Penyakit asfiksia sendiri berasal dari bahasa yunani yang memiliki arti yakni keadaan berkurangnya kadar oksigen dan lebihnya kadar karbondioksida secara bersamaan didalam darah dan didalam jaringan tubuh akibat pertukaran antara oksigen didalam paru-paru dengan karbondioksida didalam darah kapiler paru-paru.
Penyebab Penyakit Asfiksia
Secara garis besar, penyakit asfiksia disebabkan oleh 3 faktor pencetus yakni keracunan bahan yang menimbulkan depresi pusat pernapasan, Penyakit alamiah seperti tumor laring dan asma serta Trauma mekanik seperti tarauma yang dapat menyebabkan adanya sumbatan pada saluran pernapasan.
Tanda dan Gejala Penyakit Asfiksia
Tanda dan gejala dari penyakit asfiksia sendiri mungkin sulit untuk dipahami oleh masyarkat awam tanpa mendapatkan pendidikan medis, namun tidak ada salahnya jika anda sedikit banyak tahu tentang gejala penyakit ini memiliki empat fase, yaitu: 1. pertama adalah fase dispneu / sianosis asfiksia berlangsung kira-kira empat menit. Fase ini terjadi akibat rendahnya kadar oksigen dan tingginya kadar karbon dioksida. Tingginya kadar karbon dioksida akan merangsang medulla oblongata sehingga terjadi perubahan pada pernapasan, nadi dan tekanan darah. Pernapasan terlihat cepat, berat, dan sukar. pada fase ini tekanan darah pun terukur meningkat, 2. Fase kedua adalah Fase konvulsi asfiksia terjadi kira-kira dua menit. Awalnya berupa kejang klonik lalu kejang tonik kemudian opistotonik. Kesadaran mulai hilang, pupil dilatasi, denyut jantung lambat, dan tekanan darah turun. 3. Kemudian fase ketiga dinamakan Fase apneu asfiksia berlangsung kira-kira satu menit. Fase ini dapat kita amati berupa adanya depresi pusat pernapasan (napas lemah), kesadaran menurun sampai hilang dan relaksasi spingter. 4. Fase akhir asfiksia ditandai oleh adanya paralisis pusat pernapasan lengkap. Denyut jantung beberapa saat masih ada lalu napas terhenti kemudian meninggal dunia. Contoh gambar penyakit Asfiksia, sebagai berikut:
Pencegahan Penyakit Asfiksia
Sampai saat ini belum ada refrensi yang menyatakan tentang bagaimana mencegah terjadinya penyakit asfiksi ini, yang bisa dilakukan hanyalah berusaha untu mejaga kondisi kesehatan tubuh anda merupakan jalan satu-atunya.
Pengobatan Penyakit Asfiksia
Jika ditemukan pasien atau penderita dengan penyakit asfiksia maka yang perlu dilakukan pertama kali adalah dengan melakukan resusitasi untuk merangsang jantung dan paru untu tetap menyuplai oksigen kebagian tubuh terutama otak, setelah itu pemberian obat-obatan seperti epinefrin bisa dilakukan. Dan yang terakhir yang bisa dilakukan untu mnegatasi penyakit ini adalah dengan Intubasi Endotrakeal.