ABSTRAK
Penelitian ini membahas mengenai Pengaruh Kompensasi Non Finansial Terhadap Motivasi
Kerja Pegawai Negeri Sipil Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia. Penelitian
bertujuan untuk menjelaskan bagaimana pengaruh kompensasi non finansial yang merupakan
salah satu bentuk dari pemberian kompensasi dengan menggunakan teori yang menekankan
pada dimensi pekerjaan dan lingkungan kerja terhadap motivasi kerja pegawai. Pendekatan
penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan teknik pengumpulan data melalui
penyebaran kuesioner yang didukung wawancara dengan responden dan juga observasi.
Dalam menentukan sampel penulis menggunakan teknik probability sampling dengan teknik
Stratified random sampling. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
analisis deskriptif untuk memberikan gambaran masing-masing variabel, dan regresi linier
sederhana untuk melihat pengaruh kompensasi non finansial sebagai variabel independen
terhadap motivasi kerja pegawai sebagai variabel dependen. Berdasarkan analisis deskriptif
yang dilakukan, kompensasi non finansial dan motivasi kerja berada dalam kondisi baik,
adapun hipotesis awal dari penelitian ini adalah Ho = Kompensasi Non Finansial tidak
mempengaruhi motivasi kerja karyawan secara signifikan; dan Ha = Kompensasi Non
Finansial mempengaruhi motivasi kerja karyawan secara signifikan. Hasil pengujian hipotesis
menunjukan adanya pengaruh signifikan antara setiap dimensi kompensasi non finansial
terhadap motivasi kerja pegawai. Dimana berarti, Ho ditolak dan Ha diterima.
ABSTRACT
This study aims to determinate influence of the practice of Non Financial Compensation to
Employee Work Motivation at Ministry State Secretariat RI. This study intend to explain the
influence of the practice of non financial compensation using theory that emphasized the work
itself and working environment as it’s dimension to employee work motivaton. The research
treated with quantitive approach, data collection techniquies is through questionnaires and
the supported by respondents interview. It was probability sampling with stratified random
sampling technique to determine the research sample. Data analysis techniques used in this
study is descriptive analysis to gives an overview of each variable condition and simple linear
regression to ensure the determine influence of non financial as independent variable toward
employee work motivation as dependent variable. The result of descriptive analysis, both non
financial compensation and employee work motivation stated at good condition; and the
results of hypothesis testing indicate a significant influence of the non financial compensation
practice to employee work motivation, which mean Ha approved and Ho rejected.
Mengingat penelitian ini meneliti 2 (dua) variabel yaitu kompensasi nonfinansial dan
motivasi kerja, maka batas kelas dibagi berdasarkan kedua variabel tersebut. Adapun
pembagian kelas untuk kompensasi non finansial yaitu:
Analisis deskriptif yang dilakukan pada dimensi lingkungan kerja kompensasi non
finansial menunjukan bahwa dimensi lingkungan kerja secara keseluruhan berada pada kelas
kategori kondisi baik dengan nilai mean keseluruhan dimensi sebesar 3,7520 seperti yang
dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Lalu analisis deskriptif yang dilakukan pada variabel motivasi kerja menunjukan
bahwa variabel motivasi kerja secara keseluruhan berada pada kelas kategori motivasi kerja
yang tinggi, dengan nilai mean keseluruhan variabel sebesar
V. PEMBAHASAN
Kondisi kompensasi non finansial melalui dimensi pekerjaan menunjukan bahwa
dimensi pekerjaan secara keseluruhan berada pada kelas kategori kondisi baik sesuai dengan
perhitungan statistik yang dilakkkukan dengan melihat nilai mean keseluruhan dimensi
sebesar 3,9683 yang berada pada kelas interval 3,40 hingga 4,10 atau tergolong pada kategori
baik. Dimensi pekerjaan terdiri dari 6 buah indikator yakni: variasi keahlian, identitas tugas,
tugas yang berarti, otonomi, feedback, dan cyberwork. Tiap indikator pada dimensi pekerjaan
juga memperlihatkan nilai mean yang tergolong pada kelas kategori baik dengan nilai mean
terendah 3,77 dan tertinggi 4,18. Hasil nilai mean tiap indikator tersebut diperkuat oleh
distribusi jawaban dan persentase responden. Untuk menggali lebih dalam mengenai tiap
indikator dilakukan wawancara dengan responden. Secara keseluruhan mayoritas responden
setuju bahwa kompensasi non finansial dimensi pekerjaan dalam kondisi baik, walaupun
terdapat juga responden yang merasa kurang atau bahkan sangat tidak setuju terhadap
indikator tertentu dalam kompensasi non finansial dimensi pekerjaan.
Kondisi kompensasi non finansial melalui dimensi lingkungan kerja menunjukan
bahwa dimensi lingkungan kerja secara keseluruhan berada pada kelas kategori kondisi baik
sesuai dengan perhitungan statistik yang dilakkkukan dengan melihat nilai mean keseluruhan
dimensi sebesar 3,7520 yang berada pada kelas interval 3,40 hingga 4,10 atau tergolong pada
kategori baik. Dimensi lingkungan kerja terdiri dari 5 buah indikator yakni: kebijakan
organisasi, karyawan kompeten, rekan kerja yang menyenangkan, status symbol dan kondisi
kerja. Tiap indikator pada dimensi lingkungan kerja juga memperlihatkan nilai mean yang
tergolong pada kelas kategori baik dengan nilai mean terendah 3,58 dan tertinggi 3,96. Hasil
nilai mean tiap indikator tersebut diperkuat oleh distribusi jawaban dan persentase responden.
Untuk menggali lebih dalam mengenai tiap indikator dilakukan wawancara dengan
responden. Secara keseluruhan mayoritas responden setuju bahwa kompensasi non finansial
dimensi lingkungan kerja dalam kondisi baik, walaupun terdapat juga responden yang merasa
kurang atau bahkan sangat tidak setuju terhadap indikator tertentu dalam kompensasi non
finansial dimensi pekerjaan.
N 100 100
**
Var. Motivasi Kerja Pearson Correlation .417 1
N 100 100
Total 769.240 99
Pada tabel ANOVA diatas dapat dilihat bahwa F hitung dari variabel kompensasi non
finansial kompensasi adalah 20,578, sedangkan besaran F tabel dengan signifikansi 5% yakni
pada nilai 3,94. Karena f hitung menjunjukan angka 20,578 maka f hitung > f tabel, yang
berarti bahwa diterimanya hipotesis dimana terdapat pengaruh yang positif dari kompensasi
non finansial terhadap motivasi kerja. Pada tabel ANOVA diatas didapatkan juga nilai
signifikansi sebesar 0,000 dimana nilai tersebut lebih rendah dari 0,05. Dengan demikian,
dapat disimpulkan bahwa kompensasi non finansial berpengaruh secara signifikan terhadap
motivasi kerja PNS Kementerian Sekretariat Negara.
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Selanjutnya, dilakukan uji t untuk menguji signifikansi koefisien regresi yaitu apakah
kompensasi non finansial berpengaruh secara nyata atau tidak. Pada uji t ini, jika t hitung < t
VI. KESIMPULAN
Penelitian yang dilakukan di Kementerian Sekretariat Negara RI menunjukan bahwa
hasil uji analisis dengan menggunakan serangkaian teknik regresi linear sederhana untuk yang
bertujuan menjawab permasalahan dan hipotesis penelitian, menghasilkan kesimpulan bahwa:
Terdapat pengaruh signifikan dari kompensasi non finansial terhadap motivasi kerja PNS
Kementerian Sekretariat Negara RI. Koefisien korelasi yang menunjukan pengaruh
kompensasi non finansial terhadap motivasi kerja yang bernilai positif, sehingga semakin baik
penerapan kompensasi non finansial semakin tinggi motivasi kerjanya. Hal tersebut diperkuat
dengan wawancara yang dilakukan terhadap responden walalupun juga terdapat responden
yang menilai kompensasi non finansial yang diterapkan masih kurang baik antara lain dari
indikator identitas tugas, diskresi, feedback, sarana dan fasilitas kerja, kebijakan organisasi,
konpetensi pegawai, pemberian penghargaan dan kondisi kerja. Walaupun pengaruh
kompensasi non finansial signifikan, namun pengaruhnya cenderung rendah. Besar
kemungkinan bahwa faktor-faktor lain yang turut mempengaruhi motivasi kerja dapat
pengaruhi oleh faktor dan hal-hal lain seperti tunjangan, bonus, gaji dan faktor-faktor
kompensasi berbentuk finansial lainnya yang penulis tidak teliti pada penelitian ini.
VI. SARAN
Berdasarkan hasil pengolahan data, pembahasan dan kesimpulan maka dirumuskan
beberapa saran terkait penelitian ini. Pertama, penerapan job description dan segala yang
berkaitan dengan deskripsi tugas dan tanggung jawab pegawai terkait pekerjaan perlu
dipertegas dengan terlebih dahulu dilakukan evaluasi. Kedua, ketentuan untuk melakukan
diskresi perlu diperjelas, baik secara tertulis maupun tidak tertulis pada masing-masing unit
kerja/satuan kerja tertentu tanpa mengabaikan hukum formal dan peraturan yang berlaku
untuk menghindari penyalahgunaan wewenang. Ketiga, feedback atas hasil kerja perlu
disampaikan dan diketahui pegawai dengan mekanisme pelaksanaan yang baik dan terukur
VII.KEPUSTAKAAN
Armstrong, Michael dan Helen Murlis. 2003. Manajemen Imbalan: Strategi dan
Praktik Remunerasi. Buku Pertama Alih Bahasa Ramelan. Jakarta: PT. Gramedia.
Heneman, H. G., III, Schwab, D., Fossum, J., & Dyer, L. 1989. Personnel/human
resource management (4th ed.). Homewood, IL:Irwin.
Rivai, Veithzal. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan: Dari
teori ke praktik, Jakarta: PT Rajawali Pers.
Robbins, S.P. Alih Bahasa Pujaatmaka, H & Molan, B. 2001. Perilaku Organisasi:
Konsep kontroversi, aplikasi. Edisi kedelapan. Jakarta: PT. Prenlindo.
Rastia, Silfani Eka. 2012. “Hubungan Kompensasi Non Finansial Dengan Motivasi
Kerja PNS Direktorat Konservasi Kawasan dan Jenis Ikan Kementerian Kelautan dan
Perikanan” Depok: Universitas Indonesia.
Harjanti, Sari. 2009. Pengaruh Kompetensi dan Motivasi Terhadap Kinerja Pejabat
Struktural Eselon III dan IV di Sekretariat Negara Republik Indonesia. Depok:
Universitas Indonesia.
Peraturan Menteri Sekretaris Negara RI Nomor 1 Tahun 2005 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Sekretariat Negara Republik Indonesia