Anda di halaman 1dari 2

Teknologi Silikat

Natrium silikat merupakan mineral silikat yang penggunaannya cukup luas dalam
dunia industri yakni sebagai bahan baku pembuatan tinta silika gel, bahan aditif dalam
pembuatan semen khusus, serta sebagai bahan campuran pada pembuatan detergen dan sabun
cair. Selain itu, natrium silikat juga dapat dimanfaatkan sebagai inhibitor korosi, katalis dan
koagulan dalam pengolahan air limbah (Fauzan, 2013).

Natrium silikat biasanya dibuat melalui proses termal pada suhu 1400oC antara
natrium karbonat dan pasir silika. Namun saat ini natrium silikat juga dapat diproduksi
melalui proses ekstraksi bahan-bahan yang mengandung silika dengan senyawa alkali pada
suhu yang relatif rendah yaitu 95-105°C (Uhlmann dan Kreidl, 1980).

Sekam padi yang merupakan limbah hasil pertanian selama ini banyak dimannfaatkan
sebagai pengganti bahan bakar fosil seperti pada pembuatan bioetanol dan biobriket.
Selebihnya, pemanfaatan limbah sekam padi hanya digunakan sebagai pakan ternak dan
dibakar manjadi abu gosok bagi keperluan rumah tangga. Namun ternyata, abu hasil
pembakaran sekam padi juga memiliki kandungan silika yang cukup tinggi yakni mencapai
87-97% sehingga dapat dimanfaatkan sebagai bahan alternatif pembuatan natrium silikat
yang lebih ekonomis jika dibandingkan dengan penggunaan pasir silika. Natrium hidroksida
memiliki titik lebur yang lebih rendah daripada natrium karbonat sehingga rentang
temperatur operasi dalam proses pelarutan silika juga membutuhkan energi yang lebih rendah
(Subhanesa, 2013).
Pembuatan natrium silikat yang pernah dilakukan pada penelitian sebelumnya oleh
Fairus (2009) ialah melalui reaksi antara pasir silika dan natrium hidroksida dengan variasi
rasio massa NaOH dan ukuran partikel pasir silika di dalam furnace dengan temperatur 500
o
C sehingga dihasilkan natrium silikat dalam bentuk gelas kaca dengan rasio massa terbaik
yaitu 2,4 g/g NaOH/SiO2 dan ukuran pasir silika 50/60 mesh.

Anda mungkin juga menyukai