagian DNA yang pendek
dan bersifat sangat polimorfik sehingga dijadikan lokus pilihan
untuk penyelesaian-penyelesaian kasus-kasus forensik.
• Analisis STR dalam bidang forensik:
– Analisis ayah-anak-ibu (FCM analisys)
– Analisis pembanding (matching analisys)
• Teknik pengulangan tandem pendek (STR) digunakan untuk
mengevaluasi daerah-daerah spesifik (lokus) dalam DNA inti
sel.
• Kelemahan: Tidak bisa dilakukan pada laboratorium biasa.
Y-Short Tandem Repeats
DNA mitokondria (Y-STRs)
• Analisis DNA mitokondria • Pemeriksaan Y-STRs dapat
(mtDNA) dapat digunakan digunakan untuk memeriksa
untuk memeriksa DNA dari sampel tanpa sperma yang
sampel yang tidak dapat bercampur antara sampel
dianalisis dengan RFLP atau laki-laki dan perempuan,
STR. seperti sampel darah atau
• Semua ibu memiliki DNA air liur yang diambil dari
mitokondria yang sama korban kasus perkosaan.
dengan keturunan mereka. • Pemeriksaan ini juga dapat
• Pemeriksaan ini mendeteksi profil pria ketika
menyatakan dengan pasti hanya profil wanita yang
hubungan antara anak dan tampak jelas saat
ibu menggunakan STRs.
Polymerase chain reaction
(PCR)
• Polymerase chain reaction (PCR) adalah suatu
metode yang digunakan untuk memperbanyak
fragmen DNA tertentu secara in vitro dengan
menggunakan enzim polimerase DNA.
• Pemeriksaan ini digunakan untuk membuat
jutaan salinan tepat dari DNA dari sampel
biologis.
Polymerase chain reaction
(PCR)
Proses:
• Fase Denaturasi
• Fase penempelan
primer (primer
annealing)
• Fase ekstensi atau
elongasi
Polymerase chain reaction
(PCR)
Kelebihan Kekurangan
• Simpel dan mudah • Mudah terkontaminasi
dilaksanakan di • Kebanyakan lokus dalam
laboraturium. PCR memiliki alel lebih
• Hasil diperoleh dalam waktu sedikit dibandingkan
singkat VNTR pada metode RFLP.
• Ddapat menganalisa DNA
dalam jumlah sedikit.
CODIS
(Combined DNA Index System)
• CODIS adalah program software yang mengoperasikan
database lokal, negara bagian, dan nasional profil DNA dari
pelanggar hukum, bukti tindak kriminal yang belum
terpecahkan, dan orang hilang.

• Kemungkinan bahwa dua individu akan memiliki profil yang


sama pada 13 lokus DNA sekitar satu banding satu miliar.

• CODIS 13 dianjurkan oleh FBI dan digunakan di seluruh dunia,


karena dengan pemeriksaan 13 lokus ini didapatkan ketepatan
identifikasi atau ketepatan determinasi yang amat tinggi,
mendekati 100%.
Analisa Tes DNA (1)
Pelacak Lokus Tunggal
• Pada pelacak lokus tunggal,
yang dilacak adalah 1 lokus
saja
• Pada analisis selanjutnya
hanya akan didapat 2 pita
DNA, dimana 1 pita berasal
dari ayah, dan 1 pita berasal
dari ibu
Ket : M : ibu, F : ayah, C : anak
Analisa Tes DNA (2)
Pelacak Lokus Multiple
• Pada cara analisa ini, probe
mendeteksi beberapa loci,
yang kemudian masing-
masing dari untai tersebut
akan saling dibandingkan.
Tahap-tahap Analisa Tes DNA

Penyiapan Interpretasi
Isolasi DNA dan
Sampel dan Analisis DNA dan penetapan
penggadaannya
Isolasi DNA hasil
Kelebihan dan kekurangan Tes DNA

(+) (-)
KESIMPULAN
• DNA forensik merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan forensik
yang digunakan untuk membantu proses identifikasi personal dengan
menggunakan profil DNA orang tersebut.

• Pemeriksaan polimorfisme DNA meliputi pemeriksaan sidik DNA (DNA


Fingerprint), VNTR (Variable Number of Tandem Repeats) dan RFLP
(Restriction Fragment Length Polymorphis), secara Southern blot maupun
dengan PCR (Polymerase Chain Reaction).

• Pemeriksaan analisa DNA menunjukan beberapa kelebihan, yaitu


ketepatan yang lebih tinggi, kestabilan yang tinggi, pilihan sampel yang
luas, kasus paternitas dapat mengungkap kasus, sensitifitas yang amat
tinggi, sensitifitas tes DNA dapat mencapai 99,9 %.
SARAN
• Perlu adanya penelitian lebih lanjut, untuk menemukan suatu
teknik analisis DNA lain yang lebih efektif dan efisien dari segi
biaya.
• Perlu juga suatu pelatihan bagi para dokter mengenai teknik
pengambilan sampel yang benar.
• Pusat-pusat pemeriksaan DNA di Indonesia masih sedikit.
• Pemerintah diharapkan memberikan perhatian lebih dalam
pembangunan laboratorium-laboratorium pemeriksaan DNA.
• Di masa yang akan datang, kita juga memerlukan suatu bank
data yang berisi struktur DNA bagi tiap warganya.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai