Laporan PKL Kelompok 2 PDF
Laporan PKL Kelompok 2 PDF
KELOMPOK 2
PENYELENGGARA
PT DUTA SELARAS SOLUSINDO
Jakarta, 3-15 Oktober 2016
DAFTAR ISI
DAFTAR
ISI ...............................................................................
............................. i
BAB 1
PENDAHULUAN .......................................................................
......... 1
1.1 Latar
Belakang ..........................................................................
.. 1
1.2 Maksud dan
Tujuan .................................................................... 1
1.3 Ruang
Lingkup ...........................................................................
2
1.4 Dasar
Hukum .............................................................................
. 2
1.4.1 Dasar Hukum K3 di Bidang Listrik dan
Lift ..................... 2
1.4.2 Dasar Hukum K3 di Bidang Penganggulangan
Kebakaran .........................................................................
. 3
BAB 2 KONDISI
PERUSAHAAN .................................................................. 5
2.1 Gambaran Umum Tempat
Kerja ................................................ 5
2.2 Temuan-Temuan di
Lapangan .................................................... 5
2.2.1 K3 Penanggulangan
Kebakaran ........................................ 6
2.2.2 K3
Listrik ..........................................................................
7
BAB 3 ANALISIS
TEMUAN ........................................................................ 10
3.1 Temuan Positif K3 Penanggulangan Kebakaran ...................... 10
3.2 Temuan Negatif K3 Penanggulangan Kebakaran ..................... 19
3.3 Temuan Positif K3
Listrik ........................................................ 22
3.4 Temuan Negatif K3
Listrik ....................................................... 22
BAB 4
PENUTUP ...........................................................................
............... 26
4.1
KESIMPULAN.........................................................................
26
4.2
SARAN .............................................................................
........ 26
i
BAB 1
PENDAHULUAN
1
1.3 Ruang Lingkup
2
1.4.2 Dasar Hukum K3 di Bidang Penganggulangan
Kebakaran
a. UUD 1945
b. UU No. 01 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
c. UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
d. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
RI No. Per.04/MEN/1980 tentang Syarat-syarat
Pemasangan dan Pemeliharaan Alat Pemadam Api
Ringan
e. Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No.
Per.02/MEN/1983 tentang Instalasi Alarm
Kebakaran Automatik
f. Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No.
Per.02/MEN/1989 tentang Pengawasn Instalasi
Penyalur Petir
g. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
RI No.: Kep.75/MEN/2002 tentang Pemberlakuan
Standar Nasional Indonesia (SNI) No. SNI-04-
0225-2000 mengenai Persyaratan Umum Instalasi
Listrik 2000 (PUIL 2000) di Tempat Kerja
h. Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI No.
Kep.186/MEN/1999 tentang Unit Penanggulangan
Kebakaran di Tempat Kerja
i. Instruksi Menteri Tenaga Kerja No.
Ins.11/M/BW/1997 tentang Pengawasan Khusus K3
Penanggulangan Kebakaran
j. SNI 03-6570-2001 Tentang instalasi pompa yang
dipasang tetap untuk proteksi kebakaran.
3
h. KepdirjenBinawasNo.Kep.20/BW/2004tentang
Kompetensi personil K3 Konstruksi Bangunan
i. Kep.74/PPK/XXI/2013 Lisensi K3 Bidang
Supervisi Perancah.
4
BAB 2
KONDISI PERUSAHAAN
5
Bermacam-macam peralatan digunakan dalam kegiatan atau proses
kerja di PT. TOA Galva Industries diantaranya adalah pemakaian bahan
berbahay seperti cat pada proses pengecatan, menggunakan 80% peralatan
produksi dengan tenaga listrik yang mempunya potensi kebakaran akibat arus
pendek, maintenance yang tidak sesuai prosedur, ataupun instruksi kerja yang
tidak dijalankan dengan baik. Selain itu peralatan-peralatan pendukung yang
memiliki potensi bahaya yang cukup signifikan diantaranya trafo, boiler,
genset, maupun pesawat angkat-angkut,
6
2.2.1.2 Temuan Negatif
2.2.2 K3 Listrik
7
6. Sudah dibentuk tim maintenace listrik yang tersertifikasi
baik Ahli K3 Listrik dan Teknisi K3 Listrik,Sesuai
PERMEN No.12 Tahun 2015 pasal 7.
7. Ada pengesahan awal untuk izin listrik yang telah
disahkan oleh Dinas Tenaga Kerja kota Depok
8. Ada pengecekan instalasi listrik dari pihak asuransi
dalam periode setahun sekali saat perbaruan premi
sehingga ada fungsi pengawasan lebih
9. Pada pintu lift terdapat limit switch yang berfungsi untuk
memotong arus listrik pada saat pintu terbuka sehingga
lift tidak bisa digunakan untuk mencegah ada anggota
tubuh masuk saat lift beroperasi
10. Ada izin penggunaan lift yang telah disahkan oleh Dinas
Tenaga Kerja
8
2.2.3 K3 Konstruksi Bangunan
9
BAB 3 ANALISIS TEMUAN
3.1 Temuan Positif K3 Penanggulangan Kebakaran
No. Foto Temuan Analisis
Saran Dasar Hukum
1.
Lebih meningkatkan kualitas Ins.11/M/BW/1997
Pengawasan Sistem
pemeliharaan.
Proteksi Kebakaran
Memeriksa kembali apakah syarat-syarat yang
Bab IV
diberikan telah dilaksanakan atau tidak.
Memeriksa panel kontrol apakah dalam keadaan
stand by.
Memeriksa ruang pompa dan mencatat data-data
teknik pompa,motor penggerak dan perlengkapan
yang ada,panel kontrol.
Memeriksa sistem persediaan air.
Memeriksa test kerja pompa dan tekanan pompa.
Memeriksa suplai daya listrik dan apakah ada
daya
listrik darurat.
Pengujian operasioanl hydran.
10
No. Foto Temuan Analisis
Saran Dasar Hukum
2. APAR harus ditempatkan pada posisi yang mudah Pemasangan APAR
lebih - PERMEN
dilihat dengan jelas,mudah dicapai, dan diambil serta
diperhatikan posisnya. Dan tetap No.04/1980
dilengkapi dengan pemberian tanda pemasangan. dijaga
perawatan APAR tersebut. Bab II Pemasangan
APAR dipasang dengan ketinggian dibawah 1,2
Pasal 4 dan pasal 8.
m.Karna jenis APAR ialah jenis CO2 dan Dry
Lampiran 2
Chemical.
Lampiran 3
Jenis yang baik sekali untuk APAR di pabrik yang
bertegangan listrik diatas 1200 KvH adalah APAR
CO2 dan Dry Chemical.
Pemeriksaan APAR :
Pengisian dilakukan setiap 5 tahun sekali
Pemeriksaan nya dilakukan setiap sebulan sekali.
3. Megaphone adalah alaram yang digunakan saat Sebaiknya
perusahaan - PERMENAKER
terjadinya kebakaran. Megaphone digunakan secara
menggunakan alaram central atau No.02 tahun 1983
manual. Megaphone terdapat ditiap-tiap gedung. Otomatis,
agar saat terjadi
kebakaran
disalah satu gedung
,semua
gedung mengetahui adanya
kebakaran.
11
No. Foto Temuan Analisis
Saran Dasar Hukum
4. [Sesuai dengan diskusi dengan Memiliki tim penanggulangan tanggap darurat
Simulasi diadakan lebih rutin - Kepmenaker No.
pihak PT. TOA Galva termasuk tim penganggulangan kebakaran di
setiap misalnya satu tahun sekali sehingga 186 Tahun 1999
Industries] gedung dan diadakan simulasi kebakaran.
meningkatkan koordinasi antar tim pasal 2 ayat 2d, 2f;
c
dan simulasi kebakaran akan membuat tim dan
Lebih dispesifikasikan tugas dari
pekerja siap menghadapi keadaan
masing-masing regu
darurat.Melakukan pelatihan setiap setahun
sekali penanggulangan kebakaran.
dan diikuti oleh setiap per divisi.
atau simulasi
12
No. Foto Temuan Analisis
Saran Dasar Hukum
6. Di setiap departemen telah terdapat penanggung Sebaiknya
penanggung jawab - Kepmen No 186
jawab pada bagian APAR diberikan
pelatihan Tahun 1999 pasal 13
penanggulangan
kebakaran secara ayat 1 dan 2
berkala untuk
mendapatkan
sertifikat yang
ditanda tangani oleh
menteri
serta d
Telah melakukan simulasi atau latihan
penanggulangan kebakaran secara berkala. Latihan
dilakukan setiap satu bulan sekali di setiap seksi atau
bagian secara bergantian mengggunakan APAR dan
satu tahun sekali secara massive menggunakan
APAR dan Hydrant.
Tersedianya tim penanggulangan tanggap darurat
dan simulasi yang rutin diadakan akan membuat tim
dan pekerja/pasien siap menghadapi keadaan
darurat, sehingga jika seandainya terjadi keadaan
darurat kebakaran, proses evakuasi dan
penanggulangan dapat dilakukan dengan efektif dan
efisien.
13
No. Foto Temuan Analisis
Saran Dasar Hukum
8.
Smoke detector bekerja saat terdeteksi asap disetiap
Penggunaan Smoke detector sudah - PERMENAKER
ruangan, dan deteksi tersebut tersambung ke
sesuai dengan PERMENAKER. No.02 Tahun 1983
Operator, dan Operator memberikan informasi
Disarankan untuk menjaga smoke BAB I Pasal 1 huruf
keseluruh gedung untuk mengaktifkan Megaphone.
detector agar fungsi nya tetap aktif. j
1b
- Kepmenak
1999
14
No. Foto Temuan Analisis
Saran Dasar Hukum
2. [Sesuai dengan diskusi dengan Memiliki material dinding TIPE C yaitu bahan
Dilakukan perbaikan bangunan, - Ins.
pihak PT. TOA Galva yang dapat terbakar dan tidak dapat menahan
pengecekan berkala sehingga tidak Menaker
Industries] secara struktural terhadap kebakaran. Dinding
tipe ditemukan kondisi bangunan yang rusak Inst.11/MEN/199
C tersebut berada pada gedung bagian spinning
7
- SNI 03-
1736-2000
3. Tidak memiliki pressurized fan pada setiap
gedung Membuat pressurized fan sesuai dengan - Ins.
khususnya pada tangga darurat dan jalur
evakuasi peraturan yang ditetapkan agar api tidak Menaker
(National Fire
Protection
Association),Stan
15
3.3 Temuan Positif K3 Listrik
- UU No. 1 Tahun
16
No. Foto Temuan Analisis
Saran Dasar Hukum
4 Terdapat box contol (kotak pantau) untuk
Area box control juga harus terus - Permen No. 02
pengecekan sistema penyalur petir aktif
dilakukan pemantauan Tahun 1989 (pasal
28 – 34)
7 [Sesuai dengan diskusi dengan Ada pengesahan awal untuk izin listrik yang
Dilakukan review secara berkala - Kepmen No. 75
pihak PT. TOA Galva Industries] telah disahkan oleh Dinas Tenaga Kerja kota
khususnya jika ada perubahan baik Tahun 2002
Depok
penambahan maupun pengurangan - PUIL 2000 & 2011
instalasi listrik
17
No. Foto Temuan Analisis
Saran Dasar Hukum
8 Ada pengecekan instalasi listrik dari pihak Melakukan
review internal - Kepmen No. 75
asuransi dalam periode setahun sekali saat terhadap
hasil pengecakan dan Tahun 2002
perbaruan premi sehingga ada fungsi melakukan
perbaikan untuk - Permen No. 04
pengawasan lebih temuan-
temuan dari pihak auditor Tahun 1993
asuransi
18
No. Foto Temuan Analisis
Saran Dasar Hukum
dapat dilakukan oleh PJK3 yang
memiliki surat kepetusan
penunjukan
mentri dan teknisi yang telah
memiliki
surat izin operasi.
10 [Sesuai dengan diskusi dengan Ada izin penggunaan lift yang telah
disahkan Rutin melakukan pengecekan lift - Permen No.03
pihak PT. TOA Galva Industries] oleh Dinas Tenaga Kerja
sesuai dengan syarat-syarat Tahun 1999
Tahun 1985
- Permen No. 03
Tahun 1984
2011
19
No. Foto Temuan Analisis
Saran Dasar Hukum
2 Ditemukan beberapa instalasi kabel listrik Perbaikan
instalasi kabel yang - Kepmen No. 75
yang masih aktif namun kondisinya terbuka terurai dengan
memberikan tali Tahun 2002
dan terurai sehingga berpotensi bahaya ikat atau wadah
lebih agar rapih - PUIL 2000 &
tersetrum dan kebakaran dan tidak
terbuka 2011
20
No. Foto Temuan Analisis
Saran Dasar Hukum
berfungsi untuk proteksi kecelakaan kerja dari melakukan
sosialisasi terhadap - Kepmen No. 75
aspek human error karyawan yang
bersangkutan dan Tahun 2002
memiliki
wewenang terhadap - PUIL 2000 &
objek kerja.
2011
6 Kesadaran dari beberapa karyawan dan Melakukan sosialisasi
terhadap - Permen No. 03
pengguna pesawat lift untuk menutup pintu lift operator lift,
memasang poster Tahun 1984
saat tidak digunakan peringatan untuk
menutup pintu, - Permen No. 05
dan untuk solusi
jangka panjang Tahun 1985
melakukan
proteksi dengan
memasang
indikator atau alarm
pada saat pintu
terbuka
7 Tidak ada tanda bahaya dan lampu tanda Melakukan instalasi
lampu - Permen No. 03
operasi saat lift digunakan indikator tanda operasi
lift ketika Tahun 1984
sedang digunakan
- Permen No.03
Tahun 1999
21
3.5 Temuan Positif K3 Konstruksi
mencegah pekerja
Perancah harus diberi lanatai
jatuh
papan yang kuat dan rapat.
Lantai perancah harus diberi
pagar pengaman, tingginya lebih
dari 2 meter.
22
No. Foto Temuan Analisis Saran
Dasar Hukum
2. Tidak menggunakan APD pada -Memastikan APD -
KEP.74/PPK/XXI/2013
saat melakukan pekerjaan tersedia dan diberikan
Lisensi K3 Bidang
maintenance konstruksi terhadap pekerja
Supervisi Pearancah
bangunan, seperti kaca mata -Meningkatkan fungsi
safety, sarung tangan, helm, pengawasan di lokasi
sepatu safety, dan body harness. kerja
Scaffolder harus berasal dari -Dan menjalankan
personil pengawas pekerjaan fungsi punishment
konstruksi perancah. untuk pegawai yang
Wajib mengikuti pembinaan melanggar aturan
keselamatan dan kesehatan kerja penggunaan APD
bidang supervisis perancah untuk
mendapat lisensi.
Lisensi K3 bagi pengawas
perancah berlaku selama 3 tahun
dan harus diperpanjang.
3. Kerapihan area kerja maintenance Menerapkan prinsip -
Permen No. 03 Tahun
konstrusi tersebut tidak terjaga kerja 5R (Ringkas,
1984
yang ditandai dengan alat kerja Rapi, Resik, Rawat, -
Permen No. 01 Tahun
yang berserakan, dan tangga dan dan Rajin) pada
1980
pipa yang disandarkan di tiang kerjaan sekunder
perancah. seperti pada
maintenance
konstruksi bangunan
23
No. Foto Temuan Analisis Saran
Dasar Hukum
4. Tindakan tidak aman pekerja Meningkatkan fungsi -
Permen No. 03 Tahun
maintenance konstruksi yang naik pengawasan dari
1984
berdiri tidak pada scaffolding, koordinator pekerja -
Permen No. 01 Tahun
namun pada pagar tangga maintenance
1980
bangunan. konstruksi dan
pengawasan dari PT.
TOA Galva Industries
24
25
BAB 4 PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
1. PT. TOA Galva Industries telah melaksanakan K3 di
bidang pencegahan dan penanggulangan kebakaran dengan
cukup baik, terlihat dengan adanya peta evakuasi,
penyediaan proteksi kebakaran pasif (sarana evakuasi yang
memadai; serta peta berserta petunjuk jalur evakuasi)
maupun aktif (penyediaan alat deteksi, dan APAR yang
sesuai, sprinkler serta hidran). Tetapi masih diperlukan
peningkatan kualitas dan kondisi, karena masih terdapat
APAR yang telah lewat masa berlakunya, serta terdapat alat
deteksi panas yang tidak berfungsi.
2. PT. TOA Galva Industries masih membutuhkan perbaikan
di bidang K3 Listrik dari segi housekeeping (terutama
perawatan dan kerapihan kabel) untuk mencegah adanya
kecelekaan yang terkait listrik di lingkungan perusahaan.
4.2 SARAN
1. Diperlukan pengawasan dan pemeriksaan APAR di
lingkungan perumahan dengan lebih teliti, agar tidak ada
lagi APAR yang tidak lewat masa berlakunya dan tidak ada
lagi kotak APAR yang terkunci tanpa ada martil untuk
memecahkannya. Selain itu, perlu dilakukan sosialisasi
mengenai housekeeping yang baik agar tidak ada lagi
APAR yang diletakkan dengan tidak sesuai dengan
ketentuan, maupun barang-barang yang diletakkan di
sekitar APAR atau Hidran yang dapat mengganggu akses
terhadap APAR atau Hidran tersebut. Dengan
ditingkatkannya inspeksi dan housekeeping diharapkan
semua instalasi dapat digunakan untuk mencegah dan/atau
menanggulangi bahaya kebakaran.
2. Perlu adanya pengawasan untuk personil K3 di bidang
listrik, agar dapat memenuhi persyaratan perundangan
(seperti SIO teknisi listrik), dan adanya pembenahan di
perkabelan instalasi listrik untuk mencegah terjadinya
risiko korslet.
26